Tuberkulosis (TBC/TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menular dari orang ke orang melalui inhalasi droplet di udara (Harries 2006). umlah penderita penyakit tuber!ulosis (TB) di "ndonesia sangat tinggi. #etiap tahun bertambah $%0 ribu kasus baru. &ari 'umlah tersebut 6% ribu diantaranya meninggal dunia. #elain itu pada usia % tahun ke atas( TB merupakan penyebab kematian nomor $ di perkotaan setelah stroke( diabetes dan hipertensi( serta merupakan penyakit pembunuh nomor 2 dipedesaan setelah stroke. )enteri *esehatan +epublik "ndonesia mengakui selama ,2 tahun terakhir ada peningkatan pelaporan kasus baru TB. Hingga tri-ulan pertama tahun 20,. ter!atat angka notifikasi semua kasus baru men!apai ,.2 per ,00 ribu penduduk dan BT/ positif sebesar 02 per ,00 ribu penduduk "ndonesia. *onseling nutrisi pada pasien TB yang dimulai se'ak fase a-al pengobatan menghasilkan peningkatan signifikan dalam berat badan dan fungsi fisik setelah 6 minggu( selain itu TB dan kurang gi1i berinteraksi melalui proses dua arah dimana TB dapat menyebabkan ter'adinya penurunan berat badan dan kekurangan komponen mikronutrisi melalui peningkatan kebutuhan asupan nutrisi( perubahan proses metabolik ataupun melalui berkurangnya nafsu makan yang menyebabkan kurangnya intake nutrisi se!ara oral. #ebaliknya( indeks massa tubuh (B)") yang rendah dan kekurangan beberapa mikronutrisi dapat menekan cell-mediated immunity atau sel sel imun yang memegang peranan penting dalam mela-an kuman TB( sehingga meningkatkan angka keaktifan kuman tersebut dan memperlambat proses penyembuhan. II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT 1 2entingnya terapi gi1i pada pasien TB di "ndonesia sering kali diabaikan( padahal gi1i sangat berperan dalam proses penyembuhan dan membantu sistem imun tubuh dalam mela-an penyakit TB ini. *endala yang banyak ditemui adalah pasien tidak memiliki nafsu makan ataupun mengalami ge'ala kurang nafsu makan selama pengobatan TB berlangsung. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal salah satunya pasien masih mengalami keluhan batuk3batuk berdahak sehingga semua makanan terasa tidak enak dan sulit ditelan. Hilangnya nafsu makan ini membuat pasien malas makan sehingga pola makannya tidak teratur. *adangkala pasien 'uga mual dan muntah akibat efek samping dari obat yang dikonsumsi. #elain itu adanya keper!ayaan atau mitos yang beredar seputar makanan yang boleh dikonsumsi selama pengobatan pun menyebabkan intake gi1i pasien TB tidak terpenuhi. Banyak dari pasien 'uga mengalami krisis per!aya diri dalam bergaul dan berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya sehingga membatasi keluarga maupun lingkungan sosial untuk mendukung dan menun'ang pasien dalam memperbaiki pola makan selama pengobatannya berlangsung. 2erlu diketahui bah-a pasien TB itu sendiri memerlukan asupun makro dan mikronutrisi yang tinggi( terutama tinggi energi dan tinggi protein( tetapi dengan adanya masalah3masalah seperti diatas membuat intake nutrisi pasien 'adi tidak adekuat sehingga memperlambat proses penyembuhan penyakitnya bahkan dapat membuat daya tahan tubuh semakin menurun sehingga memperburuk kondisi penyakit TB yang dideritanya. )aka daripada itu( sangat penting bagi pasien TB untuk mengenal lebih 'auh tentang penyakit yang ia derita serta bagaimana pola nutrisi yang baik untuk menun'ang proses penyembuhan penyakitnya. III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI &ari masalah gi1i yang dapat digali selama berlangsungnya pengobatan TB( maka inter4ensi yang akan dilakukan adalah sebuah penyuluhan tentang TB dan terapi gi1i serta sharing class yang diikuti dengan diskusi mini group yang berisi .3$ orang pasien beserta narasumber. 2 &iren!anakan untuk mengundang seluruh pasien yang berobat TB( pasien yang telah selesai berobat TB( serta para *etua +T di !akupan -ilayah ker'a 2uskesmas Bontang 5tara 2 yaitu *elurahan 6hoktuan yang bersedia dan berkesempatan untuk hadir. /!ara dipusatkan pada 7edung *elurahan 6hoktuan pada Hari *amis( .0 anuari 20,$ pukul 00..03,2.00 8"T/. enis inter4ensi yang dipilih adalah penyuluhan dengan tu'uan umum 9 ,. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2erubahan 2erilaku 2enyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu( mau dan mampu melakukan perubahan demi ter!apainya peningkatan produksi( pendapatan/ keuntungan dan perbaikan kese'ahteraannya. &alam perkembangannya( pengertian tentang penyuluhan tidak sekadar diartikan sebagai kegiatan penerangan( yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi( penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan :perilaku; (behaviour) yang merupakan per-u'udan dari9 pengetahuan( sikap( dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain( baik se!ara langsung (berupa9 u!apan( tindakan( bahasa3 tubuh( dll) maupun tidak langsung (melalui kiner'a dan atau hasil ker'anya). 2. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2endidikan atau 2roses Bela'ar &apat diartikan bah-a kegiatan penyebar3luasan informasi dan pen'elasan yang diberikan dapat merangsang ter'adinya proses perubahan perilaku yang dilakukan melalui proses pendidikan atau kegiatan bela'ar. /rtinya( perubahan perilaku yang ter'adi/dilakukan oleh sasaran tersebut berlangsung melalui proses bela'ar. Hal ini penting untuk dipahami( karena perubahan perilaku dapat dilakukan melalui beragam !ara( seperti9 pembu'ukan( pemberian insentif/hadiah( atau bahkan melalui kegiatan3 kegiatan pemaksaan (baik melalui pen!iptaan kondisi lingkungan fisik maupun sosial3ekonomi( maupun pemaksaan melalui aturan dan an!aman3 an!aman).Berbeda dengan perubahan perilaku yang dilakukan bukan melalui pendidikan( perubahan perilaku melalui proses bela'ar biasanya berlangsung lebih lambat( tetapi perubahannya relatif lebih kekal. 2erubahan 3 seperti itu( baru akan meluntur kembali( manakala ada pengganti atau sesuatu yang dapat menggantikannya( yang memiliki keunggulan3keung3 gulan :baru; yang diyakininya memiliki manfaat lebih( baik se!ara ekonomi maupun non3ekonomi. .. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2erubahan #osial 2enyuluhan tidak sekadar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang( tetapi merupakan proses perubahan sosial( yang men!akup banyak aspek( termasuk politik dan ekonomi yang dalam 'angka pan'ang se!ara bertahap mampu diandalkan men!iptakan pilihan3pilihan baru untuk memperbaiki kehidupan masyarakatnya. <ang dimaksud dengan perubahan sosial di sini adalah( tidak sa'a perubahan (perilaku) yang berlangsung pada diri seseorang( tetapi 'uga perubahan3perubahan hubungan antar indi4idu dalam masyarakat( termasuk struktur( nilai3nilai( dan pranata sosialnya( seperti9 demokratisasi( transparansi( supremasi hukum( dll. $. 2enyuluhan #ebagai 2roses +ekayasa #osial (Social Engineering) #e'alan dengan pemahaman tentang penyuluhan sebagai proses perubahan sosial yang dikemukakan di atas( penyuluhan 'uga sering disebut sebagai proses rekayasa sosial (social engineering) atau segala upaya yang dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia agar mereka tahu( mau dan mampu melaksanakan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam sistem sosialnya masing3masing. %. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2emasaran #osial (Social Marketing) <ang dimaksud dengan :pemasaran sosial; adalah penerapan konsep dan atau teori3teori pemasaran dalam proses perubahan sosial. Berbeda dengan rekayasa3sosial yang lebih berkonotasi untuk :membentuk; (to do to) atau men'adikan masyarakat men'adi sesuatu yang :baru; sesuai yang dikehendaki oleh perekayasa( proses pemasaran sosial dimaksudkan untuk :mena-arkan; (to do for) sesuatu kepada masyarakat. ika dalam rekayasa3 sosial proses pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tangan perekayasa( pengambilan keputusandalam pemasaran3sosial sepenuhnya berada di tangan masyarakat itu sendiri. 4 6. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2emberdayaan )asyarakat (Community Empowerment) )argono #lamet (2000) menegaskan bah-a inti dari kegiatan penyu3 luhan adalah untuk memberdayakan masyarakat. )emberdayakan berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki men'adi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan. &alam konsep pemberdayaan tersebut( terkandung pemahaman bah-a pemberdayaan tersebut diarahkan ter-u'udnya masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri dalam pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi kese'ahteraannya sendiri. =. 2enyuluhan #ebagai 2roses 2enguatan *apasitas (Capacity Strenghtening) <ang dimaksud dengan penguatan kapasitas di sini( adalah penguatan kemampuan yang dimiliki oleh setiap indi4idu (dalam masyarakat)( kelembagaan( maupun hubungan atau 'e'aring antar indi4idu( kelompok organisasi sosial( serta pihak lain di luar sistem masyarakatnya sampai di arah global. *emampuan atau kapasitas masyarakat( diartikan sebagai daya atau kekuatan yang dimiliki oleh setiap indii4idu dan masyarakatnya untuk memobilisasi dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki se!ara lebih berhasil3guna (efektif) dan berdaya3guna (efisien) se!ara berkelan'utan. &alam hubungan ini( kekuatan atau daya yang dimiliki setiap indi4idu dan masyarakat bukan dalam arti pasif tetapi bersifat aktif yaitu terus menerus dikembangkan/dikuatkan untuk :memproduksi; atau menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. 0. 2enyuluhan #ebagai 2roses *omunikasi 2embangunan #ebagai proses komunikasi pembangunan( penyuluhan tidak sekedar upaya untuk menyampaikan pesan3pesan pembangunan( tetapi yang lebih penting dari itu adalah( untuk menumbuh3kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ()ardikanto( ,>0=). 5 Tu'uan *husus 9 ,. 5ntuk meningkatkan fungsi fisik pasien melalui terapi gi1i selama pengobatan TBC? 2. 5ntuk menambah pengetahuan pasien tentang pentingnya terapi gi1i pada pasien TBC? .. 5ntuk mengetahui kendala yang dihadapi pasien saat men'alani terapi gi1i selama pengobatan TBC? $. 5ntuk membantu pasien dan memberikan solusi pada kendala yang dihadapi pasien selama proses terapi gi1i pada pengobatan TBC. IV. PROSES INTERVENSI 2ada hari *amis( .0 anuari pukul 00..0 bertempat di 7edung *elurahan 6hoktuan proses inter4ensi berupa penyuluhan dan sharing !lass dimulai dengan 'umlah peserta penyuluhan sebanyak 2. orang (diluar staf dan pengurus a!ara) /!ara dimulai dengan pemberian materi melalui penyuluhan dimana dihadirkan pemateri yang men'elaskan se!ara menyeluruh tentang penyakit tuberkulosis dan pentingnya gi1i pada pasien TB yang dilan'utkan dengan sesi konsultasi melalui tanya3'a-ab langsung dengan pemateri. #etelah itu a!ara dila'utkan dengan sharing class dimana dihadirkan beberapa narasumber sebagai pembi!ara yang merupakan pasien TB itu sendiri baik yang sudah selesai pengobatan( yang putus berobat selama pengobatan maupun yang baru memulai pengobatan agar mereka dapat berbagi pengalaman( kendala( keluhan3 keluhan serta solusi yang selama ini sudah mereka 'alani langsung dari sesama penderita dan dimoderatori oleh pemegang program pengobatan TB di 2uskemas Bontang 5tara 2.
