Pembimbing
dr. khomeini, SpB
Anatomi Kulit
Fungsi Kulit
Jarang bermetastase
Kepala, wajah, dan leher
Epidemiologi Berusia 40-70 tahun
Pria lebih banyak daripada wanita
Nodulo-ulseratif
Berpigmen
Gambaran klinis Morfea/fibrosing
Superfisial
Fibroepitelial
Anamnesis
Biopsy kulit
Bedah eksisi
Penatalaksanaan
Kuretase
Radioterapi
Bedah beku
Terapi medikamentosa
Bedah mikrografik Mohs
Suatu tumor ganas kulit yang berasal dari pertumbuhan neoplastik sel
basal epidermis dan apendiks kulit
Ulkus Rodens
Ulkus Jacob
Tumor Komprecher
Pada pria lebih banyak daripada wanita, terutama dijumpai pada usia 40-70
tahun.
KSB dapat juga terjadi pada dewasa muda dan anak – anak, dimana biasanya
menyertai sindroma sel basal nevoid, nevus sebaseus, xeroderma
pigmentosum, nevus sel basal linier unilateral, dan sindroma bazex, dan
kadang – kadang dapat pula timbul pada kulit yang sebelumnnya tidak
menunjukkan kelainan (de novo).
ETIOLOGI
BASALIOMA
disamping faktor – faktor lain seperti radiasi sinar X, senyawa kimia arsen,
trauma dan ulkus kronik.
ETIOLOGI
BASALIOMA
Penyebab basalioma belum diketahui dengan pasti, kemungkinan berkaitan
dengan beberapa faktor berikut
1. Faktor luar, yang terdiri dari :
a) Faktor fisik
Sinar UV
Radiasi
Tukak kronik, fistel yang lama tidak sembuh dan jaringan parut luka
bakar setelah bertahun-tahun dapat timbul perubahan kea rah keganasan.
b) Faktor kimia, misalnya senyawa arsen, ter, dan aspal.
c) Faktor virus : virus yang mempunyai inti DNA akan mengakibatkan tumor
jinak sedangkan virus dengan inti RNA akan menyebabkan tumor ganas. .
ETIOLOGI
BASALIOMA
2. Faktor dalam
Faktor dalam meliputi : genetic, imunologi, ras, dan jenis kelamin. Faktor genetik
misalnya pada xeroderma pigmentosum.
FAKTOR PREDISPOSISI
BASALIOMA
Kemampuan dari UVB itu sendiri untuk menembus kedalam lapisan ozon dan juga
startum korneum yang akhirnya akan diabsorbsi oleh DNA
Dua gen yang secara normal dapat mencegah terjadinya kanker akan tetapi menjadi
tidak aktif pada kanker kulit adalah PTCH dan P53
GEJALA KLINIS
BASALIOMA
Predileksinya terutama pada bagian kepala, wajah (pipi, dahi, hidung, lipat
nasolabial, daerah periorbital, mulut) dan leher.
Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan, tungkai, kaki,
dan kulit kepala
GEJALA KLINIS
BASALIOMA
Superficial BCC
Disamping itu banyak gambaran patologi yang berbeda yang ditemukan pada
basalioma, namun semuanya menunjukan proliferasi sel-sel dengan inti basofilik
yang relatif besar dan sitoplasma yang tidak penuh.
1. Tipe Nodulo-ulseratif
2. Tipe Berpigmen
3. Tipe Sklerosing
4. Tipe Superfisial
5. Tipe Fibroepitelial
DIAGNOSIS
BASALIOMA
Anamnesis
Biopsy kulit
Radiologi
Pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSIS BANDING
BASALIOMA
Melanoma maligna
Penatalaksanaan
Terapi Operatif
Terapi Non-Operatif
PENATALAKSANAAN
BASALIOMA
Terdapat banyak alternatif pengobatan pada KSB yaitu:
2. Bedah eksisi.
3. Radioterapi
4. Bedah beku
• Sinar matahari
• Ras/herediter
• Faktor genetik
• Arsen Inorganik
• Radiasi
• Faktor Hidrokarbon
Patofisiologi
adanya peran paparan sinar ultraviolet
sinar matahari yang menyebabkan
terjadinya mutasi gen supresor,
disamping itu terdapat pula peran
imunosupresi dan infeksi virus.
KSS berasal dari epidermis yang
mempunyai beberapa tingkat kematangan,
dapat intraepidermal, dapat pula bersifat
invasive dan bermetastasis jauh.
Insidens
• Insidens tertinggi pada usia 50 - 70 tahun,
• paling sering pada kulit berwarna di daerah tropik.
• Laki-laki lebih banyak dari wanita.
• Lesi dapat timbul dari kulit normal atau dari lesi
prakanker,
• pada orang kulit putih hal ini diduga akibat
rangsangan sinar ultraviolet, karsinogen kimia
(Coal tar, arsen, hidrokarbon polisiklik).
• pada kulit berwarna : predisposisi trauma, ulkus
kronik, jaringan parut dan dapat pula terjadi dari
fistel yang tidak sembuh-sembuh
Predileksi
kulit yang terpapar sinar matahari,
membrana mukosa, lokasi terbanyak
(orang kulit putih : wajah, ekstremitas
atas, kulit berwarna : ekstremitas bawah
badan, dapat pada bibir bawah, dorsum
manus).
Gejala klinis
Ada 2 tipe KSS.
1. tipe yang mengadakan luka (ulcerating
type)
2. tipe papuler, seperti kembang kol.
Secara histopatologik ditemukan :
Bentuk intraepidermal
Bentuk invasive
Bentuk ini dapat terjadi dari :
1. Bentuk intraepidermal
2. Bentuk prakanker
3. de novo (kulit normal)
Klasifikasi TNM
T - :Tumor Primer
Tx :Tumor primer tidak N -:Kelenjar getah
dapat diperiksa bening regional M -: Metastasis jauh
T0 :Tidak ditemukan tumor NX:Kelenjar getah MX: Metastasis jauh
primer bening regional tidak tidak dapat diperiksa
Tis:Karsinoma in situ dapat diperiksa M0: Tidak ada
T1 : Tumor dengan ukuran N0: Tidak ditemukan metastasis jauh
terbesar <2 cm metastasis kelenjar M1: Terdapat
T2 :Tumor dengan ukuran getah bening metastasis jauh
terbesar >2 s/d <5 cm N1:Terdapat
T3 :Tumor dengan ukuran metastasis kelenjar
terbesar >5 cm getah bening regional
T4 :Tumor menginvasi
struktur ekstradermal dalam,
seperti kartilago, otot skelet
atau tulang
Stadium
Stadium Tis N0 M0
0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium T2,T3 NO MO
II
Stadium T4 NO MO
III
Tiap T N1 MO
Stadium Tiap T Tiap N M1
IV
Metastase
Tumor yang terletak di daerah bibir,
anus, vulva, penis lebih cepat
mengadakan invasi dan bermetastasis
dibandingkan dengan daerah lainnya.