Teknik Dokumentasi & Pelaporan
Teknik Dokumentasi & Pelaporan
Pelaporan
Minanton, M.Kep
Teknik dokumentasi keperawatan
Naratif
oleh semua penyedia layanan kesehatan
• Pencatatan tradisional
• pencatatan yang fleksibel
• Dibentuk oleh sumber asal dari
dokumentasi
• Isinya data subyektif dan obyektif,
perawatan dan prosedur, dan respon
klien
• 18/02/23, 15:00: tanda-tanda vital; Suhu
37°C, Nadi 98 x/menit, pernapasan 22
x/menit, tekanan darah 130/82 mmHg. Pasien
menyatakan nyeri 8/10; juga menyatakan dia
menggunakan obat asam mefenamat, tetapi
Contoh
tidak membantu. Nyeri berdenyut dari jari ke
siku; memburuk selama 30 menit terakhir.
Nyeri meningkat dengan gerakan. Jari-jari
tangan kiri berwarna merah muda, hangat,
denyut nadi yang kuat dan tidak ada rasa
sakit saat digerakkan. Tangan kanan dingin
dan pucat dengan capillary refill 6 detik. Ns,
Anton
Kelebihan & Kelebihan
• Memudahkan penafsiran secara
Kelemahan berurutan dari kejadian dari asuhan /
tindakan yang dilakukan (detail)
• Berbentuk grafik
• Mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang
• Digunakan mencatat data klinik/fisiologis tanda-tanda vital, berat badan,
input dan output cairan dan pemberian obat
• Cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi, membandingkan
hasil dan mendeteksi perubahan
• Sering digunakan di unit gawat darurat
• Berisi hasil observasi dan tindakan tertentu
• Mempercepat dan efisiensi pendokumentasian
data dan asuhan.
Telepon
• Perawat yang menerima laporan telepon
harus mendokumentasikan tanggal dan
waktu, nama orang yang diberikan
informasi, dan subjek informasi yang
diterima, serta menandatangani notasi
• 6/10/19 pukul 15:35 wib, Heriani,
teknisi laboratorium melaporkan
Contoh melalui telepon bahwa leukosit
Ny. Amelia adalah 15.000 ml,Hb :
9 gr/%,LED : 20.
• Laporan telepon: • Jika ada keraguan tentang informasi yang
nama pasien dan diagnosis diberikan melalui telepon, orang yang
medis, perubahan dalam menerima informasi harus mengulangi
pengkajian keperawatan, tanda-
tanda vital yang berhubungan
informasi kembali kepada pengirim untuk
dengan pemeriksaan fisik dasar, memastikan akurasi.
data laboratorium yang • Ketika memberikan laporan telepon kepada
signifikan, dan intervensi dokter, penting sekali perawat
keperawatan yang berhubungan.
menyampaikan laporan dengan singkat dan
akurat
• Saat Melapor
• Ini Perawat Julianti; saya menghubungi dokter terkait
dengan pasien Anda, yang bernama Ermanto,diagnosa
medis hipertensi,saat ini TD: 150/100 mmHg,Nadi: 90
x/mnt, T: 37°C. Saya adalah perawat yang bertugas
pada shift sore pukul 14.00 sampai 20.00 WIB”).
• Sesudah Melapor
• Tulis dan ulangi kembai instruksi tersebut kepada dokter untuk memastikan akurasi dari
instruksi tersebut.
• Tanyakan kepada dokter setiap instruksi yang ambigu, tidak lazim (misalnya:apabila ada
instruksi dosis obat yang sangat tinggi), atau bila ada kontra indikasi dengan kondisi pasien
tersebut.
• Tuliskan instruksi pada lembar instruksi dokter, yang menunjukkan instruksi sebagai instruksi
verbal (Verbal Order) atau instruksi telepon (Telephone Order).
• Setelah instruksi dituliskan pada lembar instruksi dokter, instruksi harus ditandatangani oleh
dokter dalam periode waktu yang diatur oleh kebijakan instansi. Banyak rumah sakit perawatan
akut mengharuskan penandatanganan ini dilakukan dalam waktu 24 jam.
Konferensi Keperawatan
Situation (S) :
• Selamat pagi Dokter, saya Ners Anton perawat Ruang Rawat inap Kls 2 RS Hamori
• Melaporkan pasien nama Tn B mengalami penurunan pengeluaran urine 40
cc/24 jam, mengalami sesak napas.
Metode SBAR
Background (B) :
• Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program HD hari Senin-Kamis
• Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3
liter/menit 15 menit yang lalu.
• TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asites