IPAS SD KELAS 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : TASYA AULIA PUTRI M
Instansi : SD
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Fase / Kelas : B/4
Topik : Keragaman Budaya di provinsi sulawesi Selatan
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari materi tentang keragaman budaya peserta didik sudah mengetahui
keragaman budaya yang ada di daerah masing masing.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia,
2. Mandiri,
3. Bernalar kritis, dan
4. Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
➢ Laptop/HP/buku
➢ Akses internet
➢ Lcd
E. TARGET PESERTA DIDIK
➢ peserta didik regular 20 siswa
➢ peserta didik dengan pencapaian tinggi : mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat
tinggi ( HOTS) dan tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar .
F. MODEL PEMBELAJARAN
➢ Problem Based Learning (PBL)
➢ Pendekatan : Student Centered,TPACK
➢ Metode : Tanya Jawab, Diskusi, penugasan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik dapat mengenal, keragaman budaya
bahasa, tarian dan rumah adat di lingkungan Masyarakat.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
E. ASESSMENT/ PENILAIAN
A. Jenis Asesmen:
1. Asesmen Diagnostik
➢ Tes tertulis tentang apa yang sudah mereka ketahui tentang keragaman budaya di
Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Asesmen Formatif
➢ Kemampuan penyelidikan peserta didik.
➢ Kemampuan berbicara di depan umum (dalam presentasi).
➢ Kemampuan bekerja dalam kelompok.
3. Asesmen Sumatif
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Apersensi
Guru memberikan pertanyaan singkat atau kuis tentang topik yang akan diajarkan.
Kegiatan Motivasi
Guru Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari .
PRA PENDAHULUAN
3. Guru mengarahkan ketua kelas memimpin peserta didik berdoa
4. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi kehadiran dan memeriksa kerapian
pakaian
5. Melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas berada dalam
keadaan bersih atau tidak
7. Guru menanyakan kabar peserta didik dengan jargon “Apa kabar hari ini ?” dan
melakukan ice breaking sebagai pembuka semangat belajar peserta didik
8. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
- Adakah di antara kalian yang berasal dari luar provinsi Sulawesi ?
- Mengapa kita memiliki budaya yang berbeda-beda di suatu provinsi ?
- Dalam kehidupan sehari hari kebiasaan seperti apa yang kalian gunakan
didalam rumah ? misalnya menggunakan bahasa di dalam rumah.
G. REFLEKSI
Dengan adanya perbedaan kita akan mengetahui dan saling mengenal keragaman
budaya Indonesia sehingga Indonesia menjadi beragam dan memiliki ciri khas
sendiri.
3. Bagaimana dengan kondisi keragaman budaya di daerah kalian?
Bervariasi.
4. Faktor apa yang menyebabkan suku,tarian,dan rumah adat di daerah kalian berbeda
dengan daerah lain?
Bervariasi, bisa karena kondisi alam yang berbeda-beda, karena letak geografis,
adanya penerimaan masyarakat terhadap perubahan, serta adanya
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.
5. Bagaimana sikap kalian dalam rangka menghargai perbedaan keragaman budaya bangsa
di Indonesia sesuai dengan tujuan pembelajaran sebelumnya?
Bervariasi, bisa merasa bangga terhadap keberagaman suku,tarian dan rumah
adat , ikut melestarikan keragaman budaya di Indonesia dengan cara
mempelajari dan memperluas wawasan tentang keragaman berbahasa di
Nusantara.
Refleksi Guru
7. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir
mereka?
8. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?
9. ……………...
10. ………………
LAMPIRAN
1. Media pembelajaran
2. LKPD
3. Bahan ajar
4. Rubrik penilaian
1. Lampiran 1
Peserta didik mengamati video untuk mengenal keragaman budaya di provinsi
sulawesi Selatan .
Link : https://youtu.be/xH3xp-klDyI?si=M5CIMPvWbJtBnC2L
Langkah 3: Presentasi
• Setelah menyelesaikan penelitian, diskusikan Bersama teman kelompok buatlah
sebuah laporan singkat berisi informasi yang kalian temukan bisa melampirkan
gambar atau foto yang menggambarkan budaya Bahasa, rumah adat dan tarian yang
di teliti di provinsi sulawesi Selatan.
C. BAHAN AJAR
PETUNJUK BELAJAR SISWA :
1. Bacalah dengan teliti isi materi yang dituliskan dalam bahan ajar ini!
2. Pahami setiap isi materi dengan melakukan kegiatan yang dirancang dalam materi.
3. Tanyakan kepada guru jika belum mengerti tentang isi materi yang dlituliskan di
dalam bahan ajar ini.
1. Suku Bugis
Bugis merupakan suku bangsa Sulawesi Selatan yang memiliki populasi terbanyak.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 silam, ada sebanyak 6.359.000 orang Bugis
tersebar di seluruh Indonesia. Sementara yang menetap di Sulawesi Selatan mencapai
3.605.639 dari total populasi. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu
2. Suku Makassar
Banyak yang mengira bahwa suku bangsa Sulawesi Selatan suku Makassar identik dan
serumpun dengan suku Bugis karena marak dan populernya akan istilah "Bugis Makassar".
Padahal keduanya memiliki perbedaan bahasa dan budaya. Makassar merupakan suku
bangsa dengan populasi terbanyak ke dua di Sulawesi Selatan. Suku Makassar tersebar di
pesisir selatan pulau Sulawesi. Meliputi wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa,
Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, dan
Kabupaten Kepulauan Selayar. Suku Makassar juga mendiami sebagian wilayah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan, dan sebagian besar wilayah Kabupaten Bulukumba.
3. Suku Toraja
Suku bangsa Sulawesi Selatan yang cukup terkenal di mancanegara adalah Toraja. Hal ini
karena Suku Toraja memiliki banyak keragaman dalam dialek, hierarki sosial, dan berbagai
praktik ritual yang menjadi daya tarik sebagai destinasi budaya. Suku Toraja menetap di
pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebagian besar menetap di
Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
5. Suku Massenrempulu
Suku Massenrempulu merupakan suku bangsa Sulawesi Selatan dari kesatuan tiga suku di
Kabupaten Enrekang. Mereka adalah Suku Duri, Suku Enrekang, dan Suku Maiwa. Suku
Duri berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Adapun permukiman orang Duri meliputi
Kecamatan Anggeraja, Masalle, Alla, Baroko, Curio, Malua, Baraka dan Buntu Batu.
Sementara suku Maiwa banyak bermukim di desa-desa yang berbatasan dengan Kabupaten
Sidrap. Suku Enrekang sendiri banyak bermukim di kota Enrekang. Selain berbeda wilayah
mayoritas, ketiga suku ini juga memiliki perbedaan dialek bahasa.
Tarian Suku Toraja antara lain Ma'gellu, Ma'papangngan, Daun Bulan, Burake, Ma' dandan,
Manganda', Manimbong, Pa'bondesan, Ma'bandong, Memanna, Ma'katia, dan Ma'paranding.
1. Saoraja (Sallasa) berarti rumah besar yang dihuni oleh keturunan raja (kaum
bangsawan)
2. Bola adalah rumah yang dihuni oleh rakyat biasa
Bentuk dari rumah adat suku Bugis Sulawesi Selatan ini berbentuk rumah pangung dengan
lantai yang memiliki ketinggian tertentu dari tanah. Bentuk dan denahnya sama saja, yakni
persegi panjang. Beda keduanya ada pada ukuran bangunan, tiang penyangga, bentuk atap
sebagai penutup bubungan yang biasa disebut “ timpak laja” yang bertingkat-tingkat antara
tiga sampai lima sesuai dengan kedudukan penghuninya.
