Anda di halaman 1dari 18

Manfaat Pembiayaan JKN melalui

Koordinasi dengan Asuransi


Kesehatan Tambahan

dr. Lily Kresnowati, M.Kes (Epid)


Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan

Jakarta, 31 Agustus 2023


Disampaikan pada: Acara Serap Aspirasi Apindo Bersama Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Tentang Perkembangan
Rencana Kebijakan Implementasi Koordinasi Manfaat Program JKN dengan Asuransi Komersial Tambahan
Cakupan Peserta JKN
JUMLAH PESERTA PER 1 AGUSTUS 2023

Persentase peserta JKN


dibandingkan dengan jumlah
260.430.151 Jiwa
penduduk Indonesia tahun
2022 UHC PER 31 DESEMBER 2022 UHC PER 1 AGUSTUS 2023
*) Jumlah penduduk Indonesia semester
1 tahun 2022: 275.361.267 jiwa
16 PROVINSI 24 PROVINSI
Sumber: https://dukcapil.kemendagri.go.id
319 KAB/KOTA 350 KAB/KOTA

93,76% Dari Jumlah


Penduduk

Sumber:
Political and economic aspects of the transition to universal health coverage

Lancet 2012; 380: 924-32


William D Savedoff, David de Ferranti, Amy L Smith, Victoria Fan 2
Kerja Sama Fasilitas Kesehatan

FKTP Kerjasama FKRTL Kerjasama


s.d. Juli 2023 s.d. Juli 2023

23.527 2.988
3% 5%
TPMD 13%
47% RS Kelas C
KL. POLRI 2%
26%
KL. PRATAMA
44% RS Kelas D
KL. TNI 13%
TPMDG RS Kelas B
2%
PKM
20% 0% RS Kelas A
RS D PRATAMA 25%
Klinik Utama
4
Biaya Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
Tahun 2014-2022

603,9 T
Biaya pelkes yang dibayarkan
oleh BPJS Kesehatan kepada
seluruh FKRTL Kerjasama

Terdapat Peningkatan
pembiayaan sebesar
300% sejak Tahun 2014
sampai dengan tahun 2022
Kepuasan Peserta
Transformasi Mutu Layanan Jaminan Kesehatan

7
Kemudahan Akses Layanan di Faskes

8
Tinjauan Regulasi Coordination of Benefit

Peraturan BPJS
UU No. 40/2004 Perpres No. 82/2018 Permenkes No. 3/2023
Kesehatan No.
Penjelasan ayat (4) “Peserta
Pasal 51 ayat (1) “Peserta dapat 4/2020
meningkatkan perawatan yang Pasal 48 ayat (5) dan (7)
yang menginginkan kelas yang “Pembayaran selisih biaya
lebih tinggi dari haknya Pasal 4 ayat (1) “Peningkatan
lebih tinggi dari pada haknya, dapat dilakukan oleh c. AKT”.
termasuk rawat jalan eksekutif perawatan yang lebih tinggi
dapat meningkatkan haknya “[…]ketentuan selisih biaya
dengan mengikuti asuransi dari haknya termasuk
dengan mengikuti AKT atau dibayarkan sesuai dengan
Kesehatan tambahan atau pelayanan rawat jalan eksekutif
membayar sendiri selisih kesepakatan antara […] AKT
membayar selisih antara biaya dilakukan dengan ketentuan:
antara biaya yang dijamin oleh dengan FKRTL”
yang dijamin oleh BPJSK BPJS Kesehatan sebagai
BPJS dengan biaya yang harus
dengan biaya yang harus penjamin dan pembayar
dibayar akibat peningkatan
dibayar akibat peningkatan pertama; AKT sebagai
kelas perawatan”
pelayanan penjamin dan pembayar kedua

Koordinasi Manfaat dalam Regulasi JK Peserta atau AKT membayar selisih biaya jika
adalah kenaikan Kelas Perawatan Peserta mengingkan kelas perawatan lebih
tinggi dari Haknya
9
Pengaturan Selisih Biaya
Berdasarkan Permenkes Nomor 3 Tahun 2023