V. MONITORING DAN EVALUASI #elama proses penyuluhan dan sharing class berlangsung didapatkan banyak peserta yang menga'ukan pertanyaan seputar penyakitnya baik ge'ala( !ara 6 men!egahnya( efek samping obat3obatan yang dikonsumsi serta membahas beberapa mitos3mitos yang beredar seputar penyakit tersebut. &ari narasumber sharing class yaitu pasien itu sendiri yang berbagi pengalaman didapatkan banyak pasien yang mulai mengerti dan memahami ge'ala dan perburukan dari penyakitnya 'ika ia memandang pengobatan TB sebagai penyakit :batuk biasa;. @fek 'era didapatkan dengan 'elas pada pasien3pasien yang menghentikan pengobatannya sendiri tanpa sepengetahuan pihak pengelola program yang kemudian berobat ulang dengan ge'ala yang 'auh lebih buruk. Hal ini membuka mata pasien TB lainnya yang selama ini merasa bosan dan tidak kuat minum obat TB sehingga ingin memutuskan untuk berhenti berobat TB. &engan adanya pengakuan dari pasien yang putus berobat( pasien3pasien yang a-alnya sudah bosan berobat ini kembali termoti4asi untuk menyelesaikan pengobatnnya dibandingkan harus sembuh sesaat dan kambuh dengan ge'ala yang lebih parah serta pengobatan yang lebih lama. #elain itu pasien men'adi lebih memahami bah-a tidak terdapat pantangan makanan selama pengobatan TB (diluar adanya penyakit sistemik lainnya). 2asien dapat mengatur 'enis3'enis 4ariasi dan bahan makanan yang akan dimakan berdasarkan kebutuhan energi dan protein yang tinggi selama proses penyembuhan. 2asien dapat memahami 4itamin dan mineral apa yang sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhannya. 2asien 'uga mengetahui dapat men!ari substitusi bahan makanan dalam memenuhi target nutrisinya serta mendapatkan tips3tips dan solusi untuk masalah pola makan dan dapat memperbaiki asupan nutrisi yang diperlukan selama proses penyembuhan penyakit ini. 2asien 'uga me'adi lebih mengerti tentang penyakitnya dan tentang pentingnya gi1i selama proses penyembuhan berlangsung. Sharing Class ini dilakukan langsung dengan ke duapuluhtiga peserta penyuluhan tanpa adanya pembagian mini group .3$ orang pasien untuk sesi berbagi masalah sesama pasien dikarenakan terbatasnya -aktu( sedikitnya narasumber pasien( serta terbatasnya konsumsi peserta. #eluruh pasien TB berobat yang didata untuk hadir pun tak semuanya dapat hadir dengan berbagai alasan terutama karena dilaksanakan di pagi hari dan dilaksanakan di 'am dinas (bukan hari libur) sehingga 7 beberapa pasien tidak dapat menghadiri a!ara penyuluhan ini diakibatkan sedang beker'a. 2enyuluhan dan sharing class ini diharapkan dapat berkelan'utan untuk memantau keadaan pasien serta berbagi ilmu dan pengalaman kepada sesama pasien baik pasien yang telah mengikuti penyuluhan ini maupun pasien yang baru mengikutinya di a!ara penyuluhan berikutnya. &ipertimbangkan untuk memperpan'ang -aktu a!ara agar semua topik selesai dibahas dan a!ara mini group yang tertunda dapat dilaksanakan sehingga kita semua dapat lebih memetik hasil yang signifikan dalam perbaikan pola pengobatan dan gi1i pasien TB. &iharapkan setelah penyuluhan dan sharing class ini didapatkan adanya peningkatan berat badan( kualitas hidup( serta ekonomi pasien. 2asien 'uga men'adi termoti4asi serta lebih per!aya diri untuk patuh menyelesaikan pengobatannya serta yang tidak kalah penting yaitu berkurangnya angka pasien baru TB paru aktif serta 'umlah pasien yang putus berobat di 2uskesmas Bontang 5tara 2 ini. *omentar/5mpan Balik dari 2endamping 9 ,. *omunikasi 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333 2. *epribadian dan 2rofesionalisme 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333 Bontang( 0, Aebruari 20,$ 2emateri 2endamping 8 dr. *artika /!hmad dr. Borsika-aty Haya B"2. ,>0%0=2, 20,00, 200% 9