Anda di halaman 1dari 29

ETIK LEGAL

PELAYANAN DIALISIS
DAN TRANSPLANTASI
GINJAL
RSUP Dr KARIADI
SINGGIH HARIJADI
harijadi.singgih@gmail.com 0812 2574 757

Pendidikan
SPK Dep Kes Klaten
AKPER Dep Kes Magelang
Universitas Muhammadiyah Semarang 2011
Magister Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 2020

✓Asistan Manager CDC RSUP Dr.Kariadi (1997 – 2000)


Pengalaman
✓ Kepala Ruang CDC RSUP Dr.Kariadi (2000 – 2012)
✓ Ketua Asesor Keperawatan RSUP Dr.Kariadi (2012 – 2014)
✓ Sekretaris Komite Keperawatan RSUP Dr.Kariadi (2014 – 2019)
✓ Ketua Sub. Kom. Etik Keperawatan RSUP Dr. Kariadi (2018 – Sekarang)
✓ Penjab Mutu Pelayanan Inst Ra Jal RSUP Dr.Kariadi (2018 – Sekarang)
BHAYANGKAN
BAPAK IBU MASUK KE HUTAN
!
Terkadang tindakan kita
SENGAJA atau TIDAK SENGAJA
akan mencelakakan orang lain di sekitar kita

Mutu ????....Etik ?????.....Disiplin ?????....


ETIK PERBEDAAN HUKUM
✓Berlaku untuk Profesi ✓Berlaku Untuk Umum

✓ Disusun berdasarkan ✓ Disusun oleh Badan Pemerintah

Kesepakatan anggota Profesi yang berkuasa


✓Hukum tersusun rinci dalan UU
✓Etika bisa tertulis dan tidak tertulis
dan Lembaran Negara
✓ Sanksi Etik berupa TUNTUNAN
✓Sanksi Hukum Berupa
✓ Pelanggaran Etik diselsaikan oleh
TUNTUNAN
Profesi
✓Pelanggaran Hukum diselesaikan
✓Penyelesaian Pelanggaran Etik oleh Aparat Hukum /Pengadilan
tidak selalu disertai bukti Fisik ✓Penyelesaian Pelanggaran Hukum
Harus dengan Bukti
Standard Personal
Operating Protective
Procedures SAFETY Equipment
FIRST
Ethical
TO-DO LIST :
Principles
1. BE AL
2. H IC
3. ET
Knowledge
COMPETENT Attitude
PERSON Practice

Singgih H, 08122574757 Slide 6


Perhatikan Prinsip ETHICS

4
NON - MALEFICENCE AUTONOMY

Principles of Health Care Ethics

JUSTICE BENEFICENCE

Singgih H, 08122574757 Slide 7


NONMALEFICENCE
☑Tindakan harus berpedoman “PRIMUM NON NOCERE”
(paling utama – jangan merugikan.
☑Tidak melukai – tidak menimbulkan bahaya / cidera bagi
klien
☑ Meminimalkan risiko fisik, psikologis, sosial akibat
tindakan.
AUTONOMY

☑ ☑
Prinsip autonomy. Pasien harus Pasien harus dinilai kapasitasnya dalam
dihormati secara etik dan legal mengambil keputusan ( sesuai peraturan
negara usia 18 tahun )

☑ ☑
Harus dipastikan pasien secara cakap Diperlukan komunikasi yang baik antara
memberikan keputusan untuk menyetujui perawat dan pasien HD
atau menolak tindakan keperawatan

Singgih H, 08122574757 Slide 9


BENEFICENCE
☑ Selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan
keinginan untuk melakukan yang terbaik, tidak merugikan
klien, bermanfaat untuk menolong pasien
☑ Risiko yang mungkin timbul dikurangi seminimal mungkin –
memaksimalkan manfaat bagi klien
JUSTICE
☑ Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan
apakah sebuah tindakan keperawatan :
❶ mengobati,mencegah dan memberikan harapan hidup
yang tinggi ?
❷ menghasilkan lebih sedikit efek samping dan kesakitan ?
❸ memberikan manfaat ?
❹ secara nyata memberikan dampak positif ( dibanding
dampak negatif ) ?
TEORI ETIK
DI DALAM ORGANISASI

OBJECTIVISM ULTILITARIANISM
SESUAI UKURAN KONSKWENSI
ORGANISASI

IMPERATIVE DEONTOLOGY
AJAKAN KEWAJIBAN

Singgih H, 08122574757 Slide 12


PENYELESAIAN SENGKETA ETIK SEBAGAI SALAH SATU TUGAS
MKEK DALAM RANGKA PENYELESAIAN MASALAH ETIK

Terjadi antara perawat dengan perawat


KONFLIK atau tenaga kesehatan lain

ETIK Tidak melibatkan klien / pasien

Kewenangan/ Kepentingan
MASALAH
ETIK
Terjadi antara perawat dengan perawat
SENGKETA atau pasien, tenaga kesehatan lain

ETIK Melibatkan klien / pasien / profesi

Hak dan Kewajiban


Bagaimana Aplikasi
Pelanggaran standar pelayanan hampir selalu berawal dari pelanggaran etik disiplin profesi

Kode Etik Pendahuluan


Tujuan Ruang lingkup
Fungsi Kebijakan
Tanggung jawab Tata laksana
Dokumentasi

Perawat dan klien


Perawat dan praktik Pendahuluan
Perawat dan masyarakat Pedoman perilaku
Perawat dan teman sejawat Penegakan pedoman perilaku
Perawat dan profesi

Singgih H, 08122574757 Slide 14


SUB KOMITE ETIK DISIPLIN
BERTUGAS

SOSIALISASI MEMBERI
PEMBINAAN
PENEGAKAN REKOMENDASI
PERTIMBANGAN

1. Kode etik 1. Disiplin profesi kepr 1. Penyelesaian Keputusan etis


pelanggaran
2. Disiplin profesi 2. Disiplin profesi
kebidanan 2. Pencabutan CP

Singgih H, 08122574757 Slide 15


Roadshow etik
Verifikasi performance (etik)
pada saat kredensial
Sosialisasi etik
LANGKAH AUDIT KASUS (STAF )
KEPERAWATAN JIKA ADA PELANGGARAN
ETIK (INTERNAL RS)
1. Tahap pengaduan;

2. Tahap pendalaman kasus;

3. Tahap persidangan;

4. Tahap keputusan;

5. Tahap banding;

6. Tahap evaluasi.
TAHAP 1. PENGADUAN

•LANGSUNG
•Ps, Keluarga, pihak ketiga
•PPA (Profesianal Pemberi Asuhan)

•TIDAK LANGSUNG
•Manual (Surat resmi/ tdk)
•Media masssa
•Elektronik (email, Social network: WA, dst)

•TEMUAN
•Ronde manajemen
•Ronde komkep
•Group manajemen
TAHAP 2. PENDALAMAN KASUS

SUB KOMITE MUTU & ETIK


•Banchmark: SPO,
STANDART SAK, Kode etik,
standart yan,
kebijakan dan
regulasi

•Studi kasus,
PENGUMPULAN DATA Observasi langsung,
Interview, Investigasi,
Validasi pihak ketiga
TAHAP 3. PERSIDANGAN

•INDIVIDU PERAWAT/BIDAN
•KOMKEP

•SAKSI

•UNIT TERKAIT DI PIMPIN


KA. KOMKEP
•KARU
•PPA
•REKAN TIM
TAHAP 4. KEPUTUSAN

1. ANALISA (FISH BONE / RCA/ INVESTIGASI


SEDERHANA)

2. JENIS DAN KATEGORI PELANGGARAN

3. KOMPENSASI DAN REKOMENDASI


JENIS PELANGGARAN

Malfeasance, yaitu melakukan


1. PELANGGARAN tindakan yang melanggar hukum
atau tidak tepat / layak (Melakukan
tindakan keperawatan/kebidanan
tanpa indikasi yang
KESENGAJAAN memadai/tepat)
Misfeasance, yaitu melakukan
pilihan tindakan
KELALAIAN keperawatan/kebidanan yang tepat
tetapi dilaksanakan dengan tidak
tepat (Melakukan tindakan
keperawatan/kebidanan dengan
menyalahi prosedur).
2. BUKAN
Nonfeasance, yaitu tidak
PELANGGARAN
melakukan tindakan
keperawatan/kebidanan yang
merupakan kewajibannya.
KATEGORI PELANGGARAN
NO KATEGORI DAMPAK DESKRIPSI
1 Ringan Insignificant • Tidak ada cedera
Minor • Cedera ringan
• Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
2 Sedang Moderate • Cedera sedang
• Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau
intelektual secara reversibel dan tidak berhubungan
dengan penyakit yang mendasarinya
• Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

3 Berat Major • Cedera luas / berat


• Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik,
psikologis, intelektual) / irreversibel, tidak berhubungan
dengan penyakit yang mendasarinya

Cathastropic • Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan


penyakit yang mendasarinya
KOMPENSASI PELANGGARAN

1. Peringatan tertulis;
2. Limitasi ( reduksi) kewenangan klinis ( clinical privilege);
3. Bekerja di bawah supervisi dalam waktu tertentu oleh
orang yang mempunyai kewenangan untuk pelayanan
keperawatan/kebidanan tersebut (Proctoring);
4. Pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege)
sementara atau menetap;
5. Pencabutan SIK/ SIPP/ SIPB; dan
6. Kewajiban mengikuti pendidikan berkelanjutan.

UU NO 38 THN 2014
PMK NO 49 THN 2013
KOMPENSASI PELANGGARAN RSUP Dr. KARIADI

NO KATEGORI KOMPENSASI

1 Ringan 1. Peringatan tertulis atasan langsung


2. Kewajiban mengikuti pendidikan berkelanjutan.
3. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege)
4. Proctoring
5. Pencabutan clinical privilege sementara (3 bulan)

1.
DASAR SEMENTARA
Peringatan tertulis dari Komite keperawatan
2 Sedang
2. Kewajiban mengikuti pendidikan berkelanjutan.
3. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege)
4. Proctoring
5. Pencabutan clinical privilege sementara (6 bulan)

3 Berat 1. Peringatan tertulis dari direksi


2. Kewajiban mengikuti pendidikan berkelanjutan.
3. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege)
4. Proctoring
5. Pencabutan clinical privilege sementara (12 bulan) atau menetap
6. Pencabutan SIK/ SIPP/ SIPB
7. Pencabutan keanggotaan.
TAHAP 5. BANDING

ETIK MKEK

MEDIASI

HUKUM PENGADILAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai