Anda di halaman 1dari 27

Akademi Telkom Sandy Putra Jakarta

Mata Kuliah :TTL & Catu DAYA


Sabtu :8:30 s/d 10 30
Rawan Hiba ST.MT

Elemen-elemen Listrik

Elemen Listrik Pasif : Adalah elemen listrik yang mempunyai sifat


menerima/membutuhkan tegangan listrik.
Resistor
Capasitor
Induktor
Elemen Listrik Aktif : Adalah elemen listrik yang mempunyai sifat
membangkitkan atau memberikan tenaga listrik.
Sumber Arus
Sumber tegangan

Komponen-komponen Listrik

Resistor : Adalah suatu hambatan dari suatu benda sebagai


penghantar atau Isolator.
Besarnya hambatan (Resistansi ) dari bahan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Tahanan suatu bahan /material tergantung pada :

L
A

dimana : R = Besarnya Hambatan ( )


= Hambatan Jenis (m )
L = Panjang bahan ( m )
A = Luas penampang ( mm2 )

Komponen-komponen Listrik
Hambatan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu misalnya, akan
dipakai untuk membatasi arus yang akan mengalir sehingga
memberikan tegangan tertentu :
Maka dapat dikatakan sebagai penghantar ( Konduktor ): karena
mempunyai nilai tahanan yang rendah. Seperti
-Logam
-Logam Campuran
-Larutan asam
Disebut sebagai Isolator karena mempunyai hambatan isolasi yang
tinggi
Misal : Mika, gelas, Karet, PVC
R
Hubungan Tahanan (R ) dengan
temperature ( T ) adalah :
Rt1

R0

t C
234,5 C

? tC

t1

Komponen-komponen Listrik

Sudut Linear selalu sama pada umumnya, bila


temperature naik
nilai tahnan ( R ) juga ikut
naik. Apabila kenaikkannya
linear,maka
hubungan antara
R dan T
dimana : Rt R 1 .t
1

R0 = Tahanan pada 00C


Rt = Tahanan pada t0C
T = Temperature
= Koefisien suhu tahanan

Komponen-komponen Listrik

R2 R11 (t 2 t1 )
R
R2

R0

R1
1

234,5 C

? tC t1

t2

t C

Komponen-komponen Listrik

R1 R0 1 0 t1
R2 R0 1 0 t 2 ....................
R2 R0 1 0 t 2

R1
R0 1 0 t1

R 1 0 t 2
R2
1
0
1 0 t 2 1 0 t 2
R1
R 0 1 0 t1

1 0 t2 1 0 t 2 1
=

1 0 t 2 1 0 t 2 1

=
t1 0 t 2 0 t1 t 2
2

R2
(1 t1 t 2 ).... 1 t 2 t1 R 2 R 1 1 t 2 t 1 .....terbukti
R1

Sumber Arus dan Tegangan

Didalam elemen listrik aktip dapat dikatakan sebagai sumber arus atau
sumber tenaga, tetapi untuk penekanan terhadap waktu yang panjang,
apakah tegangan atau arus yang konstan.
Untuk sumber Arus, berarti untuk waktu yang lama dimana besarnya arus
dapat dikatakan konstan.

I = sumber
arus DC

I(t) = sumber
arus AC

Untuk sumber tegangan, dimana dapat


konstan :
V(dc)

+
V(dc)

m
m

Emax
V(AC)

t
t=0

Emin

Sumber Arus dan Tegangan


Contoh Soal :
a.Tuliskan persamaan system Open loop untuk V0(tegangan
keluaran )
sebagai fungsi dari ( Vin, R1 dan R2 ).
b.Tuliskan persamaan system Closed loop untuk V 0(tegangan
keluaran )
sebagai fungsi dari ( Vin, Vout, R1 dan R2 ).
S t=0

R1

+
Vin

R2

Vout

Sumber Arus dan Tegangan


Penyelesaian :
Menurut Hukum Kirchoff I dan II Bahwa ( KCL da KVL )
a). OPEN LOOP
V0 R2 ......

Vin
R1 R2

R2
Vin ....Sehingga.memenuhi fungsi ( f )Vin ,.R1 ,.R2
R1 R2

V0

b). CLOSED LOOP


I

Vin Vout
.........Sehingga Vout R2
R1

R2
Vin Vout
R2

Vin
Vout
R1

R1
R!
Vout ..... Memenuhi... fungsi...dari ( f )..adalah.(Vin , Vout , R1 , R2
Vout R2

Komponen komponen listrik


Resistansi :
Secara umum fungsi dari komponen resistor adalah sebagai pengatur kuat
arus yang mengalir. Nilai resistor dinyatakan dalam satuan ohm ().
Resistor dilambangkan dengan huruf R, sedangkan dalam skema
disimbolkan sebagai

a. Simbol tahanan tetap


b. Simbol tahanan variabel
Jika resistor (R) dipasang pada tegangan (V) yang tetap, maka :
a.Kuat arus I akan menjadi kecil, bila resistor R besar.
b.Kuat arus I akan menjadi besar, bila resistor R kecil.
Menurut hukum ohm I bahwa :
volt
maka :

