STUDI PRAFORMULASI
SEDIAAN SUSPENSI ANTASIDA
KELOMPOK 2
KELAS E
Disusun Oleh :
Organoleptis:
Bubuk putih, atau granul
(PubChem, t.t.-a)
Karakteristik fisika Karakteristik kimia Keterangan lain (bila ada)
Kelarutan: praktis tidak pH larutan tidak lebih Farmakokinetik: Aluminium
larut dalam air dan etanol, dari 10,0; lakukan hidroksida yang diberikan
larut dalam asam mineral dengan menggunakan secara oral bereaksi lambat
encer dan larutan alkali larutan terdispersi dengan HCl dalam lambung
hidroksida. dalam air (1 dalam untuk membentuk AlCl3
(FI VI hal. 102) 25) yang dapat larut (beberapa
(FI VI hal. 102) diabsorpsi).
Adanya makanan atau factor
pH = 5,5 - 8,5
lain yang mengurangi
(HPE hal. 62)
pengosongan lambung dapat
memperpanjang
ketersediaan
(bioavailabilitas) Al(OH)3
untuk bereaksi sehingga
meningkatkan jumlah AlCl3
yang terbentuk.
Pasien dengan fungsi ginjal
normal dilaporkan
mengabsorpsi antasida
Al(OH)3 + 100-500 μg dari
dosis standar sehari, yang
menunjukkan kadar
aluminium dalam plasma
lebih besar dua kali lipat
dari kadar aluminium pada
umumnya (tanpa antasida).
Sedangkan pasien dengan
gagal ginjal beresiko
terhadap aluminium dan
toksisitas Al(OH)3.
Aluminium yang tersisa
dalam saluran cerna akan
membentuk garam
aluminium yang tidak dapat
atau sukar diabsorpsi
(hidroksida, karbonat, fosfat,
turunan asam lemak) yang
akan diekskresi melalui
feses.
(Martindale 36th page
1707)
2. Magnesium Hidroksida
Oreganoleptis:
Kristal heksagonal berwarna
putih, Bubuk amorf atau
granul. (PubChem, t.t.-b)
Karakteristik fisika Karakteristik kimia Keterangan lain (bila ada)
Kelarutan: Praktis tidak larut Stabil pH = 9,5-10,5 Farmakokinetik: Magnesium
dalam air dan etanol; Larut hidroksida yang diberikan
dalam asam encer. (Pubchem Magnesium secara oral relative cepat
Hidroksida) bereaksi dengan HCL di
(FI V:802) lambung dan membentuk
MgCl2 dan H2O. Sekitar
30% dari ion magnesium
diserap di usus kecil.
(Martindel 36th hal:1743)
A. Bahan Aktif Terpilih : Kombinasi Al(OH)3 dan Mg(OH)2
Alasan:
1. Kombinasi Al(OH)₃ dan Mg(OH)₂ mempunyai efektivitas yang lebih baik dan
toksisitas lebih rendah dibanding kombinasi Al(OH)₃ dengan Magnesium
Trisilikat. (Martindale 36th Edition page 1744)
2. Al(OH)₃ dan Mg(OH)₂ merupakan antasida non sistemik. Pemberian antasida
non sistemik relative lebih aman dibandingkan jenis antasida sistemik (seperti
Natrium Bikarbonat) karena meminimalkan resiko efek samping seperti urin yang
bersifat alkalis. Pada pasien kelainan ginjal dapat terjadi alkalosis metabolic.
(Farmakologi UI, hal 518)
3. Al(OH)₃ memiliki daya menetralkan asam lambung yang lambat tetapi masa
kerja panjang, sedangkan Mg(OH)₂ memiliki daya menetralkan asam lambung
lebih cepat dari Al(OH)₃ namun masa kerjanya pendek. (Farmakologi UI, hal
519)
B. Bahan Sediaan Terpilih : Sediaan Oral Suspensi
Alasan :
1. Dikarenakan mudah saat meminumnya, lebih mudah untuk memberikan dosis
yang relatif besar dan mudah diberikan untuk anak-anak.
2. Bahan aktif Al(OH)₃ tidak larut dalam air dan Mg(OH)₂ praktis tidak larut dalam
air. (Farmakope V halaman 92 dan 792).
