Anda di halaman 1dari 15

TUMOR ORBITA

Tumor Palpebra dan Adneksa


• TUMOR JINAK
MOLLUSCUM CONTANGIOSUM
o Etiologi : pox virus
o Berupa nodul kecil berbentuk kubah dengan pusat yang sering melekuk
(umbilicated)
o Lesi di tepi palpebral mungkin sangat kecil dan tersembunyi sebagian oleh
bulu mata, tetapi dapat menyebabkan konjungtivitis, bahkan keratitis, jika
lesinya mengelupas masuk ke ruang konjungtiva
o 80% mengenai usia 1-4 tahun
o Lesi berupa papula (1-5 mm)
o Penatalaksanaan :
o Insisi & kuretase
o Krioterapi
o Antibiotik local untuk mencegah infeksi sekunder
XANTHELASMA
• Xantelasma kutan dengan terdapatnya penonjolan
ringan kulit kelopak, bulat / lonjong, yang berwarna
kuning, yang biasanya terletak dekat kantus internus
• Merupakan bentuk degenerasi lemak pada kulit
kelopak nasal bawah dan atas sehingga memberikan
gambaran kupu-kupu yang berwarna kuning jingga
pada pangkal hidung
• Berhubungan erat dengan kadar kolesterol serum,
hyperlipidemia essensial / pasien DM
• Walaupun bias ditemukan pada pasien
hyperlipidemia sekunder, kira-kira 2/3 pasien
xanthelasma memiliki kadar lipid serum normal
• Pemeriksaan plasma lipid, HDL, LDL
• Penatalaksanaan: ekstirpasi, Argon laser, kauterisasi,
krioterapi
HEMANGIOMA
• Tumor vascular kongenital yang paling umum ditemukan di
palpebra adalah hemangioma kapiler, tdd kapiler2 dan sel2
endotel yang berproliferasi.
• Timbul saat lahir / segera setelah lahir, sering bertumbuh cepat,
dan umumnya berinvolusi spontan menjelang usia 7 tahun
• Jika superfisial, lesi tampak merah terang, lesi yang lebih dalam
tampak kebiruan / ungu
• Sering dijumpai anisometropia sekunder, amblyopia reaktif, dan
strabismus
• Penatalaksanaan :
• Konservatif
• Terapi aktif
• Kortikosteroid
• TUMOR GANAS
1. Epitelial
• Karsinoma sel basal
• Karsinoma sel skuamosa
2. Adneksa : Karsinoma sel sebacea
3. Sel Pigmen : melanoma
KARSINOMA SEL BASAL

• Asal : Lapisan basal epitel kulit


• Umumnya tumbuh lambat dan tanpa nyeri, berupa nodul yang bias berulkus
• Karsinoma ini menyusup ke jaringan sekitar secara perlahan, tetapi tidak
bermetastasis
• Predileksi :
 Palpebra inferior (50-60%)
 Kantus internus (25-30%)
 Palpebra superior (15%)
 Kantus eksternus (5%)
• Tergantung letaknya, karsinoma sel basal dapat menimbulkan ektropion, entropion,
retraksi / lekukan pada palpebral, lekukan pada kulit diatasnya, atau tidak ada bulu
mata
• Bersifat lokal destuktif
• Angka kematian : 2 – 3 %
• Diagnosis pasti biopsi
• Bersifat radiosensitif
Klasifikasi Berdasarkan klinis dan Patologi
• Tipe nodular
• Tipe multisentrik
• Tipe morphea
• Tipe ulserativa

TATALAKSANA
• Non bedah : • Terbatas pada adneksa
 Radioterapi  Eksisi 3 – 5 mm batas makroskopis

 Kemoterapi
• Menginvasi orbita
 Interferon
 Eksentrasi
• Bedah
 Radioterapi
 Eksisi dengan potong beku

 Bedah mikrografi cara MOHS • Invasi intrakranial


 Bedah dengan laser CO2
 Konsultasi bedah syaraf
 Eksisi tanpa potong beku
KARSINOMA SEL SKUAMOSA

• Tumbuh lambat dan tanpa nyeri, sering berawal sebagai suatu nodul perkeratotik,
yang mungkin berulkus
• Frekwensi < 5%
• Asal : kelopak mata < konjungtiva
• Pralesi berupa papiloma, berbenjol-benjol, ulserasi
• Invasi intra okuler, orbita
• Metastasis KGB regional
• Metastasis jauh
• Angka kematian cukup tinggi
TATALAKSANA
1. Operasi
• Eksisi
• Enukleasi
• Eksenterasi orbita
• Debulking
2. Radioterapi
3. Sitostatik
4. Kombinasi
Tumor Intra Okuler
A. Jinak
1. Nevus
2. Angioma retina
3. Hemangioma koroid
B. Ganas
1. Melanoma Ganas
2. Retinoblastoma
RETINOBLASTOMA

• Tumor ganas saraf retina embryonal


• Keganasan intraocular yang sering terjadi pada anak-anak
• Terjadi pada 1 : 20.000 kelahiran hidup
• 90 % ditemukan sebelum usia 3 tahun (rata2 usia 2 tahun)
• Tidak ada predileksi jenis kelamin ataupun ras, walaupun
retinoblastoma lebih sering ditemukan pada anak perempuan
• 94% mutasi somatik, 6% mutasi gen
• 30% bilateral
Gambaran Mikroskopis
• Sel-sel kecil, bulat atau poligonal, inti besar, sedikit sitoplasma, kadang-kadang berbentuk
bunga mawar
• Pertumbuhan
 Endofitik
 Eksofitik
 Kedua jenis retinoblastoma, secara bertahap akan mengisi mata dan meluas bersama N.
opticus ke otak

Gejala klinis:
1. Leukokoria (pupil putih)
• Katarak
• Endoftalmitis
• Ablasio retina
• Coats diseases
2. Strabismus
3. Hifema spontan
4. Proptosis
Pembagian Stadium
1. Tumor terbatas pada bola
a. Dini : Leukokoria (-)
b. Advance intra okuler : leukokoria +
2. Proptosis
a. Tanpa pembesaran kel lymph regional
b. Disertaipembesaran kel lymph regional
3. Tumor dengan metastasis jauh
Pemeriksaan penunjang
• USG orbita : mengetahui ukuran tumor dan dapat mendeteksi
adanya kalsifikasi dalam tumor
• CT-Scan serta MRI orbita dan kepala, untuk mengevaluasi nervus
optikus, orbital, keterlibatan system saraf pusat, dan kalsifikasi
intraocular
• Pungsi lumbal untuk mengetahui metastasis
Terapi
• Enukleasi
• Eksentrasi
• External-beam radiation therapy (EBRT) 35-46 Gy
• Focal therapy:
• Plaque radiotherapy
• Laser photocoagulation
• Cryotherapy
• Thermotherapy
• Chemothermotherapy
• Chemoreduction
• Intravenous
• Subconjunctival
• Transpupillary
• Systemic chemotherapy

Anda mungkin juga menyukai