Anda di halaman 1dari 32

Etika

Pelayanan
Rumah Sakit
Tammy J.Siarif, dr; SH; MHKes; MM(RS); CPS
Pelanggan
Eksternal
Pihak di
Pihak di luar RS
dalam

RS
yang menerima /
RS Pelanggan menggunakan jasa
Internal

Pasien

pemasok
Keluarga
Pasien
Pemilik
otoritas steering Tidak mungkin ada RS kalau
Corporate Leadership
tidak ada ketiganya

Etika Pelayanan Rumah Sakit


Direksi Staf Medis
motor penggerak pelaku utama
pemberian pelayanan
berdasarkan
Corporate Governance Clinical Governance
• standar profesi,
• kode etik profesi
Clinical Leadership

Masyarakat Pengguna - Pasien


Kode Etik Rumah Sakit Nasional
Pasal 2
• Rumah sakit harus dapat mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua kejadian di
rumah sakit.

Penjelasan
Pasal 2
Yang dimaksud dengan tanggung jawab rumah sakit disini ialah:
• Tanggung jawab umum.
• Tanggung jawab khusus yang meliputi tanggung jawab hukum, etik dan tata tertib atau disiplin.
• Tanggung jawab umum rumah sakit merupakan kewajiban pimpinan rumah sakit menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai permasalahan­-permasalahan peristiwa, kejadian dan
keadaan di rumah sakit.
• Tanggung jawab khusus muncul jika ada anggapan bahwa rumah sakit telah melanggar kaidah-
kaidah, baik dalam bidang hukum, etik, maupun tata tertib atau disiplin.
IGD *
Pemeriksaan*- Penunjang
Rajal
rujuk *

RS Lain
rujuk *

Pulang * Pemeriksaan - Evaluasi Ranap Ranap

rujuk *
*
tindakan
*
* *
RIP
• Boleh • Tidak lazim • Salah
• Tidak boleh • Tidak patut • Benar

Komite Etik RS
More than slides

Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan


dan dalam berperilaku (profesi), dengan menggunakan
“dialog” antar beberapa kaidah moral, dengan hasil
yang tidak selalu seragam.
ETIK
vs
HUKUM Hukum mengatur perilaku manusia berkaitan
dengan ketertiban, hubungan antar manusia,
dengan aturan yang tertentu dan baku.
MASALAH ETIKA KEDOKTERAN DISIPLIN KEDOKTERAN HUKUM KEDOKTERAN
NORMA Norma Moral : Masalah Norma Disiplin Norma Hukum
Standar Profesi (Kompetensi,
Pelayanan, Perilaku)
PELANGGAR Dilema Normal Internal (Baik Pelanggaran Stanfdar Profesi Norma Hukum (Boleh – Tidak
AN dan buruk) (Benar - Salah) Boleh)
DAMPAK • Kualitas Moral • Kualitas Profesi (Pelayanan, Penyelesaian ( Konflil /
• Kehormatan Profesi Perilaku ) Perdamaian)
• Kehormatan Profesi
LINGKUP • Perilaku Etik • Kompetensi Pelayanan Medis Peraturan Hukum Pelayanan
• Perilaku Profesional Kedokteran

BENTUK Kode Etik Profesi. Aturan Disiplin Kedokteran. UU, PP, Permen, Kepres. Dll

DISUSUN Organisasi Profesi Kompilasi oleh KKI Negara (DPR +Pemerintah

SANKSI • -Moral / hati nurani • Teguran – Re-edukasi • Pidana: Denda / Penjara


• Nasehat / teguran • Cabut STR /SIP • Perdata : Ganti rugi
• Pengucilan / ostracism. • Administrasi : Pencabutan

YANG MKEK / MKEKG MKDKI: Pengadilan Negeri / TUN


MEMERIKSA Anggota : Profesi anggota : - Dokter / Dokter Gigi Anggota : Hakim
- Sarjana Hukum
4 Kaidah Dasar Bioetika LatteWorks 8

Beneficence: Non-maleficence:
tindakan berbuat baik tidak merugikan

Autonomy
Justice :
keadilan. (self determination):
Otonomi
Perbedaan Cara Berpikir Etik dan Hukum
pada Pelayanan Rumah Sakit

Proses Output
Cara mendapatkan Persetujuan Ada
tandatangan tanda tangan
Tindakan
Kedokteran
Etik dan Hukum
R/ obat
bermerek

Tidak Tidak
mengganti IC
membuat
sprei RM

berbeda bersinggungan beririsan

U NO 23 / 2002
Tentang
Perlindungan Anak
Altruisme (sikap/naluri untuk
memperhatikan dan mengutamakan bertentangan etik
kepentingan & kebaikan orang lain.
hukum
PP NO 70 / 2020
(Cara Kebiri)
Etik dan Hukum E

Pasien Pulang Paksa


Hak Pasien mendapatkan
Keselamatan Pasien dalam
Kesinambungan Pelayanan Volenti non fit injura
Permenkes No 11 / 2017 tentang
Keselamatan Pasien, Ps 5 ay (4) c

konsiliasi
Ethical Dilemma Second Opinion
(ethical paradox / moral dilemma)

Tantangan terbesar dari dilema etika:


tidak menawarkan solusi yang jelas,
Problem in the decision-making process sesuai dengan norma-norma etika
between two possible options, neither of
which is absolutely acceptable from an contoh: Hak Waiver
ethical perspective.

Masalah dalam proses pengambilan


keputusan antara dua pilihan yang ada,
dimana tidak satu pun dari keduannya
benar-benar dapat diterima dari perspektif
etis
Individu vs masyarakat (individual vs community) Jangka pendek vs jangka panjang
Individu vs kelompok (short term vs long term)
Kelompok kecil vs kelompok besar. Terbaik saat ini vs terbaik masa depan.
Kepentingan pribadi vs kepentingan orang lain Paradigma
• HIV pada saat MCU • Eugenic Aborsi

Dilema
Kebenaran vs kesetiaan (truth vs loyalty)
Etika Rasa keadilan vs rasa kasihan (justice vs mercy)
Jujur / setia / bertanggung jawab kepada orang lain Ikuti aturan vs tidak ikuti aturan sepenuhnya.
Jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta vs Adil / perlakuan sama vs mengecualikan karena
menjunjung nilai kesetiaan profesi / komitmen. kemurahan hati / kasih sayang.

• Mengetahui kesalahan sesama • Tidak memasang ventilator


petugas kesehatan keadaan terminal
Solusi pada Dilema Etis

Membantah dilema: Pendekatan teori nilai: Temukan solusi alternatif:


Analisa situasi dengan Pilih alternatif yang Beberapa kasus, masalah
cermat. menawarkan kebaikan dapat dipertimbangkan
Pada beberapa kasus, yang lebih besar atau kembali, dan solusi
dilema tersebut secara kejahatan yang lebih alternatif baru muncul
logis terbantahkan kecil. kemudian.
Sanksi Pelanggaran Etika Pengucilan:
Dengan sengaja mencegah
seseorang mengambil bagian
dalam kegiatan kelompok

Ostracism  kematian sosial.


terjadi ketika orang ditolak,
Pengucilan dikucilkan, atau diabaikan oleh
Ostracism lingkungan sosialnya 
dampak pada identitas, harga
diri serta eksistensinya.
Steele,C., Kidd,D.C.,&Castano,E. (2015).

Pembinaan

Peringatan
Tujuan Sanksi

Melindungi masyarakat. Sarana mendidik/rehabilitasi. Penegakan standar etika


reputasi serta integritas Agar individu yang melanggar Memperingatkan anggota
profesi harus dilindungi. memahami dan menghargai bahwa ada konsekuensi
dengan tepat bagaimana jika anggota melakukan
perilaku tidak pantas tidak pelanggaran profesional.
terjadi lagi di masa depan.
Landasan Hukum
UU No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit
• Ps 2 : Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan pancasila dan di dasarkan
kepada nilai kemanusiaan, etika, dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak, dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial”

Permenkes NO 42/2018 tentang Komite Etik dan Hukum RS ,


• Ps 2 ay (1). Setiap RS wajib melaksanakan ETIKA Rumah Sakit.
(2). Etika Rumah Sakit dalam bentuk Panduan Etik Dan
Perilaku (Code of Conduct).
Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct)
serangkaian petunjuk yang berisikan etika perilaku umum, etika pelayanan, dan etika
penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu standar perilaku sumber daya manusia dan pengelola
dalam menjalankan pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan
perilaku dan budaya kerja yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.

sistem nilai / kaidah


perilaku pelayanan
klinis di RS.

Petunjuk: visi
• etika perilaku umum, mewujudkan
standar
• etika pelayanan,
SDM Misi
perilaku perilaku
• etika penyelenggaraan Pengelola RS Rumah
budaya kerja
rumah sakit Sakit

sistem nilai / kaidah perilaku institusi


dalam penyelenggaraan Rumah Sakit
Penerapan Etika Rumah Sakit

• Pelayanan Rumah sakit


• Kasus kritis di Rumah Sakit
• Marketing Rumah Sakit
• Rujukan Rumah Sakit
• Penanganan Jenazah
• Tarif Rumah Sakit
• Penagihan
• Informasi Medis
ACUAN DALAM PENERAPAN ETIKA RUMAH SAKIT
Jonsen, Siegler, Winslade, 2006

1 Medical Indication - indikasi medis.

2 Patient Preferences - yang diutamakan dari pasien.

3 Quality of Life - mutu hidup setelah pengobatan.

24x7 ROUND THE CLOCK


4 Contextual Features - faktor-factor kontekstual.
https://wolipop.detik.com/
read/2018/08/15/183329/4168098/1137/
wanita-ini-operasi-plastik-demi-bisa-kabur-dari-
utang-rp-78-miliar
Pelayanan di IGD

• Dokter jaga IGD saat menghadapi


dilema kasus kegawatdaruratan
medis.
Kasus Dilema Etika RS
• Ibu Nuri (72 th), sudah dirawat 3 hari di RS Selalu Sehat, dengan
Stroke perdarahan berulang, Hypertensi, DM Type 1 , keluhan saat ini
sesak, hasil PCR Covid 19 positif, SO2 93 %; keadaannya cukup
mengkhawatirkan, rencana rawat di ICU
• Sementara di IGD RS Selalu Sehat pada saat yang bersamaan ada
pasien Tn Anto (32 th) dengan keluhan sesak napas Saturasi 90 %
rencana dirawat di ICU.
• Saat itu hanya tersisa 1 bed di ICU RS Selalu Sehat,
• Semua ICU di RS kota tersebut yang dihubungi RS Selalu Sehat, semua
penuh ICU-nya,
Pada keadaan keterbatasan tempat Peran Komite Medis + Komite Etis

2 jenis kriteria, yaitu


kriteria inklusi dan kriteria Kriteria seleksi.
seleksi dipertimbangkan Faktor:
Rescher : • Relative likely hood of
sucsess,
siapa yang Kriteria inklusi, • life expectancy,
berhak Pertimbangkan factor • family role,
memperoleh • konstituen, • potential future contibution
sumber daya • progress of sign, (prospektif service) dan
ditengah • prospect of sucsess. • past service rendered
keterbatasan (retrospective service).
mereka yang eligible saja
yang lulus dari kriteria.
Pasal 42 PP 47 tahun 2021
1) Kewajiban Rumah Sakit menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf k
dilakukan dengan cara:
a. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi;dan
b. membuat peraturan internal Rumah Sakit.
2) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan
dengan memberdayakan unsur Rumah Sakit yang memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang etik dan
hukum Rumah Sakit.
3) Keinginan Pasien yang bertentangan dengan standarp rofesi dan etika serta ketentuan peraturan perundang
undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. permintaan untuk melakukan aborsi ilegal;
b. permintaan untuk bunuh diri dengan bantuan;
c. pemberian keterangan palsu;
d. melakukan perbuatan curang (fraud); dan
e. keinginan Pasien lain yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
upcoding

Jasamedis
kecil

Klaim RS besar

Jasamedis
service unbundling or fragmentation besar
no medical value
Pengaduan dan Pelaporan
Pasal 19
disampaikan langsung

dapat dipertanggungjawabkan

catat, telaah, tangani, arsipkan


melalui surat

a. Etika profesi;
b. Etika nonprofesi;
Persoalan etika profesi ditindaklanjuti Komite masing2 nakes c. Bukan a dan/atau b .

Penanganan Persoalan etika profesi antar profesi, ditindaklanjuti KEH


secara tepat
Persoalan etika nonprofesi ditindaklanjuti bagian SDM/ KEH

Persoalan bukan a dan/atau b ditindaklanjuti KEH.


Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai