Hasil penelitian pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal untuk
ajar, validasi bahan ajar oleh ahli dengan bidangnya yang terdapat beberapa
perbaikan bahan ajar. Hasil penelitian pada pengembangan bahan ajar budaya
lokal ini dilakukan berdasarkan prosedur pengembangan pada model 4-D (four D
models) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) tahap pendefenisian (degine), (2)
tahap perencanaan (design), (3) tahap pengembangan (develop) dan (4) tahap
berikut:
74
67
75
ajar yang diberi dari sekolah, yang membahas budaya secara umum.
pembelajaran. Maka dari itu, akan dilakukan pengembangan bahan ajar pada
Utara dengan cara melakukan wawancara kepada 30 orang siswa kelas IV.
Utara, diperoleh beberapa informasi. Secara umum siswa di kelas ini pada
tinggal siswa. Mereka menjawab dua suku. Bukan hanya itu, siswa juga
teman, ada yang bermain kertas, ada yang termenung menatap ke jendela.
untuk memperoleh informasi dari siswa. Hasil dari wawancara dengan siswa
berbasis budaya lokal setempat agar pembelajaran lebih aktif dan efektif
mengarahkan rasa ingin tahu siswa dan keaktifan siswa ke arah yang positif.
Bahan ajar yang digunakan untuk menambah wawasan siswa tentang keragaman
Utara.
IV di SD 112137 Rantau Utara yaitu Ibu Neneng Andriani dan Ibu Salma mereka
bahan ajar berbasis budaya lokal yang sesuai konteks budaya setempat. Adapun
hanya memakai buku yang diberikan pemerintah, dimana buku tersebut hanya
bangsa di daerahku yang terdiri dari empat tema. Materi yang disajikan di
Diharapkan adanya bahan ajar ini dapat mendorong peserta didik untuk
maka dapat ditarik kesimpulan materi pembelajaran di susun secara sistematis dan
sesuai dengan budaya lokal daerah setempat sehingga memudahkan siswa dalam
dalam bahan ajar yang dirancang hanya memaparkan suku Mandailing, Batak
Toba, Jawa dan Melayu adapun alasaanya karena suku tersebut merupakan
bahan ajar dirancang sesuai dengan tingakat pemahaman bahasa anak khususnya
anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Pada setiap materi memaparkan
gambar dan warna yang dapat menambah ketertarikan siswa dalam memahami isi
bangsa di daerahku. Adapun analisis tugas yang tertera di dalam bahan ajar
dengan tema pembelajaran IPS dan dikaitan dengan konteks budaya lokal
81
akhir setiap bab pembelajaran bertujuan agar siswa dapat lebih mudah
empat bagian soal yang terdapat di dalam bahan ajar. Berikut tabel tugas-
Materi
Mandailing Batak Toba Jawa Melayu
1. Mengapa 1. Tradisi apa yang 1. Apa nama penutup Pada pembelajaran
masyarakat ada pada suku kepala pada pakaian ke empat, tugas
Rantauprapat Batak Toba? adat suku Jawa? dirancang dengan
dijuluki sebagai 2. Hiasan yang 2. Siapakah pencipta menemukan sebuah
masyarakat dipakai wanita lagu Gundhul Pacul? kalimat yang
majemuk! pada kepala, 3. Pada saat kapan nasi berkaitan dengan
2. Pada pakaian adat dinamakan? Among-among suku Melayu.
Mandailing,apa 3. Tuliskan kosa kata dibuat?
nama hiasan yang dalam Batak Toba 4. Apa saja mata
dipakai diatas 4. Makanan apa saja pencaharian
kepala? yang menjadi masyakat suku
3. Tuliskan makna makanan khas pada Jawa?
nasi Upah-upah Batak Toba? 5. Dimanakah
pada suku 5. Apa makna lagu mayoritas
Mandailing! Butet pada suku keberadaan
4. Apa saja yang Batak Toba? masyarakat suku
menjadi makanan Jawa yang tinggal di
khas suku Rantauparapat?
Mandailing?
5. Apa fungsi dari
Bagas Godang?
tugas pada setiap akhir materi pembelajaran merupakan hal yang penting,
82
dapat dipahami tingkat anak sekolah dasar agar pemahaman mereka dapat
langsung di dalam bahan ajar berbasis budaya lokal, dengan tujuan agar
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 112137 Rantau Utara. Bahan
ajar sesuai dengan KD yang ditetapkan kurikulum. Materi ajar yang dirancang
dilengkapi dengan gambar berwarna dan menarik bagi siswa. Bahan ajar
berbasis budaya lokal tampak kegiatan yang ada dalam bahan ajar yang
demikian perancang bahan ajar ini akan lebih disenangi siswa dan dapat
Dasar dari penyusunan tes adalah analisis tugas dan analisis konsep
penelitian menyusun tes yang terdiri dari pilihan berganda yang digunakan
tes hasil belajar. Dalam hal ini peneliti ingin mengukur tingkat
pemahaman siswa sebelum dan sesudah diberikan produk bahan jar yang
berbasis budaya lokal pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Adapun tes ini
dinamakan sebagai soal pretes dan postes, sebelum perlakuan dan sesudah
Pada langkah ini peneliti memilih dan menentukan media yang tepat
analisis tugas, analisis konsep, analisis karakteristik siswa dan sarana yang
tersedia di sekolah maka media yang dipilih adalah papan, spidol dan
bahan ajar berbasis budaya lokal, buku siswa, gambar pendukung materi.
Hal ini juga berguna untuk membantu siswa mencapai kompetensi dasar
mengembangkannya sendiri.
Kegiatan pada fase ini adalah penulisan rancangan awal bahan ajar yang
2013, yang terdiri dari: (1) satuan pendidikan; (2) mata pelaajaran; (3)
kelas; (4) materi pokok; (5) alokasi waktu; (6) kompetensi inti; (7)
penilaian.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar ini disusun sebagai alat bantu pada proses pembelajaran
siswa. Melalui bahan ajar ini siswa dapat belajar dengan adanya guru
buku teks yang telah digunakan peserta didik. Bahan ajar yang peneliti
ajar.
Hasil dari tahap define dan design menghasilkan rancangan awal sebuah
bahan ajar yang disebut dengan draf I. Selanjutnya yaitu tahap develop atau
melakukan validasi draf I. Validasi para ahli difokuskan pada format, isi,
Adapun validator yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
86
Hasil validasi ahli berupa nilai validasi, koreksi, kritik, dan saran yang
digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan bahan ajar.
Hasil revisi bahan ajar tersebut merupakan bahan ajar yang telah memenuhi
bahan revisi produk, maka produk awal bahan ajar berbasis budaya lokal
Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S salah satu Dosen Pascasarjana
Tabel 4.5 Skor Penilaian Ahli Materi untuk Pengembangan Bahan Ajar IPS
Berbasis Budaya Lokal
Berdasarkan pengamatan hasil validasi materi pada Tabel 4.5 dapat dilihat
bahwa kelayakan pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 maka dapat disimpulkan penilaian materi
pada pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal khususnya dari
validator ahli materi masuk dalam rentang yakni 81,26 % < P ≤ 100% dapat
validasi produk awal oleh ahli materi. Data hasil revisi Pada
Tabel 4.8 Skor Penilaian Ahli Bahasa untuk Pengembangan Bahan Ajar IPS
Berbasis Budaya Lokal
No Indikator Penilaian Skor
Aspek Penggunaan Bahasa
1 Keakuratan struktur kalimat 4
2 Keefisien kalimat 4
3 Ketepatan bahasa dalam materi 4
4 Penggunaan bahasa yang baik dan benar 4
Aspek ketepatan bahasa
5 Kejelasan huruf 4
6 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4
7 Penggunaan bahasa sesuai PEUBI 4
Aspek kesesuaian perkembangan siswa
8 Penggunaan bahasa sesuai perkembangan siswa 4
9 Penggunaan bahasa merangsang imajinasi siswa 3
10 Gambar dan ilustrasi 4
11 Contoh kasus aktual 4
12 Memotivasi siswa mendorong rasa ingin tau
4
13 Mendorong siswa untuk mendapatkan informasi lebih lanjut 4
Jumlah 51
Rata-rata 98,08
Kriteria Sangat valid
Berdasarkan pengamatan hasil validasi materi pada Tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa kelayakan pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada
Berdasarkan data pada Tabel 4.8 maka dapat disimpulkan penilaian materi
pada pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal khususnya dari
validator ahli bahasa masuk dalam rentang yakni 81,26 % < P ≤ 100% dapat
validasi produk awal oleh ahli bahasa. Data hasil revisi pada bahan ajar
Ibu Prof. Dr. Dina Ampera, M.Si Dosen Prodi Pendidikan Tata Boga
Tabel 4.11 Skor Penilaian Ahli Desain untuk Pengembangan Bahan Ajar IPS
Berbasis Budaya Lokal
No Indikator Penilaian Skor
Kelayakan Penyajian
1 Ketetapan sistematika sajian dalam kegiatan pembelajaran 4
2 Ketepatan konsep 4
3 Latihan soal pada akhir pembelajaran 4
4 Ketepatan pemilihan gambar 4
5 Terdapat informasi pendukung 4
6 Ketepatan pemilihan cerita sesuai konteks budaya lokal 4
7 Ketepatan pemilihan gambar 3
Penyajian Pembelajaran
8 Memotivasi siswa mendorong rasa ingin tau 3
9 Mendorong siswa untuk berpikir kritis 3
Koherensi dan keruntunan alur pikir
10 Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan bahasa anak 4
11 Kemudahan dalam pemahaman bahasa 4
Kualitas tampilan bahan ajar
12 Tampilan 4
13 Ilustrasi 4
Jumlah 49
92
Rata-rata 94,23
Kriteria Sangat valid
Berdasarkan pengamatan hasil validasi materi pada Tabel 4.11 dapat dilihat
bahwa kelayakan pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada
Berdasarkan data pada Tabel 4.11 maka dapat disimpulkan penilaian desain
pada pengembangan bahan ajar IPS berbasis budaya lokal khususnya dari
validator ahli desain masuk dalam rentang yakni 81,26 % < P ≤ 100% dapat
validasi produk awal oleh ahli desain. Data hasil revisi Pada bahan ajar
Untuk melihat nilai hasil validasi bahan ajar secara jelas, dapat dilihat pada
diagram berikut:
Hasil Validasi
99
98
97
96
95
94
93
92
Ahli Bahasa Ahli Materi Ahli Desain
Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Bahan Ajar
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat hasil validasi pada bahan ajar yang
dilakukan oleh para validator. Rata-rata yang diberikan Ahli bahasa 98,08, Ahli
Materi sebesar 97,73, Ahli Desain 94,23 pada produk bahan ajar pengembangan
94
bahan ajar IPS berbasis budaya lokal. Perolehan rata-rata penilaian tersebut
termasuk ke dalam kategori “sangat valid” dan dapat digunakan dengan beberapa
saran dan perbaikan untuk direvisi. Selanjutnya, hasil validasi dari tim ahli ini
dirujuk pada kriteria kevalidan yang telah ditetapkan pada bab III, dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan
dapat digunakan.
siswa sebagai instrumen, terlebih dahulu divalidasi oleh ahli. Setelah butir
biserial diperoleh bahwa dari 35 soal hasil belajar siswa, penulis mendapatkan 30
butir yang akan dipakai. Penulis akan membuang soal nomor 14, 15, 18, 22, dan
26, dikarenakan gugur sesuai validitas. Kemudian penulis mengurutkan soal yang
valid dari nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25,
27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, dan 35 menjadi soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.
95
pendapat siswa tentang bahan ajar pada akhir uji coba. Uji coba produk
dilakukan terhadap 30 siswa kelas IV. Secara ringkas hasil lembar angket
respon siswa setelah menggunakan bahan ajar dapat dilihat pada tabel
respon baik saat menggunakan bahan ajar berbasis budaya lokal dengan
Berdasarkan data hasil angket respon siswa uji coba lapangan terbatas,
disebarkan bahan ajar kepada 30 siswa atau kelompok lapangan terbatas atau
kevalidan bahan ajar tersebut. Berdasarkan data tersebut, bahwa sebanyak 87%
siswa memberikan respon baik memberi penilaian bahan ajar berbasis budaya
96
lokal dengan tema Keragaman suku bangsa di daerahku. Berarti bahan ajar
Penilaian Aspek
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5
berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa pada angket respon siswa pada
data respon siswa pada uji kelompok kecil adalah sebagai berikut: (1) 79%
materi yang lain; (4) 67% siswa menyatakan bahasa pada bahan ajar sudah
jelas; (5) 67% siswa menyatakan tertarik terhadap penampilan bahan ajar.
Persentase rata-rata total respon positif siswa pada uji coba kelompok kecil
sebesar 74%. Berdasarkan hasil respon uji kelompok kecil maka dilakukan
97
perbaikan dan diuji pada tahap uji lapangan terbatas yang hasilnya yaitu:
(4) 83% siswa menyatakan bahasa pada bahan ajar sudah jelas; dan (5)
rata total respon posiitif siswa pada uji coba produk sebesar 87%. Jika
hasil analisis ini dirujuk pada kriteria yang ditetapkan pada bab III, dapat
berbasis kearifan budaya lokal. Hasil pretes dan postes secara lengkap
meningkat dari pretes dan postes siswa sebesar 50% ke 93,33%. Nilai
nilai rata-rata postes sebesar 81,22, siswa yang tuntas belajar sebanyak
berikut:
Tabel 4.18 Perbandingan Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Series4
100
80 Series3
60
40 Postes
20 Pretes
0
Eksperimen Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Hasil Pretes dan Postes pada Kelas
Eksperimen dan Kontrol
gain score adalah 0,46 sedangkan pada pretes dan postes kelas kontrol
nilai yang diperoleh sebesar 36,7% dan 43,33% dengan gain score
adalah 0,27.
pretes dan postes kelompok eksperimen lebih tinggi yakni 50% dan
93,33%, dimana gain score adalah 0,46 dimana pada gain score
nilai yang diperoleh sebesar 36,7% dan 43,33% dengan gain score
adalah 0,27 dimana pada gain score tersebut dapat disimpulkan 0,00 <
menunjukkan bahwa bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada materi
saran perbaikan yang diberikan oleh ahli materi, bahasa dan desain.
Bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada materi keragaman suku
diantaranya: Pertama, bahan ajar IPS yang telah memenuhi kriteria penilaian
validasi materi itu berarti komponen-komponen pada bahan ajar IPS yang
IV SD. Kedua, bahan ajar IPS telah dapat memenuhi kriteria penilaian
101
validasi berarti semua komponen bahan ajar IPS yang telah dikembangkan
Penilaian validasi materi diberikan oleh salah satu dosen ahli materi
IPS yaitu Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S pada bahan ajar IPS berbasis
budaya lokal pada materi keragaman suku bangsa yang telah dikembangkan.
Hasil penilaian dari ahli materi memperoleh skor rata-rata 97,73 sehingga
Penilaian validasi bahasa diberikan oleh salah satu dosen ahli bahasa
pada bahan ajar IPS berbasis budaya lokal materi Keragaman Suku Bangsa
yang telah dikembangkan. Hasil penilaian dari ahli bahasa memperoleh skor
dalam pembelajaran.
Penilaian validasi desain diberikan oleh salah satu dosen ahli desain
yaitu Ibu Prof. Dr. Dina Ampera.,M.Si pada bahan ajar IPS berbasis budaya
penilaian dari ahli desain memperoleh skor rata-rata 94,23 sehingga dapat
berbasis budaya lokal dapat membuat siswa menjadi individu yang bisa
102
bangsa dan budaya. Hal ini sesuai dengan teori dari John Dewey. Bagi
dengan itu juga sesuai dengan teori belajar dari Piaget yang menekankan anak
Bukan hanya itu, proses dalam pembelajaran menjadikan siswa lebih aktif
terbukti benar bahwa bahan ajar yang dikembangkan berbasis budaya lokal
tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat dijadikan
Bahan ajar IPS berbasis budaya lokal pada materi keragaman suku
hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan bahan ajar IPS
hasil belajar siswa baik pretest maupun postest. Keefektifan dapat dilihat
berdasarkan dari hasil belajar untuk pretest kelas eksperimen nilai rata-rata
Dengan nilai rata-rata pretest 65,11 dan rata-rata postes 81,22 dengan gain
pretest kelas kontrol nilai rata-rata 30,70 sedangkan untuk tes akhir nilai
rata-rata 63 dan 70. Dengan nilai rata-rata pretest 49,44 dan rata-rata postest
tes hasil belajar. Nilai ketuntasan manimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS
yaitu 75 dan nilai rata-rata siswa setelah perlakuan pada kelas eksperimen
adalah 80 dan 83 hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar telah efektif
Kabupaten Labuhanbatu.
104
1. Uji coba produk hanya dilakukan pada 30 siswa kelas IV SDN 112137
terbatas.
3. Produk buku ajar ini sudah divalidasi dari tim ahli namun hanya
dan Melayu.
secara keseluruhan.
89