Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

HAND OVER ( TIMBANG TERIMA )

RSK.Dr.TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR

1
BAB I
DEFINISI

1. Hand Over
Adalah suatu proses serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama
atau berbeda dengan mencatat pesan-pesan yang perlu diiformasikan. Petugas serah
terima menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada petugas selanjutnya secara lisan
sambil menyerahkan catatan yang telah yang telah dibuat sebelumya dan kedua belah
pihak menandatangani proses serah terima pasien di rekam medik pasien
2. Verifikasi
Adalah tanda bukti yang berupa paraf dan nama jelas petugas yang dicantumkan dalam
format (rekam medik) dalam proses konfirmasi/instruksi.
3. Tenaga Kesehatan
Adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. SBAR
kerangka teknik komunikasi yang disediakan oleh petugas dalam menyampaikan kondisi
pasien. SBAR adalah metode terstruktur (Situation-Background-Assessment-
Recommendation) untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan
perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien, SBAR juaga digunakan secara efektif pada saat serah
terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda, melibatkan
semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan kedalam situasi pasien
termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara
anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
5. Shift
Adalah pembagian jam kerja pegawai yang telah disepakati dan diatur oleh organisasi
yang bersangkutan dengan mengacu pada UU ketenagakerjaan dan peratutan menteri
terkait dengan jam kerja pegawai.
6. Transfer Pasien
Adalah suatu kegiatan memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain pada
ruangan/unit yang sama atau antar ruang/antar unit yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan perawatan pasien.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Kebijakan Hand Over


Adapun kebijakan-kebijakan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan Hand Over
adalah:
a. Hand Over dilakukan setiap pergantian jaga antar petugas kesehatan dalam satu
profesi atau pada saat serah terima antar unit pelayanan
b. Hand Over dilakukan dengan menggunakan komunikasi efektif, informasi yang
disampaikan lengkap, akurat, jelas, mudah dipahami dan tepat waktu
c. Hand Over untuk dokter dan perawat dan atau serah terima pasien antar
ruangan/antar unit dilakukan dengan teknik SBAR
d. Hand Over antar shift yang dilakukan harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) shift harus terkordinasi
2) waktu yang diikuti untuk timbang terima adekuat
3) timbang terima dilakukan dengan kepemimpinan yang jelas
4) Tersedianya dukungan teknologi informasi yang adekuat
e. Pelaksanaan Hand Over/serah terima didokumentasikan pada format timbang
terima pada rekam medik baik dalam proses pergantian shift maupun proses
serah terima pasien antar ruangan/antar unit.
2. Pelaksana Hand Over
Hand Over dilaksanakan semua petugas rumah sakit yang memiliki jam kerja yang
bergantian diantaranya:
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
d. Petugas penunjang diagnostik (laboratorium Patologi Klinik, Radiologi)
e. Petugas rekam medik
f. Petugas admission
g. Petugas administrasi
3. Waktu Pelaksanaan Hand Over
Hand Over dilaksanakan jika:
a. Terjadi pertukaran jaga antar shift
b. Serah terima pasien dari antar ruangan/satu unit ke unit yang lain

4. Teknik Hand Over


 Semua hand over yang dilakukan oleh petugas di RS Dr.Tadjuddin Chalid
makassar harus menggunakan komunikasi efektif yaitu informasi yag
disampaikan harus lengkap, jelas, akurat, mudah dipahami, dan tepat waktu,
khusus untuk perawat dan dokter hand over yang dilaksanakan dengan
menggunakan teknik SBAR.
 Hand over dilakukan secara tertulis pada catatan hand over

3
BAB III
TATA LAKSANA

1. Hand Over Pasien Saat Pergantian Shift


 Sebelum serah terima pasien dengan shift selanjutnya :
a. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
b. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien
yang akan dilaporkan
c. Pastikan diagnose medis pasien dan prioritas masalah keperawatan/masalah
medis yang harus dilanjutkan
d. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawatan
shift sebelumnya
e. Siapkan rekam medis pasien, riwayat alergi, obat-obatan/cairan infuse yang
digunakan saat ini

 Tehnik SBAR :

a. Introduce

Perkenalkan diri petugas dan pasien yang akan diserahterimakan(Nama lengkap,


umur, nama dokter yang merawat).

b. SITUATION

 Sebutkan keluhan pasien, riwayat alergi dan obat-obatan termasuk cairan


infuse yang digunakan program therapy yang lain

Contoh :

- Bedreast total, urine 50 cc / 24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam

- Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300mg/dl

- Pasien program HD 2 x seminggu

- Terpasang restrain, tidak ada alergi obat

- Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang GGK

- Diet : rendah protein 1 gr

 Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pemeriksaan terkini (asessemen),


seperti vital sign, status mental, status emosional,resiko jatuh,status
nutrisi,kemampuan nutriasi, kondisi kulit, saturasi oksigen, hasil laboratorium
terbaru, dll.

 Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung

4
Contoh :

- Kesadaran CM, TD : 150/80 mmHg, N : 100x/mnt, S : 37◦C,RR : 20x/ mnt,


resiko jatuh : tinggi, dll

- Hasil laboratorium : Hb 9 g/dl, albumin 3, urea 237 mg/dl

c. BACKGROUND

 Informasi pasien yang bersangkutan

 Sebutkan tanggal masuk dan hari perawatan

 Sebutkan Diagnose medis, contoh : GGK

d. ASSESMENT

 Jelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien (diagnose medis/diagnose


keperawatan), contoh :

- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih

- Perubahan kebutuhan nutrisi kurang

- Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari

- Resiko infeksi

- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

- dll

 Jelaskan gambaran situasi yang diinginkan untuk kebutuhan pasien

e. RECOMMENDATION

 Rekomendasikan tindakan medis/intervensi keperawatan yang perlu


dilanjutkan( discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga ), Contoh :

- Balance cairan ketat

- Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar

- Jaga aseptik dan antiseptik setiap melakukan prosedur

5
 Baca ulang dokumen serah terima dan pastikan kesepemahaman dalam
proses serah terima pasien
 Berikan verifikasi petugas yang melakukan handover/serah terima (petugas
yang mengoperkan dan penerima operan) dengan memberikan paraf dan
nama terang petugas

2. Hand Over Pada Saat Perpindahan/Serah Terima Pasien Antar Ruangan/Antar Unit

 Sebelum serah terima pasien antar ruangan/antar unit :


a. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
b. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien
yang akan dilaporkan
c. Pastikan diagnose medis pasien dan prioritas masalah keperawatan/masalah
medis yang harus dilanjutkan
d. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawatan
shift sebelumnya
e. Siapkan rekam medis pasien, riwayat alergi, obat-obatan/cairan infuse yang
digunakan saat ini
f. Siapkan hasil pemeriksaan diagnostic yang sudah dilakukan ataupun care plan
yang perlu ditindaklanjuti.
g. Berikan edukasi kepada pasien atau keluarga akan kebutuhan dan rencana
transfer pasien ke ruang atau unit lain dan dokumentasikan persetujuan informasi
pada form rekam medic.

 Tehnik SBAR :

a. Introduce

Perkenalkan diri petugas dan pasien yang akan diserahterimakan (Nama lengkap,
umur, nama dokter yang merawat).

b. SITUATION

 Jelaskan keluhan pasien

 Hasil pengkajian pasien saat pasien akan ditransferkan, status kesadaran, vital
sign, peralatan yang dipakai pasien, riwayat alergi, terapi, dan program pasien,
dll

c. BACKGROUND

 Informasi pasien yang bersangkutan

 Sebutkan tanggal masuk dan hari perawatan

6
 Sebutkan Diagnose medis pasien

d. ASSESMENT

 Jelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien (diagnose medis/diagnose


keperawatan), contoh :

- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih

- Perubahan kebutuhan nutrisi kurang

- Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari

- Resiko infeksi

- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

- dll

 Jelaskan gambaran situasi yang diinginkan untuk kebutuhan pasien

e. RECOMMENDATION

 Rekomendasikan tindakan medis/intervensi keperawatan yang perlu


dilanjutkan( discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga )

 Baca ulang dokumen (rekam medik dan hasil pemeriksaan diagnostik) serah
terima dan pastikan kesepemahaman dalam proses serah terima pasien
 Berikan verifikasi petugas yang melakukan handover/serah terima (petugas
yang mengoperkan dan penerima operan) dengan memberikan paraf dan
nama terang petugas

BAB IV
DOKUMENTASI

7
Proses pelaksanaan handover pasien pada saat pergantian shift ataupun pada saat transfer
pasien ke ruang/unit lain dapat dimonitor pada format rekam medik yaitu:
1. Form timbang terima shift dengan menggunakan teknik SBAR
2. Form serah terima pasien antar ruangan dengan menggunakan teknik SBAR

DAFTAR PUSTAKA

8
1. Anonimous. 2003. WA Health Clinical Handover Policy. Office of Safety & Quality in
Healthcare; Department of Health. Western Australia

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan


Pasien Rumah Sakit.

3. Sutoto, 2015. Dokumen Sasaran Keselamatan Pasien dalam Workshop Keselamatan


Pasien dan Manajemen Risiko Klinis Rumah Sakit. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai