Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

D DENGAN KETUBAN PECAH


DINI (KPD) DI RUANG FLAMBOYAN RSUD PROF. DR. W. Z.
YOHANNES KUPANG

Disusun Oleh:

MEI KUMALA WATI


(J230215066)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
LAPORAN RESUME KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN


KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PROF. DR. W. Z. YOHANNES KUPANG

Nama Mahasiswa : Mei Kumala Wati


NIM : J230215066

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Nama Klien : Ny. D
2. Umur : 28 Tahun/20-12-1990
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen Protestan
5. Alamat : Soe (Kab. TTS)
6. Pendidikan : S1
7. Suku : Timor/Indonesia
8. Status Perkawinan : Kawin
9. No. RM : xxxxxx
10. Diagnosa Medis : KPD

2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan yang dialaminya sekarang
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu hamil pertama G1P0A0, Ibu mengatakan mengeluarkan cairan dari jalan
lahir sejak tanggal 23 Mei 2019 jam 14.00 WIT, Ibu merasa ada rembesan
cairan seperti air kencing.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan kehamilan ini yang pertama dan belum pernah keguguran.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes,
ataupun jantung.
3. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : Umur: 15 Tahun Siklus : teratur (V) tidak ( )
 Lamanya : 5 hari
 Keluhan : Tidak terkaji
 HPHT : 28 Oktober 2018
b. Riwayat pernikahan
 Menikah : Tidak terkaji
 Lama : Tidak terkaji
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Jenis Jenis Keadaan Bayi
No Tahun Penolong Penyulit
Persalinan Kelamin Waktu Lahir
1 Tidak ada karena hamil anak pertama

d. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Status Obstetri : G1P0A0 (H: 29-30 Minggu)
ANC kehamilan sekarang: Ibu mengatakan sudah melakukan pemeriksaan
kehamilan 4x dan tidak ada keluhan selama kehamilan. Ibu juga mengatakan
selama kehamilan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali dan mendapat
pengobatan tablet Fe sebanyak 90 tablet).
e. Riwayat Keluarga Berencana
 Akseptor KB : Tidak terkaji
 Masalah : Tidak terkaji
4. Pola Fungsional Kesehatan
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ketika pasien sakit, yang dilakukan pasien adalah periksa ke bidan
2. Nutrisi / Metabolik
Ibu mengatakan nafsu makan baik, makan 3x sehari dan selalu menghabiskan
porsi yang disediakan. Jenis makanan yang dimakan yaitu nasi, ubi, jagung,
sayuran hijau dan lauk pauk.
3. Pola Eliminasi
Ibu BAB 1x sehari dan BAK > 8x sehari berwarna kuning teh
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Ibu mengatakan tidak mengalami hambatan dalam beraktivitas
ADL 0 1 2 3 4
Makan / V
minum
Mandi V
Toiletting V
Berpakaian V
Mobilisasi di V
tempat tidur
Berpindah V
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
5. Pola Tidur dan Istirahat
Ibu mengatakan tidur seperti biasa kurang lebih 5-6jam dengan mendengarkan
musik terlebih dahulu sebelum tidur.
6. Pola Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari dan keramas 2hari sekali. Sikat gigi 3x sehari.
7. Pola Perseptual
Ibu mengatakan menerima kehamilan ini dengan baik dan pastinya bahagia
dengan kehadiran anaknya, tetapi ibu juga mengatakan khawatir akan kondisi
bayinya karena ada rembesan cairan dari jalan lahir.
8. Pola Persepsi Diri
Ibu berharap bayinya selalu sehat dan lahir dalam keadaan normal. Ibu juga
mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya karena baru hamil pertama.
Tampak ibu merasa cemas dengan sering menanyakan keadaan kehamilan dan
janinnya.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Tidak terkaji
10. Pola Peran – Hubungan
Tidak terkaji
11. Pola Manajemen Koping Stress
Tidak terkaji
12. Sistem Nilai dan Keyakinan
Tidak terkaji
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis GCS : E4/V5/M6 = 15
c. Pemeriksaan TTV
TD : 100/70 mmHg
S : 36,7oC
RR : 14 x/menit
N : 88 x/menit
d. Pemeriksaan ABCD
Antropometri : BB sebelum hamil : 48 kg, BB sekarang 51 kg, TB : 158 cm,
Lila : 24 cm
Biochemical : -
Clinical sign : -
Diit : 3x sehari
e. Kepala
- Inspeksi : Bentuk kepala simetris dan tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
f. Mata
- Inspeksi : Simetris, gerakan mata normal, konjungtiva anemis, sklera mata
putih, pupil isokor
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
g. Hidung
- Inspeksi : Reaksi alergi tidak ada alergi, tidak ada sinusitis
- Palpasi : Tidak ada benjolan
h. Mulut : keadaan bibir lembab, keadaan gigi bersih
i. Leher
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j. Dada
- Paru-paru
Inspeksi : pernapasan normal, tidak ada kesulitan bernapas, RR :
14x/mnt
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (Tidak ada suara napas abnormal)
- Jantung
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran jantung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Suara irama jantung teratur
Capillary refill: Kembali dalam 1 detik
- Payudara : Mammae membesar, areola mammae berwarna hitam, papila
mammae menonjol, colostrum ada.
k. Abdomen
- Inspeksi : Perut tampak membesar, tampak ada linea dan striae
- Auskultasi : Denyut Jantung janin (DJJ) 150x/menit, teratur, punctum
maximum di kuadran kiri bawah pusat.
- Perkusi : Tidak terkaji
- Palpasi :
 Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat (22 cm)
 Leopold II : Punggung kiri
 Leopold III : Presentase Kepala
 Leopold IV : Kepala belum msuk PAP
l. Genetalia dan Perianal
- Inspeksi : Tampak keluar cairan pervaginam berwarna jernih, tidak
berbau
- Palpasi : Tidak terkaji
- Perdarahan : Tidak ada tanda perdarahan
m. Ekstremitas
- Atas : simetris kiri dan kanan, terpasang infus pada tangan kiri
- Bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat oedema maupun luka
6. Pemeriksaan Penunjang
- HB 9,7 gr/dl
- USG : Janin tunggal hidup, letak kepala, air ketuban kurang
7. Terapi
- Lifron 1 x 100 mg/oral
- Dexametason injeksi 1 x 0,5 mg/iv
- Cefadroxil 2 x 500 mg/oral

8. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Ibu mengatakan cemas dengan - Keadaan umum : Baik
keadaan yang dialaminya sekarang, - Kesadaran : Composmentis GCS :
- Ibu juga mengatakan khawatir E4/V5/M6 = 15
dengan keadaan anaknya karena - Pemeriksaan TTV
baru hamil pertama.
TD : 100/70 mmHg
- Ibu hamil pertama G1P0A0
S : 36,7oC
- Ibu mengatakan mengeluarkan
RR : 14 x/menit
cairan dari jalan lahir sejak tanggal
N : 88 x/menit
23 Mei 2019 jam 14.00 WIT
- Tampak ibu merasa cemas dengan
- Ibu merasa ada rembesan cairan
sering menanyakan keadaan
seperti air kencing.
kehamilan dan janinnya
- Ibu mengatakan kehamilan ini
yang pertama dan belum pernah - Pemeriksaan ABCD

keguguran Antropometri : BB sebelum hamil :

- Ibu mengatakan menerima 48 kg, BB sekarang 51 kg, TB : 158


kehamilan ini dengan baik dan cm
pastinya bahagia dengan kehadiran - Abdomen
anaknya, tetapi ibu juga Inspeksi: Perut tampak membesar,
mengatakan khawatir akan kondisi tampak ada linea dan striae
bayinya karena ada rembesan Auskultasi : Denyut Jantung janin
cairan dari jalan lahir.
(DJJ) 150x/menit, teratur, punctum
- Ibu berharap bayinya selalu sehat
maximum di kuadran kiri bawah
dan lahir dalam keadaan normal.
pusat.
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat
(22 cm)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Presentase Kepala
Leopold IV : Kepala belum msuk
PAP
- Genetalia dan Perianal : Tampak
keluar cairan pervaginam berwarna
jernih, tidak berbau, tidak ada tanda
perdarahan
- Pemeriksaan Penunjang
HB 9,7 gr/dl
USG : Janin tunggal hidup, letak
kepala, air ketuban kurang

B. Analisa Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. Gejala Mayor Krisis situasional (D.0080) Ansietas
DS :
- Ibu mengatakan cemas dengan
keadaan yang dialaminya
sekarang
- Ibu juga mengatakan khawatir
dengan keadaan anaknya karena
baru hamil pertama.
- Ibu mengatakan menerima
kehamilan ini dengan baik dan
pastinya bahagia dengan
kehadiran anaknya, tetapi ibu
juga mengatakan khawatir akan
kondisi bayinya karena ada
rembesan cairan dari jalan lahir.
DO :
- Tampak ibu merasa cemas
dengan sering menanyakan
keadaan kehamilan dan janinnya
Gejala Minor
DS :
- Ibu berharap bayinya selalu
sehat dan lahir dalam keadaan
normal.
DO :
- TD : 100/70 mmHg
S : 36,7oC
RR : 14 x/menit
N : 88 x/menit
2. DS : Faktor Risiko : (D.0142) Risiko
- Ibu hamil pertama G1P0A0 Ketidakadekuatan Infeksi
- Ibu mengatakan mengeluarkan pertahanan tubuh
cairan dari jalan lahir sejak primer : Ketuban
tanggal 23 Mei 2019 jam 14.00 pecah sebelum
WIT waktunya
- Ibu merasa ada rembesan cairan
seperti air kencing.
- Ibu mengatakan kehamilan ini
yang pertama dan belum pernah
keguguran
DO :
- Pemeriksaan ABCD
Antropometri : BB sebelum
hamil : 48 kg, BB sekarang 51
kg, TB : 158 cm
- Abdomen
Inspeksi: Perut tampak
membesar, tampak ada linea dan
striae
Auskultasi : Denyut Jantung
Janin (DJJ) 150x/menit, teratur,
punctum maximum di kuadran
kiri bawah pusat.
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari diatas
pusat (22 cm)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Presentase Kepala
Leopold IV : Kepala belum msuk
PAP
- Genetalia dan Perianal : Tampak
keluar cairan pervaginam
berwarna jernih, tidak berbau,
tidak ada tanda perdarahan
- Pemeriksaan penunjang :
HB 9,7 gr/dl
USG : Janin tunggal hidup, letak
kepala, air ketuban kurang

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0080) Ansietas b.d Krisis situasional
2. (D.0142) Risiko Infeksi Faktor Risiko : Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
Ketuban pecah sebelum waktunya
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNO SLKI SIKI


SA
1. (D.0080) Setelah dilakukan intervensi (I.09314) Reduksi Ansietas
Ansiet keperawatan …x 24 jam Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis;
as b.d diharapkan Ansietas menurun
kondisi, waktu, stresor)
Krisis dengan kriteria hasil : - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
situasio - Monitor tanda-tanda ansietas
Tingkat Ansietas L.09093
nal
Luaran Awal Akhir Terapeutik
Verbalisasi 2 (cukup 5 - Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuh
khawatir meningkat) ( kepercayaan
akibat kondisi m
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
yang dihadapi e
n memungkinkan
u - Pahami situasi yang membuat ansietas
r - Dengarkan dengan penuh perhatian
u - Gunakan pendekatan yang tenang yang
n
meyakinkan
)
Perilaku 2 (cukup 5 (menurun) - Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
gelisah meningkat) kecemasan
Tekanan 2 (cukup 5(menurun) - Diskusi perencanaan realistis tentang perencanaan
darah meningkat) yang akan datang
Frekuensi 2 (cukup 5(menurun)
pernafasan meningkat)
Edukasi
Frekuensi 2 (cukup 5(menurun)
nadi meningkat) - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang dialami
- Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga agar tetap bersama klien, jika
perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang
tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas jika perlu

(I.9326) Terapi Relaksasi


Observasi
- Identifikasi tingkat penurunan energy, kesulitan
berkonsentrasi atau gejala lain yang mengganggu
kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang efektif untuk
digunakan
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu sebelum dan setelah latihan
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
tanpa ada gangguan dengan pencahayaan dan suhu
yang nyaman
- Gunakan suara yang lembut dengan irama lambat
dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai penunjag dengan
analgetik atau tindakan medis lain jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (music, meditasi, napas
dalam, relaksasi otot progresif)
- Anjurkan menggunakan posisi yang nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
2. (D.0142) Setelah dilakukan intervensi (I.14539) Pencegahan Infeksi
Risiko keperawatan …x 24 jam Observasi
Infeksi - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
diharapkan risiko infeksi menurun
sistemik
Faktor
dengan kriteria hasil :
Risiko : Terapeutik
(L.14137) Tingkat Infeksi - Batasi jumlah pengunjung
Ketida
Luaran Awal Akhir - Berikan perawatan kulit pada edema
kadeku Drainase 2 (cukup 5 - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
atan purulen meningkat) ( pasien dan lingkungan pasien
pertaha
m - Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
e tinggi
nan n
u Edukasi
tubuh r
- Jelaskan dan tanda gejala infeksi
u
primer :
n - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ketuba ) - Ajarkan etika batuk
Kultur darah 3 (sedang) 5 (membaik) - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
n pecah
operasi
sebelu
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
m - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
waktun
Kolaborasi
ya
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

(1.07230) Perawatan Terminasi Kehamilan


Observasi
- Monitor tanda-tanda aborsi spontan
(mis.penghentian kram, peningkatan tekanan
pelvis, dan hilangnya cairan ketuban)
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor tanda-tanda syok
- Monitor pendarahan dan kram
- Lakukan pemeriksaan vagina
Terapeutik
- Berikan informed consent
- Siapkan secara fisik dan psikologis untuk
menjalani prosedur aborsi
- Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan
emosional
- Pasang jalur intravena
- Fasilitasi persalinan, sesuai usia gestasi janin
Edukasi
- Jelaskan prosedur yang akan dijalani (mis. kuret
suction, pelebaran dan kuretase, dan evakuasi
uterus)
- Jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda
peningkatan perdarahan, kram meningkat,
gumpalan atau jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan
kehamilan, sesuai indikasi (mis. supositoria
prostaglandin, prostaglandin intraamniotik,
oksitosin intravena)
E. CATATAN PERKEMBANGAN

No. HARI/JAM/
EVALUASI
Dx TGL IMPLEMENTASI TTD
1. Selasa, 12 (I.09314) Reduksi Ansietas S: Mei
Oktober 2021 Observasi Verbalisasi khawatir akan kondisi yang dihadapi Kumala
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Jam cukup menurun
(mis; kondisi, waktu, stresor)
09.00 - Identifikasi kemampuan mengambil O:
keputusan Perilaku gelisah menurun
- Monitor tanda-tanda ansietas
A:
09.15 Terapeutik Masalah ansietas belum teratasi
- Ciptakan suasana terapeutik untuk
P:
menumbuh kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi Lanjutkan intervensi Reduksi Ansietas dan Terapi
kecemasan, jika memungkinkan Relaksasi
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang yang
meyakinkan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
- Diskusi perencanaan realistis tentang
perencanaan yang akan datang
09.45

Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
dialami
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga agar tetap bersama
klien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi
10.30
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas
jika perlu

10.45 (I.9326) Terapi Relaksasi


Observasi
- Identifikasi tingkat penurunan energy,
kesulitan berkonsentrasi atau gejala lain
yang mengganggu kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang efektif
untuk digunakan
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah dan suhu sebelum dan
11.00 setelah latihan
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan
tenang tanpa ada gangguan dengan
pencahayaan dan suhu yang nyaman
- Gunakan suara yang lembut dengan irama
lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai penunjag
11.10 dengan analgetik atau tindakan medis lain
jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (music, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot progresif)
- Anjurkan menggunakan posisi yang
nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi

2. Selasa, 12 (I.14539) Pencegahan Infeksi S: Mei Kumala


Oktober 2021 Observasi -
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Jam 11.30 O:
sistemik
Drainase purulen menurun dan kultur darah
Terapeutik
11.35 - Batasi jumlah pengunjung membaik
- Berikan perawatan kulit pada edema A:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Masalah risiko infeksi belum teratasi
dengan pasien dan lingkungan pasien
P:
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi lanjutkan intervensi Pencegahan Infeksi dan
11.50 Perawatan Terminasi Kehamilan
Edukasi
- Jelaskan dan tanda gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
12.00 - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
13.00
(1.07230) Perawatan Terminasi Kehamilan
Observasi
- Monitor tanda-tanda aborsi spontan
(mis.penghentian kram, peningkatan tekanan
pelvis, dan hilangnya cairan ketuban)
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor tanda-tanda syok
13.15 - Monitor pendarahan dan kram
- Lakukan pemeriksaan vagina
Terapeutik
- Berikan informed consent
- Siapkan secara fisik dan psikologis untuk
menjalani prosedur aborsi
- Motivasi keluarga untuk memberikan
dukungan emosional
13.30 - Pasang jalur intravena
- Fasilitasi persalinan, sesuai usia gestasi janin
Edukasi
- Jelaskan prosedur yang akan dijalani (mis.
kuret suction, pelebaran dan kuretase, dan
evakuasi uterus)
- Jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda
13.45 peningkatan perdarahan, kram meningkat,
gumpalan atau jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian oksitosin setelah
persalinan
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kolaborasi pemberian obat untuk
menghentikan kehamilan, sesuai indikasi
(mis. supositoria prostaglandin, prostaglandin
intraamniotik, oksitosin intravena)

Anda mungkin juga menyukai