Anda di halaman 1dari 20

IS INGUINAL HERNIA MESH

SAFE? A PROSPECTIVE STUDY


Priska Febriandini Putri
112018198

Pembimbing:
dr. Suryo Aji, SpB
dr. Adi Purnomo, SpB
Hernia Inguinal
• Muncul dengan adanya benjolan di selangkangan yang
dapat hilang dengan tekanan minimal atau saat pasien
berbaring.
- Direct: tonjolan kantung hernia langsung melalui dinding
posterior kanalis inguinali
- Indirect: melewati cincin inguinal internal di samping
korda spermatika, mengikuti mengalir dari kanal inguinal
• Reponibel: Hernia dapat direduksi jika terjadi sesekali
(seperti saat mengejan atau berdiri) dan dapat didorong
kembali ke dalam rongga perut
• Ireponibel: tidak dapat direduksi, tetap ada secara
permanen berada di luar rongga perut
Hernia Repair
• Perbaikan hernia inguinalis adalah operasi yang sangat umum dilakukan oleh ahli bedah.
• Open tension : open - sayatan 3” sampai 6” dibuat di perut untuk memberi akses ke
hernia, tension - tepi jaringan sehat di sekitar hernia ditarik menjadi satu dan dijahit
dengan jahitan.
• Non tension / mesh : bukan menarik jaringan di sekitar hernia bersama-sama, tetapi
sepotong jaring ditempatkan untuk memperkuat area tersebut dan dipasang dengan
jahitan dan / atau staples.
• Laparoscopic : perbaikan laparoskopi memerlukan penyisipan instrumen khusus melalui
sayatan kecil di perut di mana ahli bedah dapat memvisualisasikan dan melakukan
prosedur.
Mesh?
• Perangkat medis yang mendukung jaringan yang rusak di sekitar hernia saat sembuh. Ahli bedah
menempatkan jaring di area sekitar hernia, menempelkannya dengan jahitan, staples atau lem. Pori-
pori di jaring memungkinkan jaringan tumbuh ke dalam perangkat.
• Jenis mesh: patch, plugs, sheets
• Tipe: absorbable, non-absorbable, sintetis, coated or composited, animal-derived
Abstract
• Latar belakang: : Operasi perbaikan hernia menggunakan mesh sintetik merupakan
standar perawatan dalam operasi saat ini. Komplikasi uroginekologis terkait mesh telah
dilaporkan di New Zealand dan timbul kekhawatiran publik mengenai penggunaan mesh
dengan alasan apapun. Studi ini melaporkan hasil jangka panjang dari penggunaan mesh
dalam operasi hernia inguinalis dalam kelompok yang besar saat operasi elektif.

• Metode: : Database prospektif pasien yang menjalani operasi hernia inguinal


menggunakan mesh didapatkan dalam praktik dua dokter bedah swasta dari tahun 2002
hingga 2016. Demografi pasien, metode perbaikan, dan skor nyeri sebelum operasi dan
pasca operasi serta komplikasi setelah operasi dicatat.
Abstract
• Hasil: Sebanyak 1711 hernia pada 1366 pasien diperbaiki dengan operasi dari tahun 2002
hingga 2016. 1047 operasi adalah laparoskopi total extraperitoneal (LTEP), dan 333 secara
open repair. Skor nyeri pasca operasi secara signifikan lebih rendah daripada skor sebelum
operasi dengan metode apapun. Hanya 22% pasien yang tidak mengalami nyeri sebleum
operasi dan meningkat menjadi 76% pasca operasi; sebaliknya 7.9% pasien mengeluhkan
nyeri hebat sebelum operasi dan berkurang menjadi 1% pasca operasi. Tingkat
kekambuhan untuk hernia inguinalis secara terbuka adalah nol dan untuk perbaikan LTEP
adalah 0.81%.

• Kesimpulan: Perbaikan hernia inguinalis menggunakan mesh tampaknya tidak


menghasilkan nyeri kronik yang signifikan. Secara keseluruhan, komplikasi dari perbaikan
hernia inguinalis secara terbuka atau LTEP dengan mesh rendah.
Pendahuluan
• Perbaikan hernia adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan dalam pembedahan umum.
Penggunaan mesh telah terbukti mengurangi tingkat kekambuhan hernia inguinal.

• Cochrane pada tahun 2012 oleh Amato et al -> perbaikan non-mesh (Shouldice) hernia inguinalis
memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi (3,6%) vs perbaikan mesh (Lichtenstein) tingkat
kekambuhan 0,6% pada 1 tahun pertama.

• Hasil yang merugikan dari penggunaan mesh terutama pada colposuspension

• 2016, uro-gynaecologic mesh oleh FDA -> perangkat yang beresiko tinggi yang menuntut tingkat
evaluasi yang lebih tinggi untuk produk baru
• 2017, Therapeutic Goods Administration di Australia menarik persetujuan untuk penggunaan mesh
uro-ginekologis dan kemudian diikuti oleh Medsafe di New Zealand pada Desember 2017
• Studi ini merekam skor nyeri preoperative dan dibandingkan dengan nyeri yang pasien laporkan
setahun hingga 15 bulan setelah operasi. Komplikasi operasi juga dicatat.
• Nyeri kronis atau inguinodynia yang bertahan lebih dari 3 bulan pasca operasi hernia inguinalis
merupakan masalah penting bagi banyak pasien
• Faktor risiko: usia yang lebih muda, wanita, hernia berulang, komplikasi operatif, dan tingkat rasa
sakit yang tinggi pada periode awal pasca operasi
• Mekanisme -> belum sepenuhnya dipahami. Hipotesisnya, trauma atau iritasi dari tiga saraf yang
masuk di lapangan operasi.
• European Hernia Society guidelines -> mesh dibandingkan dengan non-mesh telah dikaitkan dengan
nyeri post-operatif yang lebih rendah dalam dua meta-analisis. Teknik fiksasi dan berat mesh dapat
mempengaruhi nyeri postoperatif tetapi beberapa penelitian menemukan tidak ada perbedaan.
Metode Pasien telah menyelesaikan kuesioner standar yang
mencatat tingkat nyeri mereka saat ini (tidak ada, ringan,
sedang atau berat)

- penelitian observasional prospektif


terhadap post operasi perbaikan
hernia inguinalis menggunakan mesh. Skor nyeri pasca operasi dan pra operasi dianalisis
menggunakan uji χ2 untuk mendeteksi perubahan dalam
- Pasien – pasien dari dua konsultan skor nyeri
ahli bedah yang dirawat dari Maret
2002 hingga Juni 2016 dipelajari
sebelum dan setelah perbaikan hernia

Pasien secara rutin diobservasi pada 1 minggu pasca operasi


oleh ahli bedah mereka. Dua belas bulan pasca operasi,
kuesioner skor nyeri yang sama dikirim ke setiap pasien
bersama dengan pertanyaan tentang komplikasi setelah
operasi mereka dalam bentuk paragraph bebas.

Jika tidak direspon dalam 3 bulan, kuisioner lanjutan dikirimkan


pada bulan ke 15 paska operasi.
Metode

• Database pasien dan hasil dijaga secara prospektif oleh perawat


klinik dalam praktiknya. Data yang dikumpulkan meliputi
demografi pasien, jenis hernia (langsung / tidak langsung),
hernia unilateral / bilateral, hernia spontan atau pasca-trauma,
perbaikan hernia primer atau rekuren, pendekatan (LTEP / Data dianalisis menggunakan program Statview dan Excel.
terbuka) dan produk mesh dan fiksasi yang digunakan. Analisis skor nyeri dikelompokkan berdasarkan pendekatan
(terbuka / LTEP), penyebab hernia (Accidental Compensation
Corporation (ACC)) yang didanai - yaitu traumatis versus
non-ACC yang spontan), usia dan jenis kelamin. Data
komplikasi dicatat dari penilaian bedah atau perawatan yang
sedang berlangsung dan melalui laporan pasien dalam
kuesioner pada 12-15 bulan pasca operasi.
Metode
• Pendekatan operatif -> teknik Lichtenstein termodifikasi untuk perbaikan hernia inguinal terbuka
menggunakan polypropylene mesh (Ultapro, Ethicon, Somerville, NJ, USA) diamankan dengan
jahitan prolene (Ethicon). Ketiga saraf dilindungi jika teridentifikasi namun tidak secara eksplisit
dicari.

• Laparoscopic mesh inguinal hernia repair -> pendekatan ekstraperitoneal total menggunakan
Parietex mesh (Medtronic, Minneapolis, MN, USA) dan ProTack (Medtronic) atau AbsorbaTack
(Medtronic) sebagai perangkat pengaman.
Hasil Penelitian
• 1.680 hernia yang diperbaiki pada 1366 pasien dari Maret 2002 hingga Juni 2016 yang telah mengisi
kuesioner pasca operasi.
• Usia rata-rata adalah 57,6 tahun (range 14,5-98,9).
• Hernia diperbaiki pada 1570 pria dan 110 wanita.
• Skor nyeri pra-operasi telah diselesaikan oleh 532 dari 1366 pasien dalam penelitian (31% dari kohort)
karena ini hanya dikumpulkan dari 2013 dan seterusnya.
• Tingkat respons dalam periode 5 tahun yang diaudit dengan kuesioner pasca operasi adalah 80%.
• Perbaikan hernia inguinalis dengan metode apa pun memiliki skor nyeri yang lebih rendah secara
signifikan pasca-operasi, P-value = 0,0000, relative risk tidak ada rasa sakit pasca-operasi 10,61 (95%
CI 8,42-13,37).
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Tidak ada perbedaan gender secara signifikan
pada skor nyeri paska operasi
Hasil Penelitian
Diskusi
• Nyeri kronis atau persisten setelah perbaikan hernia inguinalis dengan mesh adalah salah satu
komplikasi yang paling dikhawatirkan bagi pasien dan ahli bedah.

• Studi ini menegaskan bahwa pembedahan secara signifikan meningkatkan skor nyeri pasien
meskipun terdapat persepsi bahwa penempatan mesh adalah penyebab umum nyeri post-operatif
yang signifikan.

• Penelitian ini menggunakan kuesioner sederhana untuk penilaian terhadap rasa sakit pasien pada
12-15 bulan pasca operasi.
Diskusi
• Format ini kurang detail daripada beberapa kuesioner nyeri yang lain tetapi tingkat respons 80%
menunjukkan bahwa kuesioner sederhana mendapat lebih banyak pasien.

• Tidak seperti kekambuhan hernia, skor nyeri pasca operasi cenderung membaik dari waktu ke waktu.

• Sesuai dengan penelitian lain yang menyelidiki nyeri pasca operasi, kami menemukan bahwa skor
nyeri setelah 1 tahun lebih tinggi di antara pasien yang lebih muda dan mereka yang menjalani
perbaikan hernia terbuka.

• Hernia traumatis mengalami lebih banyak rasa nyeri sebelum operasi tetapi kedua kelompok
mengalami peningkatan yang signifikan dalam skor nyeri paska operasi.
Kelemahan Kelebihan
• Ukuran besar kelompok
• Skor nyeri preoperative hanya tercatat 31%
dari penelitian cohort • Teknik operasi yang konsisten dengan
manajemen post operatif difokuskan pada deteksi
• Karena merupakan studi prospektif yang dini dan tatalaksana komplikasi
sedang berjalan, proporsinya akan meningkat
seiring waktu. • Secara prospektif menggambarkan skor nyeri
yang memberi informasi kepada kita bahwa
• Follow up dan manajemen komplikasi dini pasien dengan rasa tidak nyaman setelah operasi
mungkin juga berada diluar sumber daya yang juga mengalami nyeri sebelum operasi
terbatas di rumah sakit.
• Dengan metode ganda (pasien dan ahli bedah)
untuk mengumpulkan komplikasi pasca operasi
juga mungkin lebih akurat dalam mengumpulkan
komplikasi
Kesimpulan

• Perbaikan hernia inguinalis menggunakan mesh tampaknya tidak menghasilkan nyeri


kronik yang signifikan. Secara keseluruhan, komplikasi dari perbaikan hernia inguinalis
secara terbuka atau LTEP dengan mesh rendah
• Kami telah menunjukkan bahwa skor nyeri umumnya membaik setelah 1 tahun setelah
perbaikan hernia inguinalis. Studi populasi di New Zealand ini mengkonfirmasi keamanan
dan kemanjuran penggunaan mesh dalam operasi hernia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai