Anda di halaman 1dari 13

Dewi Andriani

 Pengertian
Memberikan antikoagulan ke dalam
sirkulasi ekstrakorporeal pada waktu
proses HD.

 Tujuan
Mencegah pembekuan darah ( clotting )
didalam sirkulasi ekstrakorporeal terutama
pada dializer, AVBL, jarum punksi / CDL.
Dosis Heparin
• Dosis awal / dosis permulaan.
= 25 – 100 iu / kg BB.
diberikan pada waktu melakukan punksi
atau pada persiapan kateter akses vaskular.
• Dosis Sirkulasi
diberikan pada awal HD dengan diinjeksikan
melalui injection port yang ada pada ABL
( arterial blood line ).
Dosis 2000 Iu – 3000 iu
 Dosis pemeliharaan / maintenance
= 500 – 2000 iu / jam
diberikan selama HD berlangsung. Tetapi
1 jam sebelum HD berakhir, heparin sudah
harus stop atau habis.

Cara pemberian dosis pemeliharaan


 Continuous
diberikan secara terus menerus dan
konstan dengan bantuan pompa heparin.
Aliran / flow akan diatur dipompa
heparin ( ml/jam ).
 Intermittent
diberikan secara berselang atau
bertahap 1 jam setelah HD berlangsung.
Diberikan melalui injection port ABL.

Catatan :
 Pemberian continuous harus di cek
setiap jam apakah jumlah cc / jam
sudah mengalir dengan benar.
• Pemberian intermittent harus
diperhatikan jangan sampai lupa
memberikan setiap jam ( bila sudah
diberikan harus dicatat ).
• Dosis heparin dapat dinaikkan /
diturunkan bahkan distop durante HD bila
dianggap perlu.
• Spuit yang digunakan untuk heparin
disesuaikan dengan yang sudah
ditentukan mesin HD ( pompa heparin ).
Cara Peredarannya ( Sirkulasinya )

1. Heparinisasi umum / general / sistemik


2. Heparinisasi regional / setempat
3. Heparinisasi minimal / dosis rendah /
dosis ketat
4. Bebas heparin / free heparin
1. Heparin umum / general / sistemik
Heparin bebas beredar ( aktif ) di kedua
sirkulasi yaitu sirkulasi didalam tubuh
maupun sirkulasi diluar tubuh ( ekstra
korporeal ).

2. Heparin regional / setempat


Heparin bebas ( aktif ) beredar didalam
sirkulasi ekstra korporeal tetapi dalam
sirkulasi tubuh heparin tidak aktif karena
sebelum heparin masuk ke dalam tubuh
sudah dinetralisir dahulu oleh protamine.
Dosis protamin yang diberikan sesuai
dengan dosis seluruh heparin yang
diberikan.
0,01 mg protamin = 1 unit heparin.
Pada heparinisasi regional heparin dan
protamin mutlak diberikan secara kontinus.
Heparin diberikan dengan bantuan pompa
heparin melalui selang heparin sedangkan
protamin diberikan dengan bantuan syringe
pump.
3. Heparin minimal / dosis rendah /
dosis ketat
Heparin yang beredar atau aktif didalam
sirkulasi ekstrakorporeal sangat minim.
Dibutuhkan observasi yang ketat. Dapat
dibantu dengan dibilas NaCl setiap jam jika
dibutuhkan. NaCl yang digunakan
untuk membilas dihitung jumlahnya.
Dicatat dan dimasukkan didalam intake
cairan durante HD dan diperhitungkan dalam
program penurunan berat badan.
4. Bebas Heparin / free heparin
Heparin sama sekali tidak dibenarkan
selama HD. Dibutuhkan observasi yang
ketat.
Dapat dibantu dengan dibilas NaCl setiap
jam jika dibutuhkan. NaCl yang digunakan
untuk membilas dihitung jumlahnya.
Dicatat dan dimasukkan didalam intake
cairan durante HD dan diperhitungkan
dalam program penurunan berat badan.
Indikasi pemberian heparinisasi regional,
heparinisasi minimal atau free heparin yaitu :
Adanya perdarahan atau resiko perdarahan
seperti post operasi, haemaptoe, haematuri,
epitaxis, Stroke haemorragic, perdarahan gigi
atau gusi, dll.

Heparin sudah banyak diganti dengan antikoagulan


jenis yang lebih baik kualitasnya yaitu yang efek
sampingnya lebih minim. Antikoagulan yang dipilih
yaitu dengan bahan yang berat molekulnya lebih
rendah ( low molekul ) tetapi harga lebih mahal
seperti lovenox, fraxiparine, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai