Anda di halaman 1dari 6

ANTIKOAGULAN

A. PENGERTIAN ANTIKOAGULAN
Antikoagulan

adalah

zat-zat

yang

dapat

mencegah

pembekuan darah dan digunakan pada keadaan dimana


terdapat peningkatan kecenderungan darah untuk membeku.
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah
dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat
fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Antikoagulan dibagi
menjadi dua yaitu:
1
2

Zat-zat yang bekerja langsung


Heparin, enoxaparin, nadroparin, zat-zat heparinoid
Zat-zat yang bekerja tak langsung
Warfarin, asenokumarol, dan fenprokumon

B. OBAT ANTIKOAGULAN
1. Heparin
Heparin adalah antikoagulan yang terjadi secara
alamiah diproduksi oleh basofil dan sel mast. Heparin
bertindak

sebagai

sebuah

antikoagulan,

mencegah

pembentukan bekuan dan perpanjangan pembekuan yang


ada dalam darah.
a) Nama Kimia
Heparinum (C12H19NO20S3)
b) Bentuk Sediaan Obat
Injeksi IV, Jelly (Sediaan Kombinasi untuk Pengobatan
Topikal)
c) Sifat Fisikokimia
Serbuk higroskopik, amorf, berwarna putih atau pucat. Larut dalam
20 bagian air.
d) Struktur Kimia

Heparin adalah substansi alami yang berasal


dari hati. Heparin merupakan suatu kelompok asam
sulfat glikosaminoglikans atau mukopolisakarida yang
terdiri

atas

sisa

monosakarida

asetikglukosamin

dan

derivat-derivatnya.

Sisa

asam
asam

pengganti

glukoronat

dari

beserta

glukoronat

hampir

semuanya dalam bentuk asam iduronic dan beberapa


ester-sulfat.

Sisa

N-asetilglukosamin

mungkin

mengalami deasilasi, N-sulfat dan ester-sulfat secara


acak. Hasilnya berupa rantai 45-50 sisa glukosa dari
komposisi tersebut di atas. Molekul-molekul tersebut
diikatkan

oleh

komponen-komponen

sulfat

pada

protein skeleton berkisar dari 3000 sampai 40.000


daltons

dengan

rata-rata

12000-15000.

Heparin

endogen berloasi di dalam paru-paru, pada dinding


arteri dan di dalam sel-sel mast yang lebarnya sama
degan

polimer

molekul

yang

beratnya

750.000.

Berada di dalam plasma dengan konsentrasi 1.5 mg/L.


e) Kegunaan
Berfungsi

untuk

mencegah

pembentukan

bekuan. Mula-mula dipakai dalam transfusi darah


untuk pembentukan bekuan darah. Heparin dipakai
pada

bedah

jantung

terbuka

untuk

mencegah

pembekuan darah dan pada klien gawat darurat yang


menderita koagulasi intravaskular diseminata (DIC).
Obat

ini

juga

digunakan

untuk

pencegahan

tromboemboli

vena

mempertahankan

selama

sirkulasi

operasi

dan

ekstrakorporal

untuk
selama

operasi jantung terbuka. Heparin juga diindikasikan


untuk wanita hamil yang memerlukan antikoagulan.
Fungsi

utamanya

adalah

untuk

mencegah

trombosis vena yang bisa menimbulkan emboli paru.


Karena heparin tidak diabsorpsi dengan baik dari
saluran cerna, obat ini diberikan secara subkutan
untuk pencegahan atau intravena untuk mengobati
trombosit akut. Heparin dapat diberikan sebagai bolus
intravena atau dalam cairan intravena yang terus
diinfuskan.
f) Dosis
D : SK :5000 per 6-8jam
IV : 5000-10.000 U/bolus IV. Dosis bervariasi sesuai
dengan kadar APTT
A: Infus IV : 50-100 U per 4 jam
Heparin dapat diberikan secara intravena dan
subkutan. Dosis bagi orang dewasa untuk profilaksis
trombosis adalah 5000 IU secara subkutan diberikan
selama 8-12 jam/hari. Untuk antikoagulasi penuh,
selama operasi bypass jantung, dengan dosis 3mg/kg
(300IU/kg)

digunakan

hingga

mencapai

3-4

IU

heparin/ml darah.
Heparin bekerja dengan cepat di dalam plasma.
Heparin memiliki volume distribusi 400-100ml/kg dan
kemudian menuju antitrombin, albumin, fibrinogen
dan protease. Meningkat pada fase protein akut yang
secara

signifikan

merubah

efek

klinis.

memiliki lama kerja 40-90 menit.


g) Efek terapeutik
- Mencegah pembekuan darah
- Menghambat konversi fibrinogen menjadi fibrin
h) Efek Samping
- Berkurangnya agresi trombosit

Heparin

Permeabilitas vaskular yang meningkat


Pelepasan lipase lipoprotein ke dalam plasma
Penggunaan heparin dalam jangka panjang dapat
menyebabkan osteoporosis dengan mekanisme

yang belum diketahui


- Sakit dada
- Demam dan sakit kepala
- Asma
i) ADME
Farmakokinetika
Heparin tidak diabsorpsi dengan baik oleh mukosa
gastrointestinal dan banyak yang dihancurkan olaeh
heparinase, suatu enzim hepar. Heparin diberikan
secara

parental,

baik

subkutan

untuk

mencegah

antikoagulan atau secara intravena (bolus atau infus)


untuk mendapatkan respon yang cepat. Waktu paruh
heparin

tergantung

memperpanjang

pada

waktu

dosis,

dosis

tinggi

paruhnya.

Waktu

paruh

heparin adalah 1 sampai 2 hari. Penyakit ginjal dan


hati memperpanjang waktu paruh heparin.
Absorpsi
Tidak diabsorpsi secara oral, karena itu
diberikan

secara

Subkutan

Pemberian

secara

Sub

atau

kutan

Intravena.

bioavaibilitasnya

bervariasi, mula kerjanya lambat 1-2 jam tetapi


masa kerjanya lebih lama, sedangkan secara
intravena

awitan

kerjanya

cepat,

puncaknya

tercapai dalam beberapa menit, dan lama kerjanya


singkat.

Distribusi
Heparin didistribusi sekitar 80%. Ikatan
Dengan protein sangat tinggi. Heparin tidak
melalui plasenta dan tidak terdapat dalam air susu
ibu.

Metabolisme

Hepar cepat dimetabolisme terutama di hati.


Masa

paruhnya

digunakan,

tergantung

suntikan

IV

dari

100,

dosis

400,atau

yang
800

unit/kgBB memperlihatkan masa paruh masingmasing kira-kira 1,2 dan 5 jam.

Ekskresi
Heparin ini diekskresi dalam bentuk utuh melalui
urin (Erlando RA, 2012).

Farmakodinamik
Heparin diberikan untuk gangguan tomboembolik
akut,

mencegah

pembentukan

trombus

dan

embolisme. Obat ini dipakai dengan efektif untuk DIC,


yang menyebabkan trombus multipel pada pembuluh
kecil. Heparin tidak melewati sawar plasenta, jadi
pemakainnya boleh untuk ibu hamil. Heparin intravena
memiliki awitan kerja yang cepat, puncaknya tercapai
dalam beberapa menit dan lama kerjanya singkat.
Setelah suatu dosis heparin IV, waktu pembekuan
klien akan kembali ke normal dalam 2-6 jam. Heparin
subkutan diabsorpsi lebih lambat melalui pembuluh
darah ke dalam jaringan lemak (Joyce & Evelyn, 1996:
494).
j) Peringatan
Tempat suntikan : di dinding perut atau beberapa tempat daerah
iliaka, gunakan jarum sangat halus, semprit tuberkulin dan
lakukan penekanan selama 5 menit untuk mengurangi

kemungkinan perdarahan.
Hati-hati agar heparin jangan tertinggal pada tempat suntikan.
Cara pemberian ini tidak menimbulkan perdarahan spontan,

tidak diperlukan pemantauan (monitoring) efek antikoagulan.


Harus hati-hati pada penderita dengan riwayat alergi, harus

dilakukan tes pendahuluan dengan dosis tidak melebihi 100 IU.


Hentikan heparin bila pada minggu kedua jumlah trombosit
menurun diakibatkan peningkatan fibrinogenesis intravaskular.

Anda mungkin juga menyukai