Ada ciri khas sendiri dari rumah adat Sulawesi Selatan ini yaitu keberadaan ornamen
bunga prengreng sebagai simbol filososfi hidup menjalar seperti sulur. Ornamen ini
biasanya ada di induk tangga, papan jendela, dan anjong (tutup bangunan). Selain itu ada
satu lagi ornamen khusus yang membedakannya dengan rumah adat Indonesia lainnya,
yaitu ornamen yang terdapat pada sisi kanan dan kiri rumah adat Luwu yang berbentuk
seperti timun.
Nama rumah adat Sulawesi Selatan dari suku Makassar adalah Balla Lompoa. Balla
Lompoa berarti bangunan rumah panggung besar yang merupakan tempat tinggal
bagi Raja Gowa. Ditinjau dari aspek arsitektur bangunannya, Balla Lompoa
berbentuk rumah panggung dengan tiga bagian rumah yaitu plafon, badan rumah
dan juga kolong. 7 Nama Rumah Adat Jawa Barat dan Gambarnya beserta Bagian
Bangunan Atap rumah, berbentuk prisma dan memakai tutup bubungan bertingkat.
Jumlah tingkat pada atap bubungan ini menandakan tingkatan sosial penghuni
rumah. Msialnya nih, rumah Raja terdiri dari lima tingkat bubungan sementara
rumah masyarakat biasanya hanya tersdiri dari satu atau dua tingkatan. Struktur atap
sendiri umumnya terbuat dari nipah, rumbia, bambu, ijuk, ataupun jerami. Rumah
induk atau badan rumah Balla umunya terdir dari bagian-bagian yang berbentuk
persegi empat dibatasi oleh dinding. Setiap dinding memiliki tiang.
5. Rumah adat suku mandar di sulawesi Selatan
Rumah adat suku Mandar, Sulawesi Selatan bernama Boyang. Rumah suku Mandar
memiliki beberapa bagian diantaranya:
Bagian bawah rumah yang disebut rambang atau naung boyang. Rambang
beralaskan tanah memiliki pagar yang terbuat dari bilah bambu. Bagian rumah ini
umumnya digunakan sebagai tempat berternak ayam, sapi, ataupun kambing.
Sedangkan naung boyang punya fungsi yang lebih sedikit dari rambang, misalnya
untuk menyimpan barang bekas. Bagian tengah rumah atau samboyang, tempat
beraktivitas bagi pemilik rumah. Samboyang terbagi dua secara umum, yaitu paceko
yang umumnya satu petak saja dan samboyang terdiri atas dua petak. Tapangang,
sebutan untuk bagian rumah yang berada paling atas dan sejajar dengan paceko pada
samboyang. Tapangang difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan barang
bekas, hasil kebun atau pertanian.
5. Apa alat musik tradisional yang sering digunakan dalam pertunjukan di Sulawesi
Selatan?
a. Gamelan
b. Angklung
c. Kolintang
d. Suling
Jawaban: c. Kolintang
3. Asessment Sumatif
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
penilaiaan 4 3 2 1
Sikap Selalu aktif Sering aktif Kadang- Jarang
• partisipasi berkontribusi, berpartisipasi, kadang berpartisipasi,
dalam mendukung memberikan berpartisipas kontribusinya
diskusi diskusi dengan kontribusi i, namun minim.
• Kerjasama ide-ide yang yang baik kontribusiny Jarang bekerja
dalam relevan dan dalam diskusi. a terbatas. sama, sering
kelompok membangun. Sering bekerja Kadang- menimbulkan
• Sikap Selalu bekerja sama, kadang Tidak
menghargai sama dengan memberikan bekerja menunjukkan
keragaman baik, kontribusi sama, namun sikap
budaya mendukung dan positif kurang menghargai
membantu terhadap konsisten. keragaman
anggota kelompok. Menunjukka budaya.
kelompok Memiliki sikap n sedikit
dengan baik. positif penghargaan
ketidaknyamana terhadap terhadap
n dalam keragaman, keragaman
kelompok. namun budaya.
1. SUMATIF
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
2. FORMATIF
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1