0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
(1) Priming adalah pengisian pertama sirkulasi ekstrakorporeal dengan cairan fisiologis dan anti koagulan sebelum hemodialisis. (2) Prosedur priming meliputi pengisian sirkulasi dengan NaCl 0,9% selama 1000 ml, penambahan heparin, dan sirkulasi tertutup selama 15-20 menit. (3) Priming diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan hemodialisis sebelum digunakan.
(1) Priming adalah pengisian pertama sirkulasi ekstrakorporeal dengan cairan fisiologis dan anti koagulan sebelum hemodialisis. (2) Prosedur priming meliputi pengisian sirkulasi dengan NaCl 0,9% selama 1000 ml, penambahan heparin, dan sirkulasi tertutup selama 15-20 menit. (3) Priming diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan hemodialisis sebelum digunakan.
(1) Priming adalah pengisian pertama sirkulasi ekstrakorporeal dengan cairan fisiologis dan anti koagulan sebelum hemodialisis. (2) Prosedur priming meliputi pengisian sirkulasi dengan NaCl 0,9% selama 1000 ml, penambahan heparin, dan sirkulasi tertutup selama 15-20 menit. (3) Priming diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan hemodialisis sebelum digunakan.
Rumah Sakit ............................... 1/1 Patar Asih Tanggal Terbit Ditetapkan, STANDAR Direktur RS. Patar Asih PROSEDUR OPERASIONAL dr. Rudy Santosa Siambaton Priming merupakan pengisian pertama sirkulasi ekstrakorporeal dengan Pengertian cairan fisiologis dan penambahan anti koagulan sebelum hemodialisis dilaksanakan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah proses Tujuan tindakanpnming untuk menjamin keselamatan operator dan pasien. Surat Keputusan Direktur Patar Asih Kebijakan Nomor. ...................................... tentang Kebijakan Pelayanan Di Lingkungan Rumah Sakit Patar Asih 1. Perawat menyiapkan mesin pada posisi dialyzer/prime/normalize 2. Perawat menempatkan dializer pada holder dengan posisi terbalik (inlet di bawah, outlet di atas ) 3. Perawat menempatkan AVBL pada mesin sesuai petunjuk, kemudian hubungkan dengan dializer (ABL dengan warna merah, VBL dengan warna biru ) 4. Ujung VBL di masukkan ke dalam maatkan 5. Perawat melakukan priming/pengisian sirkulasi ekstrakorporeal dengan cara : buka semua klem, jalankan pompa darah dengan QB 100 ml/mnt, bubble trap diiisi sampai 3/4 bagian. 6. Perawat mengubungkan selang dialisat ke dializer (posisi by pass pada waktu memindahkan selang). Posisi inlet dialisat di bawah, outlet Prosedur diatas. 7. Setelah cairan NaCI 0,9% habis 1000 ml, matikan pompa darah, klem set infuse 8. Perawat menghubungkan infus set dengan kolf NaCI yang baru (500 ml) 9. Klem ujung AVBL lalu hubungkan kedua ujung dengan konektor, semua klem dalam keadaan terbuka 10. Perawat memasukkan heparin 2000-3000 iu melalui sample port injeksi 11. Perawat menjalan kan pompa darah dengan qb 100 — 200 M1 / mnt 12. Perawat melakukan sirkulasi tertutup dengan UFG 300 ml dengan waktu 15-20 mnt 13. Setelah sirkulasi selesai, mesin dan peralatan sudah siap pakai 1. Instalasi Rawat Jalan Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Farmasi