0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis tumor atau benjolan pada kulit, baik yang bersifat jinak maupun ganas. Secara garis besar dibedakan menjadi tumor jinak yang meliputi keratosis seboroik, kista epidermal, dan keloid, serta tumor ganas yang terdiri atas karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna. Setiap jenis tumor dijelaskan ciri-cirinya seperti epidemiologi, etiop
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis tumor atau benjolan pada kulit, baik yang bersifat jinak maupun ganas. Secara garis besar dibedakan menjadi tumor jinak yang meliputi keratosis seboroik, kista epidermal, dan keloid, serta tumor ganas yang terdiri atas karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna. Setiap jenis tumor dijelaskan ciri-cirinya seperti epidemiologi, etiop
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis tumor atau benjolan pada kulit, baik yang bersifat jinak maupun ganas. Secara garis besar dibedakan menjadi tumor jinak yang meliputi keratosis seboroik, kista epidermal, dan keloid, serta tumor ganas yang terdiri atas karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna. Setiap jenis tumor dijelaskan ciri-cirinya seperti epidemiologi, etiop
2. Kista Epidermal 2. Karsinoma Sel Skuamosa 3. Keloid 3. Melanoma Maligna Keratosis Seboroik (KS) Kista epidermal (KE) Keloid tumor jinak yang biasanya kista berisi keratin dengan dinding penyembuhan dengan berpigmen dan umumnya pada epidermis pertumbuhan berlebihan jaringan orangtua dan serta berasal dari Epidemiologi ikat melebihi ukuran luka, keratinosit. usia muda dan pertengahan atau dekade 3 dan 4, jarang pada anak-anak, lelaki Epidemiologi Epidemiologi : Lk = PR banding perempuan 2 : 1 ras kulit hitam, PR> LK Etiopatogenesis Etiologi KS tidak diketahui, Etiopatogenesis Etipatogenesis patogenesis masih belum jelas, Kebanyakan KE timbul timbul akibat Faktor lokal, misalnya benda asing dan prevalensi banyak pada peradangan sekitar folikel pilosebasea, dalam kulit, luka bakar, dan infeksi. daerah terpajan sinar matahari. proliferasi sel epidermal dalam dermis, Faktor lainnya, misalnya ras, dan karena implantasi bagian epidermis familial dan hormonal. Gambaran klinis : akibat trauma. KS dapat tumbuh dibagian tubuh Gambaran klinis mana saja, paling banyak Gambaran Klinis Keloid dan parut hipertrofik terdapat di daerah wajah dan Kista epidermal terletak dalam dermis dan berupa lesi padat kemerahan dan badan atas. Lesi yang ditemukan menonjol membentuk papul atau nodus menimbul dengan permukaan licin berupa plak, verukosa, papul bentuk kubah, dan bebas dari dasarnya. dan berkilat. Kelainan ini dapat atau nodus menempel pada kulit Daerah yang sering tumbuh kista adalah tumbuuh terus, tetapi bila dan hiperpigmentasi warna wajah, leher, punggung atas, dan dada, mengalami resolusi pertumbuhan cokelat sampai hitam, dengan dapat soliter atau multipel serta berukuran akan berkurang dan warna akan skuama diatasnya. antara beberapa mm sampai dengan 5 cm. lebih pucat. Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel basal (KSB) tumor ganas kulit yang berasal dari sel keratinosit, dapat basalioma merupaka tumor ganas kulit, bersifat destruktif, bermteastasis dan berkembang dari ulkus atau radang dan invasif setempat, serta sangat jarang metastasis. kronik, prakanker, atau rangsangan karsinogen tertentu. Epidemiologi : LK> PR, Kulit putih > Hitam, >60 th Epidemiologi : kulit putih> , Diatas 40th Etipatogenesis : Sinar matahari, parut luka bakar, dan kontak dengan arsen, genetik Etiopatogenesis : Sinar Matahari Gambaran klinis :papul atau nodus, permukaan mengkilap, KSS dimulai dengan pertumbuhan sel atipik di epidermis seperti lilin berpigmen atau kemerahan, dan ditemukan berupa karsinoma insitu kemudia menembus membran telangiektasis. basal masuk ke dermis. Selanjutnya sel tumor ini dapat Bentuk klinis lanjut menyebar ke kelenjar getah bening dan alat dalam. KSB tipe nodulo-ulseratif: nodus menimbul, membesar, permukaan menjadi tidak rata, dan menjadi ulkus Gambaran klinis. KSB tipe berpigmen ialah KSB nodulo-ulseratif yang Secara klinis, KSS berupa plak atau tumor teraba padat, berpigmen. dapat verukosa, atau berbenjol-benjol, dan berulkus. Tepi KSB tipe superfisial : plak dengan tepi berbatas tegas dan tumor tidak jelas dapat melebihi batas yang terlihat. Lokasi dapat dengan pearly border yang tersusun linear menimbul, tumor tergantung penyebabnya. Bila penyebabnya sinar seperti benang. matahari, lokasi tersering adalah daerah terpajan sinar, KSB tipe morfea: makula atau plakpadat karena fibrosis, misalnya wajah, dan lengan bawah atau penyebabnya batas tidak tegas, permukaan licin, warna kekunigan, dan karena Karsinogen dari zat kimia. Lokasi KSS di tungkai, kadang-kadang seperti jaringan parut. disebabkan sering terjadi luka dan jaringan parut dari : jarang dijumpai, berupa nodus agak bertangkai dan KSB tipe trauma kronil. fibroepitelioma warna kemerahan Melanoma maligna tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit atau sel nevus dan sangat mudah bermetastasis. Epidemiologi : kulit putih>, dekade 6 Etiopatogenesis sinar matahari (ultraviolet) , genetik Gambaran klinis Untuk memudahkan diagnosis melanoma secara dini digunakan akronim ABCD Secara klinis, melanoma dibagi menjadi 4 tipe : 1. Superficial spreading melanoma (SSM) Gambaran klinis berupa lesi agak menimbul, hitam, kecokelatan, atau kemerahan, tepi ireguler, garis kulit pada permukaan lesi menghilang. Gambaran klinis berupa lesi agak menimbul, hitam, kecokelatan, atau kemerahan, tepi ireguler, garis kulit pada permukaan lesi menghilang. Perubahan bentuk dapat terjadi dengan adanya sebagian pertumbuhan dan sebagian regresi yang berwarna pucat (hipopigmentasi) dengan perluasan keluar sehingga berbentuk anular. Bila invasif, lesi lebih menimbul dan terjadi nodus. 2. Nodular melanoma Secara klinis, terlihat tumor yang menimbul, seperti kubah, dapat bertangkai, warna cokelat dan kehitaman. Dapat terjadi ulkus dan pendarahan. 3. Lentigo maligna melanoma (LMM) pada tahap awal, lesi datar kecokelaan, tidak berkilat dan licin. Warna lesi lama-lama berubah lebih ireguler dengan tambahan cokelat tua dan kehitaman. Warna merah lebih jarang bila dibandingkan dengan SSM. Nodus akan terlihat bila mulai timbul invasif. 4. Acral Lentiginous melanoma (ALM) Tampak makula kehitaman dengan bagian yang menimbul atau nodus. Referensi FKUI. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke-6 cetakan-3. Jakarta: FKUI.