Anda di halaman 1dari 20

Studi kasus

 Seorang anak laki-laki usia 3 tahun datang dengan keluhan kejang umum,
tonik-klonik selama 2 menit, setelah kejang anak sadar. Frekuensi kejang 3
kali sehari. Sebelum kejang tidak terdapat keluhan demam dan anak
sedang bermain seperti biasa. Anak pernah mengalami kejadian yang sama
2 bulan dan 1 bulan yang lalu. Terdapat riwayat kejang tanpa demam pada
ayah ketika masih kecil dan saat ini tidak pernah kambuh lagi.Riwayat
kehamilan, persalinan dan penyakit dahulu tidak ada yang penting, serta
perkembangan pasien normal.

Diagnosis??
Tata laksana ??
EPILEPSI

dr. Laura Zeffira Sp.A, M.Biomed

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Universitas Baiturrahmah
2016
Definisi
 Bangkitan kejang dua kali atau lebih tanpa provokasi
(unprovoked seizure) yang dipisahkan oleh interval
lebih dari 24 jam tanpa penyebab yang jelas

 Tanpa provokasi  kejang tidak disebabkan oleh


suatu penyakit yang melibatkan susunan saraf pusat ,
demam ataupun trauma otak yang akut.
Epidemiologi
 Insiden epilepsi anak di negara berkembang 
40 kasus /100.000 anak per tahun
 Departemen IKA RSCM: 1700 pasien baru/tahun

 Jarang menyebabkan kematian secara langsung


 ggn perkembangan otak
 Penurunan kualitas hidup
 Risiko kematian 
Klasifikasi (ILAE 1981)
 berdasarkan tipe bangkitan kejang
I. Kejang Umum: gejala awal kejang dan/ pada EEG terlibat 2
hemisfer
• Tonik : kontraksi otot yg berlangsung bbrp detik menit ( kaku)
EEG: gel epileptiform voltase tinggi dan frek cepat
• Klonik : ditandai sentakan mioklonik sekelompok otot, berulang ,teratur
dan simetris. EEG: kompleks paku-ombak lambat dng frekuensi
tinggi
• Tonik-Klonik: kombinasi kontraksi tonik dan klonik, disertai penurunan
kesadaran & apnea
• Absans : hilang kesadaran sementara ( EEG: paku ombak dng frek rendah)
• Mioklonik : kontraksi otot tunggal/multiple yg terjadi secara tiba”, cepat,
unilateral/bilateral
• Atonik : hilangnya tonus otot tanpa didahukui kejang (miotonik/klonik) yg
berlangsung >1-2 dtk
II. Kejang Parsial/fokal: gejala awal kejang dan/ pada EEG
terlibat 1 hemisfer

• Parsial sederhana : kejang fokal tanpa gangguan


kesadaran
• Parsial kompleks : kejang fokal disertai hilang /
perubahan kesadaran
• Parsial menjadi umum : kejang fokal yg diikuti kejang
umum

III. Kejang blm dpt diklasifikasi


Klasifikasi (ILAE 1989  2010)
 berdasarkan Etiologi
epilepsi

Tidak dpt Sindrom


umum fokal ditentukan fokal epilepsi
atau umum khusus

Simpto Kripto Simpto Kripto


idiopatik Idiopatik
matik genik matik genik

Struktural/ Genetik Struktural/ Genetik


Unknown Unknown
metabolik epilepsi metabolik epilepsi
sindrom cause sindrom sindrom cause sindrom
• Epilepsi tanpa adanya kelainan struktur otak dan
Epilepsi idiopatik/ tidak ditemukan defisit neurologi
• Etiologi: fx genetik dan pd usia tertentu
(Genetik sindrom) • Ex: sindrm fragille X, sindrom Rett, trisomi parsial

Epilepsi • Disebabkan satu atau lebih kelainan anatomi dan


ditemukan defisit neurologi
Simtomatik/ • Ex: infelsi SSP, serebral palsi, kelainan neurokutan,
(Struktural/metabolik) tumor otak,dll

Epilepsi
kriptogenik • Epilepsi simptomatik dengan etiologi yang masih
belum diketahui
(unknown cause)
• Suatu entitas yg memiliki karakteristik elektroklinis
khas meliputi usia saat awitan, gambaran EEG, tipe
Sindrom Epilepsi kejang, perkembangan neurodevelopmental, pola
penurunan, respon terapi, dan prognosis
Diagnosis
Anamnesis
• Deskripsi kejang : jenis kejang, lama kejang, kesadaran selama kejang dan sesudah
kejang, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke keadaan semula, frekuensi
kejang dan riwayat kejang sebelumnya
•Waktu terjadi kejang (terutama pada dini hari atau saat bangun tidur)
•Timbul aura (rasa takut, kesemutan, mati rasa, melihat cahaya atau mendengar
suara)
• Obat-obat kejang yang pernah diminum sebelumnya
• Tidak terdapat demam, tidak terdapat kelainan metabolik, trauma kepala
• Riwayat kehamilan, persalinan dan pascanatal fx risiko kelainan struktur otak
• Riwayat penyakit dahulu,ex trauma kepala, infeksi SSP, perdarahan intrakranial
•Riwayat tumbuh kembang anak
•Riwayat epilepsi dalam keluarga
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum baik
• Tidak terdapat penurunan kesadaran
• Suhu tubuh normal
• Tidak terdapat tanda rangsang meningeal
• Tidak terdapat tanda peningkatan tekanan intrakranial
• Tidak terdapat kelumpuhan
• Kelainan struktural/metabolik: sesuai etiologi
Pemeriksaan penunjang

1. Elektroensefalografi (EEG)
 Membantu menentukan tipe kejang
 Menunjukkan lokalisasi fokus kejang serta penyebarannya
 Membantu menentukan sindrom epilepsi
 Pemantauan keberhasilan terapi
 Membantu menentukan apakah terapi obat antiepilepsi
dapat dihentikan

2. MRI (magnetic resonance imaging)


 pilihan terbaik untuk mengetahui kelainan yg mendasari
epilepsi
Diagnosis
 Meliputi klasifikasi tipe bangkitan kejang dan
etiologi
 Ex: Epilepsi umum idiopatik tipe tonik klonik
Epilepsi fokal simptomatik dengan gejala
kejang parsial umum
Tata Laksana
I. Tata Laksana Umum
Informasi bagi anak, orang tua dan keluarga
informasi yg jelas dan akurat ttg kondisi anak, jenis epilepsi, rencana
terapi, efek samping dan interaksi OAE, aktivitas yg diperbolehkan, dll
Informasi untuk sekolah
Manajemen risiko
Keamanan ( mandi jangan berendam, jauhkan dari trauma panas/luka bakar, tidak
berenang tanpa pengawasan, tidak bersepeda sendiri di jln raya serta wajib memakai
pelindung ketinggian, fotosensitivitas)

Hindari Pencetus Kejang


Deprivasi tidur, video game, kelelahan fisik, dll
II. Medikamentosa
Terapi anti epilepsi didasarkan pada bentuk kejang
 Kejang umum :
Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Fenobarbital 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Fenitoin 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis.
Pada kejang tipe absans pilihan utama terapi adalah asam
valproat

 Kejang fokal :
Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Fenobarbital 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Fenitoin 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
karbamazepin 10-30 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
Cara kerja dan efek samping
OAE ???
Pasien dirujuk bila
 Epilepsi dengan status epileptikus
 Tidak berhasil dengan 2 macam obat
 Anak usia < 2 tahun
 Efek samping berat
 Terdapat lesi struktural unilateral
 Keraguan dalam diagnosis
 Jika terdapat regresi
 Sindrom tertentu : Spasme infantile, Lennox-Gastaut
PROGNOSIS
 Remisi jangka panjang
 60-70% anak dengan epilepsi  bebas kejang setelah 1-2 th
bebas OAE
 Beberapa jenis epilepsi memiliki prognosis baik menghilang
seiring bertambahnya usia
 Kejang yang sukar diobati (intraktabel)
Kegagalan mengontrol kejang dng 2/lebih OAE lini pertama
dengan rata” > 1 kejang/bln selama 18 bln dan tidak ada periode
bebas kejang dlm 3 bln berturut” pada periode tersebut
 Mortalitas
Biasanya disebabkan oleh komplikasi kejang spt: aspirasi, kecelakaan saat
kejang , suicide, dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai