PENDAHULUAN
Dalam menurunkan sakit dan angka kematian terhadap ibu dan anak,
untuk menekan angka kematian terhadap ibu dan anak. Penurunan kematian
terhadap ibu dan anak. program penanggulangan masalah kesehatan untuk ibu
pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas. Rendahnya
samping itu pula, penuruan AKI menjadi kerja baik bagi pelayanan kesehatan.
1
Di Indonesia, kesehatan ibu dan anak menjadi program prioritas sebab
permasalahan kesehatan terhadap ibu dan anak menjadi masalah pokok bagi
instansi yang berhasil menerapkan pelaksaan kesehatan ibu dan anak dengan
prosedur yang berlaku. Keempat prosedur itu adalah elayanan sesuai alur yang
menerapkan defisit waktu 10 menit untuk tiap pasien yang berobat. Namun hal
kesehatan yang murah. Selain itu pelayanan tidak berjalan dengan baik
Pemerintah pusat dah daerah dalam program kesehatan ibu dan anak juga
35
hasil pelayanan yang maksimal. Minimnya komunikasi yang bagus terhadap
dan sosialiasi menjadi tak berguna. Hal tersebut juga menyebabkan sarana dan
prasarana yang semula tidak lengkap dan pemberdayaan sumber daya tidak
menunjang hasil yang baik dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak (Ismed
Tanjung, 2016).
puskesmes adalah unit pelayanan kesehatan yang berguna sebagai pihak yang
atau kota harus mencakup pelayanan kesehatan pada ibu bersalin, bayi lahir,
kesehatan untuk usia pendidikan dasar, kesehatan ibu hamil, dan kesehatan
balita.
Terdapat 34.375 bayi yang lahir dan 67.345 ibu hamil memperoleh
Sedangkan kasus kematian ibu di Sumut tercatat sebanyak 199 hingga Juli
201. Hal tersebut merupakan langkah yang baik setelah mengalami penurunan
187 kasus di 2020. Sedangkan terdapat 299 kasu pada Angka Kematian Bayi
(AKB).
36
Puskesmas Delitua yang dijadikan peneliti sebagai tempat penelitian
menangani tiga kelurahan, tiga desa, dan 45 dusun dengan catatan terdapat
4.395 balita, 1.503 ibu bersalin, 1.249bayi, dan 1.574 ibu hamil. Jumlah
kunjungan pada kunjungan keenam sebanyak 402. Pada data yang terdapat di
Puskesmas, tercantum juga sebesar 75,8 persen kunjungan bayi, 687 orang
di angka 95 persen.
Kelas Ibu Hamil dam Pelayanan Antenatal Care (ANC) ditemukan peneliti
Delitua. Beberapa ibu hamil yang datang ke wiliayah kerja Puskesmas Delitua
ketika meminta surat rujukan ke Rumah Sakit dan mengalami sebuah keluhan
kesehatan. Kasus yang didapat peneliti dalam wawancara dengan beberapa ibu
hamil juga seputar pengetahuan kelayakan pelayanan ANC yang tepat, sarana
dan prasarana yang tak memadai, dan terbatasnya SDM serta biaya
operasional KIA.
Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) di Puskesmas Deli Tua” tertarik untuk
peneliti teliti.
37
1.2 Rumusan Masalah
masalah:
anggaran, dll.
2. Untuk mengetahui kelas ibu hamil dan pelayanan antenatal yang dilakukan
Puskesmas Delitua
38
1.4 Manfaat Penelitian
selanjutnya.
untuk peneliti.
39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
40
terhadap kehamilan, persalinan yang sehat sekaligus aman, pelayanan
posyandu, dll.
kanak.
ibu.
41
memprioritaskan encana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
pelayanan tersebut:
e. Pelayanan balita;
semua pelayanan kesehatan dasar harus 100 persen sesuai dengan Pasal 4
KIA)
42
Hadirnya program tersebut sebagai alat untuk memanajemen
kesehatan ibu dan anak. Dengan begitu, program tersebut juga dapat
program menjadi data awal terhadap wilayah yang rawan dan menjadi
program kesehatan ibu dan anak dilihat dari besarnya wilayah kerja. Hal
tersebut juga mendorong pemenuhan data untuk wilayah kerja yang paling
rawan.
ibu dan anak, dapat dipastikan pemecahan masalah lebih mudah diambil.
kebijakan.
43
Pemantauan mutu pelayanan KIA dengan berkala di setiap wilayah
secara berkala.
pelayanan KIA
di suatu wilayah kerja baik itu dalam kasus faktor risiko, penemuan
44
2.1.5 Kegiatan Program KIA
antenatal.
ataupun kehamilan yang aman adalah fokus pelayanan antenal (Lisa Dkk,
antenatal care secara terpadu dan rutin serta dilakukan sesuai standar bagi
setiap ibu yang hamil. Adapun pelayanan antenatal care sebagai berikut:
a. Agar kehamilan berjalan sehat dan janin lahir dalam kondisi selamat,
b. Setiap ibu hamil akan diperiksa untuk mendeteksi secara dini masalah
kehamilan.
45
e. Terhadap kasus serta rujukan cepat disusun untuk mempercepat
badan dan tinggi. Langkah ini untuk menentukan IMT. Berat badan pada
2. Tekanan Darah.
120/80 mmHg adalah tekanan yang harus dimiliki oleh ibu hamil
kurang 23,5cm. Berat badan lahir rendah adalah faktor yang diakibatkan
umumnya, pada trimester tiga letak kepala janin telah memasuki pintu
atas punggul. Dan denyut jantung janin, umumnya tak lebih 160/tak
kurang 120 kali permenit. Apabila kasus tersebut terjadi, adanya tanda
gawat janin.
badan lahir rendah pemberian sumplemen zat besi dan asam folat oral
47
8. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan darah lengkap,
kadar gula darah, protein urin, pemeriksaan golongan darah, dan tes
9. Konseling
Terhadap ibu hamil, para tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab
10. Tatalaksana
Sesuai Permenkes RI No 97 tahun 2014, tatalaksana diberikan kepada
kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil digunakan sebagai ruang belajar bersama
adalah langkah yang perlu dilakukan dalam pengurangan AKI kepada ibu
hamil.
Kelas ibu hamil dijalankan sesuai pedomana buku kelas ibu hamil
lahir, dan meningkatkan pengetahuan adalah tujuan umum kelas ibu hamil.
hamil, kelas ibu hamil minimal digelar empat kali. Penentuan teknis
49
pertemuan diatur antar masing-masing kesepakatan. Di dalamnya, ibu
kurang 20 minggu).
Menurunkan jumlah angka kematian ibu dan anak adalah hasil luaran
2.2 Puskesmas
50
masyakarat dengan terpadu dan dilakukan dengan azas pendekatan
terhadap masyarakat
51
2. Dalam wilayah kerjanya, wajib menyukseskan pembangunan
kesehatan
hidup
pelayanan kesehatan
preventif.
52
6) Upaya pelayanan kesehatan
10) Upaya kesehatan gigi dan mulut (Rais dan Suhadi, 2015).
perintah Allah SWT serta cara bersyukur atas karunia yang telah Allah SWT
ٍ ﴾ مُثَّ َج َع ْلٰنَهُ نُطْ َفةً ىِف َقرا ٍر َّم ِك۱۲ٍ﴿نسن ِمن ُس ٰلَلَ ٍة ِّمن ِطني
۱٣﴿ني َ َ َٰ ﴾ َولََق ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل
53
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah (1), Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (2), Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (3)”
bahwa nutfah ialah suatu zat berupa darah yang berasal dari apa yang di
manusia berasal dari tanah, hingga dengan demikian menjadikan nuthfah yang
dapat di maknai sebagai sari pati tanah yang kemudian terproses dengan
setelah itu telah di ciptakan oleh sunnatullah bahwa ia terjadi dengan cara air
mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki kemudian menetap dalah Rahim
seorang wanita. Satu tetes air mani, bahkan satu benih dari berpuluh ribu benih
yang ada dalam satu tetes itu. Ia menetap dalam tempat yang kokoh (Rahim).
Berdsarkan tafsir dapat di jelaskan bahwa Al- Qur’an sebagai kitab suci
umat islam tidak hanya berbicara mengenai petunjuk praktis dan prinsip
54
manusia. Beberapa pandangan ilmuwan menyatakan bahwa manusia bukan
berasal dari penciptaan melainkan proses alamiah dan revolusi. Untuk itu,
penciptaan manusia mulai dari hanya setitik air yang hina hingga berkembang
secara kompleks.
hadis yang berhubungan dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan ibu
ُالص َّحةُ َوالْ َفَراغ ِ ان َم ْغبُو ٌن فِي ِه َما َكثِريٌ ِم َن الن
ِّ ، َّاس ِ َنِعمت
َْ
Artinya :“ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat
sehat dan waktu luang”. (HR. Bukhari No. 6412, dari Ibnu ‘Abbas).
melakukan kunjungan antenatal care (ANC) pada saat hamil agar kesehatan
ibu dan bayi nya dapat terjaga sampai waktu persalinan dan setelah proses
juga menjelaskan berbagai macam hal tentang sakit dan penyakit. Maka dari itu
55
hendaknya ibu hamil dapat mencegah penyakit-penyakit tersebut dengan rutin
lakukan oleh seorang profesional yang sudah ahli dalam bidang nya seperti
dokter dan bidan. Hal ini telah di jelaskan dalam firman Allah Subhanahu
melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka
mengetahui,”
bahwa Allah tidak mengutus para Rasul sebelum Nabi Muammad SAW
kecuali mereka adalah para laki-laki bukan malaikat, maka bertanyalah kalian
memiliki pengetahuan kitab-kitab Allah SWT terdahulu seperti taurat dan injil
tentang kemanusiaan para rasul, jika kalian memang tidak mengetahui bahwa
Kemudian menurut Ismail bin Umar Al-Quraisy bin Katsir dalam tafsir
Ibnu Katsir bahwa Ad-Dahhak mengatakan dari Ibu Abbas, bahwa setelah
mengingkarinya, atau sebagian dari mereka ingkar akan hal ini. Mereka
56
mangatakan bahwa Maha besar Allah dari menjadikan utusan-Nya seorang
manusia.
Pada ayat ini di jelaskan bahwa sesungguhnya Allah telah menyuruh orang
yang tidak berilmu untuk mendatangi para ahli ilmu dalam semua
permasalahan. Dalam keterangan ini, termuat ta’dil (penetapan citra baik) bagi
dengan hal ini Allah menunjukkan bahwa Allah mempercayakan mereka atas
mengetahui apa yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dirinya dan juga
orang yang memiliki pengetahuan lebih yakni dokter atau bidan sehingga
kesehatan dan keselamatan ibu dan janin dapat terjaga dengan optimal.
dan bukti bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu untuk
menjaga amanah dan titipan yang telah Allah berikan maka hendak nya kita
menjaga dengan sebetulnya. Salah satunya yaitu dengan bimbingan oleh tenaga
Di dalam ayat suci Al-qur’an juga Allah SWT telah jelaskan bagaimana
57
salah satunya yaitu dengan memberikan ASI selama 2 tahun. Hal ini telah
اعةَ ۗ َو َعلَى الْ َم ْولُْو ِد لَهٗ ِر ْز ُق ُه َّن َّ ت يُْر ِض ْع َن اَْواَل َد ُه َّن َح ْولَنْي ِ َك ِاملَنْي ِ لِ َم ْن اََر َاد اَ ْن يُّتِ َّم ِ
َض َ الر ُ َوالْ ٰول ٰد
ضاَّۤر َوالِ َدةٌ ۢبَِولَ ِد َها َواَل ِ فۗ اَل ت َكلَّف ن ْف
ِ وكِسو ُته َّن بِالْمعرو
َ ُس ااَّل ُو ْس َع َها ۚ اَل ت
ٌ َ ُ ُ ْ ُْ َ ُ َ ْ َ
Artinya : “dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anak nya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban
ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.
Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran dengan cara
yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
pada ibu untuk menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh bagi ibu
yang telah dicerai dengan cara-cara yang patut sesuai syariah dan kebiasaan
kemampuannya.
pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid yang menyebutkan
para ibu menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh. Pembatasan 2
tahun itu di tujukan bagi orang yang ingin menyempurnakan masa menyusui
memberikan nafkah dan pakaian kepada para ibu menyusui yang diceraikannya
untuk menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh. Apabila seorang
ibu menyapihnya sebelum genap dua tahun menyusui maka tidak ada dosa
baginya. Artinya seorang ibu boleh menyusui anaknya kurang dari dua tahun
apabila bersepakat dalam diskusi suami istri. Hal ini berlaku jika ada alasan
59
2.4 Kerangka Berpikir
sebagai berikut:
INPUT PROSES
Sarana-prasarana
OUTPUT
Tercapainya
kesehatan ibu
dan anak di
puskesmas
Delitua
60
BAB III
METODE PENELITIAN
61
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
62
3.3 Informan Penelitian
sebab dalam teknik tersebut penentuan sampel didasari oleh kapasitas informan.
a. Pimpinan Puskesmas
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
sebagai alat pengumpulan data dan instrumen yang lazim digunakan dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang akan mengumpulkan sumber data
dalam penelitian ini. Namun peneliti memilih pedoman wawancara semi terstruktur
Dalam penelitian ini, teknik analisis data mencakup klasifikasi data dan
analisis data. Miles dan Hubermans (dalam Sugiyono, 2019) menjelaskan untuk
Dicari tema dan polanya, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting adalah cara dari mereduksi data agar mendapat gamabran lebih
2) Penyajian Data
Melalui penyajian data ini, maka data akan terorganisasikan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami. Data yang
64
disusun dan dimasukkan ke dalam instrumen sesuai rumusan yang telah
3) Verifikasi Data
Kesimpulan yang diambil merupakan hasil dari proses analisis yang menghasilkan
deskripsi kritis tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Delitua.
BAB IV
Timur, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Memili letak
65
gegorafis 2,57° dan 3,16° LU dan luas wilayah 936 Ha. Puskesmas Delitua juga
dibantu oleh unit-unit fungsional dibawahnya yaitu ada 2(dua) unit puskesmas
pembantu yang terletak di Jalan Pamah Delitua dan puskesmas pembantu di Jalan
Roso.
Puskesmas Delitua terdiri dari 3 (tiga) kelurahan dan tiga Desa, yaitu Kelurahan
Delitua, Kelurahan Delitua Timur, dan Kelurahan Delitua Barat. Dan desa Mekar
Sari, Suka Makmur, dan Kedai Durian. Serta terdapat 45 Dusun. Berikut batas
utara
Dusun. Dengan luas wilayah 936 Ha Puskesmas Delitua memiliki penduduk jiwa
Tabel 1.
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Delitua 2022
No Kelomp Jumla Jumlah Laki-laki +
ok h Perempu Perempuan
Umur Laki- an
(tahun) Laki
1. 0–4 3652 3878 75
30
2. 5–9 3756 3.410 71
66
66
3. 10 – 14 3313 3.018 6.1
76
4. 15 – 19 3425 3.848 7.1
83
5. 20 – 24 3506 4.062 6.3
46
6. 25 – 29 3133 3.173 6.3
46
7. 30 – 34 2877 2.917 5.7
29
8. 35 – 39 2772 2.701 5.3
93
9. 40 – 44 2539 2.414 4.8
74
10. 45 – 49 2139 2.050 4.1
00
11. 50 – 54 1833 1.740 3.4
68
12. 55 – 59 1471 1.371 2.7
46
13. 60 – 64 982 874 1.7
47
14. 65 – 69 896 557 1.0
61
15. 70 – 74 1146 313 57
8
16. 75 + 245 352 70
4
Jumla 74.190 Jiwa
h
Sumber : Profil Puskesmas Delitua Tahun 2022
Tabel 2.
Data Tenaga Kesehatan Menurut Wilayah Kerja
Puskesmas Delitua tahun 2022
Tabel 3.
Sarana fasilitas di Puskesmas Delitua
Karakteristik Informan
68
Terdapat lima informan yang terdiri atas kepala puskesmas, tiga ibu hamil,
Tabel 4.
Karakteristik Informan Penelitian
Delitua
Pemberian masukan yang berfungsi sebagai sistem adalah input. Sarana dan
prasarana kesehatan, besar anggaran, dan kualitas tenaga merupakan bagian dari inpu.
Pelatihan program kesehatan ibu dan anak dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan.
69
Matriks 4.1. Pendapat Informan Puskesmas Perihal Jumlah dan Kulitas
Serta Pelatihan Tenaga Kesehatan Program KIA
petugas yang mengurus kesehatan ibu dan anak. Apabila bidan petugas KIA
melakukan kegiatan di luar puskesmas misalnya kegiatan kelas ibu hamil maka ruang
kesehatan khusus pelayanan antenatal dan kelas ibu hamil tidak diadakan khusus dari
dan prasarana.
70
Kepala Saya rasa sudah hampir memadai sarana dan prasaran,
Puskesmas alat USG yang belum ada, masih dalam proses yang itu.
Karna saya juga sudah mengikuti pelatihan penggunaan
USG. Kalau untuk fasilitas yang lain di KIA sudah
terpenuhi dan tercukupi. Dalam pelaksanaan kelas ibu
hamil, tidak bisa dilaksanakan di puskesmas karena tidak
ada ruang.
Koordinator Sudah cukup, tinggal USG aja yang belum, ini mau
Pelaksana datang katanya tahun ini. Memang di puskesmas ini tidak
Program KIA ada kelas ibu hamil. Namun kami alihkan ke rumah-
rumah kader atau rumah warga biasanya karna kita gak
ada ruangan khusus untuk pelaksanaan kelas ibu
hamilnya.
pelayanan kesehatan ibu dan anak telah memadai, hanya alat Ultrasonografi (USG)
yang masih dalam perencanaan. Selanjutnya ruangan khusus untuk pelaksanaan kelas
ibu hamil tidak ada sehingga pelaksanaannya dilaksanakan di rumah kader/bidan desa
3. Besar Anggaran
anggaran.
71
kenak dia Rp10.000, pendaftarannya Rp15.000. jadi
semalam itu ada pasien umum sekali periksa sebesar
Rp30.000 gitulah. Selain itu juga terdapat dana BOK
yang merupakan dana operasional dari Dinas.
Dana BLUD dan juga BOK adalah anggaran utama yang digunakan untuk
Asuhan yang sifatnya diberikan saat hingga sebelum melahirkan adalah pokok
pelayanan antenatal. Kehadiran pelayanan antenatal adalah penjamin bagi ibu hamil
untuk tidak terjadi masalah terhadap kandungan yang menyebabkan masalah serius
Program KIA
72
terdaftar nya disitu.
Ibu Hamil 3 Saya tidak memeriksakan kehamilan saya di puskesmas
Delitua, tapi saya periksanya ke bidan karna rumah saya
jauh dari puskesmas
Belajar berkelompok mengenai kesehatan ibu hamil adalah sarana dari kelas
desa. Terdapat enam desa di wilayah kerja Puskesmas Delitua, masing-masing desa
mendapat giliran 1kali setiap bulan untuk melaksanakan kelas ibu hamil. Informasi
kegiatan di dapatkan dari petugas puskesmas atau bidan desa. Namun ditemukannya
kasus ibu hamil yang tak memeriksa kehamilan lantaran kerja. Sedangkan dua ibu
hamil lainnya rutin mengikuti kelasi ibu hamil apabila di rumah tidak ada kesibukan.
keluaran. Dalam kesehatan ibu dan anak, diharapkan mendapatkan keluaran berupa
74
Hasil wawancara dengan kepala puskesmas menegaskan bahwa kurangnya
animo ingin mengikuti program kesehatan ibu dan anak pada ibu hamil
target telah mencapai 90 persen dalam pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA).
1.4 Pembahasan
keberhasilan suatu program. Staf merupakan sumber daya yang utama dalam
pelaksanaan kebijakan dan sebagai indikator yang sangat penting. Namun apabila staf
2009).
lebih mudah diraih. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang
berbunyi :
75
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humad dalam tafsir Al-Mukhtashar
menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah akan melaksanakan apa
kalian kehidupan dunia dan di akhirat. Dan jika dikatakan kepada kalian, “bangkitlah
dari majlis agar orang yang memiliki keutamaan duduk padanya.” Maka bangkitlah,
niscaya Allah SWT mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat yang agung. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, tidak ada sesuatu pun dari
perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan
tersebut.
Sejalan dengan penafsiran Syaikh prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam tafsir
Al-Wajiz menjelaskan bahwa Wahai orang yang beriman, jika dikatakan kepada
pendahulu kalian. Maka Allah akan meluaskan rahmat-Nya berupa keluasan tempat,
jiwa, rizki, surga dan sebagainya kepada kalian. Apabila dikatakan kepada kalian:
Berdirilah untuk memberi kelapangan kepada para pendahulu kalian dengan cekatan.
76
Dari penafsiran ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam ayat Mujadalah
ayat 11 sangat penting sekali yang namanya ilmu, di mana setiap muslim harus
mengamalkan ilmu sebagai kebutuhan yang harus diraih. Karena ilmu dapat
membantu mencari hakikat kebenaran ilmu yang akan terus berkembang, seperti
teknologi yang terus berkembang. Mengikuti pelatihan mengenai ilmu adalah wajib
memperbaharui ilmu yang dimiliki. Dengan adanya pembaharuan ilmu yang dimiliki
maka tingkat pelayanan kesehatan yang diberikan akan berkembang lebih efektif dan
efisien.
membuat tumpang tindih tugas pokok. Hal ini sering terjadi pada saat dilakukannya
kelas ibu hamil di luar puskesmas, dimana secara bersamaan ruang program KIA di
puskesmas Delitua tidak ada yang menghandel dan pasien ibu hamil yang berkujung
Sarana dan prasarana dalam kesehatan memiliki faktor besar untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Dibutuhkannya fasilitas tingkat pertama dalam pemenuhan
pelayanan serta didukung pemda dan pusat (Tanjung, 2016). Dalam mencapai hal
Akibat tak lengkap fasilitas pada instansi kesehatan membuat keinginan ibu
77
sejuah ini alat dan fasilitas pelayanan dalam penanganan KIA di ruangannya cukup
memadai
3. Besar Anggaran
kawasan (untuk BLU) atau SPM yang ditetapkan kepala daerah (untuk BLUD). Oleh
karena BLU/ BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas
barang/jasa layanan yang diberikan, maka diperlukan bentuk tarif yang ditetapkan
berdasarkan perhitungan biaya per unit layanan (untuk layanan yang berupa penjualan
barang dan/atau jasa) atau hasil per investasi dana (untuk layanan dana bergulir).
Dengan demikian, terdapat kaitan yang sangat erat antara Standar Pelayanan Minimal
(SPM ) dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan tarif layanan. Dengan
adanya tarif layanan, masyarakat atau penerima manfaat layanan yang diberikan
dampak yang optimal. Dampak layanan yang memuaskan bagi ibu hamil merupakan
pemenuhan pengelolaan sumber dana yang tepat (Nita Ike dkk, 2020).
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada Standar Pelayanan minimal
dasar pada SPM kesehatan memperhatikan berbagai sumber pembiayaan agar tidak
terhambatnya program. Program akan berjalan lamban bahkan hingga tak memiliki
standar. Apabila tidak teratur melakukan ANC dapat menimbulkan masalah pada
2019 pelayanan antenatal harus dilakukan sesuai standar kualitas melalui 10 T yaitu
penimbangan berat badan, tinggi badan, tekanan darah, penilaian status gizi melalui
pengukuran linkar lengan atas (LiLA), pengukuran tinggi fundus uteri, skrinning
pemberian tablet tambah besi, pemeriksaan tes lab sederhana (golongan darah, Hb,
glukoprotein urin) atau berdasarkan indikasi, tata laksana kasus, dan temu
dalam menerapkan pelayanan ANC telah taat standar 10 T. Dari informan utama,
sosialisasi terhadap ibu hamil atas urgensi pelayanan ANC telah dilakukan. Namun
79
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Miltenburg et al.
(2017) menunjukkan pentingnya pelayanan sesuai standar tidak mudah bagi petugas
Kelas ibu hamil merupakan salah satu wadah yang sangat efektif dalam rangka
ibu hamil dapat menjadi media promosi kesehatan khususnya bagi ibu hamil yaitu
mengenai pemenuhan gizi selama hamil dan perawatan ibu hamil (Direktorat Jenderal
Peserta kelas ibu hamil yang rutin mengikuti kelas ibu hamil akan
kunjungan ANC (Siagian et al., 2019). Kelas ibu hamil dapat dijadikan sebagai
wahana dan waktu sebagai media promosi kesehatan dalam pencegahan hal-hal yang
Keikutsertaan kelas ibu hamil memiliki tujuan guna menambah ilmu dan
membuat ibu hamil makin terampi dalam hal kehamilan, persalinan, menyusui atau
nifas, KB atau keluarga berencana, cara menangani komplikasi, merawat bayi baru
dilahirkan maupun aktivitas fisik. Dengan keikutsertaan dalam kelas ibu hamil
mendapatkan informasi mengenai kesehatan untuk ibu dan anak (Wahyuni dan
Sihombing, 2020).
searah sebagaimana yang telah disebutkan informan bahwa pelaksnaan kelas ibu
80
hamil rutin dilakukan setiap bulannya di masing-masing desa. Hanya saja masih
banyak ibu hamil yang tidak mau ikut dalam kegiatan kelas ibu hamil. Para kader
masing desa sampai rela menjemput satu persatu ibu hamil untuk mau ikut dalam
menyebutkan bahwa kelas ibu hamil adalah suatu cara yang dapat dipergunakan
dalam menyebarkan pesan atau informasi yang berhubungan dengan kesehatan masa
informasi yang disampaikan dalam program kelas ibu hamil seperti perawatan
kehamilan, terutama adalah penyiapan serta proses kelahiran, selain itu kels ibu hamil
Indikator yang digunakan utnuk menilai program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) antara lain kunjungan ibu hamil pertama (K1), cakupan kunjungan ke enam
(K6) ibu hamil, cakupan buku KIA, deteksi dini kehamilan berisiko oleh tenaga
Hal ini sejalan dengan penelitian Tri Rini (2020) bererdasarkan profil
81
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan
program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sudah berjalan dengan baik dan maksimal.
Di peroleh data secara keseluruhan dari beberapa klinik yang bekerja sama dengan
rendah yaitu dibawah 50%. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan baik karena jarak yang jauh maupun karena BPJS
Diperlukannya evaluasi atas kinerja program kesehatan ibu dan anak. Hal
tersebut berguna untuk mengetahui serta memperbaiki dengan cepat kekeliruan dalam
pelaksanaan program KIA. Selain itu evaluasi juga dimaksudkan untuk melihat
keberhasilan atau kegagalan dari suatu program yang dikerjakan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Hujarat ayat 6 yang berbunyi :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
Abu Bakar Jabir Al-Jazairini dalam kitabnya Al-Aiisar menafsirkan ayat ini
turun kerena suatu sebab tertentu, tetapi ayat ini umum merupakan kaidah dasar yang
sangat penting, oleh karena itu hendaknya siapapun baik itu perorangan, kelompok,
maupun negara hendaknya tidak menerima suatu berita yang disampaikan kepada
82
mereka dan jangan langsung berbuat sesuai dengan berita tersebut, melainkan telah
Sedangkan Quraish Shibab menafsirkan bahwa ayat ini merupakan salah satu
dasar yang ditetapkan dalam kehidupan sosial sekaligus ia merupakan tuntutan yang
Dari Q.S. Al-Hujurat ayat 6 ini memuat perilaku yang diajarkan teliti atas
setiap berita yang sampai kedepannya. Jangan percaya begitu saja terhadap laporan,
perkataan, dan berita yang diterima apalagi jika yang menyampaikannya adalah orang
fasiq. Semuanya harus di periksa dan diteliti terlebih dahulu kebenarannya, jangan
sampai karena percaya begitu saja terhadap berita yang sampai kepada seseorang, lalu
dia melakukan suatu tindakan sebegai respon terhadap hal itu yang kemudian akan
merugikan orang lain dan menimbulkan perasaan bersalah dan menyesal. Dimana
terdapat nikai karakter yang terdapat dapat ayat ini yaitu karakter tercela dan nilai
terpuji yaitu cermat dan teliti, tidak terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
terhadap capaian program yang telah dikerjakan dan ditelisik kembali untuk membuat
suatu kebijakan lain. Adanya evaluasi dapat dipastikan bahwa pelaksanaan penelitian
83
BAB 5
5.1 Kesimpulan
84
1. Dalam program kesehatan ibu dan anak, jumlah tenaga di Puskesmas Delitua
hanya berjumlah 1 orang. Tidak ada pelatihan khusus yang kepada tenaga
panduan buku KIA. Dengan jumlah dan kualitas tenaga yang dimiliki
2. Dalam program kesehatan ibu dan anak, diketahui sarana dan prasarana di
Puskesmas Delitua sudah mencukupi namun belum semua terpenuhi seperti alat
Ultrasonografi (USG) dan tidak adanya ruangan khusus untuk kelas ibu hamil,
sehingga pelaksanaan kelas ibu hamil dilakukan di rumah kader atau rumah warga
3. Dalam program kesehatan ibu dan anak, terdapat masalah atas belum adanya
dengan dana yang tak memadai. BOK dan BLU menjadi sumber dana dalam
ibu hamil meski disamping banyaknya kasus ibu hamil yang tidak ikut
kesehatan ibu dan anak dan hal tersebut sudah mencapai target nasional di kutip
data dari berberapa klinik di bawah naungan puskesmas Delitua. Namun untuk
target nasional. Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan hasil yang dicapai
85
belum maksimal.
7. Dalam agama islam di ajarkan bahwa dalam memberikan pelayanan baik itu
berupa barang atau jasa dalam hal ini terkait kesehatan harus memberikan
kesehatan yang cukup dan terlatih, sarana dan prasarana yang memadai dan
5.2 Saran
1. Adanya penambahan jumlah petugas untuk program kesehatan ibu dan anak serta
pelatihan bagi tenaga kesehatan setidaknya dibuat satu kali setahun dan terus
dan anak
3. Agar masyarakat lebih interaktif dan menjadi pelaku untuk kegiatan yang digagas
Puskesmas Delitua
kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Delitua, dengan tujuan untuk mengetahui
86
DAFTAR PUSTAKA
Anna Malia, dkk. (2022). Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Stunting.
Jurnal Kebidanan, 73-80.
Dinas Kesehatan Kota Medan. (2021). Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2021. Medan :
Anonim
Dr.dr nasruddin, N. M. (2020). Kesehatan Ibu dan Anak (Dilengkapi Dengan Kasus dan Alat
Ukur Kualitas Pelayanan KIA. Sleman: Deepublish.
Herinawati, dkk. (2021). Pentingnya Antenatal Care (ANC) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
oleh Tenaga Kesehatan di Desa Penyengat Olak Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Abdidas, 11-15.
87
Hima Sakina Firdhausy, dkk. (2021). Fungsi Pengorganisasian dan Pelaksanaan Keuangan
Puskesmas Bestatus Badan Layanan Umum Daerah . Higeia Jounal Of Public Health
Research and Development, 5(2).
Indiahono, Dkk. (2009). Kebijakan Politik Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta:
Gava Media.
Indriya Fitriani. (2019). Gambaran Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care di
Puskesmas Somba Opu.(Skripsi). Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
Kementrian Kesehatan. (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah Sekitar Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Kemenkes RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 1 of 76
Kementrian Kesehatan RI. (2014). UUD RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Jakarta :
Anonim
Komang Intan Dewanggayastuti, dkk. (2022). Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan Kunjungan
Antenatal Care (ANC) Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Gema Keperawatan,
54-67.
Lestari, T. R. (2020). Pencapaian Status KIA Sebgai Salah Satu Perwujudan Keberhasilan
Program KIA. DPR, 75-89.
Medy Surtiawaty, D. (2022). Evaluasi Pelaksanaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Pada Puskesmas di Kota Pekanbaru. Journal of Community Health, 322-332.
Ni Luh Wahyu Padesi, d. (2021). Hubungan Pengetahuan Tentang Kunjungan Antenatal Care
(ANC) Dengan Keteraturan Kunjungan ANC Ibu Hamil Trimester III di Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 9(2).
Nita Ike Dwi, d. (2020). Evaluasi Penerapan Standar Layanan 10T Antenatal Care (ANC).
Jurnal Riset Kesehatan, 12 (2).
88
Nurul. A.S. (2020). Pengaruh Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat ANC di Desa Mekar Sari, Kec. Deli Tua Kab.
Deli Serdang Tahun 2019. Jurnal Kebidanan Kestra (JKK). Vol (2) No.2
Sari Nurmala, Dkk. (2021). Pelaksanaan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
Kalijaga Kota Cirebon. Jurnal Kesehatan Mahardika. Vol (8) No. 1
Remilda. (2021). Analisis "LANCAR" (Layanan Antenatal Care) Selama Pandemi Covid-19.
Jurnal Pena, vol 35 No 2.
Senewe, F. P. (2010). Manajemen Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS - KIA) Kabupaten Suka Bumi Jawa Barat Tahun 2007. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 1 - 11.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif R&B. Bandung: Alfabeta.
Tanjung, I. R. (2016). Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Era Jaminan
Kesehatan Nasional Di Kabupaten Nias Barat Tahun 2016. Tesis
Wahyuni, D.P. dan Sihombing, S.F (2020). Hubungan Motivasi Ibu dan Peran Kader
Dengan Keikutsertaan Ibu Dalam Kelas Ibu Hamil. Zona Kebidanan, 10 (2). PP 78-
79
Ruswana Windy. (2018). Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di
Puskesmas Polonia Medan. (Skripsi). Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara.
Wijayanti, I. et al. (2017). Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Dengan tingkat
Kecemasan Mengahadapi Persalinan. Maternal. 2(1), PP. 16-24
Yusnidar, Y. Suriati, I. (2021). Pengaruh Kelas Ibu Hamil Pada Ibu Primigravida Terhadap
Pengetahuan Tentang Perawatan Kehamilan. Jurnal JKFI, 6(1), hal 1-6
89