Anda di halaman 1dari 3

HEPARINISASI

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RSUP DR J LEIMENA 1/3


AMBON
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur Utama RSUP Dr. Johannes
STANDAR PROSEDUR Leimena Ambon
OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Suatu tindakan pemberian antikoagulan/heparin pada saat proses


hemodialisis berlangsung
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian
antikoagulan/heparin selama proses hemodialisis
Kebijakan
Prosedur A. PERSIAPAN ALAT
1. Heparin
2. Syringe 1 cc
3. Syringe 3 cc
4. Syringe 20 cc
5. NaCl 0,9 % sesuai kebutuhan
6. Kasa Alkohol
B. PENATALAKSANAAN
1. Antikoagulasi rutin (heparin standar/reguler) :
 Untuk pasien stabil tanpa risiko perdarahan
 Dapat diberikan secara kontinyu atau intermiten.
 Sebelum menusukkan syringe pada karet penutup vial
heparin, bersihkan bagian atas vial heparin dengan
menggunakan kasa alkohol
 Dosis heparin : 50-100 unit/kg BB
 Total heparin yang diberikan maksimal 4000-5000 unit/sesi
hemodialisis
a. Dosis Awal 2000 unit (50-100 unit/kg BB)
1) Mengisi syringe 1 cc dengan heparin 5000 unit langsung
dari vial heparin
2) Mengisi syringe 3 cc dengan heparin 2000 unit dan NaCl
0,9%
3) Memasukkan campuran heparin dan NaCl 0,9% ke dalam
fistula outlet
4) Dapat juga dengan memasukan heparin 2000 unit

5) kedalam kom steril berisi NaCl 0,9%, dengan catatan isi


kom harus habis dimasukkan ke dalam Av fistula
b. Dosis pemeliharaan :
1) Teknik intermitten
a) Menyambungkan syringe pada heparin line
b) Memberikan heparin 1000 unit per jam secara bolus
c) Pemberian heparin terakhir adalah 1 jam sebelum
hemodialisis berakhir
d) Dilakukan penilaian koagulasi
2) Teknik kontinyu
a) Menyambungkan syringe pada heparin line,
kemudian dipasang pada heparine pump
b) Memberikan heparin 1000 unit per jam secara
kontinyu melalui infusion pump
c) Pemberian heparin terakhir adalah 1 jam sebelum
hemodialisis berakhir
d) Dilakukan penilaian koagulasi

2. Antikoagulasi pada pasien berisiko perdarahan


a. Heparin minimal (low-dose heparin)
- Dilakukan untuk pasien berisiko sedang (moderate) untuk
mengalami perdarahan
- Langkah-langkah sama dengan heparin standar
- Dosis awal heparin pada fistula tidak diberikan
- Dosis pemeliharaan setengah dari dosis pemeliharaan
pada heparin standar
b. Dialisis bebas heparin (heparin-free dialysis)
- Diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif,
perikarditis, koagulopati, trombositopenia, perdarahan
intraserebral, baru menjalani operasi, atau baru
melakukan transplantasi ginjal
- Pengawasan ketat oleh perawat
- Langkah-langkah :
 Bilas sirkuit dialisis dengan NaCl 0,9% yang telah
dicampur heparin 3000-5000 unit.
 Bilas dan keluarkan cairan tersebut di atas (jangan
dimasukkan ke dalam tubuh pasien)
 Gunakan aliran darah cepat (Qb 250 ml/mnt)
 Bilas sirkulasi dialisis tiap 15-30 menit dengan cairan
NaCl 0,9% sebanyak 50 - 100 ml untuk mencegah
pembekuan di jalur arteri
 Naikkan laju ultrafiltrasi untuk mengeluarkan NaCl
ekstra
 Perhatikan dialiser dan awasi tekanan vena dengan
hati-hati untuk mendeteksi tanda-tanda awal
pembekuan darah
 Hindari pemberian transfusi darah
3. Antikoagulasi dengan low molecular weight heparin
Enoxaparin
- Dosis 0,5-1 mg/kg, disuntikkan ke dalam arterial line
pada awal dialisis, akan cukup untuk dialisis 4 jam.
 Bila tampak cincin fibrin, tambahkan 0,5-1 mg/kg

Unit Terkait 1. Unit Hemodialisis


2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Pengadaan barang dan jasa
4. Teknisi

Anda mungkin juga menyukai