TATALAKSANA
• Non bedah : • Terbatas pada adneksa
Radioterapi Eksisi 3 – 5 mm batas makroskopis
Kemoterapi
• Menginvasi orbita
Interferon
Eksentrasi
• Bedah
Radioterapi
Eksisi dengan potong beku
• Tumbuh lambat dan tanpa nyeri, sering berawal sebagai suatu nodul perkeratotik,
yang mungkin berulkus
• Frekwensi < 5%
• Asal : kelopak mata < konjungtiva
• Pralesi berupa papiloma, berbenjol-benjol, ulserasi
• Invasi intra okuler, orbita
• Metastasis KGB regional
• Metastasis jauh
• Angka kematian cukup tinggi
TATALAKSANA
1. Operasi
• Eksisi
• Enukleasi
• Eksenterasi orbita
• Debulking
2. Radioterapi
3. Sitostatik
4. Kombinasi
Tumor Intra Okuler
A. Jinak
1. Nevus
2. Angioma retina
3. Hemangioma koroid
B. Ganas
1. Melanoma Ganas
2. Retinoblastoma
RETINOBLASTOMA
Gejala klinis:
1. Leukokoria (pupil putih)
• Katarak
• Endoftalmitis
• Ablasio retina
• Coats diseases
2. Strabismus
3. Hifema spontan
4. Proptosis
Pembagian Stadium
1. Tumor terbatas pada bola
a. Dini : Leukokoria (-)
b. Advance intra okuler : leukokoria +
2. Proptosis
a. Tanpa pembesaran kel lymph regional
b. Disertaipembesaran kel lymph regional
3. Tumor dengan metastasis jauh
Pemeriksaan penunjang
• USG orbita : mengetahui ukuran tumor dan dapat mendeteksi
adanya kalsifikasi dalam tumor
• CT-Scan serta MRI orbita dan kepala, untuk mengevaluasi nervus
optikus, orbital, keterlibatan system saraf pusat, dan kalsifikasi
intraocular
• Pungsi lumbal untuk mengetahui metastasis
Terapi
• Enukleasi
• Eksentrasi
• External-beam radiation therapy (EBRT) 35-46 Gy
• Focal therapy:
• Plaque radiotherapy
• Laser photocoagulation
• Cryotherapy
• Thermotherapy
• Chemothermotherapy
• Chemoreduction
• Intravenous
• Subconjunctival
• Transpupillary
• Systemic chemotherapy