Anda di halaman 1dari 6

Tugas 3 Elektronika control

1. Prinsip Kerja DC-DC Converter

Berdasarkan pada arah aliran arus dan tegangan. DC Chopper (DC-DC converter)
dikiasifikasikan menjadi 5 kelas, yaltu:
a. DC Chopper Kelas A
Pada DC Chopper Tegangan beban dan
arus beban keduanya positif sehingga disebut
dc chopper satu kuadran dan dapat dikatakan
beroperasi seperti penyearah.
Cara kerja DC Chopper Kelas A dapat
dibag menjadi dua mode. Selama mode 1,
saklar akan on dan dioda freewheeling akan
0ff. Arus mengalir dari sumber ke beban
lalu ke sumber lagi. Selama mode 2, saklar
akan 0ff dan diode freewheeling akan on
Energi yang tersimpan dalam induktor
selama mode 1 adalah berupa arus. Arus
inductor tersebut mengalir melewati dioda
freewheeling kemudian kembali lagi ke
induktor, Rangkaian ekivalen untuk modemode
ni
ditunjuickan pada gambar (b) sedangkan
bentuk gelombang arus beban dan tegangan
keluaran ditunjukkan pada gambar (C).

b. DC Chopper Kelas B
Pada DC Chopper kelas B. Aliran arus
beban keluar pada beban. Tegangan beban
positif tetapi arus beban negatif. Kelas B ini
juga merupakan DC Chopper satu kuadran.
tetapi operasinya pada kuadran dua dan
beroperasi seperti inverter.
Ketika saklar (S1) on, maka dioda (Dl)
akan off. Tegangan (E) mengalirkan arus
melalui induktor (L) dan tegangan beban
(VL) menjadi nol. Ketika saklar (S1) off, dioda (Dl) akan on. Sejumlah energi yang disimpan
dalam induktor dikembalikan ke sumber melalui dioda dan arus menurun.
c. DC Chopper Kelas C
Arus beban dapat positif atau
negatif sedangkan tegangan beban
selalu positif. Hal ini disebut chopper
dua kuadran. DC Chopper kelas A dan
B
dapat
dikombinasikan
untuk
membentuk DC Chopper kelasC.
S1 dan D2 beroperasi seperti DC
Chopper kelas A. Sedangkan S2 dan Dl
beroperasi seperti DC Chopper kelas B.
Tetapi hams dijaga untuk memastikan
dua saklar tidak bekerja secara
bersamaan, bila hal itu terjadi sumber
(Vs) mengalami hubung singkat. DC
Chopper kelas C dapat beroperasi
sebagai penyearah (rectifier) maupun
pembalik (inverter).
d. DC Chopper Kelas D
Arus
beban
selalu
positif
.Tegangan beban dapat positif atau
negatif, atau dapat dikatakan beroperasi
pada kuadran 1 dan 4.
Ketika sakiar (S1 dan S4) on maka
arus mengalir melalui beban. VL dan iL
menjadi positif dan saat saklar (S1 dan
S4) off maka arus beban iL akan terus
mengalir untuk beban induktif yang
tinggi melalui dioda (D2 dan D3)
dengan arah tetap, tetapi
dengan
tegangan keluaran (VL) berbalik arah.

e. DC Chopper Kelas E
Arus beban dan tegangan beban dapat
positif atau negatif. Karena beroperasi pada 4
kuadran yaitu kuadran 1, 2, 3, dan 4. Dua DC
Chopper kelas C dapat dilcombinasikan untuk
membentuk Chopper kelas E.

2. Prinsip kerja DC-AC Inverter


Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan
menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan gambar
disamping. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka
akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke
kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan
mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri.
Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar
pulsa (pulse width modulation PWM) dalam proses
conversi tegangan DC menjadi tegangan AC. Ada 2 macam
inverter dc ke ac. Yaitu:
a. Inverter Setengah Gelombang
b. Inverter Gelombang penuh

a. Inverter Setengah Gelombang

Prinsip kerja dari inverter satu fasa dapat dijelaskan dengan gambar diatas. Ketika transistor Q1
yang hidup untuk waktu T0/2, tegangan pada beban V0 sebesar Vs/2. Jika transistor Q2 hanya
hidup untuk T0/2, Vs/2 akan melewati beban. Q1 dan Q2 dirancang untuk bekerja saling
bergantian. Pada gambar diatas juag menunjukkan bentuk gelombang untuk tegangan keluaran
dan arus transistor dengan beban resistif. Inverter jenis ini membutuhkan dua sumber DC
(sumber tegangan DC simetris), dan ketika transistor off tegangan balik pada Vs menjadi Vs/2,
yaitu :

b. Inverter Gelombang penuh


Rangkaian dasar inverter gelombang penuh dan bentuk gelombang output dengan beban
resistif ditunjukkan pada gambar diatas. Ketika transistor Q1 dan Q2 bekerja (ON), tegangan Vs
akan mengalir ke beban tetapi Q3 dan Q4 tidak bekerja (OFF). Selanjutnya, transistor Q3 dan Q4
bekerja (ON) sedangkan Q1 dan Q2 tidak bekerja (OFF), maka pada beban akan timbul tegangan
Vs
3. Prinsip Kerja SMPS

Bagian-bagian pokok dasar kerja sebuah SMPS adalah sebagai berikut :

Bagian penyearah. Disini tegangan masukan dari listrik ac 220v disearahkan menjadi
tegangan dc menggunakan diode bridge dan 3 buah elco filter besar yaitu sebuah elco
480V680UF dan 2 buah elco 250V2200UF.
Bagian pencacah atau power-switching. Tegangan masukan dc dicacah dengan menggunakan
power switch on-off sehingga menghasilkan tegangan pulsa-pulsa dc dengan frekwensi
tinggi. SMPS mesin las Inverter umumnya bekerja pada frekwensi sekitar 50Hz hingga 60Hz.
Sebagai power switch dapat menggunakan IC K2611, IRFZ24N dan IRF9Z24N.
SMPS Controller driver sebagai pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave Modulation). Sebagai
sinyal drive untuk pencacah digunakan IC PC 817 yang berisi rangkaian osilator dan
PWM sebagai pembangkit pulsa-pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak menggunakan
SMPS controller driver, dalam hal ini transistor power switching dibuat agar dapat bekerja
dengan cara ber-osilasi sendiri
Trafo switching. Tegangan dc yang telah dicacah mempunyai karakteristik seperti tegangan
ac sehingga dapat dilewatkan sebuah trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun
diturunkan tegangannya. Pada rangkaian ini menggunakan trafo E25 15:15
Penyearahan dan filtering tegangan keluaran. Tegangan keluaran dari trafo masih berupa
pulsa-pulsa frekwensi tinggi dan kemudian dirubah menjadi tegangan dc menggunakan diode
penyearah dan filter elco.
Loop umpan balik untuk membuat tegangan keluaran agar stabil. Sirkit loop umpan balik dari
tegangan keluaran B+ ke bagian primer digunakan untuk mengendalikan PWM.
Rangkaian komparator atau pembanding sebagai error detektor. Sebuah sirkit komparator
pada bagian sekunder dipakai untuk mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan keluaran
B+. Komparator bekerja dengan cara membandingkan tegangan keluaran B+ dengan sebuah
tegangan referensi (biasanya berupa tegangan diode zener 6.8v). Output komparator
berupa arus yang kemudian diumpan balikkan ke bagian primer melalui sebuah photo
coupler. Kopling menggunakan photocouler bertujuan untuk meng-isolagi ground bagian
primer yang menyetrum jika dipegang (HOT chasis) dengan ground bagian sekunder (COLD
chasis).
Blok Diagram

Sumber:
Perdana, Pramudya Nur(2012). DC Chopper(converter DC-DC).
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/dc-chopper-konverter-dc-dc.html. 19 Oktober 2014

Rifqi, M.A.Y(2013). Mengenal SMPS (Switched-Mode Power Supply).


http://fariztfarizt.wordpress.com/2013/12/27/mengenal-smps-switched-mode-power-supply/ .
19 oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai