OLEH :
Nama : Made Yoga Dwi Antara Nim : 1815313038
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya dan memberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang saya buat ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan bagi para
Mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro Program Studi DIII Teknik Listrik Politeknik Negeri
Bali.
Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait
PKL yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada saya. Ucapan
terima kasih ini ditujukan kepada :
1. Bapak Ir. I Wayan Raka Ardana, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro di
Politeknik Negeri Bali.
2. Bapak I Made Aryasa Wiryawan ST,MT selaku Koordinator Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Politeknik Negeri Bali.
3. Ibu Ni Wayan Rasmini ST.,MT selaku dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Politeknik Negeri Bali.
4. Bapak I Wayan Nathabrata Wirantaja, selaku pimpinan perusahaan di Hotel The
St Regis Bali Resort Departeman Engginering yang telah mengijinkan kami
melaksanakan PKL di perusahaan yang dipimpinnya
5. Bapak I Made Purwanta, I Putu Adi Martha, I Gusti Ngurah Berata, Putu Sumerta
Adi, Wayan Witana, Ida Bagus Eka Suana Putra, I Ketut Artayasa, selaku Chief
Engineering, Asisstant Chief Engineering, dan Supervisor disetiap section.
6. Orang Tua dan keluarga yang telah banyak memberi dukungan moral maupun
materil.
Susunan Laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang
sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Denpasar, 03 Maret 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan.......................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Secara Umum......................................3
BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN...............................................................4
2.1 Profil Perusahaan...................................................................................4
2.2 Sejarah Hotel The St. Regis Bali............................................................4
2.3 Fasilitas Hotel The St. Regis Bali Resort................................................7
2.4 Engineering Organizational Chart The St. Regis Bali Resort................10
2.5 House Commitments............................................................................11
BAB III ANALISIS PERAWATAN PEMELIHARAAN GENERATOR SET...........12
3.1 Latar Belakang.....................................................................................12
3.2 Tujuan Penulisan..................................................................................12
3.3 Tinjauan Pustaka..................................................................................13
3.3.1 Pengertian Genset (generator set).....................................................13
3.3.2 Bagian-bagian Pada Genset (Generator Set).....................................15
3.3.2.1 Sistem Pelumasan..........................................................................15
3.3.2.2 Sistem Bahan Bakar.......................................................................17
3.3.2.3 Sistem Pendinginan........................................................................18
3.4 Macam - Macam Mesin Pada Genset...................................................20
3.4.1 Cara Kerja Mesin Genset AC..............................................................21
3.4.2 Susunan Kontrusi pada Generator AC................................................22
3.4.3. Macam-macam Generator AC (alternating current)..........................23
3.5 Mesin Diesel.........................................................................................28
3.5.1. Cara Kerja Mesin Diesel...................................................................28
3.6 Sistem Starting Mesin Diesel................................................................31
3.7 Komponen – Komponen Pendukung Pada Genset..............................32
iii
3.8 Sistem Pengaman Genset....................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA..............................................................38
4.1 Perawatan dan Pemeliharaan Genset.......................................................38
4.2 Pemeliharaan preventif.............................................................................38
4.3 Pemeriksaan Umum..................................................................................41
4.4 Perawatan Pada Sistem Pelumasan.........................................................42
4.5 Perawatan Pada Sistem Pendingin...........................................................42
4.6 Perawatan Sistem Bahan Bakar................................................................43
4.7 Perawatan Baterai Starting........................................................................44
4.8 Pemanasan Genset...................................................................................45
4.9 Backup Plan..............................................................................................46
4.10 Pemeriksaan Genset Secara Visual........................................................47
BAB V PENUTUP...............................................................................................49
5.1 Kesimpulan..............................................................................................49
5.2 Saran........................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Jadwal Frekuensi Pemeliharan Genset............................................................48
v
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek kerja lapangan atau on-the-job training adalah salah satu bentuk
kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. Di tingkat mahasiswa,
PKL merupakan implementasi secara sistematis antara program pendidikan di
kampus dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Politeknik Negeri
Bali merupakan salah satu lembaga Perguruan Tinggi Negeri di Bali yang
memiliki Visi
“Menjadi Institusi Terdepan Sebagai Penghasil Tenaga Professional Yang
Memiliki
vi
Daya Saing Internasional” dan Misinya yaitu menghasilkan tenaga kerja yang
handal dan berorientasi pada kebutuhan pasar dalam bidang rekayasa dan tata
niaga dengan pariwisata sebagai unggulan, menjalin kerjasama secara
berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, dunia usaha,
vii
Kawasan Pariwisata, Nusa Dua, Blok Lot S6, Kecamatan Kuta Selatan,
Badung yaitu hotel The St. Regis Bali Resort. Saya memilih tempat PKL di
St. Regis Bali Resort karena disana banyak sekali mesin-mesin listrik
yang berhubungan dengan jurusan saya, selain itu artis manca negara
yaitu Tom Holland atau pemeran Spiderman pernah mengadakan jumpa
pers disana, dan orang nomer satu dari Arab yaitu Raja Salman pernah
menginap disana juga, hal ini semakin membuat saya penasaran terhadap
hotel The St. Regis Bali Resort, dan kebetulan sekali The St. Regis Bali
Resort membuka lowongan training, sedangkan di masa pandemi ini
banyak sekali hotel atau bengkel yang tidak beroperasi karena pandemi
Covid-19.
viii
5. Memberikan kesempatan dan memotivasi mahasiswa untuk
Menggunakan hasil atau data-data praktek kerja sebagai pertimbangan
menjadi laporan akhir.
BAB II
URAIAN UMUM PERUSAHAAN
ix
2.2 Sejarah Hotel The St. Regis Bali
Gambar
Gambar 2.1
Gambar1.1 1Sejarah
2. sejarah
Sejarah Hotel
hotel
St. RegisSt.Bali
st. regisRegis
bali Bali
Resort
resort
x
Terinspirasi oleh warisan ratusan tahun yang ikonik dan khas dari John
Jacob Astor, The St. Regis Bali memberikan alamat yang memperluas
keunggulan peninggalan ke pulau Bali. Terletak di pantai murni nan eksklusif dari
kawasan kelas atas Nusa Dua, The St. Regis Bali menawarkan semua suite dan
villa resort yang terletak di jantung "Garden of Bali". Menggabungkan
keanggunan alami dengan gaya hidup bergaya Bali yang menginspirasi, Resort
ini menawarkan pemandangan panorama yang tak terbatas dari Samudera
Hindia pada pantai pasir putih yang menakjubkan. Dari gelombang laut yang
‘hangat’ hingga untaian safir dari swim-up pool bar serta laguna air laut biru
kristal yang terpencil seluas 3668 m2, para tamu dapat menikmati beragam
kenikmatan bak di surga.
Tersebar di 9 hektar taman tropis, 123 Suites dan Vila menawarkan
akomodasi gaya hunian yang elegan dalam dekorasi kontemporer Bali, masing-
masing memberikan pelayanan gratis Wi-Fi dan pelayanan St. Regis yang
mewah, serta pelayan 24 jam yang dapat dipesan terlebih dahulu. Rasakan
pengalaman layanan pengepakan dan pembongkaran bagasi Anda, garment
pressing, mengingat preferensi kopi atau teh Anda, atau mengorganisir
pengaturan menit terakhir. Resort ini menawarkan fitur villa Bali yang unik, Vila
Laguna yang khas dengan akses privat ke kolam laguna biru , dan Strand Vila
tepi pantai yang menggoda, menghadap Samudra Hindia yang tak berujung
dengan akses langsung ke pantai pribadi. The St. Regis tak dapat dipungkiri
merupakan tempat terbaik di Bali.
Restoran dan bar yang khas merupakan tempat menikmati pemandangan
yang menawan yang menjanjikan sebuah perjalanan pecinta kuliner dan
minuman melalui penataan yang unik. Selera akan hidangan Asia yang lezat
yang terinspirasi Haute Cuisine menanti di Kayuputi, sebuah restoran khas
peraih penghargaan yang terletak di tepi pantai. Restoran Boneka menawarkan
masakan mewah bergaya kontinental dan juga merupakan tempat yang terkenal
akan Sunday Brunchnya. Terselip di antara taman yang rimbun, Dulang
mengundang para tamu untuk makan malam tradisional Bali yang menarik di
bawah Gazebo yang unik. The Gourmand Deli adalah salah satu bistro mewah,
yang menyajikan makanan, wine, kopi dan teh dari seluruh dunia. Bersantai di
xi
King Cole Bar dengan Bloody Mary tradisional atau menikmati teh sore, atau
berjalan jalan ke Vista Bar untuk mengagumi pantai yang menakjubkan pada
saat matahari terbenam sambil menikmati koktail. Astor Ballroom yang megah
menawarkan tempat yang sempurna untuk acara besar yang eksklusif maupun
pertemuan perusahaan. Newport dan John Jacob IV merupakan tempat yang
ideal untuk menyelenggarakan pertemuan direktur. Menampilkan laut yang
mengagumkan, acara pernikahan di Cloud Nine Chapel menampilkan penataan
yang tak ada duanya serta pelayanan untuk acara pantai yang luar biasa.
