Anda di halaman 1dari 30

ANTIKOAGULASI

HEPARINISASI

Pemberian antikoagulan (Heparin)


kedalam sirkulasi darah pada
Hemodialisis

Pelatihan Dialisis RS Pelni 1


Spuit 1 cc

Heparin

Pelatihan Dialisis RS Pelni 2


Pengertian :
Memberikan/mengedarkan suatu antikoagulan
dalam hal ini Heparin injeksi kedalam sirkulasi
dalam tubuh maupun sirkulasi diluar tubuh
(sirkulasi sistemik & sirkulasi ekstrakorporeal)
selama Hd berlangsung.

Pelatihan Dialisis RS Pelni 3


Tujuan :
• Mencegah pembekuan darah (clotting )
didalam sirkulasi tubuh dan diluar sirkulasi
tubuh, terutama sirkulasi ekstrakorporeal
yaitu dialiser, AVBL, jarum punksi (a-v
fistula/iv catheter) atau pada
kanula/kateter akses vaskuler

Pelatihan Dialisis RS Pelni 4


Sirkulasi darah

Pelatihan Dialisis RS Pelni 5


Pelatihan Dialisis RS Pelni 6
• Heparin adalah salah satu antikoagulan
→ mencegah pembekuan dan merupakan
suatu Nucleo Poly Saccaride
Cara kerja Heparin :
□ Menonaktifkan trombin sehingga tidak mempengaruhi
fibrinogen untuk membentuk fibrin
□ Menghambat pembentukan tromboplastin aktif dan
menghambat konversi protrombin ke trombin
□ Mencegah penggumpalan trombosit pada jalur intrinsik

Pelatihan Dialisis RS Pelni 7


Mesin HD & pompa heparin

Pelatihan Dialisis RS Pelni 8


Pemilihan Heparin sebagai antikoagulan pada
Dialisis :
• Efeknya segera
• Mudah diukur (unit)
• Mudah diakhiri efeknya
• Tidak terdialisis ( high molecule )

» Untuk menetralisir 1 unit heparin


dibutuhkan 0,01 mg protamine
sulfat
catatan : Protamine sulfat yang
tersedia :
10cc/flakon (1cc = 10mg)
Pelatihan Dialisis RS Pelni 9
Pelatihan Dialisis RS Pelni 10
Jenis-jenis pemeriksaan clotting time → MP3

♦ Lee White Clotting Time ( LWCT )


♦ Whole Blood Partial Thromboplastine
Time (WBPTT)
♦ Activated Clotting Time (ACT)
♦ Activated Plasma Partial Thromboplastine
Time (APPTT)

Pelatihan Dialisis RS Pelni 11


Dosis Heparin :

A.Dosis awal(dosis permulaan) = 25-100u/KgBB


• Diberikan pada waktu melakukan insersi /punksi inlet
& outlet atau kanulasi kateter akses vaskuler ( bolus
iv )
• Cara lain: diberikan pada awal HD/permulaan HD,
yaitu pada saat darah dialirkan kesirkulasi
ekstrakorporeal dengan memasukkan
langsung(bolus) melalui injection port yang ada di
ABL atau melalui jalur arteri

Pelatihan Dialisis RS Pelni 12


2.Dosis selanjutnya / dosis pemeliharaan
(maintenance dose) = 500-2000 unit/jam
Diberikan selama HD berlangsung sampai 1
jam sebelum HD berakhir (Heparin sudah
harus habis (stop) 1 jam sebelum HD berakhir)
Cara pemberian dosis pemeliharaan :
- kontinus
- intermiten

Pelatihan Dialisis RS Pelni 13


Pelatihan Dialisis RS Pelni 14
DOSIS :

• Dosis awal disebut juga prime dose, initial


dose, loading dose atau dosis permulaan.

• Dosis selanjutnya disebut juga dosis


pemeliharaan, maintenance dose, continuous
dose, hourly dose

Pelatihan Dialisis RS Pelni 15


Cara pemberian dosis pemeliharaan :

• Kontinus(continuous)
Diberikan secara terus-menerus dan konstan dengan
bantuan pompa heparin(heparin pump) → seluruh
dosis pemeliharaan diencerkan terlebih dahulu.
Dengan NaCl 5-10 cc, diberikan dari awal HD sampai
1 jam sebelum HD berakhir, melalui selang heparin
yang ada di ABL.
Aliran/flow heparin diatur jlh cc/jam, oleh pompa
heparin (ml/mnt) akan mengalir secara otomatis

Pelatihan Dialisis RS Pelni 16


• Intermiten ( Intermittend )
– Diberikan secara berselang atau bertahap,
pemberian pertama 1 jam setelah HD
berlangsung, dosis selanjutnya diberikan selang
satu jam. Jam terakhir tidak diberikan lagi /stop.
Pemberian heparin diberikan melalui injection port
pada ABL

Pelatihan Dialisis RS Pelni 17


Catatan
• Pemberian kontinus harus dicek setiap jam apakah
dosis yang sudah ditentukan (cc/mnt) mengalir
kesirkulasi ekstrakorporeal.
• Pemberian intermiten harus diperhatikan apakah setiap
jam sudah diberikan dan dicatat. Pada saat
menyuntikkan jangan sampai udara masin kedalam
sirkulasi
• Dosis heparin dapat dinaik/turunkan, bahkan distop
durante HD bila dianggap perlu.
• Pada pemberian kontinus, spuit yang digunakan untuk
heperin harus disesuaikan dengan ketentuan dari
mesin HD (pompa heparin )

Pelatihan Dialisis RS Pelni 18


HEPARINISASI menurut cara peredarannya
(sirkulasinya) :
• Heparinisasi umum/ general/sistemik
• Heparinisasi Regional (setempat)
• Heparinisasi minimal/low dose (dosis
rendah)/dosis ketat/ tight dose : perdarahan
beresiko sedang ( moderate )
• Bebas heparin ( free ) → tanpa heparin =
heparine free dialysis : perdarahan aktif

Pelatihan Dialisis RS Pelni 19


Heparinisasi Umum/general :

A. dosis awal : …………. unit/kgBB


dosis selanjutnya : …… unit/jam →cont

B. dosis awal : ………… unit/KgBB


dosis selnjutnya : ……... Unit/jam →inter
miten, diberikan 1 jam kemudian,
selanjut setiap jam. Jam terakhir tidak
diberikan lagi

Pelatihan Dialisis RS Pelni 20


Heparinisasi Regional (setempat)

• Dosis awal : ………. u/KgBB


• Dosis selanjutnya : ……. Unit/jam → cont
• Dosis protamine sulfat : …….. Mg (cc)
diberikan secara kontinus
» dalam hal ini harus menggunakan tambahan
pompa heparin ( heparin pump portable,
syringe/infussion pump )

Pelatihan Dialisis RS Pelni 21


Heprinisasi minimal
(murni)

• Syaratnya:
≈dialiser khusus
≈Qb>250ml/mnt
≈bilas dengan NaCl setiap jam sampai dialiser
bebas dari dari (kelihatan bening/clear)
≈Observasi & monitor dengan ketat

Pelatihan Dialisis RS Pelni 22


Heparinisasi minimal/dosis rendah
(modifikasi)
• Dosis awal diberikan ± 1000 unit
• Dosis selanjutnya diberikan kalau perlu
• Qb>200 ml/mnt
• Bilas dengan NaCl setiap jam
• Observasi & monitor
• Catatan: NaCl yang digunakan untuk membilas
dihitung jumlahnya(cc), dicatat kemudian jumlahnya
dimasukan kedalam intake cairan durante HD, jangan
lupa untuk menghitungnya dalam program
penurunan Berat Badan

Pelatihan Dialisis RS Pelni 23


Bebas heparin/ tanpa heparin
• HD tanpa heparin/ bebas heparin(free) bisa
dilakukan dengan sangat hati-hati, karena resikonya
cukup besar yaitu clot(beku), Dibutuhkan Qb/blood
flow yang besar dan pengawasan yang ketat.
• HD tanpa heparin biasanya dilakukan pada pasien
yang peka/alergi terhadap heparin. Untuk
selanjutnya pasien direncanakan untuk menjalani
terapi pengganti ginjal yang lain, misalnya CAPD.

Pelatihan Dialisis RS Pelni 24


Indikasi pemberian heparinisasi
regional/minimal

• Adanya perdarahan atau resiko perdarahan


seperti: post op, melena, hematemesis,
hemopto, hematuri, epistaxis, stroke
Hemoragic, perdarahan gigi atau gusi,
adanya luka pada kulit, perdarahn pada
mata, haid, dsb

Pelatihan Dialisis RS Pelni 25


Beberapa patokan menentukan dosis heparin

»Penentuan dosis untuk setiap pasien/orang berbeda-beda


»Dosis dasar sesuai dengan …. Unit/KgBB
»Jenis dialiser
»Pengkajian individu, dll

Untuk menentukan dosis heparin yang akurat sebaiknya sesuai dengan hasil
pemeriksaan clotting time pre, durante dan post HD. Lebih baik lagi apabila
clotting time dimonitor setiap jam selama HD berlangsung sehingga
penentuan dosis heparin disesuaikan dengan nilai clotting time pada saat
itu, tetapi hal ini memerlukan biaya yang besar.
Pemeriksaan clotting time yang paling baik/akurat ialah dengan WBPTT
(Whole Blood Partial Thtomboplastin Time)

Pelatihan Dialisis RS Pelni 26


Contoh penentuan & pemberian dosis
heparin
• Heparin konstan
– Dosis awal :2000u (500-4000u)
– Start HD:1500u/jam(500-3000u)
– Monitor clotting time setiap jam/ penilaian koagulasi
– Dosis maintenance: WBPTT,ACT=80%
LW clotting time=20-30mnt
_ Pompa heparin stop →1jam sebelum HD berakhir
□ Bolus berulang
- dosis awal=4000u
- clooting time dimonitor
- bila WBPTT < 50%, LWCT < 20 mnt → tambahkan
heparin 1000-2000u

Pelatihan Dialisis RS Pelni 27


Contoh Menentukan dosis /kebutuhan heparin 1x
HD

Ibu S.S, umur 40 tahun, HD reguler /kronik HD


3xseminggu, BB 60 kg, HD 5 jam
• Heparinisasi umum : dosis awal=50ux60=3000u, dosis
pemeliharaan : 4x1000u=4000u
• Heparinisasi regional : dosis awal tidak diberikan dosis
pemeliharaan : dosis awal + dosis pemeliharaan = 3000
+4000 = 7000 Unit,
• dosis protamine untuk menetralisir heparin =0,01x7000 =
70 mg → 7cc » diberikan secara continus dengan bantuan
pompa heparin extra )

Pelatihan Dialisis RS Pelni 28


Anticoagulan untuk HD
• Heparin dengan BM besar ( un fractioned heparine )
• Antikoagulasi dengan Low Molecular Weight Heparine :
• Lovenox
• Fraxiparine

• Enoxaparine sodium : dosis » BB < 50kg : 0,3 ml


BB : 50-59kg : 0,4 ml

BB > 70kg : 0,5 ml

• Nadroparin calsium : dosis » 0,5 – 1 mg/kg BB

• Diberikan / disuntikkan melalui jalur arteri (arterial blood line)


Pelatihan Dialisis RS Pelni 29
Lovenox

Pelatihan Dialisis RS Pelni 30

Anda mungkin juga menyukai