Ruangan : Hemodialisa
A. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : Tn. A
2. Diagnosa Medis : Gagal Ginjal Kronik
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Heparinisasi
4. Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan
5. Data : Tn. A datang ke ruang hemodialisa dengan kesadaran compos mentis GCS
E4V5M6
6. Analisa sintesa :
Gagal Ginjal Kronis
↓
Gangguan fungsi ginjal
↓
Proses hemodialisa selama ± 4,5 jam
↓
Darah beredar diluar tubuh sebanyak 1L (blood line & dialyzer)
↓
Mencegah terjadinya pembekuan darah
↓
Pemberian Heparin ada 2 yaitu :
1. Heparinisasi priming wajib diberikan heparin 3000 ui
2. Heparinisasi bolus tidak diberikan heparin 1000 ui jika ada perdarahan aktif
(misalnya gusi berdarah, melena, dan sedang menstruasi pada wanita)
B. Tujuan tindakan
Tujuan tindakan heparinisasi adalah mencegah terjadinya pembekuan darah pada
sirkulasi ekstrakorporeal selama tindakan dialisis.
C. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Spuit 20 cc
2) Spuit 1 cc
3) NaCl 0.9 %
b. Persiapan pasien
1) Kaji apakah pasien memiliki riwayat pendarahan baru-baru ini
2. Tahap tindakan
a. Cuci tangan dan pasang handscoon.
Rasional : sebagai alat perlindungan diri.
b. Ambil NaCl 0.9% sebanyak 20 cc menggunakan spuit 20 cc , dan masukkan
heparin 0.6 ml atau setara dengan 3000 iu, setelah siap pasang spuit pada heparin
pump pada mesin HD
c. Kemudian siapkan heparin untuk bolus dalam spuit 1 cc ambil heparin 0.6 ml dan
masukkan ke dalam outlet pada blood line vena sebagai bolus.
3. Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi pasien
Evaluasi adanya perdarahan selama HD
Berikan dosis minimal (0.5 cc) apaila pasien memiliki riwayat pendarahan baru
baru ini.
b. Evaluasi tindakan
1) Rapikan alat dan bahan
2) Dokumentasikan pada status pasien
3) Pastikan memencet tombol “ON” pada heparin pump.
Martapura, Februari 2018
Mengetahui