DISUSUN OLEH :
IIN INTIQOMAH, S.Pd
UPT SD NEGERI HARUYAN KECAMATAN TUNJUNGTEJA
KABUPATEN SERANG
MODUL AJAR
PENDIDIKAN PENCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah wawancara sederhana, siswa mampu menyebutkan keragaman budaya, etnis, dan agama dari
teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia dengan lengkap.
2. Setelah diskusi, siswa mampu mengomunikasikan keragaman budaya, etnis, dan agama teman di
kelas sebagai identitas bangsa Indonesia secara lisan dan tulisan dengan sistematis.
Kegiatan Penutup:
Penyimpulan:
➢ Guru mengulas kembali semua kegiatan yang sudah dilakukan.
➢ Guru dan peserta didik dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan. 10 Menit
➢ Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam.
Refleksi Guru
• Apakah semua anak memahami materi yang dipelajari?
• Peserta didik mana yang perlu mendapatkan perhatian khusus? (baik yang kurang maupun yang
istimewa)
• Hal apa yang menjadi catatan keberhasilan dari pembelajaran kali ini?
• Hal apa yang harus diperbaiki dari pembelajaran kali ini?
Kegiatan Remedial dan Pengayaan
Kegiatan remedial:
• Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas individual tambahan untuk
memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan. (materi terlampir)
Kegiatan pengayaan:
• Kepada peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap
materi yang telah dipelajari berupa kesempatan menuliskan fungsi organ gerak hewan.
Sumber/referensi/daftar pustaka
• Buku Guru dan Buku Siswa, Kelas IV, Cetakan Ke-2 (Edisi Revisi), Tema 1 : Indahnya Kebersamaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017
• Iswoyo, Setiyo. 2016. Keluargaku. Buku Tematik Terpadu Kelas 1V Tema 1 Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
• https://www.dadangjsn.com/2017/08/buku-kurikulum-2013-sdmi-kelas-4-tema-1.html
Materi
• Teks bacaan Pawai Budaya
• Mengamati gambar yang telah disediakan guru
Pawai Budaya
Pawai Budaya sangat menarik bagi warga Kampung Babakan. Pawai ini selalu menampilkan
keragaman budaya Indonesia. Udin dan teman-teman tidak pernah bosan menanti rombongan pawai
lewat. Tahun ini mereka datang ke alun-alun untuk melihat pawai tersebut. Kakek Udin pun terlihat
sabar menanti. Terdengar suara gendang yang menandakan rombongan pawai semakin dekat.
Di barisan pawai terdepan terlihat rombongan dari Maluku. Rombongan laki-laki mengenakan kemeja
Putih, jas merah, dan topi tinggi dengan hiasan keemasan. Rombongan perempuan mengenakan baju
Cele. Baju ini terdiri dari atasan putih berlengan panjang serta putih berlengan panjang serta rok lebar
merah. Langkah mereka diiringi oleh suara Tifa alat musik dari Maluku. Bunyinya seperti gendang,
namun bentuknya lebih ramping dan panjang. Budaya Maluku sangat unik dan menarik.
Budaya Bali terkenal karena bunyi musiknya yang berbeda. Rombongan dari Bali membunyikan alat
musik daerahnya, Ceng-Ceng namanya. Alat ini berbentuk seperti dua keping simbal yang terbuat dari
logam. Nyaring bunyinya ketika kedua keping ini dipadukan.
Rombongan dari Bali diikuti oleh rombongan dari Toraja. Wanita Toraja memakai pakaian adat yang
disebut baju Pokko. Rombongan laki-laki menggunakan pakaian adat yang disebut Seppa Tallung Buku.
Rombongan Toraja membunyikan alat musik khas mereka, Pa’pompang amanya. Alat musik ini berupa
suling bambu besar yang bentuknya eperti angklung. Unik bentuknya, unik pula bunyinya. Budaya
Toraja sangat menarik untuk dipelajari.
Udin dan teman- teman senang melihat pawai budaya. Selalu ada hal baru yang mereka perhatikan
setiap tahun. Pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia selalu menyenangkan untuk diamati. Benar
kata Ibu Udin, kebudayaan Indonesia memang sangat beragam. Kaya dan mengagumkan.
Ayo mengamati
Selain kaya akan budaya, tarian, dan makanan khas daerah, Indonesia juga kaya akan jenis alat musik.
Berikut adalah contoh alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia. Cara memainkannya
berbeda-beda. Kecapi ang berasal dari Jawa Barat dimainkan dengan cara dipetik. Angklung yang
berasal dari Jawa Barat dimainkan dengan cara digoyangkan. Saluang yang berasal dari Sumatra Barat
dimainkan dengan cara ditiup. Kendang yang erasal dari Jawa Barat dan Tifa dari Papua dimainkan
dengan cara dipukul.
Bagaimana cara menghasilkan bunyi yang lebih keras atau lebih pelan?
Segala macam bentuk bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu benda akan
mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan gelombang bunyi di
udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Lampiran
Budaya Bali terkenal karena bunyi musiknya yang berbeda. Rombongan dari Bali
membunyikan alat musik daerahnya, Ceng-Ceng namanya. Alat ini berbentuk
seperti dua keping simbal yang terbuat dari logam. Nyaring bunyinya ketika
kedua keping ini dipadukan.
2 Kecapi
3 Tifa