Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN IBU DAN ANAK

DOSEN PENGAMPU : Apt ARIED ERIADI M.Farm

KELOMPOK 7 :

AULIA SEPTIA MARLINDA (22011223)

AURA ASTI ANANDA (22011199)

AMANDA AZHARI NAZIFA (22011146)

FIRLY DHEA NOFIKA (22011137)

NABILA HULWAH ADIBAH (22011183)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

PADANG (STIFARM)

TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayat-Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai dengan lancar.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Kesehatan
Ibu Dan Anak”, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi. Tidak
lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terkait dalam
pembuatan makalah atas bantuannya.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan


menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Semoga makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi pembaca umumnya, khususnya kami sendiri
untuk kedepannya dapat memperbaiki susunan dan isi makalah menjadi lebih
baik.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami tahu
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan..........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................2

Bab II Pembahasan.........................................................................................3

A. Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak............................................3


B. Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak Menurut WHO...................3
C. Program Kesehatan Ibu dan Anak................................................4
D. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak...................................4
E. Puskesmas....................................................................................4
F. Program Kesehatan Ibu dan Anak................................................5

Bab III Penutup..............................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................10

Daftar Pustaka................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia kini adalah status


kesehatan masyarakat yang rendah, antara lain ditandai dengan angka
kematian ibu dan bayi yang tinggi serta masih banyak indikator pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) yang belum ideal. Kesehatan ibu dan anak
(KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan dasar yang ada di puskesmas.
Tujuan umum program KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Untuk itu
diperlukan pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak setinggi-tingginya (Peraturan Presiden
RI, 2012).

Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas


Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu
indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 - 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan (Renstra Tahun 2015-2019).

Untuk menunjang keberhasilan upaya-upaya kesehatan maka


pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Pusekesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. (Kementrian Kesehatan RI, 2010).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kesehatan ibu dan anak?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Kesehatan Ibu Dan Anak
Menurut WHO?
3. Apa itu Program Kesehatan Ibu Dan Anak?
4. Apa Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak ?
5. Apa itu Puskesmas?
6. Apa saja yang akan dilakukan puskesmas untuk progran Kesehatan Ibu
Dan Anak Nantinya?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang kesehatan ibu dan anak
2. Untuk mengetahui tujuan program kesehatan ibu dan anak
3. Untuk mengetahui kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Ibu Dan Anak

Kesehatan ibu dan anak adalah pemeliharaan tentang ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra sekolah
(Permenkes RI,2010).

B. Pengertian Kesehatan Ibu Dan Anak Menurut WHO

Kesehatan ibu dan anak adalah kesehatan seseorang perempuan ketika


masa kehamilan, masa persalinan, dan pasca melahirkan. Dari pengertian
kesehatan ibu dan anak ini mencakup adanya dimensi kesehatan keluarga
berencana, prakonsepsi, kehamilan, dan perawatanpostnatal. Pada dasarnya
kesehatan ibu dan anak lebih diutamakan dalam pelayanan umum, bagi
perempuan, anak-anak dan juga beserta keluarga.

Adapun faktor yang mengakibatkan kesehatan terganggu ialah :

1. Kematian ibu (dari masa kehamilan hingga melahirkan)


Faktor kemiskinan dan kesehatan sang ibu akan berdampak bagi calon
buah hati yang akan terlahir.Pada kondisi masyarakat yang miskin dan
kesehatan sang ibu kurang diperhatikan maka sang ibudapat beresiko akan
kematian, karena berbagai hal yang tidak terduga dapat saja terjadi di
masa-masa kehamilan hingga persalinan.
2. Pola hidup tidak sehat
Ibu yang berada dilingkungan tidak sehat dalam artian lingkungan yang
kumuh, serta diimbangidengan kebiasaan yang buruk (merokok dan
meminum minuman keras) akan merugikan diri dan buah hati yang berada
dalam kandungan.
3. Minimnya perawatan prenatal
Perawatan prenatal merupakan perawatan sebelum melahirkan. Dalam
perawatan prenatal dapatmeliputi perawatan medis dan pendidikan, sosial
serta adanya layanan gizi selama masa kehamilan.Jika seorang ibu kurang

3
mendapat perawatan prenatal maka dapat berdampak kurang baik
bagikesehatan ibu dan calon buah hati. (Permenkes RI,2010).

C. Program Kesehatan Ibu Dan Anak


Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan
dasar yang ada di puskesmas. Tujuan umum program KIA ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Untuk itu diperlukan pengelolaan program kesehatan
ibu dan anak yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
setinggi-tingginya (Peraturan Presiden RI, 2012).

D. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak


Tujuan umum program Kesehatan Ibudan anak (KIA) adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajatkesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak agar
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya (Permenkes RI,2010).

E. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas
Merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang merupakan
suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI, 2014).

4
F. Program Kesehatan Ibu dan Anak
1. Petugas KIA
Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang
dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
tenaga KIA merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang KIA seperti bidan desa (Kemenkes, 2010).

2. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS


KIA)
PWS KIA adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan
program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang
dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi
baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Kegiatan PWS KIA terdiri
dari pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi
terkait untuk tindak lanjut (Kemenkes, 2010).
Menurut WHO, surveilens adalah suatu kegiatan sistematis
berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis
dan menginterpretasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan
yang esensial dalam membuat rencana, implementasi dan evaluasi suatu
kebijakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan surveilens
dalam kesehatan ibu dan anak adalah dengan melaksanakan PWS KIA
(Kemenkes, 2010).

5
Tujuan PWS KIA:
1. Memantau pelayanan KIA secara individu melalui Kohort
2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA
secara teratur (bulanan) dan terus-menerus.
3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.
4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indicator KIA terhadap
target yang ditetapkan.
5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan
ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.
6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia dan yang potensial untuk digunakan.
7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk
memanfaat pelayanan KIA (Kemenkes, 2010).

3. Pengelolaan PWS KIA


Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan
efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan
pokok sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil
di semua fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten
diarahkan ke fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

6
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara
adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai
standar di semua fasilitas kesehatan.
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar (Kemenkes, 2010).

4. Kegiatan program KIA


Untuk menunjang keberhasilan program kesehatan ibu dan anak,
ada pelaksanaan kegiatan program KIA didalamnya. Fokus kegiatan
program KIA dalam penelitian ini antara lain :
a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan
antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
(umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan
khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan).
Dalam penerapannya terdiri atas:
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan dengan alat
timbangan dan mikrotois.
b. Ukur tekanan darah dengan alat tensimeter.
c. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas) dengan meteran.
d. Ukur tinggi fundus uteri.
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin dengan alat
stetostop.
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan dengan alat form skrining. \
g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

7
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus.
j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
(Kemenkes, 2010).

b. Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan
dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perorangan
maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat,
serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Sasaran penyuluhan kesehatan adalah sebagai berikut:
A. Sasaran Jangkauan Penyuluhan
a. Kelompok umum
b. Kelompok khusus
B. Sasaran Hasil Penyuluhan Sasaran tersebut di atas yang telah
mengalami perubahan pengetahuan sikap dan perilaku, dikaitkan
dengan sasaran program (Hartono 2010).

c. Kelas ibu hamil


Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil
dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang
persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini
ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan

8
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga
kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku
KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu
Hamil (Kemenkes, 2011).
Tujuan kelas ibu hamil. Berdasarkan Kemenkes RI
(2011) adalah sebagai berikut; Meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat
istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran (Kemenkes,
2011)
Sasaran kelas ibu hamil. Peserta kelas ibu hamil
berdasarkan buku panduan kelas ibu hamil (Kemenkes, 2011)
sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 s/d 36 minggu, karena
pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta
kelas ibu hamilmaksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1kali pertemuan (Kemenkes,
2011)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah pemeliharaan tentang ibu
hamil,ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra sekolah.
Dengan adanya program KIA di puskesmas maka akan tercapai kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil bahagia serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang yang optimal.

B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah kesehatan ibu dan anak ini,
memberikan manfaat bagi kita semua,dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya, dapat menjadi acuan dalam melakukan peningkatan pada ibu dan anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (2010). Prinsip pengelolaan program KIA. Jakarta:


Anonim.

Departemen Kesehatan RI. (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil.


Jakarta: Anonim.

Hartono, B. (2010). Promosi kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Jakarta:


Rineka cipta.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Peraturan menteri kesehatan RI nomor 71


tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada jaminan kesehatan
nasional. Jakarta: Anonim.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Undang-undang republik Indonesia No.75


tahun 2014 tentang Pusat kesehatan masyarakat. Jakarta: Anonim.

Presiden Republik Indonesia. (2012). Peraturan presiden republik Indonesia


nomor 72 tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional. Jakarta: Anonim.

11

Anda mungkin juga menyukai