0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas sistem dokumentasi pelayanan kesehatan khususnya rawat jalan dan rawat inap. Ia menjelaskan tujuan pencatatan untuk komunikasi tim kesehatan, sumber informasi, bukti mutu pelayanan, dan penelitian. Prosedur penerimaan pasien rawat inap mencakup pendaftaran, identitas pasien, pembayaran, sedangkan pasien darurat langsung diterima setelah pengecekan identitas.
Dokumen tersebut membahas sistem dokumentasi pelayanan kesehatan khususnya rawat jalan dan rawat inap. Ia menjelaskan tujuan pencatatan untuk komunikasi tim kesehatan, sumber informasi, bukti mutu pelayanan, dan penelitian. Prosedur penerimaan pasien rawat inap mencakup pendaftaran, identitas pasien, pembayaran, sedangkan pasien darurat langsung diterima setelah pengecekan identitas.
Dokumen tersebut membahas sistem dokumentasi pelayanan kesehatan khususnya rawat jalan dan rawat inap. Ia menjelaskan tujuan pencatatan untuk komunikasi tim kesehatan, sumber informasi, bukti mutu pelayanan, dan penelitian. Prosedur penerimaan pasien rawat inap mencakup pendaftaran, identitas pasien, pembayaran, sedangkan pasien darurat langsung diterima setelah pengecekan identitas.
Ol,eh MARHAENI.S.ST.M.Kes SISTEM DOKUMENTASI PELAYANAN
• Sistem dokumntasi pelayanan
Pencatatan pelaporan yang dibuat baik dokumentasi rawat jalan maupun dokumentasi rawat inap Sistem Dokumentasi Rawat Jalan (Hidayat & Novianti, 2008) • Rawat jalan akan dibedakan mengenai laporan mengenai pelayanan KIA atau pelayanan ginekologik, begitu juga mengenai pencatatan pelaporan mengenai Keluarga Berencana pun begitu disetiap bagian akan berbeda karena setiap pelayanan memberikan dan membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan yang berbeda Tujuan Pencatatan • Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada semua tim kesehatan yang terlihat, sehingga dapat mencegah tumpah tindih, pengulangan dan kesenjangan dalam pelayanan / asuhan kebidanan. • Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang terlibat dalam pelayanan. • Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk tangung jawab dan tanggung gugat. • Sebagai sumber data untuk penelitian dan pendidikan. • Sebagai dokumentasi yang sah untuk membuktikan bahwa tindakan, obat dan makanan dan sebagainya sedah diberikan sesuai dengan rencana ketentuan yang juga berhubungan dengan penagihan rekening pasien. Sistem Dokumentasi Rawat Inap Cara pelaporannya : • Mulai dengan nama pasien dan berikan latar belakang pasien sebagai informasi dasar kemudian beri gambaran umum sesuai dengan data buku interprestasi Bidan • Hindarkan ketidak jelasan informasi dengan memberikan data observasi dan data objektif lainnya hanya laporkan data yang jelas dan pasti. • Berikan laporan secara sistematik menurut hasil kajian dan urutan kronologis. • Berikan tekanan pada tindakan medik / prosedur kebidanan yang istimewa, misalkan ketuban yang sudah dipecahkan dengan sengaja ataupun yang pecah secara spontan dengan jam, jumlah dan sifatnya. Menurut frekwensi pelaporannya, laporan bervariasi menurut kebutuhan, misalnya • Laporan shif / giliran jaga • Laporan ini biasanya dibuat dan disampaikan pada setiap pergantian gilir jaga. Laporan ini terutama mengenai kondisi dan perkembangan pasien. Selain itu laporan gilir jaga juga dapat berupa serah terima obat-obatan terutama obat jenis narkotik yang dalam pengawasan ketat. Dapat juga pelaporan mengenai peralatan yang sudah terpakai atau dalam persediaan. • Laporan harian • Biasa berupa jumlah pasien masuk, persalinan, kebutuhan tenaga, dan seterusnya. • Laporan mingguan, bulanan, triwulan atau tahunan tergantung kebutuhan, permintaan atau ketentuan dari institusi peraturan pemerintah. Prosedur penerimaan pasien rawat inap (Handayani & Mulyati, 2017) Prosedur penerimaan pasien rawat inap (Handayani & Mulyati, 2017) • Pasien sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat. • Setiap saat pasien atau keluarganya dapat menanyakan pada central opname apakah ruangan yang diperlukan sudah tersedia. • Apabila ruangan sudah tersedia, maka : pasien bisa segera mendaftar di tempat penerimaan pasien rawat inap (TPPRI) • Pada saat mendaftar, pasien akan mendapatkan penjelasan mengenai kapan dapat masuk ruangan, bagaimana cara pembayaran serta tarif-tarifnya dan peraturan pasien rawat inap. • Petugas TPPRI akan membuatkan kartu identitas pasien dirawat. Kartu identitas pasien dirawat minimal berisi nama lengkap pasien, jenis kelamin pasien, nomor rekam medis, nama ruangan dan kelas, diagnosis awal (diagnosis kerja), serta nama dokter yang mengirim. • Apabila pasien pernah berobat kepoliklinik atau pernah dirawat di TPPRI akan menghubungi bagian rekam medik untuk menerima nomor catatan medis. • Petugas TPPRI juga akan segera menghubungi petugas keuangan untuk menyelesaikan keuangan untuk menyelesaikan pembayaran uang muka. Pasien gawat darurat • Pasien yang sudah menjalani pemeriksaan dan membawa surat pengantar untuk dirawat • Jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai, petugas sentral opname mendatangi pasien/ keluarganya untuk memastikan identitas selengkapnya. • Sentral opname mengecek data identitas kebagian rekam medis untuk menegtahui apakah pasien pernah dirawat/ berobat kerumah sakit. • Bagi pasien yang pernah berobat atau dirawat maka rekam mediknya segera dikirim keruang perawatan yang bersangkutan dan tetap memakai nomor yang telah dimilikinya. • Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat kerumah sakit maka diberi nomor rekam medic. • Petugas sentral opname harus selalu memberitahukan ruang penampungan sementara mengenai situasi tempat tidur diruang perawatan. • Setelah tiba diruang perawatan, pasien rawat inap intensif/gawat darurat diterima oleh petugas dan diberikan tanda pengenal. Beberapa aturan penerimaan pasien rawat inap , antara lain • Bagian penerimaan pasien bertanggung jawab sepenuhnya mengenai pencatatan seluruh informasiyang berkenaan dengan diterimanya pasien dirumah sakit. • Bagian penerimaan pasien harus segera memberitahukan bagian-bagian lain terutama bagian yang berkepentingan langsung • Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan pasien, apakah pasien meninggalkan rumah sakit • Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia dirumah sakit. • Rekam medis yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh setiap bagian selama pasien dirawat • Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam penerimaan dan pemulangan pasien TERIMA KASIH