Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM DENGAN POST

OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANGAN RAWAT INAP


KEBIDANAN Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

Disusun Oleh:

MEI KUMALA WATI


(J230215066)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
LAPORAN RESUME KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM DENGAN POST OPERASI
SECTIO CAESAREA DI RUANGAN RAWAT INAP KEBIDANAN
Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

Nama Mahasiswa : Mei Kumala Wati


NIM : J230215066

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Nama Klien : Ny. R
2. Umur : 30 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Bukik Batabuah,Canduang,Agam
6. Pendidikan : SMA
7. Suku :-
8. Status Perkawinan: Kawin
9. No. RM : xxxxxx
10. Diagnosa Medis : Post Sectio Caesaria

2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri pada luka post op Sectio Caesarea
P : Post op Sectio Caesarea
Q : Senud-senud
R : Abdomen bagian bawah
S : Skala nyeri klien 4
T : Nyeri muncul ketika bergerak dan berjalan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien post operasi sectio caesar 2 hari yang lalu mengeluh nyeri pada luka
bekas operasi SC, mengeluh perutnya terasa kembung, klien tampak meringis.
Terdapat luka jahitan di abdomen bagian bawah kurang lebih 10cm, klien
tampak sesekali memegang perut jika nyeri terasa, klien mengatakan darah yang
keluar dari kemaluan tidak terlalu banyak
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya pernah melakukan operasi Sectio Caesarea saat
melahirkan anak ke dua di RS. Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi kurang lebih
sekitar 2 tahun yang lalu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes.
3. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : Umur: 13 Tahun Siklus : teratur (V) tidak ( )
 Lamanya : 7 hari
 Siklus : 30 hari
 Keluhan :-
 HPHT : 10 September 2018
b. Riwayat pernikahan
 Menikah : Tidak terkaji
 Lama : Tidak terkaji
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Jenis Keadaan Bayi
No Tahun Jenis Persalinan Penolong Penyulit
Kelamin Waktu Lahir
1 2015 Normal Bidan Perempuan Normal Tidak ada
Operasi Sectio
2 2017 Dr RS Perempuan Normal Tidak ada
Caesarea
Operasi Sectio
3 2019 Dr RS Perempuan Normal Tidak ada
Caesarea

d. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Status Obstetri : G3P2A0
ANC kehamilan sekarang: Tidak terkaji
e. Riwayat Keluarga Berencana
 Akseptor KB : Tidak terkaji
 Masalah : Tidak terkaji
4. Pola Fungsional Kesehatan
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ketika pasien sakit, yang dilakukan pasien adalah periksa ke bidan
2. Nutrisi / Metabolik
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan makan 3x tetapi hanya
makan ½ dari porsi yang disediakan. Minum sehari 6-7 gelas.
3. Pola Eliminasi
Ibu BAB 1x sehari dan BAK > 6x sehari berwarna kuning teh
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Ibu mengatakan masih belum bisa beraktivitas seperti biasa, segala aktivitas
dibantu keluarga karena bagian perut terasa nyeri. Ibu juga mengatakan nyeri
luka jahitan post operasi Sectio Caesarea sangat dirasakan saat berjalan, jadi
masih belum bias berjalan terlalu jauh sendiri.
ADL 0 1 2 3 4
Makan /
V
minum
Mandi V
Toiletting V
Berpakaian V
Mobilisasi di
V
tempat tidur
Berpindah V
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
5. Pola Tidur dan Istirahat
Ibu mengatakan pada saat tidur sering terbangun karena luka jahitnya terasa
nyeri
6. Pola Personal Hygiene
Ibu mandi diseka menggunakan air hangat oleh keluarga.
7. Pola Perseptual
Klien dan semua keluarganya sangat merasa bahagia atas kelahiran anaknya.
8. Pola Persepsi Diri
Tidak terkaji
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Tidak terkaji
10. Pola Peran – Hubungan
Tidak terkaji.

11. Pola Manajemen Koping Stress


Tidak terkaji
12. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan selalu mengerjakan sholat 5 waktu.
Ketika masih sehat klien selalu berdoa dan meminta kepada yang maha kuasa
agar diberi kelancaran dalam persalinannya, ia dan bayinya dalam keadaan sehat

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis GCS : E4/V5/M6 = 15
c. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80mmHg
S : 36,5oC
RR : 20 x/menit
N : 80 x/menit
d. Pemeriksaan ABCD
Antropometri : BB sebelum hamil : 56 kg, BB selama hamil 61 kg, TB : 150
cm, Lila : -
Biochemical : -
Clinical sign : Bibir kering
Diit : 3x sehari
e. Kepala
- Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, rambut hitam dan panjang
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
f. Wajah : simetris
g. Mata
- Inspeksi : Simetris, gerakan mata normal, konjungtiva anemis, sklera mata
putih, pupil isokor
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
h. Hidung
- Inspeksi : Reaksi alergi tidak ada, tidak ada sinusitis
- Palpasi : Tidak ada benjolan
i. Mulut : Tidak ada karies, tidak ada pendarahan pada gusi, mukosa bibir lembab,
lidah terlihat bersih
j. Leher
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
k. Dada
- Paru-paru
Inspeksi : pernapasan normal, tidak ada kesulitan bernapas, RR :
20x/mnt, Simetris kiri dan kanan, ictus cordis tidak teraba
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (Tidak ada suara napas abnormal)
- Jantung
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran jantung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Suara irama jantung teratur
- Capillary refill: Tidak terkaji
- Payudara : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, areola
hiperpikmentasi, tidak ada nyeri tekan, ASI banyak dan lancar, puting susu
menonjol, tidak ada pembendungan pada payudara.
l. Abdomen
- Inspeksi : Ada luka bekas Sectio Caesarea sepanjang kurang lebih 10
cm, luka tidak basah, tampak ada linea dan striae
- Auskultasi : Bising usus normal
- Perkusi : Terdapat nyeri tekan pada luka post op Sectio Caesarea
- Palpasi :
 Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat
 Leopold II : Tidak terkaji
 Leopold III : Tidak terkaji
 Leopold IV : Tidak terkaji
m. Genetalia dan Perianal
- Inspeksi : Terdapat lochea rubra
- Palpasi : Tidak terkaji
- Perdarahan : Tidak ada tanda perdarahan
n. Ekstremitas
- Atas : Terpasang injecpam di tangan sebelah kiri, simetris kiri dan kanan
- Bawah : Simetris kiri dan kanan, adanya udema pada kedua kaki, tidak ada
kelainan
6. Pemeriksaan Penunjang
- HB : 10,2 (g/dl)
- LEUKOSIT : 9,690 (10`3/ul)
- TROMBOSIT : 365,000 (10`6/ul)
- HT : 31,0 (%)

7. Terapi
- CEFTRIAXONE 2gr 2x1
- SULFAFEROSUS 60gr 2x1
- DEXA 2amp 1x1
- VIT C 50gr 3x1

8. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien post operasi sectio - Keadaan umum : tampak lemah
caesar 2 hari yang lalu - Kesadaran : Composmentis GCS :
- Ibu mengeluh nyeri pada luka E4/V5/M6 = 15
post op Sectio Caesarea - Pemeriksaan TTV
P : Post op Sectio Caesarea
TD : 100/70 mmHg
Q : Senud-senud
S : 37oC
R : Abdomen bagian bawah
RR : 22 x/menit
S : Skala nyeri klien 4
N : 90 x/menit
T:Nyeri muncul ketika
- Antropometri : BB sebelum hamil : 56 kg,
bergerak
- Mengeluh perutnya terasa BB selama hamil 61 kg, TB : 150 cm

kembung - Terdapat luka jahitan di abdomen bagian


- Klien mengatakan darah yang bawah kurang lebih 10cm
keluar dari kemaluan tidak - Klien tampak meringis dan sesekali
terlalu banyak memegang perut jika nyeri terasa
- Ibu mengatakan masih belum - Klien hanya makan ½ dari porsi yang
bisa beraktivitas seperti biasa, disediakan
segala aktivitas dibantu
keluarga karena bagian perut ADL
terasa nyeri. Makan / V
- Ibu juga mengatakan nyeri minum
Mandi V
luka jahitan post operasi SC Toiletting V
sangat dirasakan saat berjalan, Berpakaia V
jadi masih belum bisa berjalan n
Mobilisasi V
terlalu jauh sendiri di tempat
- Ibu mengatakan pada saat tidur
tidur sering terbangun karena Berpindah V

luka jahitnya terasa nyeri

B. Analisa Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1 Gejala Mayor Agen pencedera (D.0077) Nyeri
DS : fisik (prosedur Akut
- Ibu mengeluh nyeri pada luka post op operasi sectio
Sectio Caesarea caesaria)
- Ibu juga mengatakan nyeri luka
jahitan post op SC sangat dirasakan
saat berjalan
- Ibu mengatakan pada saat tidur sering
terbangun karena luka jahitnya terasa
nyeri
DO :
- Terdapat luka jahitan di abdomen
bagian bawah kurang lebih 10cm
- P : Post op Sectio Caesarea
Q : Senud-senud
R : Abdomen bagian bawah
S : Skala nyeri klien 4
T : Nyeri muncul ketika bergerak dan
berjalan
- Klien tampak meringis dan sesekali
memegang perut jika nyeri terasa
- Nadi : 80x/menit

Gejala Minor
DS : -
DO :
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 20x/menit
- Klien hanya makan ½ dari porsi yang
disediakan
2. Gejala Mayor Nyeri (D. 0054)
DS : - Gangguan
DO : - Mobilitas Fisik

Gejala Minor
DS :
- Ibu mengatakan masih belum bisa
beraktivitas seperti biasa, segala
aktivitas dibantu keluarga karena
bagian perut terasa nyeri.
- Ibu juga mengatakan nyeri luka
jahitan post operasi SC sangat
dirasakan saat berjalan, jadi masih
belum bisa berjalan terlalu jauh sendiri
- Ibu mengatakan pada saat tidur sering
terbangun karena luka jahitnya terasa
nyeri
DO :
- Keadaan umum : tampak lemah
- Terdapat luka jahitan di abdomen
bagian bawah kurang lebih 10cm
ADL
Makan / V
minum
Mandi V
Toiletting V
Berpakaia V
n
Mobilisasi V
di tempat
tidur
Berpindah V

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0077) Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik (prosedur operasi sectio caesaria)
2. (D. 0054) Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNO SLKI SIKI


SA
(D.0077) Manajemen Nyeri (1.08238)
1. Setelah dilakukan intervensi
Observasi
Nyeri keperawatan …x 24 jam
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Akut diharapkan nyeri menurun dengan
kualitas dan intensitas nyeri.
b.d kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
Agen - Identifikasi factor yang memperberat dan
Tingkat Nausea (L.12111) memperingan nyeri
penced Luaran Awal Akhir
Therapeutic
era Keluhan nyeri 3 (sedang) 5
( - Berikan teknik non farmakologis (relaksasi
fisik m benson) untuk mengurangi rasa nyeri
(prose e - Fasilitasi istirahat dan tidur.
n - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
dur u pemilihan strategi meredakan nyeri
operasi r Edukasi
u
sectio - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
n
) - Jelaskan strategi meredakan nyeri
caesari
Mringis 3 (sedang) 5 (menurun) - anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
a) Anoreksia 3 (sedang) 5(menurun) Kolabrasi
Pola tidur 3 (sedang) 5(membaik) - Kolaborasi dengan dokter terkait pemberian
Pucat 3 (sedang) 5(membaik) analgetik.
Pemberian Analgesik (I.08243)
Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri (mis; pencetus,
pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis
narkotika, non narkotik, NSAI) dengan tingkat
keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesik.
- Monitor efektivitas analgesik
Terapetik
- Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk
mencapai analgesia optimal
- Pertimbangan penggunaan infus kontinu atau
bolus opioid untuk mempertahankan kadar dalam
serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respon pasien
- Dokumentasikan respon terhadap efek analgesik
dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik
sesuai indikasi
2. (D. 0054) Setelah dilakukan intervensi Dukungan Ambulasi (I.06171)
Ganggu keperawatan …x 24 jam Observasi
an - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
diharapkan gangguan mobilitas
lainnya
Mobilit
fisik teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
as Fisik - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
(L.05042) Mobilitas Fisik
b.d sebelum memulai ambulasi
Luaran Awal Akhir
Nyeri - Monitor kondisi umum selama melakukan
Rentang 3 (sedang) 5
gerak (ROM) (Meningkat) ambulasi
Nyeri 3 (sedang) 5 Terapeutik
( - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
m
(mis. pagar tempat tidur)
e
n - Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu
u - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
r meningkatkan ambulasi
u
n Edukasi
) - Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Kelemahan 3 (sedang) 5 (menurun) - Anjurkan melakukan ambulasi diri
fisik - Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. Berjalan dari tempat tidur kekursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)

Dukungan Mobilisasi (I.05173)


Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis. pagar tempat tidur0
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi diri
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
E. CATATAN PERKEMBANGAN

No. HARI/JAM/
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx TGL TTD
Manajemen Nyeri (1.08238)
1. Kamis, 14 S: Mei
Observasi
Oktober 2021 Keluhan nyeri menurun Kumala
Jam 09.00 - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri. Kelemahan fisik membaik dan
- Identifikasi skala nyeri A:
- Identifikasi factor yang memperberat dan Masalah nyeri akut belum teratasi
memperingan nyeri P:
Therapeutic lanjutkan intervensi Manajemen Nyeri dan
09.15 - Berikan teknik non farmakologis (relaksasi Pemberian Analgesik
benson) untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
09.30 - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
Kolabrasi
09.45 - Kolaborasi dengan dokter terkait pemberian
analgetik.

Pemberian Analgesik (I.08243)


10.00 Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri (mis;
pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis
narkotika, non narkotik, NSAI) dengan
tingkat keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgesik.
- Monitor efektivitas analgesik
10.20 Terapetik
- Diskusikan jenis analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal
- Pertimbangan penggunaan infus kontinu atau
bolus opioid untuk mempertahankan kadar
dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respon pasien
- Dokumentasikan respon terhadap efek
analgesik dan efek yang tidak diinginkan
10.35 Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
10.45 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik sesuai indikasi
2. Kamis, 14Dukungan Ambulasi (I.06171) S: Mei
Oktober 2021 Observasi Keluhan lemah dan nyeri berkurang Kumala
Jam 11.00 - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik O:
lainnya ROM meningkat dan kelemahan fisik menurun
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi A:
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
sebelum memulai ambulasi P:
- Monitor kondisi umum selama melakukan lanjutkan intervensi Dukungan Ambulasi dan
ambulasi Dukungan Mobilisasi
Terapeutik
11.15
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(mis. pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
11.30 - Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi diri
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur
kekursi roda, berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)

Dukungan Mobilisasi (I.05173)


Observasi
11.45
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
12.00 Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis. pagar tempat tidur0
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
12.15
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi diri
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk
di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)

Anda mungkin juga menyukai