Disusun Oleh:
A. Identitas
1. Nama Klien : Ny. A
2. Umur : 23 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Ambulu
6. Pendidikan : SMA
7. Suku : Jember
8. Status Perkawinan : Kawin
9. No. RM : xxxxxx
10.Diagnosa Medis : Postpartum Pre Eklamsi Ringan
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh tidak nyaman (nyeri) pada luka jahitan pasca melahirkan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
P : Pre Eklamsi Berat
Q : Terasa slekit-slekit seperti tertusuk-tusuk jarum
R : Nyeri luka jahitan episiotomi medial ± 5cm
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri saat miring ataupun duduk
Pasien mengatakan pusing dengan TD : 150/100 mmHg, Proteinuri <+1, kedua
kaki pasien tampak bengkak, pasien mengatakan pandangannya kabur, tampak
meringis sakit, mukosa bibir kering. Pasien mengatakan kaget karena baru kali
ini tensinya tinggi, pasien juga khawatir terhadap kondisi bayinya karena
tensinya yang tinggi, tampak cemas dan pasien mengatakan tidak mengetahui apa
itu pre eklamsi.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan selama awal kehamilan tensinya tidak pernah tinggi antara
110-120 mmHg. Pasien juga mengatakan ini yang pertama kali tensinya tinggi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes,
C. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
Menarche : Tidak terkaji Siklus : teratur ( ) tidak ( )
Lamanya : Tidak terkaji
Keluhan : Tidak terkaji
HPHT : Tidak terkaji
b. Riwayat pernikahan
Menikah : Tidak terkaji
Lama : Tidak terkaji
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Jenis Keadaan Bayi
No Tahun Jenis Persalinan Penolong Penyulit
Kelamin Waktu Lahir
1 2020 Normal Bidan Perempuan Normal Tidak ada
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : pasien tampak lemah
2. Pemeriksaan TTV
TD : 150/100 mmHg
S : 36,5oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
3. Pemeriksaan ABCD
Antropometri : -
Biochemical : -
Clinical sign : Tampak lemah, bibir tampak kering.
Diit : 2x sehari
4. Kesadaran : Composmentis
5. Kepala
a. Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, rambut hitam dan panjang
b. Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
6. Mata
a. Inspeksi : Simetris, gerakan mata normal, konjungtiva anemis, sklera mata
putih, pupil isokor
b. Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
7. Hidung
a. Inspeksi : Reaksi alergi tidak ada, tidak ada sinusitis
b. Palpasi : Tidak ada benjolan
8. Mulut : keadaan bibir tampak kering, keadaan gigi bersih
9. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi : pernapasan normal, tidak ada kesulitan bernapas, RR :
20x/mnt
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
4) Auskultasi : Vesikuler (Tidak ada suara napas abnormal)
b. Jantung
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran jantung
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi : Redup
4) Auskultasi : Suara irama jantung teratur
5) Capillary refill: Kembali dalam 1 detik
c. Payudara : Pasien mengatakan payudara terasa kenceng dan terasa
keras, pasien mengatakan tidak dapat menyusui dikarenakan bayinya berada di
Ruang perinatologi.
11. Abdomen
1) Inspeksi : Bentuk bulat, tidak ada lesi
2) Auskultasi : Bising usus normal
3) Perkusi :
4) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat
Leopold II : Tidak terkaji
Leopold III : Tidak terkaji
Leopold IV : Tidak terkaji
12. Genetalia dan Perianal
a. Inspeksi : Terdapat lochea rubra
b. Palpasi : Tidak terkaji
c. Perdarahan : Tidak ada tanda perdarahan
13. Ekstremitas
a. Atas : simetris kiri dan kanan
b. Bawah : Kedua kaki pasien tampak bengkak
F. Pemeriksaan Penunjang
proteinuri > +2
G. Terapi
Tidak terkaji
H. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Pasien mengeluh tidak nyaman - Keadaan umum : pasien tampak
I. Analisa Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. Gejala Mayor Trauma perineum (D.0075)
DS : selama persalinan Ketidaknyamanan
- Pasien mengeluh tidaknyaman (Episiotomi) Pasca Partum
(nyeri) pada luka jahitan pasca
melahirkan
DO :
- P : Pre Eklamsi Berat
Q : Terasa slekit-slekit seperti
tertusuk-tusuk jarum
R : Nyeri luka jahitan episiotomi
medial ± 5cm
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri saat miring ataupun
duduk
- Pasien mengatakan payudara
terasa kenceng dan terasa keras,
pasien mengatakan tidak dapat
menyusui dikarenakan bayinya
berada di Ruang perinatologi.
- Pasien mengatakan dapat tidur,
hanya saja sering terbangun
karena nyeri pada luka jahitan.
Gejala Minor
DS :
-
DO :
- TD : 150/100 mmHg
S : 36,5oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
2. Gejala Mayor Kurang terpapar (D.0080) Ansietas
DS : informasi
- Pasien mengatakan kaget karena
baru kali ini tensinya tinggi
- Pasien juga khawatir terhadap
kondisi bayinya karena tensinya
yang tinggi
- Pasien mengatakan tidak
mengetahui apa itu pre eklamsi
DO :
- Pasien tampak cemas
Gejala Minor
DS :
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan
pandangannya kabur.
DO :
- TD : 150/100 mmHg
S : 36,5oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
- Pemeriksaan Clinical sign :
Tampak lemah, bibir tampak
kering.
3. DS : Faktor Risiko : (D.0137) Risiko
- Pasien mengatakan pusing Penyakit Penyerta Cedera Pada Ibu
- Pasien mengatakan (Pre Eklamsi ringan/
pandangannya kabur Hipertensi)
DO :
- Keadaan umum : pasien tampak
lemah
- TD : 150/100 mmHg,
- Proteinuri >+2
- kedua kaki pasien tampak
bengkak
- Tampak meringis sakit
- Mukosa bibir kering
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0075) Ketidaknyamanan Pasca Partum b.d Trauma perineum selama
persalinan (Episiotomi)
2. (D.0080) Ansietas b.d Kurang terpapar informasi
3. (D.0137) Risiko Cedera Pada Ibu Faktor Risiko : Penyakit Penyerta (Pre
Eklamsi ringan/ Hipertensi)
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
L. CATATAN PERKEMBANGAN
No. HARI/JAM/
EVALUASI
Dx TGL IMPLEMENTASI TTD
Manajemen Nyeri (I.08238)
1. Senin, 11 S: Mei
Observasi
Oktober 2021 - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Keluhan tidak nyaman, meringis cukup menurun Kumala
Jam frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O:
08.00 - Identifikasi skala nyeri luka episiotomi cukup menurun
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan A:
memperingan nyeri Masalah ketidaknyamanan pasca partum belum
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang teratasi
nyeri
P:
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Lanjutkan intervensi Manajemen Nyeri dan
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer Pemberian Analgesik
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
09.00 mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/ dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
09.30 - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
dialami
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga agar tetap bersama
klien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
11.40
persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
12.00 - Kolaborasi pemberian obat antiansietas
jika perlu