Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PANDUAN
HANDOVER

RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN


Desa Pasir Putih, Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan 93393
Pos-el rsud@konkepkab.go.id
BAB I
DEFINISI

1. Hand Over
Adalah suatu proses serah terima antara shift atau antara staf di daerah
klinis yang sama atau berbeda dengan mencatat pesan-pesan yang perlu
di informasikan. Petugas serah terima menyampaikan pesan-pesan
tersebut kepada petugas selanjutnya secara lisan sambil menyerahkan
catatan yang telah dibuat sebelumya dan kedua belah pihak
menandatangani proses serah terima pasien di rekam medik pasien.
2. Verifikasi
Adalah tanda bukti yang berupa paraf dan nama jelas petugas yang
dicantumkan dalam format (rekam medik) dalam proses
konfirmasi/instruksi.
3. Tenaga Kesehatan
Adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
4. SBAR
kerangka teknik komunikasi yang disediakan oleh petugas dalam
menyampaikan kondisi pasien. SBAR adalah metode terstruktur
(Situation-Background-Assessment-Recommendation) untuk
mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian
segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien, SBAR juga digunakan secara efektif
pada saat serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis
yang sama atau berbeda, melibatkan semua anggota tim kesehatan
untuk memberikan masukan kedalam situasi pasien termasuk
memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk
diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
5. Shift
Adalah pembagian jam kerja pegawai yang telah disepakati dan diatur
oleh organisasi yang bersangkutan dengan mengacu pada UU
ketenagakerjaan dan peraturan menteri terkait dengan jam kerja
pegawai.
6. Transfer Pasien
Adalah suatu kegiatan memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat
lain pada ruangan/unit yang sama atau antar ruang/antar unit yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan perawatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Kebijakan Hand Over


Adapun kebijakan-kebijakan yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan Hand Over adalah:
a. Hand Over dilakukan setiap pergantian jaga antar petugas
kesehatan dalam satu profesi atau pada saat serah terima antar
unit pelayanan
b. Hand Over dilakukan dengan menggunakan komunikasi efektif,
informasi yang disampaikan lengkap, akurat, jelas, mudah
dipahami dan tepat waktu
c. Hand Over untuk dokter dan perawat dan atau serah terima
pasien antar ruangan/antar unit dilakukan dengan teknik SBAR
d. Hand Over antar shift yang dilakukan harus memperhatikan hal-
hal berikut:
1) shift harus terkordinasi
2) waktu yang diikuti untuk timbang terima adekuat
3) timbang terima dilakukan dengan kepemimpinan yang jelas
4) Tersedianya dukungan teknologi informasi yang adekuat
e. Pelaksanaan Hand Over/serah terima di dokumentasikan pada
format timbang terima pada rekam medik baik dalam proses
pergantian shift maupun proses serah terima pasien antar
ruangan/antar unit.
2. Pelaksana Hand Over
Hand Over dilaksanakan semua petugas rumah sakit yang memiliki
jam kerja yang bergantian diantaranya:
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
d. Petugas penunjang diagnostik (laboratorium Patologi Klinik,
Radiologi)
e. Petugas rekam medik
f. Petugas admission
g. Petugas administrasi
3. Waktu Pelaksanaan Hand Over
Hand Over dilaksanakan jika:
a. Terjadi pertukaran jaga antar shift
b. Serah terima pasien dari antar ruangan/satu unit ke unit yang
lain
4. Teknik Hand Over
 Semua hand over yang dilakukan oleh petugas di RSUD Kab.
Konawe Kepulauan harus menggunakan komunikasi efektif yaitu
informasi yang disampaikan harus lengkap, jelas, akurat, mudah
dipahami, dan tepat waktu, khusus untuk perawat dan dokter
hand over yang dilaksanakan dengan menggunakan teknik SBAR.
 Hand over dilakukan secara tertulis pada catatan hand over
BAB III
TATA LAKSANA

1. Hand Over Pasien Saat Pergantian Shift


 Sebelum serah terima pasien dengan shift selanjutnya :
a. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
b. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kondisi pasien yang akan dilaporkan
c. Pastikan diagnose medis pasien dan prioritas masalah
keperawatan/masalah medis yang harus dilanjutkan
d. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil
pengkajian perawatan shift sebelumnya
e. Siapkan rekam medis pasien, riwayat alergi, obat-obatan/cairan
infuse yang digunakan saat ini

 Tehnik SBAR :
a. Introduce
Perkenalkan diri petugas dan pasien yang akan di serah terimakan
(Nama lengkap, umur, nama dokter yang merawat).

b. SITUATION
 Sebutkan keluhan pasien, riwayat alergi dan obat-obatan
termasuk cairan infuse yang digunakan program therapy yang
lain
Contoh :
- Bedreast total, urine 50 cc / 24 jam, balance cairan 1000
cc/ 24 jam
- Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300mg/dl
- Pasien program HD 2 x seminggu
- Terpasang restrain, tidak ada alergi obat
- Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang GGK
- Diet : rendah protein 1 gr
 Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pemeriksaan terkini
(asessemen), seperti vital sign, status mental, status emosional,
resiko jatuh, status nutrisi, kemampuan nutriasi, kondisi kulit,
saturasi oksigen, hasil laboratorium terbaru, dll.
 Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
Contoh :
- Kesadaran CM, TD : 150/80 mmHg, N : 100x/mnt, S : 37◦C,
RR : 20x/mnt, resiko jatuh : tinggi, dll
- Hasil laboratorium : Hb 9 g/dl, albumin 3, urea 237 mg/dl
c. BACKGROUND
 Informasi pasien yang bersangkutan
 Sebutkan tanggal masuk dan hari perawatan
 Sebutkan Diagnose medis, contoh : GGK

d. ASSESMENT
 Jelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien (diagnose
medis/diagnose keperawatan), contoh :
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
- Perubahan kebutuhan nutrisi kurang
- Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Resiko infeksi
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
- dll
 Jelaskan gambaran situasi yang diinginkan untuk kebutuhan
pasien

e. RECOMMENDATION
 Rekomendasikan tindakan medis/intervensi keperawatan yang
perlu dilanjutkan (discharge planning dan edukasi pasien dan
keluarga), Contoh :
- Balance cairan ketat
- Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar
- Jaga aseptik dan antiseptik setiap melakukan prosedur
 Baca ulang dokumen serah terima dan pastikan
kesepemahaman dalam proses serah terima pasien
 Berikan verifikasi petugas yang melakukan handover/serah
terima (petugas yang mengoperkan dan penerima operan)
dengan memberikan paraf dan nama terang petugas

2. Hand Over Pada Saat Perpindahan/Serah Terima Pasien Antar


Ruangan/Antar Unit
 Sebelum serah terima pasien antar ruangan/antar unit :
a. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
b. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kondisi pasien yang akan dilaporkan.
c. Pastikan diagnose medis pasien dan prioritas masalah
keperawatan/masalah medis yang harus dilanjutkan.
d. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil
pengkajian perawatan shift sebelumnya.
e. Siapkan rekam medis pasien, riwayat alergi, obat-obatan/cairan
infuse yang digunakan saat ini.
f. Siapkan hasil pemeriksaan diagnostic yang sudah dilakukan
ataupun care plan yang perlu di tindaklanjuti.
g. Berikan edukasi kepada pasien atau keluarga akan kebutuhan
dan rencana transfer pasien ke ruang atau unit lain dan
dokumentasikan persetujuan informasi pada form rekam medic.

 Tehnik SBAR :
a. Introduce
Perkenalkan diri petugas dan pasien yang akan diserahterimakan
(Nama lengkap, umur, nama dokter yang merawat).

b. SITUATION
 Jelaskan keluhan pasien
 Hasil pengkajian pasien saat pasien akan ditransferkan, status
kesadaran, vital sign, peralatan yang dipakai pasien, riwayat
alergi, terapi, dan program pasien, dll

c. BACKGROUND
 Informasi pasien yang bersangkutan
 Sebutkan tanggal masuk dan hari perawatan
 Sebutkan Diagnose medis pasien

d. ASSESMENT
 Jelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien (diagnose
medis/diagnose keperawatan), contoh :
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
- Perubahan kebutuhan nutrisi kurang
- Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Resiko infeksi
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
- dll
 Jelaskan gambaran situasi yang diinginkan untuk kebutuhan
pasien

e. RECOMMENDATION
 Rekomendasikan tindakan medis/intervensi keperawatan yang
perlu dilanjutkan (discharge planning dan edukasi pasien dan
keluarga)
 Baca ulang dokumen (rekam medik dan hasil pemeriksaan
diagnostik) serah terima dan pastikan kesepemahaman dalam
proses serah terima pasien
 Berikan verifikasi petugas yang melakukan handover/serah
terima (petugas yang mengoperkan dan penerima operan)
dengan memberikan paraf dan nama terang petugas
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses pelaksanaan handover pasien pada saat pergantian shift ataupun


pada saat transfer pasien ke ruang/unit lain dapat dimonitor pada
format rekam medik yaitu:
1. Form timbang terima shift dengan menggunakan teknik SBAR
2. Form serah terima pasien antar ruangan dengan menggunakan
teknik SBAR
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimous. 2003. WA Health Clinical Handover Policy. Office of Safety


& Quality in Healthcare; Department of Health. Western Australia

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011


tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

3. Sutoto, 2015. Dokumen Sasaran Keselamatan Pasien dalam Workshop


Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Klinis Rumah Sakit.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai