Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria keuangan, sarana, dan prasarana
dengan dukungan data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan pedoman
penyusunan, pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan serta tindak
lanjut dengan sistematika sebagai berikut:
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional dalam pengelolaan
keuangan, dan sarana prasarana:
a. Perencanaan, realisasi, dan pertanggung jawaban biaya operasional dan biaya
pengembangan pada UPPS.
b. Perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik,
termasuk fasilitas teknologi informasi.
Jawaban: Pada saat akan memasuki masa pengusulan anggaran, PSPD FK UMI akan
mengirim surat perihal permintaan pengusulan anggaran kepada tiap bagian dan unit dalam
lingkup PSPD FK UMI untuk menyusun rencana anggaran kegiatan dan kebutuhan selama
1 tahun yang merupakan sumber daya dari program/aktivitas yang terkait dengan kegiatan
Tri Dharma Perguruan Tinggi di bawah lingkup PSPD FK UMI. Proporsi kebutuhan
anggaran yang akan dituangkan dalam rancangan Amanah Anggaran Tahunan (RAAT)
mencakup anggaran untuk kegiatan operasional dan kegiatan investasi dimana proporsi
anggaran sangat memperhatikan keseimbangan antara keduanya. Untuk itu dilakukan rapat
kesesuaian kebutuhan dalam rangka kompilasi dan penggabungan rencana kegiatan yang
dilakukan di tingkat program studi. Selanjutnya , rancangan RAAT ditetapkan dalam rapat
tersebut untuk diusulkan ke fakultas yang akan diteruskan ke universitas. Di universitas
dilakukan verifikasi terhadap usulan anggaran tersebut melalui suatu pemeriksaan yang
dilakukan oleh lembaga keuangan (BPK) untuk mendapatkan persetujuan Rektor tentang
alokasi anggaran yang diusulkan oleh fakultas. Anggaran yang telah disetujui oleh Rektor
selanjutnya diteruskan ke Yayasan Wakaf UMI. Setelah disetujui oleh yayasan, anggaran
tersebut menjadi Amanah Anggaran Tahunan (AAT) yang siap dilaksanakan oleh PSPD FK
UMI. Selama ini rancangan RAAT yang dibuat oleh PSPD FK UMI selalu mendapatkan
persetujuan tanpa pengurangan, baik pada waktu verifikasi tingkat universitas maupun
tingkat yayasan.
Jawaban: Sistem alokasi anggaran telah diatur dengan surat keputusanYW-UMI yang
menjadi dasar dalam pengelolaan anggaran. Peruntukan anggaran meliputi investasi,
operasional dan pengembangan termasuk sistem informasi. Perencanaan awal dibuat
program studi, diusulkan ke FK UMI untuk diteruskan ke universitas dan seterusnya ke YW-
UMI. Perencanaan final dalam bentuk RAAT ditetapkan YW-UMI. Selain melalui RAAT,
Yayasan Wakaf UMI memiliki komitmen khusus pendanaan untuk pengembangan PSPD FK
UMI seperti dana BPP dari mahasiswa tahap profesi diprioritaskan untuk digunakan
langsung oleh PSPD mengatur pelaksanan kepaniteraan klinik serta penyaluran langsung
dana SPP sebanyak Rp. 2 M setiap semester.
Penerimaan dana dari BPP/SPP semua terpusat melalui YW UMI. Penggunaan dana dapat
dilakukan langsung oleh yayasan, melalui RAAT Universitas dan RAAT Fakultas/Program
Studi. Pengelolaan dana PSPD FK UMI dilaksanakan oleh Wakil Dekan II berkoordinasi
dengan Wakil Rektor II. Pengelolaan dana memanfaatkan lembaga keuangan yaitu BMT
milik YW UMI dan BSM. Dana yang sudah dicairkan dari BMT disimpan WD II FK UMI di
BSM menunggu waktu penggunaannya sesuai perencanaan. Untuk administrasi keuangan
telah dikelola berbasis IT. Pertanggungjawaban penggunaan dana dilaporkan secara
periodik setiap 6 bulan ke fakultas dan kemudian dilaporkan ketingkat universitas.
Penggunaan dana PSPD yang tidak melalui RAAT diperiksa oleh Badan Pengawas
Yayasan Wakaf UMI sebelum dan sesudah digunakan
Jawaban: Sumber dana FK UMI berasal dari mahasiswa, usaha sendiri dari FK UMI,
Yayasan Wakaf UMI, pemerintah pusat/daerah, swasta/masyarakat dan luar negeri.
Pengalokasian dana yang diberikan oleh Yayasan kepada Fakultas berdasarkan pada
penerimaan jumlah mahasiswa masing-masing Fakultas. Fakultas mendapat anggaran
kurang lebih 65% dari penerimaan, dan 35% nya untuk Universitas.
Dana yang diperoleh FK UMI yang bersumber dari mahasiswa cukup untuk membiayai
biaya operasional pendidikan baik pendidikan tahap akademik maupun tahap profesi. Biaya
ini juga cukup untuk membiayai inovasi-inovasi proses pembelajaran sebagai tindak lanjut
dari masukan-masukan yang diperoleh dari berbagai sumber. Masukan ini dapat berupa
saran-saran dari para dosen, usulan-usulan mahasiswa dan stakeholder serta rekomendasi
dari Unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran (UPMFK) yang dimaksudkan untuk lebih
menyempurnakan pencapaian kompetensi anak didik. Dana yang diperoleh dari mahasiswa
sangat terbatas untuk investasi prasarana, hanya dapat dipakai untuk pemeliharaan dan
renovasi prasarana. Pengadaan sarana khususnya alat peraga pendidikan sangat terbatas
yang dapat dibiayai dari sumber dana mahasiswa ini. Dengan demikian, jumlah dana yang
bersumber dari FK UMI telah mencukupi keperluan operasional (pendidikan tahap akademik
dan tahap profesi) serta renovasi dan pemeliharaan prasarana tetapi masih terbatas untuk
dana penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan SDM. Dana penelitian masih
digunakan untuk pengadaan prasarana dan sarana laboratorium penelitian.
Jawaban: Oleh karena peminat menjadi mahasiswa PSPD FK UMI masih cukup tinggi
maka diyakini bahwa setiap tahun PSPD FK UMI tetap dapat menerima mahasiswa baru
sehingga keberlanjutan pengadaan dana BPP/SPP mahasiswa dapat djamin. Dana
eksternal yang diharapkan diperoleh dari usaha-usaha YW UMI dan RS Pendidikan
masih tetap akan diperoleh sesuai komitmen dari YW UMI, dari Kemenristekdikti dan
pemerintah daerah akan diupayakan memperoleh dana penelitian, PPM dan beasiswa.
Penggalangan dana dari swasta telah dimulai dengan PT Prodia melalui penelitian
bersama sehingga dana penelitian Prodia dapat dimanfaatkan oleh PSPD FK UMI
sehingga 11 topik penelitian telah disepakati untuk dikerjakan bersama .
Pemanfaatan dana kedepan masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu untuk
operasional dan investasi prasarana dan sarana masih dibutuhkan perluasan fasilitas
CBT menjadi 200 komputer, perluasan kantor bagian di preklinik, makin melengkapi
sarana di lab penelitian, dll. Khusus dana penelitian dan beasiswa akan diupayakan
makin meningkat dari tahun ke tahun.
Anggaran untuk penelitian dan beasiswa dirasakan masih sangat kurang sehingga
perlu dikembangkan upaya untuk mendapatkan sumber dana penelitian dari luar melalui
kompetisi dana penelitian baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta bekerjasama
dengan institusi-institusi penelitian untuk penelitian bersama dimana FK UMI
menyediakan SDM dan institusi yang bersangkutan menyediakan sarana dan dana
penelitian seperti yang sedang dirintis dengan Laboratorium Prodia Pusat dan lain-lain.
Kendala-kendala yang dihadapi terutama masih lemahnya kemampuan staf pendidik
FK UMI untuk bersaing dalam memperoleh hibah-hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat serta masih kurangnya minat dan terbatasnya peluang staf pendidik FK UMI
untuk proaktif mengakses informasi sumber-sumber beasiswa, penelitian dan
pengabdian masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Hal ini disebabkan karena
kendala pangkat akademik yang pada umumnya masih rendah.
Untuk mempermudah pengembangan penelitian telah dibentuk Unit Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat yang salah satu perannya adalah mencari semua informasi
sumber dana untuk disosialisasikan ke dosen. Selain itu, dibangun juga laboratorium
penelitian FK UMI. Hal yang sama akan dilakukan juga terhadap upaya peningkatan
dana beasiswa untuk dosen baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Peluang lain
mendapatkan dana eksternal adalah pengembangan Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina
yang dapat berkontribusi dalam pendanaan untuk pengembangan FK UMI.
103 | B o r a n g E v a l u a s i D i r i P S P D F K - U M I
Mengenai kesiapan SDM, khususnya untuk dapat meraih dana penelitian eksternal,
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat mengadakan pelatihan pembuatan proposal
dan pelatihan searching literature. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan
kerjasama dengan institusi-institusi penelitian yang memiliki dana penelitian yang cukup,
FK UMI menawarkan pemanfaatan SDM FK UMI untuk terlibat dalam penelitian yang
dikerjasamakan sedangkan institusi mitra menyediakan dana dan sarana penelitian. Hal
ini telah dirintis dengan PT. Prodia
b. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiapgunaan,
mencakup: fasilitas dan peralatan untuk proses belajar mengajar (PBM),
Penelitian, dan PkM pada UPPS dan PS. Institusi harus menyediakan sarana
bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Ketersediaan Sistem TIK pada UPPS untuk:
a) mengumpulkan data yang cepat, akurat, dapat dipertanggungjawabkan,
dan terjaga kerahasiaannya.
b) mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan, misalnya: Sistem
Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (SIMPT: akademik, SDM,
keuangan, aset, dll.), Sistem Informasi Perpustakaan, dan e-Learning.
Jawaban: FK UMI telah menyediakan sarana yang cukup lengkap untuk mendukung
proses kegiatan manajemen dan administrasi akademik, keuangan, kegiatan proses
pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan. Sarana dan prasarana dikelola oleh unit kerja
yang memanfaatkan fasilitas tersebut.Pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut khusus
untuk PSPD FK UMI yang diatur oleh unit kerja bersangkutan baik untuk pemakaian internal
maupun eksternal. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh tenaga teknisi dan
biayanya dibebankan pada PSPD FK UMI yang dikelola oleh WD2. Barang-barang yang
dimiliki dan lokasi penyimpanan/penggunaannya dicatat dalam buku inventarisir PSPD FK
UMI.
Masalah/kendala yang sering ditemukan atau dihadapi adalah ketersediaan energi
listrik yang tidak cukup. Energi listrik yang tidak stabil akan mengakibatkan kerusakan alat,
sehingga ini mengganggu pelayanan akademik. Hal ini akan berakibat terhadap kerusakan
alat-alat yang menggunakan energi listrik. Untuk maksud ini telah diajukan ke yayasan
untuk menambah energi listrik dan mengatur ulang distribusi aliran listrik dengan
menambah satu travo PLN agar menjadi dua travo PLN yang keduanya khusus melayani
kelistrikan di FK UMI saja. Masalah yang lain adalah maintenance sarana oleh karena FK
UMI belum memiliki teknisi dengan skill khusus dan tidak optimalnya layanan purna jual dari
perusahaan yang menjual sarana bersangkutan. Namun demikian, FK UMI tetap berupaya
untuk mencari solusi dari masalah pemeliharaan sarana ini dengan melakukan pelatihan
dan workshop untuk penggunaan dan pemeliharaan sarana.
Jawaban: Prasarana di FK UMI ini telah lengkap untuk kegiatan operasional Tri
Dharma perguruan tinggi. Infrastruktur yang dimiliki berupa tanah bersertifikat yang
digunakan sebagai kampus adalah milik UMI. FK UMI memiliki tiga lokasi/tempat
pendidikan yaitu kampus FK UMI di jalan Urip Sumoharjo km.5, Menara UMI lantai 5
dan 6, dan RS. Ibnu Sina. Sebagai pengelola, Fakultas menyediakan prasarana yang
sangat cukup demi terjaminnya implementasi kurikulum dan proses pembelajaran yang
kondusif. Seluruh aspek pemenuhan kecukupan telah terpenuhi, seperti :
1. Ruang kuliah, tersedia ruang kuliah besar yang disediakan bagi setiap angkatan (5
ruang perkuliahan dengan ukuran rata rata 215 m 2 dengan jumlah mahasiswa 180-
200 mahasiswa) yang cukup memadai untuk menampung jumlah mahasiswa serta
memenuhi seluruh jadwal perkuliahan), setiap ruang perkuliahan dilengkapi dengan
audio visual yang memadai (Komputer, LCD, Sound System), ruang tersebut
dirancang sangat nyaman dan memenuhi prinsip ergonomis (AC, ventilasi udara
yang baik, pencahayaan yang memadai, kursi yang nyaman, panggung dan podium
bagi dosen). Selain itu terdapat ruang kuliah kecil yang diperuntukkan bagi kegiatan
pembimbingan bagi calon peserta UKMPPD yang dirancang sedemikian rupa
sehingga mendukung suasana pembelajaran yang menyenangkan.
2. Untuk kegiatan tutorial terdiri dari 19 ruangan dengan daya tampung 10
orang/ruangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan jumlah mahasiswa 190
mahasiswa, setiap ruangan dilengkapi dengan 10 kursi, LCD, flip chart, papan tulis,
AC.
3. Untuk kegiatan latihan keterampilan tersedia fasilitas Clinical Skills Lab terdiri dari 18
ruangan ber-AC dengan daya tampung 10 orang/ruangan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan jumlah mahasiswa 180 mahasiswa, setiap ruangan dilengkapi dengan 10
kursi, manekin untuk semua skill, meja. Di dalamnya disiapkan berbagai macam
sarana untuk menunjang pencapaian kompetensi anak didik.
4. Untuk lebih memperkuat pemahaman berbagai materi pembelajaran, dipersiapkan
laboratorium ber-AC yang terdiri atas laboratorium anatomi untuk disiplin anatomi
dan laboratorium terpadu yang digunakan oleh berbagai disiplin seperti biokimia,
parasitologi, histologi, mikrobiologi, patologi anatomi, fisiologi, dan farmakologi. Di
dalam ruangan-ruangan laboratorium ini disediakan berbagai sarana yang lengkap.
5. Untuk mendapatkan sumber belajar dari pustaka disediakan ruangan perpustakaan
yang ber-AC dengan koleksi buku dengan judul bervariasi dan jumlah yang cukup
besar. Untuk mengikuti perkembangan, telah disediakan juga fasiltas e-library yang
didukung oleh bandwith yang cukup besar dan tersedianya ruangan ber-AC dengan
meja dan kursi yang lengkap untuk hotspot yang mempermudah mahasiswa untuk
mengakses e-library, di samping itu disediakan juga pojok video skill (studio mini) di
ruangan perpustakaan untuk memfasilitasi mahasiswa yang akan menyaksikan
berbagai video keterampilan kedokteran.
Prasarana yang memadai tersebut memungkinkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, konsultasi pembimbing akademik, konsultasi karya tulis ilmiah/skripsi,
praktikum dan konsultasi lainnya dapat berjalan secara efektif. Himpunan
mahasiswa, BEM, dan unit kegiatan mahasiswa juga mendapat fasilitas ruang yang
digunakan untuk aktivitasnya. Untuk menunjang peribadatan, fakultas memiliki
sarana ibadah di kampus yang berdekatan dengan gedung perkuliahan. Fakultas
memiliki akses untuk mengembangkan kapasitasnya, terutama dalam
memanfaatkan prasarana yang ada dalam menunjang pembelajaran maupun Tri
Dharma perguruan tinggi.
Mengingat luas tanah yang dimiliki oleh UMI cukup luas sekitar 6.480 m 2,
maka pengembangan gedung untuk fakultas tidaklah terlalu menjadi masalah. Dari
tanah yang dimiliki universitas, sampai saat ini baru sekitar 80% saja yang telah
dibangun menjadi gedung. Sisanya masih sangat mungkin untuk pengembangan,
baik untuk pengembangan gedung kuliah, laboratorium pendidikan dan laboratorium
riset maupun untuk sarana olah raga dan taman.
Adapun yang berjalan 5 tahun ini adalah :
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna (mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, lulusan/alumni, pengguna lulusan, dan mitra kerja sama) terhadap
pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana, termasuk kejelasan instrumen yang
digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya pada UPPS dan PS.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
Jawaban: Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama antara PSPD FK-UMI dengan
instansi yang relevan dilakukan secara berkala oleh unit penjaminan mutu setiap akhir tahun
pelaksanaan akademik. Optimalisasi kerjasama yang terjalin dinilai dari banyaknya penelitian
bersama dan kegiatan ilmiah bersama (seminar, lokakarya dan pelatihan).
Jawaban: Sistem pengelolaan anggaran tahunan di PSPD FK UMI menganut prinsip satu
pintu (one gate policy) dimana aliran dana yang masuk maupun yang keluar dikelola oleh Wakil
Dekan II. Sistem pengelolaan anggaran tersebut dilakukan atau diterapkan guna menjaga
keseimbangan alokasi anggaran dari masing-masing unit. Selain itu dimungkinkan adanya
subsidi bagi unit lainnya apabila terjadi defisit anggaran pada unit tersebut. Sedangkan untuk
menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan yang baik (good governance)
maka dikelola menggunakan sistem informasi manajemen keuangan, selanjutnya dilakukan
pemeriksaan secara internal oleh unit penjaminan mutu fakultas. Pertanggungjawaban
keuangan dilaporkan secara periodik setiap 6 bulan ke fakultas dan kemudian dilaporkan ke
tingkat universitas untuk selanjutnya diaudit oleh Badan Perencanaan Pengendalian dan
Pemeriksa Keuangan (BP3K) YW-UMI setiap tahun.
Dalam pengelolaan dana, PSPD FK UMI mengelola secara penuh (otonomi) untuk dana
wakaf dari YW-UMI dan dana kepaniteraan klinik. Pengelolaan tersebut mencakup
perencanaan, penganggaran, pembelanjaan dan pertanggungjawaban secara berjenjang ke
fakultas lalu ke universitas. Adapun dana Amanah Anggaran Tahunan (AAT) dikelola secara
semi otonom oleh PSPD FK UMI dengan menyusun perencanaan dan pertanggungjawaban.
Sarana dan prasarana dikelola oleh unit kerja yang memanfaatkan fasilitas
tersebut.Pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut khusus untuk PSPD FK UMI yang diatur
oleh unit kerja bersangkutan baik untuk pemakaian internal maupun eksternal. Pemeliharaan
sarana dan prasarana dilakukan oleh tenaga teknisi dan biayanya dibebankan pada PSPD FK
UMI yang dikelola oleh WD2. Barang-barang yang dimiliki dan lokasi
penyimpanan/penggunaannya dicatat dalam buku inventarisir PSPD FK UMI.
Sarana dan prasarana PSPD FK UMI sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kurikulum,
penelitian dan PPM dan mencukupi sesuai jumlah mahasiswa dan dosen. Sarana dan
prasarana PSPD juga dibantu oleh sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit pendidikan.