Anda di halaman 1dari 10

Review Jurnal Tablet Hisap

Review di ambil dari 10 jurnal ( 5 Jurnal Bahasa Incdonesia dan 5 Jurnal Bahasa Inggris )

Judul - FORMULASI TABLET HISAP SERBUK BUAH MANGGA DODOL


(Mangifera indica L) dengan MENGGUNAKAN METODE GRANULASI
BASAH
- FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum
sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL
SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK
TABLET
- FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA
(CASSIA ALATA L.) DENGAN PENGISI MANITOL DAN PENGIKAT
CMC– NA
- FORMULASI DAN EVALUASI TABLET HISAP TRIAMSINOLON
ASETONIDA DENGAN VARIASI PENGIKAT MALTODEKSTRIN DAN
PVP
- FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KENCUR (KAEMPFERIA
GALANGA L.) BEBAS ETIL P-METOKSI SINAMAT
- FORMULATION AND EVALUATION OF METRONIDAZOLE
LOZENGES FOR ORAL THRUSH
- FORMULATION OF CLOTRIMAZOLE AS LOZENGE TABLET FOR
IMPROVED DELIVERY TO ORAL THRUSH
- RESEARCH ARTICLE OF FORMULATION AND EVALUATION OF
LOZENGES FOR ORAL BACTERIAL INFECTION
- FORMULATION, EVALUATION AND CHARACTERIZATION OF
ITRACONAZOLE LOZENGES
- FORMULATION AND PHYSICOCHEMICAL EVALUATION OF
LOZENGE TABLETS CONTAINING SALVIA OFfi CINALIS
Jurnal - Jurnal Ilmiah Farmasi
- Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi
- Jurnal Farmasi
- Journal of Pharmaceutical Science and Technology
- Jurnal Obat Bahan Alam
- Journal Of Innovations In Pharmaceutical And Biologis Sciences (JIPBS)
- Journal Of Pharmaceutical And Biomedical Sciences
- International Journal Of Pharmacy & Pharmaceutical Research
- IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences (IOSR-JPBS
- Journal of Young Pharmacists
Volume - Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017
- Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 – 57
- Vol. 3 No.1 (2018)
- Vol.VII, No.2, Juli 2018
- Vol.1, No. 2, Ial. I 5 - I 8
- Vol 6
- Vol. 12, Issue 12
- Vol.:7, Issue:1
- Volume 9, Issue 3 Ver
- Vol 6 , Issue 1

Tahun - 2017
- 2011
- 2018
- 2018
- 2003
- 2019
- 2011
- 2016
- 2014
- 2014

Penulis - Christian Rondonuwu, Gayatri Citraningtyas, Sri Sudewi


- Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno Wikantyasning
- Rika Murharyanti, Eko Renowati, Trisdian Hadi Jaya
- Yola Desnera Putri, Deby Tristiyanti, Marianta Teresia
- Teguh Widodo, Lucia Hendriati
- Sihan abdoun A
- N Shivappa Nagoba
- Surbhi Choursiya
- Deepika modyala1, C. Aparna1*, Prathima Srinivas1
- Elmira Bajelan1*, Mohammad Kamali-nejad2, Seyed Mohsen Foroutan1, Hiam
Albasha
Reviewer Kelompok 4

Tanggal 29 Februari 2020

Abstrak - Salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin C yaitu buah mangga
(Mangifera Indica). Penelitian ini betujuan untuk membuat dan menguji
formulasi sediaan tablet hisap dari serbuk buah mangga dodol dengan metode
granulasi basah. Pengujian yang di lakukan pada tablet hisap serbuk buah
mangga dodol meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu
larut tablet.
- Selama ini tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) digunakan oleh masyarakat
sebagai lalapan dengan tujuan untuk mengatasi masalah bau mulut. Ekstrak
etanol di kemangi dapat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri patogen pada
mulut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tablet hisap ekstrak kemangi
dengan perbedaan konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat dan mengetahui
pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap sifat fisik tablet hisap.
- Ketepeng cina (Cassia alata L.) merupakan salah satu tanaman obat yang
dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba dan berkhasiat imunomodulator
karena adanya flavonoid yang terkandung didalamnya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan formula ideal tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina,
menggunakan pengisi manitol dan pengikat CMC-Na. Pembuatan tablet hisap
ekstrak daun ketepeng cina dengan kadar CMC-Na 1%, 2%, dan 3% dilakukan
dengan metode granulasi basah.
- Radang tenggorokan adalah peradangan yang terjadi di daerah belakang
tenggorokan, dapat terjadi akibat iritasi non infeksi. Triamsinolon asetonida
salah satu agen anti-inflamasi, yang mempunyai rasa yang tidak pahit, sehingga
dilakukan pengembangan bentuk sediaan triamsinolon asetonida baru. Salah
satunya adalah dengan membuat sediaan tablet hisap yang dapat berkontak
langsung dengan radang tenggorokan, sehingga dapat mempercepat reaksi
penyembuhan.
- Salah satu kendala dari formulasi tablet hisap kencur dari ekstra total adalah
timbulnya rasa pahit dan rasa anestetik. Pada penelitian ini dilakukan formulasi
tablet hisap dari ekstak kencur (Kaempferia galanga L.) yang telah dipisahkan
dari kristal etil p-metoksi sinamat untuk mengeliminasi rasa pahit dan rasa
anestetik.
- Metronidazole is an antimicrobial medication used for the treatment of a variety
of parasitic and bacterial infections of the vagina, gynecological area, skin,
intra-abdominal cavity, blood, bone, joint, nervous system, and heart. Objective:
This study aimed to formulate metronidazole as lozenges to improve delivery of
drug to treat oral thrush. Methods: Lozenges were formulated using heating and
congealing technique. Results: The quality control results revealed that the
formulated lozenges had good quality as the content of metronidazole in
lozenges was found 100.25± 0.25, their average weight (4.3g ± 0.19), while the
mean thickness and diameter of lozenges were (5.29 mm ± 0.23) and (25.24 mm
± 0.18) respectively
- The present investigation aims to design, prepare and evaluate the medicated
candy based tablet lozenges of Clotrimazole for paediatric, geriatric and
Dysphagic patients and to investigate the suitability of Isomalt and/or liquid
glucose as the sugar substitute in the prepared lozenges. The candy based
lozenges were prepared by heating and congealing method in a candy based
industry on request with sugar base, Acacia, citric acid artificial flavours and
colours and other essential excipients. The prepared medicated lozenges were
characterized for drug content uniformity, hardness, thickness, weight variation,
friability, moisture content, in vitro disintegration and dissolution by
pharmaceutical standard methods. Accelerated stability study conducted as per
ICH guidelines (zone IV) at 45°C and 75% relative humidity over a period of
seven weeks found that there.
- Roxithromycin Compressed tablet lozenges were formulated by wet granulation
technique with excipients like sucrose, lactose, citric acid, flavor and color and
evaluated for organoleptic properties the test like diameter, thickness, weight
variation, hardness, friability, mouth dissolving time, and % drug content. The
Optimized formulation of Roxithromycin Compressed tablet lozenges (C6) were
sweet in taste, smooth in texture and having a diameter 13.708 ± 0.00 mm ,
thickness 6.704 ± 0.00 mm, hardness is 12 ± 1kg/cm2 and drug content
uniformity is 96 ± 0.02%. The weight variation and friability of lozenges (C6)
was passed as per IP and mouth dissolving time is found at 25 ± 2 min. In vitro
dissolution study for roxithromycin compressed tablet lozenge was performed in
pH 6.8 phosphate buffer wherein 95 % of the drug was released within 30 min.
- Candidiasis, caused by Candida albicans, is an extremely common, local fungal
infection but can become systemic and life-threatening in immune-compromised
patients. Itraconazole has been used for prophylaxis and treatment of invasive
fungal diseases, such as candidiasis and aspergillosis for the last two decades.
The present work is aimed to formulate different types of lozenges for topical
delivery of Itraconazole for the treatment of oropharyngeal candidiasis.
Compressed tablet lozenges were prepared by wet granulation technique using
three different binders, at different concentrations. Soft lozenges (hand-rolled
and PEG-base) lozenges were formulated using different excipients. They were
evaluated for post-compression parameters by pharmaceutical standard methods.
Stability studies were carried out according to ICH guidelines. The optimized
formulations were subjected to microbial studies to see their antimycotic
activity. The formulated lozenges were evaluated for physical parameters and
the results complied with the pharmacopeial limits. In vitro dissolution studies
showed 90% drug release by the end of 6o min. FTIR studies showed that there
were no drug-excipient interactions. Stability studies indicated that the
formulations were stable for 3 months and no significant drug degradation was
observed. Itraconazole lozenges were successfully formulated and evaluated.
The formulations were successful in delivering the drug for topical application
- Objective: The aim of this study was to extract the Salvia offi cinalis leaves, and
to formulate the lozenge tablets in order to investigate a profi table dosage form.
Methods: Lozenge tablets were prepared using wet granulation. The tablets also
were evaluated for the physicochemical properties such as hardness, friability,
weigh uniformity, thickness and disintegration time. Results: The selected
formulation tablets containing 2.5% (w/w) gelatin as a binder and 0.1 ml of
Salvia offi cinalis extract showed their physicochemical properties in the
acceptable limits. Furthermore, palatability and the taste of the tablets were
found desirable after testing by human volunteers. Salvia offi cinalis lozenge
tablets were studied under accelerated stability conditions, and based on the
stability test results it is suggested to package the tablets as single unit dosage
form to drug content constancy. Conclusion: The results clearly indicate that
the prepared lozenge tablets can be a good alternative for traditional forms of
sage.

Pendahuluan - Vitamin C dapat digunakan secara umum untuk mengobati defisiensi asam
askorbat, terutama skorbut, yang dikaitkan dengan gangguan sintesis kolagen
yang manifestasinya berupa luka yang sulit sembuh, gangguan pembentukan
gigi, dan robeknya kapiler (Gilman, et al., 1996). Kebutuhan vitamin C
seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan vitamin C harian,
kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu. Salah satu
jenis buah yang banyak mengandung vitamin C yaitu buah manga. Mangga
(Mangifera Indica) memiliki bentuk, ukuran, warna, dan citarasa yang beragam,
tetapi dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh berbedah (Hakimah, 2012).
Menurut Karinda (2013) salah satu jenis varietas buah mangga yang memiliki
kandungan vitamin C kira-kira 3,5-15,88 mg vitamin C setiap 100 gram ialah
mangga dodol. Oleh sebab itu, pengembangan teknologi sediaan berbahan baku
mangga dodol perlu dilakukan
- Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu
tanaman kemangi (Ocimum sanctum L). Secara empiris masyarakat Indonesia
memanfaatkan kemangi untuk menghilangkan rasa tidak sedap di dalam mulut,
melancarkan air susu ibu, penurun panas, memperbaiki pencernaan
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991), melebarkan pembuluh darah dan sariawan
(Hariana, 2007). Sementara di India dan China, kemangi digunakan untuk
menjaga kesehatan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stess (Maimes,
2004). Kandungan yang terdapat pada daun kemangi adalah saponin, flavonoid
dan tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Flavonoid yang terisolasi dalam
daun kemangi tersebut antara lain vicenin, galutenolin, cirsilineol (Hiltunen dan
Holm, 1999). Berbagai penelitian telah membuktikan tanaman kemangi
(Ocimum sanctum L) potensial untuk dikembangkan sebagai herbal medicines.
Daun kemangi memiliki aktivitas neuroprotektif (Yanpallewar et al., 2004),
hipoglikemik (Eshrat et al., 2001), antioksidan (Getha et al., 2004), antibakteri
dan antiinflamasi (Dharmani dan Palit, 2006). Ekstrak etanol daun kemangi juga
terbukti mampu mencegah katalepsi yang merupakan efek samping pemakaian
obat neuroleptik secara in vivo (Pemmineti et al., 2007) dan memperbaiki
kondisi retina pada diabetic retinopathy secara in vivo (Eshrat dan
Mukhopadhyay, 2006). Aktivitas antioksidan yang tinggi dari daun kemangi
telah dibuktikan baik melalui mekanisme penangkapan radikal (antiradikal)
(Cholisoh dan Hanwar, 2006), atau menghambat peroksidasi lipid (Getha et al.,
2004; Reddy et al., 2007).
- Tanaman ketepeng cina di Indonesia banyak dimanfaatkan dalam pengobatan
tradisional antara lain adalah sebagai antiparasit, laksan, kurap, kudis, sembelit,
radang kulit bertukak, herpes, influenza, sifilis, malaria dan bronchitis. Dari
penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun ketepeng cina berpotensi sebagai
antioksidan pada pertumbuhan tumor dan memiliki aktivitas sebagai
imunostimulan serta aktivitas antimikroba karena terdapat flavonoid yang
terkandung di dalamnya (Kusmardi, 2007). Tablet hisap atau lozenges
merupakan sediaan padat yang diformulasikan tanpa disintegran dan dapat
melarut didalam mulut. Tablet hisap digunakan untuk kerja lokal di mulut atau
untuk aktivitas sistemik (Singh & Naini, 2007). Tablet hisap merupakan sediaan
padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan
yang manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur secara perlahan
dalam mulut (Mendes & Bhargava, 2007). Manitol biasa digunakan dalam
formulasi sediaan farmasi dan produk makanan. Manitol bersifat tidak
higroskopis, biasa digunakan dalam pembuatan tablet dengan metode cetak
langsung, selain itu juga biasa digunakan dalam bentuk granul, spray-dried atau
digunakan dalam metode granulasi basah. Granulasi yang mengandung manitol
memiliki keuntungan yaitu dapat kering dengan mudah dan granul dapat
mengalir dengan bebas. Manitol juga digunakan sebagai eksipien dalam
formulasi tablet hisap karena rasa yang manis dan sensasi dingin di mulut
(Rowe et al, 2009). Dalam pembuatan tablet hisap dengan metode granulasi
basah, selain bahan pengisi juga diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat
menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk
menyatukan partikel bahan – bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan
kompaktibilitas serta kekerasan tablet.
- Radang tenggorokan atau faringitis adalah peradangan yang terjadi di daerah
belakang tenggorokan. Angka kejadian faringitis pada anak anak berlangsung
sampai 5 hari dan pada orang dewasa setengahnya, gejala radang tenggorokan
ditandai dengan rasa sakit saat menelan, tenggorokan berwarna merah, dan
pembengkakan pada tenggorokan (Mutschler, 1991). Salah satu penyebab
radang tenggorokan adalah iritasi (noninfeksi) yang diperoleh dari makanan atau
minuman. Obat yang direkomendasikan untuk mengatasi radang tenggorokan
adalah obat golongan kortikosteroid, salah satu obat yang termasuk ke dalam
golongan ini adalah triamsinolon asetonida (Nugroho, 2012). Triamsinolon
digunakan terutama sebagai agen anti-inflamasi yang bekerja dengan
menghambat migrasi leukosit polimorfonuklear dan menurunkan permeabilitas
pembuluh darah kapiler, sehingga menekan reaksi radang. Salah satu
keunggulan triamsinolon asetonida adalah memiliki rasa yang hambar, sehingga
cocok untuk pemberian secara oral. Dalam meningkatkan daya tarik konsumen
maka diperlukan pengembangan bentuk sediaan triamsinolon asetonida baru
dalam bentuk tablet hisap.
- Rimpang kencur (Kampferia galanga L.) secara turun-temurun telah digunakan
dan salah satu kegunaannya adalah untuk pengobatan infeksi saluran nafas
bagian atas (Heyne, 1991). Tablet hisap biasanya diindikasikan untuk
pengobatan penyakit pada mulut atau faring (Liebermann, 1990). Salah satu
kendala dalam formulasi tablet hisap dari ekstrak kencur adalah rasa tebal dan
pahit pada lidah dan hal ini dapat dieliminasi dengan menghilangkan komponen
yang diduga menyebabkan rasa tebal dan pahit tersebut, yaitu kristal etil p-
metoksi sinamat. Hasil pemisahan ekstrak total diuii aktivitas anti bakterinya
untuk mengetahui bagian mana yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococus aureus yang digunakan sebagai model bakteri penyebab infeksi
saluran nafas bagian atas. Setelah itu, dilakukan formulasi tablet hisap dari
bagian ekstrak yang mempunyai efek antibakteri. Dalam penelitian ini akan
dilakukan formulasi tablet hisap rimpang kencur sebagai altematif pengobatan
infeksi saluran nafas atas yang lebih praktis.
- Metronidazole is an antimicrobial agent, used in medicine for more than
45 years and currently is the drug of choice for all anaerobic infections, it
is active against a wide range of Gram-positive and Gram-negative
bacteria mainly protozoa and even a few nematode worms. It is the drug
of choice at present against trichomonal vaginitis, all forms of amoebiasis
caused by Entamoeba histolytica, and Vincent’s angina - an acute
ulcerative condition of the mouth caused by anaerobic bacteria. in the
present study an attempt was made to develop metronidazole as lozenges
to prevent the possible incompliance associated with the drug. Lozenges
are the flavoured medicated buccal tablet prepared to be sucked and held
in the mouth or pharynx containing one or more medicaments usually in
the sweetened base. Lozenges are used to relieve oropharyngeal
symptoms, which are commonly caused by local infections and also for
systemic effect provided the drug is well absorbed through the buccal
linings or when it is swallowed.
- Lozenges are the flavoured medicated dosage forms intended to be
sucked and held in the mouth or pharynx containing one or more
medicaments usually in the sweetened base . Lozenges are intended to
relieve oropharyngeal symptoms, which are commonly caused by local
infections and also for systemic effect provided the drug is well absorbed
through the buccal linings or when it is swallowed . Clotrimazole
presently formulated as cream,gel tablet and liquid oral.
- Lozenges are one of the very popular and better innovative dosage form
and oral confectionary products. It is a potentially useful for means of
administration drugs either locally or systematically through the oral
cavity. The reasons for this preference because of the easy to
administered for the geriatric and pediatric patient, and widespread
acceptance by patients. The antimicrobial drug is used to treat the oral
infection. Roxithromycin, macrolide category wide spectrum antibacterial
drug that inhibits bacterial protein biosynthesis by binding reversibly to
the subunit 50S of the bacterial ribosome, thereby inhibiting translocation
of peptidyl-tRNA. This action is mainly bacteriostatic at low
concentrations, but can also be bactericidal in high concentrations.
Roxithromycin is very slightly soluble in water and bitter in taste so
inclusion complexation techniques are used to reduce of unpleasant taste,
improving patient compliance and better therapeutics efficacy.
- Candidiasis, especially that caused by Candida albicans, is extremely common;
however, it is not clear why these usually harmless commensal organisms
become pathogenic. Candidiasis can occur in most parts of the body. Infection is
particularly common in young children and elderly people following antibiotic
treatment. Itraconazole (ITZ), a broad-spectrum antimycotic triazole has been
used for both prophylaxis and treatment of invasive fungal diseases, such as
candidiasis and aspergillosis for the last two decades. ITZ is classified as a class
II drug according to the Biopharmaceutical Classification System. It has an
extremely low aqueous solubility (S<1 μg/ml) and poor dissolution rate in the
gastrointestinal tract and hence low and variable bioavailability. The present
study involves formulation of Itraconazole lozenges for topical therapy of
oropharyngeal candidiasis. Lozenges are the flavored medicated dosage forms
intended to be sucked and held in the mouth or pharynx containing one or more
medicaments usually in the sweetened base. Lozenges are intended to relieve
oropharyngeal symptoms, which are commonly caused by local infections.
Topical application of drug prevents several drug interactions. Lozenges are
considered to be better delivery system as the effective concentrations of the
drug can be maintained in the oral cavity for a prolonged period as the lozenge
is sucked slowly in the mouth.
- Pharyngitis or sore thtableoat is an infl ammation of the oropharynx,
which is one of the most common complaints seen by emergency
physicians.Causes of sore throat include viruses, Streptococcus,
mononucleosis, Mycoplasma, gonorrhea, and diphtheria. For a large
group of patients, no cause can be established. Clinical studies of Sage
extract suggest that it can be a good candidate to formulate as lozenges
for the possible treatment of mouth and sore infl ammation. Lozenges are
usually sweetened medicated solid dosage forms intended to be held in
the mouth containing one or more medicaments.11 Lozenges are
premeditated to reduce oropharyngeal symptoms and also for systemic
effect provided the drugs are well absorbed via the buccal lining or when
swallowed. In this study, for the fi rst time we prepared lozenge dosage
form containing S. offi cinalis essential oil in order to improve both
performance and patient tolerance.
Alat dan Alat :
Bahan - Alat-alat gelas, Blender, Oven, Corong, Sonde, Lumpang, Stopwatch, Mistar,
Ayakan mesh 14 dan 200, Timbangan analitik (Kern), Mesin pencetak tablet
TDP 1 (STH), Alat uji kekerasan tablet (hardness test) HT-1 (Sotax), Alat uji
kerapuhan (friability tester) CS-2 (Goaming) , Alat uji waktu hancur
(disintegrator) BJ-2 (Goaming), panci tertutup untuk maserasi, timbangan listrik
tipe L.S.EDT (Ohauss), naraca analitik (XT 120A), mesin tablet single punch
(Korsch), alat uji granul (fluidity tester), jangka sorong, volumenometer, ayakan
no. 12, 14, 30, 32, almari pengering, dehumidifier, hygrometer, moisture content
balance, chamber KLT, rion viscotester VT-04, kompor listrik, lampu UV 366
nm, alat pendukung lainnya.
- UV-Visible Spectrophotometer, Jenway®, UK, Fourier Transform Infra-
Red (FTIR), Alpha Bruker, Adam Sensitive balance. Century
Pharmaceuticals Limited, Vadodara, India. Sucrose, dextrose, lactose,
citric acid, talc, magnesium stearate menthol, peppermint, acacia, gelatin
and β Cyclodextrin were of used as an analytical grade.

Bahan :
- Serbuk buah mangga dodol, Manitol, Sukrosa, Gelatin, Magnesium stearat,
Asam sitrat, Pewarna orange crunch, etanol 70% (Bratachem), CMC-Na, talk
aerosil, akuades, n-butanol (p.a) amonia pekat (p.a) dan asam asetat glasial (p.a),
Ekstrak kental daun Ketepeng Cina diperoleh dari PT. Java Plant Extract Center,
triamsinolon asetonida sebagai zat aktif dan bahan lainnya aerosil, avicel pH
101, fdc red, maltrodekstrin, PVP, talkum, perisa stroberi, Rimpang kencur
(Kaempferia galanga L.), Mueller Hinton Agar (E.Merck), Staphylococus
aureus, glukosa, amoxycillin trihidrat
- Ranbaxy Laboratories, Gurgaon, India, sucrose, anhydrous dextrose as additive
base, Eudragit E100 was obtained from (El-Gomhouria Co., Cairo, Egypt),
chocolate and cherry as taste masking agent and polyethylene glycol (Loba
Chemie Pvt. Ltd, Mumbai, India) using as solubilising agent and sodium
hydroxide, sodium dihydrogen phosphate from (Loba Chemie Pvt. Ltd,
Mumbai, India), all chemicals used is of analytical grade. Cipla Pvt. Ltd.,
Daman, Methyl Cellulose (MC) and Guar Gum (GG) were obtained from Loba
Chemicals Pvt. Ltd.,Mumbai. Sucrose and citric acid were obtained from SD
fine Chemicals Pvt. Ltd.,Mumbai. Sucrose, Gelatin, PEG 1500, Sodium lauryl
sulphate by s d fine-chem Limited; Acacia, tragacanth, PEG 400, Sodium
hydroxide, Potassium phosphate, monobasic by Finar chemicals Limited; PEG
4000 by Loba Chemie Pvt. Ltd. Sucralose by Natura. All other chemicals were
of analytical grade. Leaves of S. offi cinalis were collected in May 2011 from
the collection of medical herbs garden of Shaheed Beheshti University of
Medical Sciences (Tehran, Iran) and were dried under the shade at room
temperature. Dried leaves were fi nely chopped and stored in tight dark
containers.
Cara Kerja  Pembuatan tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina dengan kadar CMC-
Na 1%, 2%, dan 3% dilakukan dengan metode granulasi basah.
 metode granulasi basah.
 dilakukan formulasi.tabla hisaP dari ekstnk kenar (Kaotpftia gdlay L.)
yang telah dipisahkan dari kristal etil p-meolsi sinamat untuk
mengeliminasi rasa pahit dan rasa anestetik.
 Ekstrak kemangi dibuat secara maserasi dengan pelarut etanol 70%.
Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan variasi bahan
pengikat CMC-Na 0% untuk formula I; 1,5% untuk formula II; 3% untuk
formula III; 4,5% untuk formula IV; 6% untuk formula v. Granul
dikempa dengan menggunakan mesin tablet single punch dengan bobot
650 mg. Granul dan tablet diuji sifat fisiknya. Data dianalisis dengan
pendekatan teoritis dan statistik dengan menggunakan analisis varian
(ANAVA) satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan
uji t (LSD).
 metode cetak langsung dengan dua jenis pengikat maltodekstrin dengan
konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan PVP dengan konsentrasi 2,5%, 5%,
7,5%. Dari semua formula yang dibuat menghasilkan massa tablet hisap
yang baik dari masing–masing pengikat, karena didasarkan pada
kompresibilitas dan daya alir yang sangat baik.

Uji Yang  -
Dilakukan  Pengujian yang di lakukan pada tablet hisap serbuk buah mangga dodol
dan meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut
Penetapan tablet.
Kadar  IJ]i akivitas antibakteri - dengan maode difusi yangh".tgg,rnakan
Saphylrnmrs ataus nenunjukkan konsentrasi eksrak 10, 20, lO% ft/v)
yang talah bibas dari etil p-metoksi sinamat benurut'turut menimbulkan
diamaer ha-b"ian ."b"i"t 140 + 10, 1lO r 5 d.rn 130 1 5 mm, sedangkan
larutan etil pmetoksisinamat pada konsentnsi 10, 20, dan l0% (b/v) tidak
menimbulkan hambatan.
 uji tanggapan rasa
 formula telah memenuhi syarat evaluasi meliputi keseragaman bobot,
keseragaman ukuran, friabilitas, uji kekerasan, uji stabilitas, dan uji
kesukaan tablet hisap,

Hasil dan  Hasil analisis statistik one way anova dengan program SPSS pada tingkat
Pembahasan kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna pada mutu fisik tablet dari masing-
masing formula terhadap peningkatan kadar bahan pengikat CMC-Na.
 Hasil pengujian menunjukan bahwa keseragaman bobot formulasi 1 dan
formulasi 2 tablet hisap serbuk buah mangga dodol sudah memenuhi
persyaratan tablet. Pada pengujian tablet hisap serbuk buah mangga dodol
formulasi 1 menunjukan nilai waktu larut 10 menit 38 detik, dan
kerapuhan 0,43% sedangkan pada formulasi 2 mununjukan waktu larut 8
menit 34 detik, kekerasan 0 Kp, dan kerapuhan 0,15%. Hal ini
menandakan bahwa kekerasan tablet hisap ekstrak buah mangga dodol
belum memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia.
 Hasil evaliii ditinlau d"!i ;unr fisik tablet menunjukkan pengisi sukrosa
lebih baik dibandingkan glukosa.
 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan CMC-Na sebagai
bahan pengikat pada pembuatan tablet hisap ekstrak kemangi pada semua
formula menghasilkan tablet hisap yang memenuhi persyaratan, kecuali
formula I yang tidak memakai bahan pengikat. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada semua
formula untuk uji sifat fisik granul maupun uji sifat fisik tablet hisap,
kecuali keseragaman bobot. Hasil penelitian uji tanggapan rasa
menunjukkan bahwa formula II mempunyai tanggapan rasa paling enak.
Kenaikan konsentrasi bahan pengikat secara garis besar akan
menghasilkan kekerasan tablet hisap yang semakin meningkat dan
kerapuhan semakin menurun serta waktu melarut semakin lama.
 Hasil evaluasi tablet dari masing-masing formula telah memenuhi syarat
evaluasi meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, friabilitas, uji
kekerasan, uji stabilitas, dan uji kesukaan tablet hisap, akan tetapi yang
terbaik terdapat pada formula ke-3 dari setiap variasi tablet berdasarkan
uji kekerasannya, dan formula dengan maltodekstrin 30% yang paling
baik karena memiliki kekerasan yang lebih dari formula dengan variasi
PVP 7,5%.

Kesimpulan  disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar pengikat CMC-Na memiliki
pengaruh terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina.
 disimpulkan bahwa Serbuk buah mangga dodol dapat diformulasikan
tablet hisap dengan menggunakan metode graulasi basah.
 Ekstrak rimpang kencur bebas etil p-metoksi sinamat mempunyai
aktivitas antibakteri sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam
formulasi tablet hisap. Tablet hisap ekstrrrk kencur yang menggunakan
pengisi sukrosa relatif lebih baik dibandingkan pengisi glukosa, ditinjau
dari mutu fisik, selain itu pengisi sukrosa berasa lebih manis.
 Kenaikan konsentrasi bahan pengikat secara garis besar akan
menghasilkan kekerasan tablet hisap yang semakin meningkat dan
kerapuhan semakin menurun serta waktu melarut semakin lama.
 Pada penelitian ini telah dibuat formula tablet dengan dua jenis pengikat
yang berbeda yaitu variasi maltodekstrin dan variasi PVP.

Anda mungkin juga menyukai