Sebastian Rojek, Małgorzata Kłys, Martyna Maciów-Głą b, Karol Kula Department of Forensic Medicine, Jagiellonian
University Medical College, Grzegórzecka 16 St., 31-531 Kraków, Poland
Oleh:
Preseptor :
Penulis
Abstrak
Di antara zat baru psikoaktif (NPS) yang tersedia di pasar narkotika, sejumlah besar
terdiri dari cannabinoid sintetis yang dikenal sebagai "spice" dan "K2", dan yang
secara hukum diperlakukan sebagai alternatif hukum untuk ganja. Sedikitnya
informasi tentang farmakologi dari zat yang beredar di pasaran ini telah
menciptakan tugas mendesak di antara penyedia layanan kesehatan untuk
mempelajari zat yang terdapat dalam kasus ini, baik dari segi konsekuensi
pengunaan zat tersebut, dan dalam metode deteksi. Subjek laporan ini adalah
analisis multi-parameter dari kasus pidana seorang laki-laki berusia 18 tahun yang
didakwa dengan pembunuhan saudara perempuan dan percobaan pembunuhan
terhadap dua korban lainnya dengan menusuk. Terdakwa mengaku bersalah, tapi ia
mengklaim bahwa ia telah bertindak tanpa kemauan, karena ia berada di bawah
pengaruh dari cannabinoid sintetis AM-2201, yang telah dibeli dari penjual sebagai
paket 10 g berlabel “Mr Green - No bad trip”. Metode analisis termasuk gas
chromatography – electron ionization – quadrupole ion trap mass spectrometry
(GC-EI-QIT/MS) dan liquid chromatography, electrospray ionization, tandem
massspectrometry (LC-ESI-MS-MS) dikembangkan untuk menentukan
keberadaan AM-2201 di Mr Green - No bad trip dan dalam darah pelaku. Temuan
toksikologis dibahas dalam konteks efek merugikan terhadap psikoaktif dan fisik
dihasilkan dari kehadiran AM-2201 dalam tubuh manusia; observasi juga dianalisis
bersama dengan data dari literatur.
1. Pendahuluan
Cannabinoids sintetis, umumnya dikenal sebagai smokable herbal “spice”
dan “K2”, adalah obat racikan paling populer.1,2,3 Meskipun label mereka secara
resmi ditulis “bukan untuk konsumsi manusia”, dalam praktiknya zat-zat tersebut
digunakan untuk mencapai efek psikologis yang meniru efek Δ9-THC.4 Tidak ada
2. Sejarah Kasus
Menurut laporan polisi, pada saat kejadian, sekitar pukul 6:10 malam,
seorang wanita berinisial JG terbunuh, pelaku kejahatan adalah seorang pria berusia
18 tahun berinisial AG, yang menikam korban dengan pisau sebanyak 20 kali.
Setelah itu, AG, dalam keadaan kepanikan, melukai suami korban dan kenalan
prianya, yang pada saat itu sedang berkunjung dengan Tuan dan Nyonya G. Setelah
6. Diskusi
Laporan kasus ini menjelaskan studi psikologis dari pelaku pembunuhan
dan sumber informasi tentang bagaimana keracunan menurut undang-undang yang
disebabkan oleh zat psikoaktif sintetik pada tubuh manusia. Ini menjadi contoh
tantangan yang signifikan dengan munculnya kanabinoid sintetis yang
menimbulkan toksikologi kontemporer dan juga terkait metodologi pengobatan.