Anda di halaman 1dari 7

RANGKAIAN PENYEARAH

Pada umumnya, sebuah peralatan elektronik dioperasikan dengan menggunakan catu daya arus
searah yang diperoleh dari batere atau dari sumber daya listrik 220/240 volt ac 50 Hz yang
diubah menjadi arus searah dc melalui rangkaian penyearah.

Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan bolak-
balik (ac) menjadi tegangan searah (dc). Rangkaian ini dikenal juga sebagai adaptor. Bagian
terpenting dari rangkaian ini adalah diode yang berfungsi sebagai penyearah (rectifier). Terdapat
2 (dua) jenis rangkaian penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.

Penyearah Setengah Gelombang

Contoh sederhana dari rangkaian penyearah setengah gelombang diperlihatkan seperti gambar
berikut :

Vac = tegangan input 220/240 volt 50 Hz


T1 = transformator step down (penurun tegangan)
D1 = diode
R1 = resistor
Vp = tegangan primer transformator
Vs = tegangan skunder transformator
Vout = tegangan keluaran

Jika dioda dalam kondisi menghantar (conduct) pada setengah perioda positif, dioda tersebut
pada keadaaan forward biased sehingga arus mengalir dan melewati tahanan beban R L. Pada saat
setengah perioda negatif, dioda bersifat menghambat (reverse bised) nilai tahanan dioda sangat
tinggi dan dioda tidak menghantar. Gambar berikut memperlihatkan bentuk gelombang proses
penyearahan setengah gelombang.
Vout (dc) = 0,318 x Vm (pada R1)
dimana :
Vout (dc) = tegangan rata-rata yang disearahkan.
Vm (pada R1) = tegangan maksimum dari Vs yang jatuh pada tahanan R1.

Penyearah Gelombang Penuh


Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu pertama dengan
menggunakan transformator CT (Center Tap). Pada cara pertama ini digunakan cukup dua buah
diode penyearah. Sedangkan cara yang kedua untuk mendapatkan keluaran (output) gelombang
penuh adalah dengan sistem jembatan yaitu menggunakan empat dioda yang disebut penyearah
jembatan (rectifier bridge).

A. Rangkaian Penyearah Center Tap


Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan transformator Center Tap diperlihatkan
seperti gambar berikut.
Mekanisme terjadinya konduksi pada masing-masing diode (D1 dan D2) tergantung pada
polaritas tegangan yang terjadi pada masukan.
Bila ujung A berpolaritas positif dan ujung B berpolaritas negatif. Pada saat ini D1 menghantar
(conduct) sedangkan D2 tidak menghantar (reverse biased).
Pada saat A berpolaritas negatif , sedang B berpolaritas positif, pada saat ini D2 menghantar
sedangkan D1 tidak menghantar.
Bentuk gelombang input dan output ditunjukkan seperti terlihat pada gambar berikut.

Harga tegangan dapat dihitung sebagai:


2
Vdc = 𝜋 Veff = 0,636 Veff

dimana Veff = 0,707 x Vmaks

Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


Idc = Vdc / RL

B. Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

Rangkaian penyearah ini memerlukan empat buah dioda yang dipasang dengan konfigurasi
jembatan seperti terlihat pada gambar berikut.

Pada saat terminal A positif dan terminal B negatif , dioda-dioda D2 dan D3 berada dalam kondisi
menghantar seadangkan D4 dan D1 tidak menghantar.
Pada saat terminal A negatif dan B positip , dioda yang menghantar adalah D4 dan D1, sedang D2
dan D3 tidak menghantar.
Dengan demikian setiap setengah perioda tegangan bolak balik ada dua diode yang menghantar
(conduct) secara bersamaan dan dua buah dioda lainnya tidak menghantar. Hal ini menghasilkan
bentuk gelombang penuh yang sama dengan sistem penyearah dengan menggunakan trafo CT,
seperti terlihat pada gambar berikut.

Kelebihan sistem jembatan terhadap sistem trafo CT adalah adanya dioda yang tersambung seri
sehingga masing-masing dioda dapat menahan tegangan balik maksimumnya.

Filter Penyearah

Pada prinsipnya yang diinginkan pada keluaran penyearah adalah hanya komponen DC, maka
perlu adanya penyaringan untuk membuang komponen AC. Secara praktis kita dapat memasang
sebuah kapasitor besar pada kaki-kaki beban, karana kapasitor dapat bersifat hubung terbuka
untuk komponen DC dan mempunyai impedansi yang rendah untuk komponen AC.

Berdasarkan jenis komponen yang digunakan, filter (tapis) penyearah dapat dikelompokkan
menjadi dua. Kelompok pertama dilakukan dengan memasang kapasitor atau disebut sebagai
tapis kapasitor atau tapis masukan-C. Kelompok lain dilakukan dengan memasang induktor atau
kumparan disebut sebagai tapis induktif atau tapis masukan-L. Keluaran tapis-C biasanya
mengalami penurunan saat beban meninggi. Sedangkan tapis-L cenderung mempertahankan
keluaran pada harga yang relatif konstan. Namun demikian tegangan keluaran tapis-L relatif
lebih rendah dibandingkan tapis-C.
Gambar berikut memperlihatkan hubungan besarnya tegangan keluaran sebagai fungsi dari arus
beban untuk tapis-C dan tapis-L.
Tapis kapasitor sangat efektif digunakan untuk mengurangi komponen AC pada keluaran
penyearah. Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek
peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan muatan
pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari besarnya
konstanta waku = R x C
dimana  adalah waktu dalam detik, R adalah hambatan dalam ohm dan C adalah kapasitansi
dalam farad. Perkalian RC disebut sebagai “konstanta waktu” merupakan ukuran seberapa cepat
tegangan dan arus tapis (kapasitor) merespon perubahan pada masukan. Gambar berikut
memperlihatkan rangkaian penyearah dilengkapi filter kapasitor .

Penyearah setengah gelombang dengan filter:

Berlaku :
Vou t = Vm – (0,5).Vripple
dimana : Vripple = IDC / (f . C)
IDC = Vm / R
f = frekuensi sinyal out (50 Hz)
Penyearah gelombang penuh dengan filter :

Berlaku :
Vout = Vm – (0,5).Vripple
dimana :
Vm = (√2 . Vs) / 2
Vripple = IDC / (f . C)
IDC = Vm / R
f = frekuensi sinyal out (100 Hz)
Penyearah jembatan dengan filter :

Berlaku :

Vout = Vm – (0,5).Vripple
dimana :
Vm = Vs . √2
Vripple = IDC / (f . C)
IDC = Vm / R
f = frekuensi sinyal out (100 Hz)

Anda mungkin juga menyukai