Peserta JKN yang menginginkan pelayanan Ketentuan Selisih Biaya


rawat jalan eksekutif atau rawat inap yang Ketentuan selisih biaya pada huruf C dan D
lebih tinggi dari haknya harus membayar tidak berlaku bila biaya rawat inap di FKRTL
selisih biaya setiap episode rawat jalan tidak melebihi tarif INA-CBG sesuai hak
Peserta
eksekutif atau rawat inap. Pembayaran selisih
biaya dapat dilakukan oleh peserta atau oleh
Kesepakatan Selisih Biaya
Asuransi Kesehatan Tambahan, dengan Performance Expectations
Dalam hal selisih Of
biaya dibayar
Employees oleh pemberi
& Superiors
ketentuan:
kerja atau asuransi kesehatan tambahan,
Huruf Jenis Ketentuan Selisih Biaya maka ketentuan selisih biaya dibayarkan
perawatan sesuai dengan kesepakatan antara pemberi
A. Rawat jalan paling banyak sebesar kerja atau asuransi kesehatan tambahan
eksekutif RP400.000,00 (empat ratus
ribu rupiah) dengan FKRTL.
B. Hak rawat Selisih tarif INA-CBG pada
kelas 2 naik ke kelas rawat inap Kelas 1
kelas 1 dengan tarif INA-CBG pada
kelas rawat inap kelas 2 Keterbukaan Informasi
C. Hak rawat kelas Selisih tarif INA-CBG kelas 1
1 naik ke kelas dengan tarif kelas di atas Untuk keterbukaan informasi, FKRTL wajib
di atas kelas 1 kelas 1 yaitu paling banyak Setting
menerbitkan tagihan Performance
atas pelayanan peserta
sebesar 75% (tujuh puluh Standards
lima persen) dari tarif INA- yang mengalami kenaikan kelas perawatan
CBG kelas 1 berupa satu tagihan yang tidak terpisah.
D. Hak rawat Selisih tarif INA-CBG antara
kelas 2 naik ke kelas 1 dengan kelas 2
kelas di atas ditambah paling banyak
kelas 1 sebesar 75% (tujuh puluh
lima persen) dari tarif INA-
CBG kelas 1

10
Manfaat Implementasi Saat Ini

bagi Peserta bagi Faskes bagi AKT

• Peserta JKN yang Dapat langsung • AKT dapat langsung


mempunyai AKT, berkoordinasi dengan AKT bekerja sama dengan
menggunakan JKN nya terkait selisih biaya yang Faskes
terlebih dahulu dan harus dibayarkan oleh AKT • AKT dapat bernegosiasi
selisih biaya akibat naik berdasarkan kesepakatan dengan Faskes
kelas rawat dibayarkan AKT dengan Faskes akibat • AKT dapat memperluas
oleh AKT peserta JKN yang naik penawaran kepada
• Keterbukaan informasi kelas rawat peserta
dengan “one billing” • Tidak diperlukan PKS
antara AKT dan BPJS
Kesehatan

11
Dukungan Regulasi Transformasi Layanan CoB

Penetapan Standard Tarif


• Standar Tarif (besaran pagu tarif) yang berlaku untuk seluruh masyarakat belum ditetapkan : UU
44/2009, Pemenkes No. 85/2015 à Standar Tarif untuk Masyarakat dalam bentuk pagu, BPJS
Kesehatan negosiasi tarif berdasarkan standar tarif masyarakat umum
• Standar Tarif JKN : CBGs, Top Up dengan Batasan tertentu
• Bagaimana membagi antara tarif fee for service dan CBGs jika tidak ada standar tarif layanan
non JKN?

Standardisasi Layanan Medis & Obat


• Standar layanan medis & obat => untuk menghindari perbedaan antara BPJS Kesehatan dengan AKT
• Layanan Medis yang sama à Human Right
• Prinsip Ekuitas dalam JKN à Setiap orang yang membayar iuran mendapat layanan medis yang
sama tanpa terikat pembayaran iuran

Standardisasi Fasyankes
• Perlu penetapan standard ruangan rawat Inap di atas kelas 1 agar mempermudah AKT mendesain
produk
• Perlu kejelasan untuk pelayanan rawat jalan eksekutif dan perbedaanya dengan Rawat Jalan JKN

12
Isu-isu dalam Desain Produk AKT
Hasil Diskusi dengan Asosiasi AKT

Standard Layanan Manfaat Komprehensif JKN


Perbedaan Standard layanan Obat antara pola Tidak ada ruang bagi AKT untuk mendesain
pembayaran CBG dengan mekanisme Fee For produk Asuransi Kesehatan karena manfaat JKN
Service dari AKT sudah mencakup seluruh layanan medis.

Layanan Luar Paket CBG Standard Tarif FKRTL


FKRTL menawarkan layanan tertenu yang Setiap FKRTL menetapkan sendiri tarifnya
telah termasuk dalam komponen INA- tanpa ada Standard tertinggi dan
CBG sebagai produk selisih biaya (obat, terendah yang menjadi acuan yang
pemeriksaan laboratorium, radiologi, ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Patologi Anatomi)

Rawat Jalan Eksekutif Kelas Rawat di atas Kelas 1


kejelasan untuk pelayanan rawat jalan eksekutif Tidak adanya pengaturan standard ruang
dan perbedaanya dengan Rawat Jalan JKN perawatan di atas kelas 1 sehingga terjadi
variasi yang lebar di masing-masing FKRTL
(Ruang Rawat Utama, VIP, Super VIP, VVIP,
President Suite, dan lain lain)

13
Penutup

Komitmen dan Sosialisasi


Komitmen bersama semua pemangku kepentingan, termasuk
Asuransi Kesehatan Tambahan dan RS, dalam optimalisasi
koordinasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
peserta khususnya bagi peserta Program JKN.

Literasi Regulasi
Bersama-sama meningkatkan pemahaman regulasi bagi Peserta
JKN dalam implementasi AKT dalam Program JKN

14
Skrining Kesehatan 14 Penyakit
Permenkes No 3 Tahun 2023

KANKER KANKER THALASEMIA


• Pelaksanaan Skrining kesehatan diberikan secara
SERVIKS PAYUDARA (Pemeriksaan Darah selektif melalui skrining riwayat kesehatan terlebih
Lengkap & Apus Darah
(IVA/ PAPSMEAR) (Sadari/Sadanis) Tepi) dahulu yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit
dan mencegah dampak lanjutan risiko penyakit.
KANKER PARU KANKER USUS HIPOTIROID
KONGENITAL • Pelayanan skrining kesehatan tertentu, dapat dilakukan
(Pemeriksaan Fisik) (Pemeriksaan rectal
touche dan darah samar
(Pengambilan Sampel oleh FKTP, jejaring FKTP atau fasilitas Kesehatan
Kadar Tiroid Stimulating
feses) Hormone) penunjang yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

ANEMIA HEPATITIS PPOK


• Tindak lanjut pelayanan Kesehatan
(Pemeriksaan Hb) (Rapid hepatitis B dan C) (Pemeriksaan
16 fisik) berdasarkan hasil skrining
kesehatan dilakukan di FKTP
dan/atau FKRTL sesuai indikasi
DIABETES HIPERTENSI, medis dan sistem rujukan yang
MELLITUS STROKE, TBC berlaku.
JANTUNG (Pemeriksaan fisik)
(GDP/GDPP/GDS)
(Pemeriksaan Tekanan
16 Darah)
Skrining Riwayat Kesehatan
(Primary Prevention)

Definisi: Pengisian pertanyaan tentang TUJUAN


01 riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga 04 1. Mengetahui potensi risiko
dan pola konsumsi makanan di Fitur penyakit kronis sedini mungkin,
Skrining Riwayat Kesehatan untuk sehingga dapat ditindak lanjuti
mengetahui potensi risiko penyakit segera oleh FKTP.
DM, Hipertensi, Ginjal Kronik dan 2. Kemudahan akses pelayanan
Jantung Koroner. kesehatan JKN, khususnya peserta
sehat/ yang belum pernah
berkunjung ke FKTP/ FKRTL.
Dapat diakses oleh Peserta JKN (usia 3. Meningkatkan Angka Kontak FKTP
02 ≥15 tahun) setiap 1x setahun. kepada peserta.
4. Mengoptimalkan peran FKTP
sebagai gatekeeper dan care
17
coordinator.
Hasil Skrining Riwayat Kesehatan dapat
Akses Skrining Riwayat Kesehatan
03 dikonsultasikan ke FKTP melalui 05 melalui:
Telekonsultasi/ kunjungan langsung.
• Aplikasi Mobile JKN
• Website BPJS Kesehatan
• Chat ASsistant BPJS Kesehatan
(Chika)
• Aplikasi Pcare FKTP
Skrining Riwayat Kesehatan
(Primary Prevention)

SKRINING DM SKRINING KANKER SERVIKS


• Dilakukan melalui Pemeriksaan GDP-GDPP • Skrining kanker serviks dilakukan kepada seluruh
kepada peserta berisiko DM berdasarkan peserta JKN berjenis kelamin perempuan yang
pernah berhubungan seksual dan berisiko.
hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik FKTP.
• Skrining kanker serviks dilakukan melalui IVA atau
• Tarif Non Kapitasi Papsmear.
• Skrining kanker serviks dapat dilakukan oleh FKTP
dan jejaring, Laboratorium Kerjasama.
• Peserta dengan hasil IVA (+) dilakukan terapi
krioterapi.
• Pembiayaan Non Kapitasi

18 SKRINING KANKER PAYUDARA


SKRINING HIPERTENSI • Skrining kanker payudara dilakukan kepada
seluruh peserta JKN. Biasanya dilaksanakan
• Dilakukan melalui Pemeriksaan Tekanan bersamaan dengan IVA/ Papsmear.
Darah kepada peserta berisiko • Skrining kanker payudara dilakukan melalui
Hipertensi berdasarkan hasil anamnesa pemeriksaan secara klinis (Sadanis).
dan pemeriksaan fisik FKTP. • Pembiayaan: Kapitasi
• Tarif masuk dalam komponen kapitasi.

Anda mungkin juga menyukai