Iridium spa menyediakan tempat yang tenang bagi wisatawan yang
mencari peremajaan dan relaksasi. Duduk di sebuah kolam Koi yang intim,
menggabungkan perawatan tradisional Bali atau holistik dengan teknologi
modern, serta memanjakan tamu dengan Aqua Vitale Pool thalassotherapy.
Kehadiran program kebugaran dari Fitness Club termasuk meditasi dan yoga di
pantai, Tai Chi dan latihan pernapasan dalam Amphitheater kami.
Pelanggan termuda yang berusia dari 4 hingga 12 tahun akan dihibur
dengan aktivitas cerdas dan menyenangkan dengan kegiatan di Children’s
Learning Center melalui program paruh hari maupun seharian penuh yang
dirancang untuk pertumbuhan anak. Melalui seni, musik, tari, masakan dan
membaca buku, anak Anda akan membawa pulang memori akan Bali dan
budayanya, sebuah pendekatan yang interaktif untuk liburan anak-anak Anda.
Dengan dedikasi layanan khusus yang dipesan lebih dahulu serta perhatian
tanpa kompromi terhadap detail, The St. Regis Bali adalah tempat dan destinasi
terbaik bagi wisatawan di seluruh dunia.
xii
2.3 Fasilitas Hotel The St. Regis Bali Resort
Pada sub bab ini akan membahas fasilitas yang ada di The St. Regis Bali
Resort baik itu lokasi, jumlah kamar, harga hotel, dan lain sebagainya.
a. Lokasi
xiii
St. Regis Bali Resort terletak di tepi pantai yang menakjubkan di lokasi
eksklusif Nusa Dua, bersebelahan dengan Bali Golf dan Country club.
Bandara Internasional Ngurah Rai, 12 km
Country Club dan Golf Bali, 1,2 km ,Museum Seni Pasifika, 1,6 km
Seminyak, 20. Km, Desa Seni Ubud, 49 km, Pura Besakih, 90,1 km,
Lovina, 119,1 km,
b. Deskripsi
Resort ini menggabungkan laut yang indah, panorama, dan pemandangan
taman yang rimbun, dan pada saat yang sama mencerminkan elemen
gaya sejati di lingkungan yang kaya akan budaya Bali.
c. Layanan
Layanan Butler St. Regis, Pramutamu Suite dan santapan pribadi vila 24
jam, 2 restoran, 2 Bar, 1 Deli, Iridium Spa, Fasilitas kebugaran Ruang
pertemuan seluas 660 meter persegi, termasuk Astor Terrace Pusat
olahraga air 3.668 meter persegi, laguna yang dapat dipindah-pindahkan
Layanan wisata dan perjalanan Layanan bisnis lengkap, termasuk
terjemahan dan layanan kesekretariatan Klinik resort, Barbeque pribadi
Masuk kamar untuk semua kategori kamar.
d. Fitur didalam kamar
TV layar datar 42 dengan pemutar DVD Bantal bulu St. Regis Bose stasiun
Docking, Ipod, Wi-Fi dan akses internet kecepatan tinggi, perlengkapan
kamar mandi yang dirancang khusus dengan wastafel ganda Aman,
Telepon IP pertama di Bali Fasilitas Kamar Mandi Remede Eksklusif, Meja
tulis besar, Balkon pribadi yang luas, Kontrol iklim individu.
e. Akomodasi
The St. Regis Bali Resort memiliki 123 kamar mewah termasuk 79 suite, 42
vila dan 2 tempat tinggal dengan ukuran mulai dari 92 hingga 980 meter
persegi. Sementara desain interiornya suite dan villa mencerminkan
budaya Asia dan Indonesia, furniturnya diproduksi secara individual dan
memancarkan nuansa hunian yang kaya dengan bahan-bahan asli, artefak
dan kain budaya.
f. Iridium SPA
xiv
Tempat perlindungan mistis bagi para tamu yang ingin bersantai, menu spa
beberapa terapi eksotis dengan filosofi Bali dan memanfaatkan produk spa
terbaik. Duduk di kolam Koi yang luar biasa, spa ini memiliki Aqua Vitale
Pool terbaru, kolam unik untuk lengkap pijat bawah air tubuh. Dengan 12
kamar perawatan pribadi termasuk 2 spa yang fenomenal suite dan pusat
yoga.
g. Sorotan hotel
Bali, sebuah pulau Indonesia, tujuan wisata dan diperbarui untuk yang
sangat berkembang di bidang seni, termasuk tari, patung, lukisan kulit,
pengerjaan logam dan musik. Bahasa Inggris adalah bahasa asing utama
dituturkan dan seperti kebanyakan Indonesia. Iklim sepanjang tahun adalah
peringatan dan tropis kecuali untuk musim hujan dari Desember hingga
Februari. Perbedaan waktu adalah GMT plus delapan jam. Semua harga
hotel dikutip dalam Dolar AS tetapi dikenakan dalam Rupiah pada tanggal
nilai tukar harian (tergantung fluktuasi). The St. Regis Bali Resort dimulai
pada tanggal 15 September 2008 untuk soft opening dan grand opening
sendiri pada 28 Februari 2009 . dengan jumlah kamarnya 123, terdiri dari
79 suite, dan 42 villa dan 2 tempat tinggal dengan harga mulai dari USD
750 hingga USD 8.500.
h. Rapat dan acara
Astor Ballroom, dapat menampung lebih dari dua orang ratusan tamu
untuk pertemuan dan acara perusahaan dan sosial. John Jacob IV, terletak
di Jl lobi yang berdekatan dengan The Office (Pusat Bisnis), dirancang
untuk menjadi pertemuan kecil, tingkat tinggi hingga dua belas tamu.
Newport, juga terletak di sebelah The office, sangat cocok untuk pertemuan
yang lebih kecil dan dapat melayani hingga 6 tamu.
i. Pernikahan
The St. Regis Bali Resort menawarkan tempat pernikahan tak tertandingi
dalam pengaturan dan layanan. Terletak di tepi pantai eksklusif,
kemegahan dan kecanggihan bersama dengan pesona magis Cloud Nine
Chapel, bulan madu villa, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan
untuk pasangan pernikahan. Dedikasi masing-masing staf layanan
xv
membuat pernikahan yang benar-benar berkesan di The St. Regis Bali
Resort.
xvi
2.4 Engineering Organizational Chart The St. Regis Bali Resort
xvii
2.5 House Commitments
Hotel bintang 5 sekelas The St. Regis Bali Resort memiliki komitmen untuk
menjaga kesenangan staff maupun tamu tamu yang akan menginap, The St.
Regis Bali Resort memiliki 10 House Commitments yaitu:
xviii
BAB III
ANALISIS PERAWATAN PEMELIHARAAN GENERATOR SET
xix
3.3 Tinjauan Pustaka
3.3.1 Pengertian Genset (generator set)
Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah
perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai
generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan
dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator.
Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator
sebagai perangkat pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat
mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin,
sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau
gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis ) dan rotor
(kumparan berputar).
xx
arus listrik sesuai hukum Lorentz. Arus listrik yang dihasilkan oleh
generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub
generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan
menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) =
V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere.
Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V
(tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.
Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita
kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin.
Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan
engine non diesel berbahan bakar bensin premium. Di pasaran, genset
dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa
diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas
maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan
bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA.
xxi
Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz,
dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau negara-
negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada
menggunakan frekuensi 60 Hz.
1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendingin
xxii
Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat
pelumasan kemudian kembali kedalam bak minyak lagi melalui
saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk
disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
xxiii
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
3.3.2.2 Sistem Bahan Bakar
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran
disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, sesaat
sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu
oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah
bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-
bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7
yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor
tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam
keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa
juga disebut dengan proses pengkabutan). Di dalam udara
yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah
dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera
terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari
tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar. Bahan
bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa
penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa
pengembalian bahan bakar.
xxiv
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyaringan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap
xxv
3.3.2.3 Sistem Pendinginan
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam
bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi
tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas.
Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin
yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang
membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian
dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk
piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang
diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati
alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh
bahan pendingin.
xxvi
Gambar 3 5 Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit)
1. Mesin Bensin
Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin memiliki
kapasitas daya yang tendah. Dan biasanya dibatasi menghasilkan
daya maksimal hingga 10 kw/10.000 Watt. Biasanya menggunakan
mesin 1 silinder segaris dengan 1 busi dan memiliki bentuk yang
portable sehingga bisa di bawa kemana mana.
2. Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum di
jumpaidimana-mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan sebagai
mesin genset memiliki rentan daya yang luas. Mulai dari kapasitas
output 5kw/5,000 Watt hingga 2 MW/2,000,000 Watt. Mesin diesel
yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam ini memiliki
xxvii
beragam spesifikasi teknis dan pengembangan jumlah silindernya
muali dari 2 silinder hingga 16 silinder.
3. Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas sebagai
sumber daya konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil pemikiran
manusia modern yang menyadari bahwa ketersediaan bahan bakar
minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin menipis. Sehingga
untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS.
Gas yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas bumi. Baik
yang diolah menjadi LPG (Liquid Petroleum Gas), maupun CNG
4. Mesin Turbin
Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin sekarang
kita paham kenapa di belanda banyak di temukan kincir angin.
Kincir angin yang banyak itu masing masing digunakan untuk
memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin yang
enghasilkan putaran untuk generator. Ujung ujungnya generator
tersebut kembali menghasilkan listrik begitu juga demikian turbin
yang lainnya.
xxviii
balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan
dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana
suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas.
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari
bagian-bagian generator yang lain.
xxix
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah,
melewati cincin geser dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang
pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar
bersama-sama dengan poros dan rotor.
xxx
bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi
sebagai inti kutub
xxxi
revolvingfield lebih popular karena kumparan statornya
terhubung secara langsung dengan beban tanpa melalui slip
ring dan brush maka daya yang dihasilkan dapat lebih besar
daripada tipe generator sinkron tipe stationary-field.
xxxii
2. Adanya gesekan antara sikat arang dan slip ring
sehingga menimbulkan rugi gesekan.
3. Generator DC kehandalannya rendah dan perlu
pemeliharaan secara teratur.
Karena hal-hal yang kurang menguntungkan
tersebut maka dalam perkembanganya mulai dipikirkan
hubungan lain yang dikenal dengan generator AC dengan
static exciter.
xxxiii
Gambar 3 9 Generator AC dengan static exciter
c. Generator AC brushless
Untuk mengurangi perawatan, pada
perkembangannya sebuah generator AC kecil sebagai
exciternya dan generator ini dipasang seporos dengan
generator utama. Agar dapat bekerja tanpa
menggunakan sikat (brush), arus searah yang diperlukan
untuk membangkitkan medan magnet diberikan pada
bagian yang tidak berputar (pada kumparan stator) dan
tegangan bolak balik dihasilkan pada kumparan rotor.
xxxiv
pada kumparan rotor generator AC kecil. Tegangan ini
kemudian disearahkan dengan penyearah (rectifier) dan
dimasukkan kembali ke rotor. Akibatnya medan magnet
yang dihasilkan makin besar dan tegangan output AC
pada generator kecil dan utama akan naik sampai
mencapai tegangan nominalnya. Untuk menjaga agar
tegangan output generator tetap konstan maka dilakukan
pengaturan arus eksitasi pada generator kecil dengan
menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator).
Gambar 3.10 merupakan gambar generator AC brushless.
xxxv
3. Waktu pembebanan relatif singkat
B. Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:
1. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu
sekitar 200 bar.
2. Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut
dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan
kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.
3. Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar
minyak yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan
pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar jenis lainnya,
seperti gas dan batubara.
xxxvi
menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang
dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang
menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus
diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
xxxvii
Gambar 3 12 Spark Ignition Engine
xxxviii
Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Diesel kecepatan
rendah (< 400 rpm)
xxxix
apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt,
yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara
battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh
pengaman tegangan.
xl
Gambar 3 13 Starter Switch (kunci kontak)
2. Baterry/accu
Battery/accu merupakan suatu proses pengubahan energi
kimia menjadi energi listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya
sel listrik terdiri dari dua buah logam/ konduktor yang berbeda
dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi secara kimia dan
menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua konduktor tersebut.
Gambar 3 14 Battery/accu
xli
3. Panel generator
Gambar 3 16 Amperemeter AC
b. Voltmeter AC
Volmeter AC digunakan untuk mengukur beda potensial
atau tegangan.
xlii
Gambar 3 17 Voltmeter AC
c. Frekuensi meter
Alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi pada suatu
sumber tegangan.
xliii
Gambar 3 19 Voltmeter change-over switch
f. Indikator RSTN
Indikator RSTN yaitu lampu untuk mengetahui apabila
genset mengeluarkan arus R, S, T, N maka lampu indikasi akan
menyala semua, bila ada yang mati kemungkinan lampu putus
atau genset mengalami kerusakan.
1. Alarm
xliv
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada
sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar
operator segera bertindak.
2. Relay
Relay digunakan untuk melindungi motor dan
perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau
terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju jaring
atau antar fasa.
Gambar 3 21 Relay
3. Sekering
Berungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi
listrik dari gangguan hubung singkat Jika suatu sekering dilewati
arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu tertentu sekering
tersebut akan lebur (putus).
Gambar 3 22 Sekering
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
xlv
4.1 Perawatan dan Pemeliharaan Genset
Pada saat ini PLN sudah men-supply listrik yang dapat
diandalkan untuk untuk suatu proses dalam industri. Namun, masalah
mati listrik masih terjadi secara berulang karena badai, banjir, gempa,
atau kegagalan peralatan utama pada instalasi PLN. Pemadaman demi
pemadaman kerap terjadi, bahkan pada daerah tertentu semakin sering
dalam intensitas yang cukup lama bisa berhari2.
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeliharaan sistem pelumasan
3. Pemeliharaan sistem pendingin
xlvi
4. Pemeliharaan Sistem bahan bakar
5. Pemeliharaan Aki starting
6. Pemanasan mesin
Adalah keharusan untuk membuat jadwal pemeliharaan /
layanan berbasis pada aplikasi daya spesifik dan tingkat kondisi
lingkungan operasi genset. Sebagai contoh, jika genset akan
sering digunakan atau mengalami kondisi operasional yang
ekstrim, interval servis yang direkomendasikan harus
dipersingkat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
perawatan harus dilakukan lebih sering meliputi :
Waktu Service
Inpseksi x
Priksa Level Coolant x
Priksa Level Solar x
Priksa Saluran Udara x
xlvii
Priksa Filter Udara x
Priksa Charger Baterai x
Buang Solar Pada x
Filter
Priksa Kosentrasi x
Periksa Tegangan Belt x
Periksa Pengembunan x
Knalpot
Periksa Baterai x
Ganti Oli Filter x
Ganti Filter Coolant x
Bersihkan Crankcase x
Breather
xlviii
1. Sistem pembuangan: Dalam keadaan genset running, periksa
seluruh sistem pembuangan, termasuk exhaust manifold,
muffler, dan pipa knalpot. Periksa kebocoran di semua
koneksi, las, gasket, dan join – dan pastikan bahwa di sekitar
pipa knalpot tidak pemanasan berlebihan. Segera perbaiki
jika ada kebocoran. Periksa asap yang berlebihan pada awal
starting genset : Hal ini dapat menunjukkan masalah kinerja
dan kualitas udara yang mungkin membutuhkan perhatian
segera.
2. Sistem bahan bakar : Dalam keadaan genset running, periksa
jalur pasokan bahan bakar, jalur balik, filter, dan keretakan
atau lecet pada fitting - fitting. Pastikan jalur – jalur bahan
bakar tidak bergesekan dengan apapun yang dapat
menyebabkan kegagalan fungsi. Segera perbaiki kebocoran
atau gubah jalur bahan bakar untuk menghindari kerusakan
genset.
3. Sistem listrik DC (Aki) : Periksa terminal pada baterai starting
untuk memastikan koneksi yang bersih dan kencang. Koneksi
longgar atau berkarat menyebabkan resistensi, yang dapat
menghambat starting genset.
4. Mesin : Pantau level cairan, tekanan oli, dan suhu radiator
secara berkala. Jika terjadi masalah pada mesin biasanya
ada peringatan dini. Melihat dan mendengarkan perubahan
performa mesin, suara, atau penampakan akan menunjukkan
bahwa genset perlu perbaikan. Waspada jika terjadi
kegagalan pembakaran (misfires), getaran, asap knalpot yang
berlebihan, penurunan kekuatan, atau peningkatan konsumsi
oli atau bahan bakar.
5. Sistem control : Periksa sistem kontrol secara teratur, dan
pastikan itu adalah log data yg benar selama pemanasan
mesin. Pastikan untuk mengembalikan sistem kontrol kembali
ke normal automatic standby (AUTO) saat pengujian dan
pemeliharaan selesai jika menggunakan ATS (Automatic
Transfer Switch).
xlix
4.4 Perawatan Pada Sistem Pelumasan
1. Periksa level oli mesin saat mesin dimatikan pada interval
yang ditentukan dalam tabel. Untuk pembacaan yang akurat
pada dipstick mesin, mematikan mesin dan menunggu sekitar
10 menit. Tujuannya untuk memastikan oli di bagian atas
mesin mengalir kembali ke dalam bak mesin. Ikuti
rekomendasi produsen mesin untuk klasifikasi oli dan
viskositas oli. Jaga level oli sedekat mungkin dengan full
tanda pada dipstick dengan menambahkan oli dengan
kualitas & merk yang sama. Jangan mencampur dengan merk
oli lain.
2. Ganti oli dan filter pada interval yang direkomendasikan
dalam Tabel. Periksa pada manual book mesin untuk
prosedur pengurasan oli dan penggantian filter oli. Oli dan
filter bekas harus dibuang dengan benar untuk menghindari
kerusakan lingkungan.
l
4.6 Perawatan Sistem Bahan Bakar
Kualitas bahan bakar solar akan turun dan akan rusak
dari waktu ke waktu, dan salah satu alasan untuk pemanasan
mesin rutin adalah memakai habis bahan bakar yg tersimpan
pada tanki sebelum rusak. Selain perawatan sistem bahan bakar
yang direkomendasikan oleh produsen mesin, filter bahan bakar
harus dikeringkan pada interval yang ditunjukkan dalam Tabel.
Uap air terakumulasi dan mengembun di tangki bahan bakar
juga harus secara berkala dikeringkan dari tangki bersama
dengan sedimen-sendimennya. Pertumbuhan bakteri dalam
bahan bakar solar bisa menjadi masalah di iklim tropis
Indonesia. Konsultasikan dengan produsen genset atau dealer
untuk rekomendasi penyimpanan bahan bakar. Pemanasan
mesin harus dilakukan rutin, dan jika bahan bakar tidak
digunakan dalam waktu tiga sampai 6 bulan maka harus diisi
ulang. Pip -pipa dan selang system pendingin harus diperiksa
secara teratur untuk mengetahui kebocoran, lubang, retak, atau
koneksi longgar. Kencangkan klem selang yang kendor. Selain
itu, periksa sistem pendingin terhadap kotoran-kotoran dan
puing-puing yang mungkin menghalangi kerja sirip pendingin.
Periksa retak, lubang, atau kerusakan lainnya. Komponen intake
untuk mesin harus diperiksa pada interval yang ditunjukkan
dalam Tabel. Frekuensi pembersihan atau mengganti elemen
saringan udara ditentukan oleh kondisi di mana genset
beroperasi. Pembersih udara biasanya berisi cartridge kertas
elemen filter yang dapat dibersihkan dan digunakan kembali jika
tidak rusak.
li
waktu ke waktu dan harus diganti kira-kira setiap 24 sampai 36
bulan apalagi jika tidak di charging dengan teratur.
lii
beban yang berat pada bagian-bagian mesin. Namun,
pemanasan secara teratur membuat bagian-bagian mesin yang
dilumasi, mencegah oksidasi pada kontak listrik, menggunakan
bahan bakar sebelum bahan bakar rusak (berubah sifat), dan
secara umum, membantu memberikan starting mesin yang
handal. Pemanasan genset setidaknya sebulan sekali selama
minimal 30 menit. Diload tidak kurang dari sepertiga dari net
power genset sesuai yang tertera pada name platenya. Periode
operasi tanpa load harus diminimalisir karena bahan bakar yang
tidak terbakar cenderung terakumulasi dalam sistem
pembuangan. Bila mungkin, ujilah system genset dengan load
yang sebenarnya dalam rangka untuk menguji transfer switch
otomatis dan memverifikasi kinerja dalam kondisi nyata. Jika
menghubungkan ke load real tidak nyaman untuk pengujian,
bisa menggunakan load bank setidaknya sepertiga dari net
power genset sesuai yang tertera pada name platenya. Pastikan
untuk mengembalikan kontrol genset pada kondisi AUTO pada
akhir proses pemanasan genset pada sistem dengan ATS
(Automatic Transfer Switch).
liii
4.9 Backup Plan
Pemeliharaan preventif untuk genset mesin solar
memainkan peran penting dalam memaksimalkan keandalan
sistem standby dan mengurangi risiko kerugian keuangan dan
fungsi-fungsi fasilitas emergency (safety untuk keselamatan dan
penyelamatan manusia) terkait dengan mati listrik. Kerugian
finansial akibat pemadaman listrik pada data center
mengakibatkan banyak sekali kerugian, baik finansial maupun
kerugian-kerugian lainnya. Pemeliharaan preventif juga
meminimalkan kebutuhan untuk perbaikan dan mengurangi
biaya operasional genset tersebut. Dengan mengikuti prosedur
perawatan mesin diesel umumnya sesuai rekomendasi produsen
mesin (manual book), maka sistem standby power dipastikan
akan bekerja dengan baik dan men-supply kebutuhan daya
sesuai yang dibutuhkan.
1. Kebocoran
Kebocoran akan dapat dikenali dari basahnya area yang
seharusnya kering, adanya noda karatan atau kotor. Pada tingkat
kebocoran yang lebih besar akan kelihatan cairan yang menetes
atau mengalir.
2. Battery
Periksa battery dan tempatnya terhadap korosi, keretakan,
kebocoran pada penutupnya dan kondisi dari terminalnya,
liv
sambungannya dan harness-nya. Tumpukan kapur juga merupakan
indikasi terdapatnya masalah.
4. Pemeriksaan Operasional
Memeriksa tekanan oli, suhu, alternator dan alat ukur lain dan
memastikan semuanya bekerja dengan baik dan tidak ada yang
rusak.
5. Sistem Pelumasan
Periksa selalu level oli dan kondisinya.
6. Hose Saluran Sistem Pendingin
Periksa semua hose dan clamp pada saluran sistem pendingin. Bila
hose terasa atau keras dan getas, maka ganti hose tersebut. Puntir,
tekan dan remas hose untuk memastikan hose tersebut tidak terlalu
lembek atau tidak terlalu keras. Goyang hose pada sambungannya
untuk memastikan clamp-nya tidak kendor.
7. Radiator
Periksa kondisi radiator fins. Bila terdapat fins yang bengkok atau
kotor, hal ini akan mengurangi effesiensi pendinginan. Periksa
semua bagian dari kebocoran dan kerusakan.
8. Air Pendingin
Periksa level air pendingin dan pastikan pula tidak terdapat kotoran
atau perubahan warna.
lv
9. Sistem Air Intake
Periksa air intake system dari kebocoran, hambatan dan kerusakan
komponen.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara umum hasil hasil kerja praktek yang dilakukan di Hotel St
Regis Bali Resort ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hotel St Regis Bali Resort ini merupakan salah satu hotel Marriot
Hotels & Resort, yang terletak di Nusa Dua bagian selatan Bali,
Indonesia. Resort ini di buka pada tanggal 15 September 2008
dengan 123 Suite & Villas
2. Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal.
3. Panel kontrol generator set memiliki peranan penting pada generator
set karena panel ini mengatur dan memonitor kondisi mesin, output
generator dan juga memberikan proteksi kepada mesin apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti suhu mesin meningkat
melebihi batas dan tekanan oli turun dibawah normal.
lvi
4. Perawatan dan pemeliharaan generator dalam sebuah hotel sangat
di perlukan karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan
yang terstrukur dan berjalan continue dapat mengurangi biaya atau
kerugian baik dari segi waktu dan material.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil kerja praktek ini antara lain :
1. Sebelum melakukan pemeliharaan generator sebaiknya kita harus
mempelajari dan mengetahui SOP (Standard Operating Procedure).
2. Sebelum melakukan perawatan, sebaiknya setiap gejala kerusakan
harus diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
3. Gunakanlah perlengkapan keamanan agar mengurangi terjadinya
kecelakaan pada saat pemeliharaan generator.
lvii
DAFTAR PUSTAKA
Soenarta, N. Furuhara, S., 1995, Motor Serba Guna, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
lviii