V t

Rxi t

Vr ixR

Komponen komponen listrik

Daya yang dikeluarkan : P Vrxi (ixR) xi i xR watt


Energi (watt detik)
dw p.dt dimana : w dw
Sehingga besarnya Energi adalah : w P.dt joule
Macam-macam resistor :

a.Resistor tetap, disebut weerstand (bahasa Belanda) yang kaki-kakinya terletak


pada ujung-ujungnya dan dalam praktek dapat dipasang bolak-balik. Nilai resistor
dinyatakan dengan warna gelang yang melingkar pada bagian luar resistor
tersebut. Kode warna gelang diciptakan oleh perkumpulan pabrik-pabrik radio
Eropa dan Amerika yang bernama RMA (Radio Manufactores Association). Setiap
resistor ditandai dengan 4 warna gelang, dimana warna-warna tersebut
melambangkan angka-angka sebagai berikut :

Komponen komponen listrik

Hitam
: 0 (nol); Coklat: 1 (satu); Merah: 2
(dua); Jingga: 3 (tiga); Kuning : 4 (empat);
Hijau : 5 (lima); Biru: 6 (enam); Ungu: 7
(tujuh);Kelabu : 8 (delapan); Putih: 9 (sembilan)
Warna-warna untuk toleransinya sebagai berikut :
Emas
: 5%
Perak
: 10%
Tanpa Warna : 20%
Gambar . Penunjuk Kode Warna

Komponen komponen listrik

Bila hanya terdapat tiga pita warna, sedang pita


warna keempat tidak ada berarti toleransinya
adalah 20%.
Contoh :
Jingga, putih, merah ; artinya 3 K 9 Ohm
toleransi 20%.
Hijau, biru, kuning ; artinya 360 K Ohm toleransi
20%.
Jika pita warna ketiga itu emas, maka dua angka
yang dilambangkan pita warna pertama dan
kedua dikalikan dengan 0,1 dan bila pita warna
ketiga itu perak pengalinya adalah 0,01.

Komponen komponen listrik

Keterangan :

Pita
Pita
Pita
Pita

pertama melambangkan angka pertama.


kedua melambangkan angka kedua.
ketiga melambangkan banyaknya angka nol.
warna keempat melambangkan toleransi.

Contoh :
Merah, ungu, jingga, emas ; artinya 27 K Ohm
toleransi 5%.
Hijau, biru, coklat, emas ; artinya 560 Ohm
toleransi 5%.
Jingga, putih, jingga, perak ; artinya 39 K Ohm
toleransi 10%.

Komponen komponen listrik


Contoh :
Coklat, hitam, emas ; artinya 1 Ohm toleransi 20%.
Merah, hijau, perak ; artinya 0,25 Ohm toleransi 20%.
Variabel Resistor (VR)
Adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah, variabel resistor
dapat digolongkan menjadi 2 macam :
Potensimeter, ada 2 macam :

Potensio Linier, ialah potensio yang apabila kontak gesenya dipindah nilai
hambatannya berubah sesuai dengan perhitungan linier.
Potensio logaritmis, ialah potensio yang apabila kontak gesenya dipindah nilai
hambatannya berubah sesuai dengan perhitungan logaritma.

Potensiometeer kebanyakan dipergunakan sebagai alat pengatur, misal :


Alat pengatur suara (Volume Control)
Alat pengatur nada (Tone Control)
Alat pengatur nada tinggi (Treble Control)
Alat pengatur nada rendah (Bass Control)

Komponen komponen listrik

Potensiometer dan lambangnya

Trimmer potensio = Trimpot


Cara merubah nilai hambatan pada tripot
adalah dengan jalan memutar memakai
obeng (drei).

Trimer Potensio dan lambangnya

Kapasitor

Kapasitor atau biasa juga disebut Kodensator, adalah


merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan
tenaga listrik dalam waktu tertentu, tanpa disertai reaksi kimia.
Kapasitor berlainan dengan aki, dimana aki juga dapat
menyimpan tenaga listrik, tetapi dengan disertai reaksi kimia.

Pada dasarnya kapasitor terdiri dari 2 keping penghantar


(konduktor) yang disekat satu dengan yang lain. Bahan
penyekat keping ini disebut Dielektrika. Berdasarkan bahan
dielektikanya, maka kapasitor dibagi atas berbagai macam
diantaranya :

Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor

keramik : jika dielektikanya keramik


kertas : jika dielektikanya kertas
mika : jika dielektikanya mika
elektrolit (elco) : jika dielektikanya oksida alumunium
Variable (VARCO)
Trimmer

Komponen komponen listrik


Gambar Dielektrika Kondensator

Dari bermacam-macam kapasitor mempunyai kemampuan menyimpan


tenaga listrik yang berbeda-beda. Kemampuan menyimpan tenaga listrik
dari kapasitor disebut kapasitansi (C), besar muatan (Q) diukur dengan
satuan coulomb. Dan kapasitor yang memperoleh muatan listrik akan
mempunyai tegangan antar terminal sebesar (V) volt. Kapasitansi dapat
diukur berdasarkan besar muatan yang dapat disimpan pada suatu
kenaikan tegangan.

Kapasitor

Q
V

C=

Tegangan (V) :
Arus (i) :

Vc

dVc
iC
dt

1
idt
C

Juga untuk

sehingga

Maka :

V t

1
C

idt

dVc
dVc
C
1
dt
dt
C

Permukaan kapasitor yang berhubungan biasanya berbentuk plat rata.


Ukuran kapasitor bergantung pada luas plat (A), jarak antar plat (d) dan
medium penyekat. Kapasitansi juga dapat diukur dengan rumus :

C=

Kapasitor

Dimana : = o . r
= Permitivitas tempat
o
r = permitivitas relatif
Daya (P) : P = Vc x i = 1
=1

c idt

dt
i

c
2

watt

Energi (w) yang tersimpan pada kapsitor dapat dihitung dengan rumus :
dVc
1
dw Pdt Vcxi.dt VcxC
dt Sehingga : w C VcxdVc xCx
dt
2

1
2

Maka Energi mutlak =

C V2

Vc

Kapasitor

Kapasitansi total dapat diubah dengan cara menghubungkan beberapa


kapasitor secara seri atau pararel. Kapasitor total dapat dikurangi dengan
1
1
1
cara dihubungkan
secara
dan
dapat1 dicari
:
Sedangkan
kapasitas
total seri
dapat
ditambah
dihubungkan
dengan
dengan
... cararumus
CT C1 C 2
Cn
secara pararel
dan dapat dicari dengan rumus :CT = C1 + C2 + + Cn
Satuan kapasitas dari kapasitor itu dinyatakan dalam farad. 1 farad ialah
kemampuan
kapasitor untuk menyimpan tenaga listrik atau mesin listrik 1 coulomb,
apabila
kapasitor itu diberi tegangan listrik 1 volt. Dalam praktek, dibuat satuansatuan yang
lebih kecil, yaitu :

1 mikrofarad ( fd)
1 nanofarad (nf)
1 pikofarad (pfd)

=
=
=

10-6 farad
10-9 farad
10-12 farad

Disamping untuk menyimpan tenaga atau


muatan listrik, kapasitor juga dapat digunakan
untuk :
Peredam bunga api (kapasitor keramik)
Perata denyut arus listrik (kapasitor elektrolit)
Rangkaian resonansi dalam tuning sirkuit, atau
mencari gelombang radio (kapasitor variable)
Menggeser gelombang atau menepatkan
frekuensi (kapasitor trimmer)

Transformator

Transformator atau biasa disebut dengan trafo adalah alat


untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk
memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi.
Dalam aplikasinya trafo dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
Transformator Step-Up atau tranformator penaik
tegangan adalah tranformator yang digunakan untuk
menaikkan tegangan dari rendah ke tegangan yang lebih
tinggi.
Transformator Step-Down atau transformator penurun
tegangan adalah transformator yang digunakan untuk
menurunkan tegangan dari tinggi ke tegangan yan lebih
rendah.

Cara kerja transformator adalah sebagai


berikut :
Jika kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan arus AC, maka
pada kumparan primer timbul garis-garis
gaya magnet yang berubah-ubah.
Perubahan garis-garis gaya dari kumparan
primer ini menginduksi kumparan
sekunder sehingga pada kumparan
sekunder timbul arus bolak-balik.

Dengan memilih jumlah lilitan yang sesuai untuk


tiap kumparan dapat dihasilkan GGL kumparan
sekunder yang berbeda dengan GGL kumparan
primer. Hubungan GGL atau tegangan primer
(Vp) tegangan sekunder (Vs), jumlah lilitan
kumparan primer (np) dan jumlah lilitan
kumparan sekunder (ns) dapat dinyatakan
dengan
rumus
:
Tegangan primer
Jumlah lilitan primer
Vp np
Tegangan sekunder

Jumlah lilitan sekunder

Vs

ns

yang biasa disebut dengan perbandingan


transformasi. Dengan memperhatikan
perbandingan transformasi kita dapat mengetahui
jenis dari transformator tersebut apakah trafo
Step-Up atau Step-Down.

yang biasa disebut dengan perbandingan


transformasi. Dengan memperhatikan
perbandingan transformasi kita dapat mengetahui
jenis dari transformator tersebut apakah trafo
Step-Up atau Step-Down.
Pada transformator terdiri dari banyak belitan,
sehinga dapat dipandang sebagai Induktor,
dengan demikian dapat diuraikan sebagai berikut :
Induktor mempunyai tegangan (V) :
di t

V t L

di t
dt

1
xVl.dt
L
Dimana :

( i)
menyatakan sebagai fungsi waktu(t)
(L)menyatakan panjang lilitan (H)

Sehingga besarnya arus adalah i L1 VL.dt


Besarnya daya (P) : P VLxi maka P L dtdi xi =

Lxi

di
dt

Energi yang tersimpan =


(w) : dw Pdt maka
w p.dt
di
w

Lxi
Sehingga :
dt dt L i.di maka (Energi) adalah
Joule
W 1 xLx i
2

Anda mungkin juga menyukai