C. Dosis paracetamol dan jumlah perkemasan:
Dosis :
Berdasarkan FI V halaman 88 :
Kapasitas penetralan asam yang digunakan pada dosis tunggal minimum tidak
kurang dari 5mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang dihitung dengan rumus :
........................................... 0,55(0,0385A) + 0,8(0,0343M)
0,0385 dan 0,0343 berturut-turut adalah kapasitas penetralan asam teoritis Al(OH)3
dan Mg(OH)2 dalam mEq, A dan M berturut-turut adalah Al(OH)3 dan Mg(OH)2
dalam mg, yang dihitung berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasarkan Farmakologi dan Terapi FK UI edisi kelima halaman 519 :
1 gram Al(OH)3 dapat menetralkan 25 mEq asam 325 mg Mg(OH)2 dapat
menetralkan 11,1 mEq asam Dosis yang dianjurkan untuk sekali pemakaian adalah
0,6 g setara 15 mEq.
(..................................) (..............................)
F. Formula terpilih
Bahan Aktif
Al(OH)3 dan Mg(OH)2
Kurang
Dibuat supensi Diperlukan aseptabel Air merupakan
pembasah media
pertumbuhan
Diperlukan mikroba
suspending agent Sorbitol,
Perlu Perlu
propilenglikol,
pemanis perasa Diperlukan
gliserin
pengawet
Sachharin Peppermint
Na oil Nipasol,
Nipagin,
propilenglikol
Formula 1
a. Perhitungan Bahan
1. Al(OH)3 = 200 mg/ 5 ml x 120 ml= 4,8 g
BJ : 1,49 g/ml
Sorbitol 10 mg/kgBB
Sorbitol = 35,76 g
Perhitungan penggunaan dosis
Dewasa > 12 tahun
1xh = (15 ml- 20 ml) ml/120 ml x 35,76 g = 4,47 – 5,96 g
Kesimpulan tidak masuk rentang ADI tetapi masih boleh digunakan
karena tidak digunakan setiap hari
3. Natrium Benzoat 5 mg/kgBB (HPE ed 6th)
Umur Berat Badan 1,0 -1,5
g/kgBB
Dewasa Pria 39,9 kg 199,5 mg
>12 tahun
Dewasa 41,5 kg 207,5 mg
Wanita >12
tahun
a. Perhitungan Bahan
225 mg
1. Al(OH)3 = x 90 ml=4050 mg=4,05
5 ml
200 mg
2. Mg(OH)2 = x 90 ml=3600 mg=3,6 g
5 ml
3. Metil Selulosa = (BJ = 1,341 g/ml) (HPE hal: 463)
= (1,5 )/( 100 ) x 90 ml
= 1,35 ml
= 1,35 ml x 1,341 g/ml
= 1,81 g g
4. Gliserin = (BJ = 1,262 g/ml) (HPE hal: 283)
= (15 )/( 100 ) x 90 ml
= 13,5 ml
= 13,5 ml x 1,262 g/ml
= 17,037 g
Cara Basah
1. Timbang 4,05 g Al(OH)3 dan 3,6 g Mg(OH)2 gerus ad homogen.
2. Tambahkan 17,037 ml gliserin, gerus ad terbasahi dan homogen.
3. Timbang Metil Selulosa 1,81 g dan taburkan diatas cawan berisi 20 mL air panas
diamkan ad mengembang dan gerus ad terbentuk mucilage lalu tambahkan ke
campuran diatas lalu gerus ad homogen.
4. Tambahkan Propilen glikol 14,013 mL, campurkan kedalam campuran bahan gerus ad
homogen.
5. Timbang sukrosa 27 g dan campurkan kedalam campuran bahan lalu gerus ad
homogen.
6. Tambahkan orange flavor dan pewarna Fast green FCF , gerus ad homogen.
7. Tambahkan aquadest ad 90 ml, aduk ad homogen
Formula III
Bahan Fungsi Rentang Kadar Jumlah dalam
Pemakaian Penggunaan (%) 60 ml (g)
Al(OH)3 Bahan Aktif 200mg/5ml 4
Jumlah 100
a. Perhitungan Bahan
1. Al(OH)3 = 200 mg / 5 ml x 60 ml = 2400mg = 2,4 g
= 2,4 g / 60 ml x 100% = 4%
2. Mg(OH)2 = 200 mg / 5 ml x 60 ml = 2400mg = 2,4 g
= 2,4 g / 60 ml x 100% = 4%
3. Metil Selulosa = 1,5 / 100 x 60 ml = 0,9 g
4. Gliserin = 19 / 100 x 60 ml = 11,4 ml
= 11,4 ml x 1,262 g/ml = 14,39 g
5. Na sakarin = 0,20/100 x 60 ml = 0,12 g
6. Metil paraben = 0,15 / 100 x 60 ml = 0,09 g
7. Ol. Menthae Pip. = 0,35 / 100 x 60 ml = 0,21 ml
= 0,21 ml x x 0,896 g/ml = 0,1882 g
8. Aquadest = 100 % - (4 + 4 + 1,5 + 19 + 0,20 + 0,15 + 0,35) %
= 100 % - 29,2 % = 70,8 %
= 70,8 / 100 x 60 ml = 42,48 ml
= 42,48 ml x 1 g/ml = 42,48 g
b. Perhitungan ADI
1. Gliserin = 1- 1,5 g/kgBB (HPE 6th Edition, page 285) Bj = 1,262 g/ml
Umur Berat badan 1 - 1,5 g/kgBB
>12 tahun >35,52 kg 35,52 -53,28 g
Gliserin = 19/100 x 60 ml
= 11,4 ml
= 11,4 ml x 1,262 g/cm3
= 14,39 g
Perhitungan ADI :
Pemakaian dalam sehari :
5 ml x (3 – 4) kali = 15-20 ml
Kandungan Gliserin :
(15 ml – 20 ml)/ 60 ml x 14,39 g = 3,60 g – 4,80 g
Kesimpulan : Konsumsi di bawah ADI, dapat digunakan.
2. Na Sakarin = 2,5 mg/kgBB (HPE 6th Edxition, Hal 609) Bj = 1,70 g/ml
Umur Berat badan 2,5 mg/kgBB
>12 tahun >35,52 kg 88,8 mg
Kadar dalam sediaan = 0,20 %
Jumlah Na sakarin = 0,20/100 x 60 ml = 0,12 g
Pemakaian dalam sehari :
5 ml x (3 – 4) kali = 15-20 ml
Kandungan Na sakarin :
(15 ml – 20 ml)/ 60 ml x 0,12 g = 0,03 g – 0,04 g
Kandungan Na sakarin :
(15 ml – 20 ml)/ 60 ml x 0,09 g = 0,0225 g – 0,03 g
Kandungan Na sakarin :
RANCANGAN EVALUASI
1. ORGANOLEPTIS
Aspek yang diamati: Warna, Bau, Rasa
Prosedur :
a) Mencari 50 orang responden yang diberikan sampel sediaan.
b) Responden diminta untuk memberikan nilai pada warna, rasa, dan bau sediaan
dalam skala 1-5 dengan ketentuan sebagai berikut:
Warna : 1 = tidak
berwarna 2 = agak
putih
3 = putih keruh
4 = putih susu (yang diinginkan)
Keterangan :
M1:Berat piknometer kosong M3:Berat isi(M2-M1)
M2: Berat piknometer+zat V:Kapasitas dalam piknometer
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
7. Kemampuan Redispersi (Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman, 3th ed. P 443)
Penentuan redispersi dapat dilakukan dengan cara mengocok sediaan dalam
wadah atau dengan menggunakan pengocok mekanik, untuk suspensi antasida ini
kami menggunakan cara manual.
Prosedur:
a) Memasukan sediaan suspensi kedalam wadah botol kaca bening.
b) Putar 180 derajat wadah sediaan, lalu balik/ putas ke posisi semula (1x kocok)
c) Berilah 100% jika dalam setiap pembalikan botol suspensi sediaan terdispersi
sempurna. Jika setiap pembalikan belum terdispersi sempurna, maka pengurangan
5% per pembalikan 1x kocok dari nilai 100%.