PNEUMONIA
Disusun Oleh :
MEI KUMALA WATI
J230215066
Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh batuk disertai sesak, demam naik
turun dan napsu makan menurun. Batuk berdahak dengan dahak berwarna putih kental,
terdapat adanya suara nafas tambahan yaitu ronchi pada daerah sinistra anterior. Pasien
mengatakan hanya menghabiskan ¼ dari porsi makan yang diberikan. Tekanan darah :
130/70 mmHg, Nadi :62 x/Menit, Suhu : 38,60C, Respirasi rate: 24x/Menit. TB: 165 Cm,
BB :45 Kg, BB ideal : 50-68 kg, Pasien tampak kurus, pucat, akral teraba panas, bagian
ekstermitas kiri atas terpasang infus RL 20 tetes/menit. Bentuk dada normal, irama nafas
teratur, tidak terdapat retraksi otot bantu nafas, perkusi thorax redup pada lobus sinistra
anterior, alat bantu nafas yang digunakan O2 kanul hidung 4 liter/menit, vokal fremitus
antara kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri dada saat bernafas . Abdomen supel,
kebiasaan BAB saat di rumah sehari sekali sedangkan di rumah sakit kurang lebih 6 hari
klien belum BAB. Peristaltik usus 8x/menit. Pada pemeriksaan rontgen thotax terlihat
bercak-bercak pada paru-paru anterior sinistra
Pengkajian
A. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. R
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Dx Medis : Pneumonia
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama
Klien mengeluh batuk disertai sesak
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan demam naik turun dan napsu makan menurun. Batuk
berdahak dengan dahak berwarna putih kental, terdapat adanya suara nafas
tambahan yaitu ronchi pada daerah sinistra anterior. TD : 130/70 mmHg,
Nadi :62 x/Menit, Suhu : 38,60C, RR: 24x/Menit.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita sakit yang sama
seperti yang saat ini klien rasakan
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : Composmetis
GCS : 15 (E4 E6 V5)
b. Tanda-Tanda Vital
- TekananDarah : 130/70 mmHg
- Nadi : 62x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 38,60C
2. Head To Toe
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala mesochepal, rambut sudah beruban, tidak
terdapat jejas maupun pitak
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : Simetris, pupil isokhor miosis 3/3 mm, reflek cahaya
+/+, konjungtiva anemis, sclera putih, pasien tidak buta warna
c. Hidung
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada polip
d. Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak terdapat jejas maupun benjolan
pada daun telinga
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : Simetris, tidak ada sianosis ataupun lesi, bibir lembab.
f. Leher
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tirroid
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan , tidak terdapat bunyi bruit
g. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, irama nafas teratur, tidak terdapat
retraksi otot bantu nafas, alat bantu nafas yang digunakan O2 kanul
hidung 4 liter/menit, RR : 24x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri dada saat bernafas.
Perkusi : Thorax redup pada lobus sinistra anterior
Auskultasi : Vokal fremitus antara kanan dan kiri sama
h. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak pada intercosta ke5
Palpasi : Teraba Ictus cordis pada Intercosta ke5
Perkusi : Redup pada lobus sinistra anterior
Auskultasi : BJU/BJI reguler, S1 dan S2 terdengar Lub Dub tidak ada
bunyi jantung tambahan pada S3 dan S4.
i. Abdomen
Inspeksi : Simetris, tampak bulat, supel.
Auskultasi : Peristaltik usus 8x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada pusar
Perkusi : Timpani
j. Genitalia
Pasien laki-laki, tidak terdapat kelainan genital
k. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak terdapat jejas maupun kelainan, bagian
ekstermitas kiri atas terpasang infus RL 20 tetes/menit.
Palpasi : Kulit teraba panas
Tonus Otot : +/+
Kekuatan Otot : 5 5
5 5
l. Kulit
Inspeksi : Kuku bersih, tidak terdapat luka
Palpasi : Klien tampak pucat, akral teraba panas, S: 38,60C
F. Data Fokus
Data subjektif Data objektif
a. Klien mengeluh batuk dan sesak a. Batuk berdahak dengan dahak berwarna putih
b. Klien mengatakan demam naik kental
turun dan napsu makan menurun. b. Terdapat adanya suara nafas tambahan yaitu
c. Pada saat dilakukan pengkajian, ronchi pada daerah sinistra anterior.
Pasien mengatakan hanya c. TD : 130/70 mmHg
menghabiskan ¼ dari porsi makan N : 62x/menit
yang diberikan RR : 24 x/menit
d. Klien mengatakan kebiasaan BAB Suhu : 38,60C
klien saat di rumah sehari sekali d. Pasien tampak kurus, TB: 165 Cm, BB :45 kg,
sedangkan di rumah sakit kurang normalnya BB ideal : 50-68 kg. IMT : 16,5.
lebih 6 hari klien belum BAB. e. Pemeriksaan fisik
- Paru-paru
I : Bentuk dada normal, irama nafas teratur,
tidak terdapat retraksi otot bantu nafas, alat
bantu nafas yang digunakan O2 kanul hidung
4 liter/menit, RR : 24x/menit
P : Tidak ada nyeri dada saat bernafas.
P : Thorax redup pada lobus sinistra anterior
A : Vokal fremitus antara kanan dan kiri sama
- Abdomen
I : Simetris, tampak bulat, supel.
A : Peristaltik usus 8x/menit
P :Tidak terdapat nyeri tekan pada pusar
P : Timpani
- Kulit
Inspeksi : Kuku bersih, tidak terdapat luka
Palpasi : Klien tampak pucat, akral teraba
panas, S: 38,60C
f. Pada pemeriksaan rontgen thotax terlihat bercak-
bercak pada paru-paru anterior sinistra
G. Analisis Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. Data Subjektif (DS) Hipersekresi jalan nafas Bersihan jalan
a. Klien mengeluh batuk dan nafas tidak efektif
sesak (D.0001)
Data objektif (DO)
a. Batuk berdahak dengan dahak
berwarna putih kental
b. Terdapat adanya suara nafas
tambahan yaitu ronchi pada
daerah sinistra anterior
c. Paru-paru
d. I : Bentuk dada normal, irama
nafas teratur, tidak terdapat
retraksi otot bantu nafas, alat
bantu nafas yang digunakan
O2 kanul hidung 4 liter/menit,
RR : 24x/menit
P : Tidak ada nyeri dada saat
bernafas.
P : Thorax redup pada lobus
sinistra anterior
A : Vokal fremitus antara
kanan dan kiri sama
e. Pada pemeriksaan rontgen
thotax terlihat bercak-bercak
pada paru-paru anterior sinistra
2. Data subjektif (DS) Proses penyakit Hipertermi
a. Klien mengatakan demam naik (pneumonia) (D.0130)
turun
Data Objektif (DO)
a. Kulit
Palpasi : Klien tampak
pucat, akral teraba panas
b. Hasil TTV :
- TD : 130/70 mmHg
- N : 62x/menit
- RR : 24 x/menit
- Suhu : 38,60C
Data Objektif :
a. Klien tampak kurus, TB: 165
cm, BB :45 kg, normalnya BB
ideal : 50-68 kg. IMT : 16,5
Data Objektif :
a. Abdomen
I : Simetris, tampak bulat,
supel.
A : Peristaltik usus 8x/menit
P :Tidak terdapat nyeri tekan
pada pusar
P : Timpani
H. Diagnosa keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) b.d Hipersekresi jalan nafas
b. Hipertermi (D.0130) b.d Proses penyakit (pneumonia)
c. Defisit nutrisi (D.0019) b.d Faktor psikologis (keengganan klien untuk
makan)
d. Konstipasi (D.0049) b.d Perubahan lingkungan
I. Perencanaan Keperawatan
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL ( NOC ) INTERVENSI ( NIC )
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan Latihan Batuk efektif (I.01006)
tidak efektif (D.0001) b.d keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
Hipersekresi jalan nafas diharapkan diagnosa Bersihan a. Identifikasi kemampuan batuk
jalan nafas tidak efektif teratasi b. Monitor tanda gejala infeksi
dengan kriteria hasil : saluran nafas
c. Monitor input dan output cairan
Bersihan Jalan Nafas (L.01001) (jumlah dan karakteristik)
a. Batuk efektif cukup membaik Terapeutik
b. Produksi sputum menurun a. Atur posisi semi-fowler/ fowler
c. Dispnea menurun b. Pasang perlak dan bengkok
d. Frekuensi nafas cukup dipangkuan pasien
membaik c. Buang sekret pada tempat
sputum
Kontrol Gejala (L.14127) Edukasi
a. Memonitor munculnya gejala a. Jelaskan tujuan dan prosedur
secara mandiri batuk efektif
b. Memonitor keparahan gejala b. Anjurkan tarik nafas dalam
c. Memonitor frekuensi gejala melalui hidung selama 4detik,
ditahan selama 2detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan
bibir mencucu (dibulatkan)
selama 8detik.
c. Anjurkan mengulangi tarik nafas
dalam hingga 3kali.
d. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik nafas
dalam yang ke 3.
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran.