Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

(PKL)
PADA PT.TIRTA BENING MULYA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mengikuti Ujian Nasional Tahun


Pelajaran 2015/2016

Disusun oleh :
Kelas XI AKUNTANSI 1
1. FEBI CAROLIN FIRLIANI NIS: 141510015
2. LIA FAUZIYAH NIS: 141510020
3. NITA RIA ERTIANA NIS: 141510023
4. RINA SINTIA NIS: 141510026

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

SMK NEGERI 1 INDRAMAYU


PROGRAM KEAHLIAN : KEUANGAN
Jl. Gatot Subroto No. 47 Tlp. (0234) 271180, Fax. (0234) 272120
INDRAMAYU
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang disusun oleh :
Kelas XI AKUNTANSI 1
1. FEBI CAROLIN FIRLIANI NIS: 141510015
2. LIA FAUZIYAH NIS: 141510020
3. NITA RIA ERTIANA NIS: 141510023
4. RINA SINTIA NIS: 141510026
Program Studi Kejuruan : Keuangan
Paket Kejuruan : Akuntansi
Dengan judul : Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Pada PT. TIRTA BENING MULYA

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA PT.TIRTA BENING MULYA
Disahkan di Indramayu pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 12 Maret 2016

Pembimbing Pembimbing

SAEFUDIN DZUHRI UKAR SUHARJA


NIP. 1969 1003 200501 1008 NIP. 2000004

Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansi

Asni Zulfah, S.Pd


NIP. 19800410 200801 2 008
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini Kami persembahkan kepada :


1. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang tidak pernah bosan membimbing Kami
2. Seluruh keluarga tercinta yang senantiasa memberikan semangat
3. Bapak Drs. Jenjen Jaeni Dahlan,M.M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Indramayu
4. Ibu Upi Rina Puspitasari,S,Pd Selaku Wali Kelas XI Akuntansi 1
5. Ibu Saifudin Djuhri,S,Pd selaku Pembimbing
6. Segenap Dewan Guru SMK Negeri 1 Indramayu
7. Bapak Ukar Suharja, SE selaku Pembimbing Industri/Lapangan
8. Segenap Staff PT. TIRTA BENING MULYA
9. XI Akuntansi 1
10. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Indramayu
MOTTO

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, orang-orang yang masih terus
belajar akan menjadi pemilk masa depan.

Bermimpilah yang sebesar-besarnya tapi bersegeralah untuk menegerjakan kebaiakan yang


terdekat.

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Prakerin ini. Sholawat serta salam
kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Laporan yang kami susun ini adalah bukti bahwa kami telah melaksanakan praktik kerja
industri di PT. TIRTA BENING MULYA, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman kami.
Laporan ini berisi mengenai hasil praktik kerja industri yang kami laksanakan selama 2,5
bulan, yang dimulai pada tanggal 04 Januari 2016 dan berakhir pada tanggal 12 Maret 2016 di PT.
TIRTA BENING MULYA yang data dan keterangannya kami peroleh dari beberapa pihak dan
narasumber.
Dengan tersusunnya laporan ini kami sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jenjen Jaeni Dahlan, M.M.Pd sebagai kepala SMK Negeri 1 Indramayu
2. Upi Rina Puspitasari,S,Pd sebagai wali kelas kami
3. Bapak Saifudin Djuhri,S,Pd sebagai pembimbing kami
4. Segenap dewan guru SMK Negeri 1 Indramayu
5. Bapak Ukar Suharja, SE dan Segenap Staff PT. TIRTA BENING MULYA
6. Serta pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini
Semoga kebaikan mereka diterima dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT, dan semoga
dengan dibuatnya laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dan kami berharap semoga
hasil kerja keras kami mendapat ridho dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Indramayu, 12 Maret 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................................................... i
Halaman Persembahan ............................................................................................................................. ii
Motto..........................................................................................................................................................iii
Kata Pengantar..........................................................................................................................................iv
Daftar Isi .................................................................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II : Tinjauan Tempat Praktik Kerja Industri
A. Sejarah Berdirinya .......................................................................................................... 5
B. Struktur Organisasi ......................................................................................................... 6
C. Letak Geografis .............................................................................................................. 7
BAB III : Pembahasan (Kegiatan)
A. Bahan Baku ................................................................................................................... 9
B. Bahan Pembantu .......................................................................................................... 10
C. Barang Proses ............................................................................................................... 11
D. Barang Jadi.................................................................................................................... 12
E. Tujuan Pengelolaan Bahan Baku .................................................................................. 18
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. 20
LAMPIRAN ............................................................................................................................................... 21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................................................................... 25
BAB I
A. LATAR BELAKANG PRAKERIN
Pengaruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era ini membawa iklim
yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang bisnis dan managemen, disisi lain era
ini juga membawa persaingan yang sangat ketat dibidang teknologi. Oleh karena itu, kita sebagai
penerus dimasa yang akan datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan
dalam dunia usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
mengadakan salah satu program Paktek kerja Lapanagan (PKL).
Dengan diwajibkannya siswa untuk melaksanakan praktek kerja Lapangan (PKL) dimana setelah
pelaksanaan kegiatan tersebut siswa diwajibkan untuk membuat laporan, dimana laporan
tersebut digunakan sebagai bukti kegiatan siswa dalam melakukan prakerin selama waktu yang
ditentukana dan sebagai pengalaman di dunia usaha setelah lulus nanti.
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistimatik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibetuk
melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengajarkan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan
Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari
dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun
ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Ada beberapa peraturan tentang Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan putusan Menteri. Adapu
peraturan Praktek Kerja Lapangan(PKL) adalah sebagai berikut:
Tercantum pada UU. NO. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang.
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan
menngkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dam meningkatkan
pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan
untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembanga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) serta kebudayaan;
Peraturan Pemerintah NO. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Nasional, serta Keputusan Menteri NO. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa
Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam
sekolah dan Pendidikan diluar sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami tulisakan dalam laporan ini adalah sebagai berikiut :
1. Perbedaan antara Persediaan dan Kartu Persediaan
2. Bagaimana prosedur pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku
3. Bagaimana proses pembuatan dari Bahan Baku, Barang Dalam proses menjadi Barang
Jadi (Water Glass).
4. Bagaimana Metode Pencatatan Persediaan.
5. Tujuan dibuatnya Kartu Persediaan.
6. Tujuan pengelolaan Persediaan Bahan Baku.
C. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Dalam melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin), memiliki berbagai macam tujuan antara lain :
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan Profesional yaitu tenaga
kerja yang memiliki kemampuan baik dibidang pengetahuan maupun keterampilan
kerja.
Mendorong siswa untuk berjiwa swasta dan mandiri.
Untuk mendapat wawasan dan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori
yang di dapat disekolah dengan di tempat praktek kerja yang sesungguhnya.
Memberikan penghasilan dan remidiasi social bagi sebagian pelajar yang kurang
mampu.
Menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan.
Meningkatkan kualitas managerial siswa dalam mengamati permasalahan dan
persoalan baik dalam bentuk teori maupun kenyataan yang sebenarnya.

D. Tujuan Pembuatan Laporan


Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa / siswi
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Adapun tujuan dalam pembuatan
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), antara lain :
Menghasilkan ilmu teori yang didapat di sekolah dengan langsung turun ke dalam dunia
usaha.
Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang
didapat di sekolah dengan Praktek kerja yang sesungguhnya.
Meningkatkan kreativitas siswa/siswi dalam penulisan yang bersifat objektif dan ilmiah.
BAB II
TINJAUAN TEMPAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A. Sejarah Berdirinya

PT. Tirta Bening Mulya pertama kali didirikan pada tanggal 22 Juni 1989 terakhir
mengalami perubahan dengan akta pendirian Nomor 67 yang ditandatangani oleh Notaris Agus
Madjid, SH di Jakarta dengan Nama PT. Tirta Bening Mulya
Seiring dengan perkembangannya PT. Tirta Bening Mulya tumbuh dan berkembang
menjadi perusahaan yang besar, sehingga sampai sekarang PT. Tirta Bening Mulya merupakan
perusahaan induk.
Perlu dijelaskan pula bahwa setelah ada perubahan akta pendirian yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Tanggal 9
Oktober 1998 No. C2-18.944.HT.1998 yang telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat tertanggal 01 Juli 1999 Nomor 67 yang telah diterima oleh Departemen Hukum dan
Perundang-Undangan RI tanggal 2 Juli 1999.
Dibawah kepemimpinan Bapak Heng Erik Harvy Hendrik, PT. Tirta Bening Mulya,
merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi Water Galss yang digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun, keramik, kertas, batik dan yang lain, produknya
yang sebagian besar dipasarkan di sekitar Pulau Jawa bahkan ada juga di luar pulau Jawa .
Adapun alasan-alasan perusahaan memilih lokasi di daerah tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a. Pasokan bahan diluar bahan baku terutama gas alam terletak disekitar pabrik.
b. Lokasi pabrik strategis dengan jalur transportasi
c. Dalam mendapatkan sumber tenaga kerja perusahaan tidak mengalami kesulitan.
Aktivitas Umum Perusahaan
PT. Tirta Bening Mulya bergerak dalam bidang industri kimia sehingga aktivitas umumnya
adalah memproduksi water glass yaitu mengolah dari bahan baku pasir kwarsa dan soda ash.
Perlu di ketahui bahan baku pasir kwarsa berasal dari daerah Belitung Sumatera, sedangkan soda
ash berasal dari Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Bahan baku tersebut di atas diolah menjadi
barang jadi yang di sebut Water Glass. Produk jadinya yang sebagian besar pemasarannya dijual
di wilayah pulau jawa.
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur
organisasi PT. Tirta Bening Mulya adalah sebagai berikut :
1. Direktur

Direktur mempunyai tanggung jawab atas jalannya usaha perusahaan dan bertugas
mengurus segala masalah ekstern perusahaan, dimana dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya ia dibantu oleh seluruh staf dan karyawannnya.
2. Manager

Manager membawahi empat kepala bagian yaitu:


a. Bagian Personalia dan Umum
b. Bagian Akuntasi dan Keuangan
c. Bagian Distribusi dan Gudang
d. Bagian Produksi
e. Bagian Tehnik
f. Bagian Laboratorium
3. Bagian Personalia dan Umum

Bagian ini bertugas dalam mengurusi masalah administrasi karyawan, membuat daftar absensi
karyawan, & menghitung upah lembur dan upah karyawan
4. Bagian Akuntansi dan Keuangan

Bagian Akuntansi dan Keuangan adalah bagian yang bertugas dibidang administrasi
perusahaan untuk mencatat dan membukukan semua transaksi yang terjadi, baik transaksi
sehari-hari dan transaksi tahunan. Pencatatan dan pembukuan transaksi tersebut berguna
untuk membuat laporan keuangan akhir bulan mapun akhir tahun dan untuk mengetahui
keadaan financial perusahaan apakah mengalami keuntungan atau kerugian selama periode
akuntansi perusahaan. Yang semua proses kegiatan keuangan diakses dan disimpan dalam
komputer.
5. Bagian Distribusi dan Gudang

Bagaian ini bertugas untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran barang di gudang, serta
mengatur pembelian barang yang diperlukan perusahaan seperti spare part, bahan pembantu
lainnya yang berhubungan dengan proses produksi. Selain itu mengatur pendistribusian barang
jadi kepada konsumen.
6. Bagian Produksi

Bagian ini mempunyai beberapa point tugas yaitu mengawasi & memonitor hasil kerja dari
seluruh proses produksi serta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan proses
produksi tersebut.
7. Bagian Tehnik

Yang memilik tugas antara lain memelihara, memperbaiki & bertanggung jawab terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan proses produksi serta memonitor hasil kerja, mengingat
pengaruhnya terhadap proses produksi.
8. Bagian Laboratorium

Tugas bagian ini yaitu menetukan kualitas bahan baku yang digunakan untuk proses
produksi, menganalisa kualitas bahan baku dan hasil produksi, mengawasi dan memastikan
kualitas bahan baku dan produk jadi sesuai dengan spesifikasi yang di tentukan, & mengontrol
barang jadi yang akan dikirim ke customer / pelanggan.

A. Letak Geografis
PT. Tirta Bening Mulya Terletak di Jl. Raya Losarang (Pangkalan)
Km. 70 Telp. (0234) 505262 506828
P.O Box. 001Losarang Indramayu.
BAB III
PEMBAHASAN
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan mentah
(bahan baku) menjadi barang jadi yang siap untuk digunakan. Perusahaan manufaktur sangat
berhubungan dengan fitur teknologi dan teknik rekayasa dalam melakukan proses pengolahan
bahan baku.
1. Pengertian persediaan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007 : 14.3) persediaan adalah asset :
a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b) Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau
c) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa.
Menurut Warren, reeve, fess (2005 : 440) persediaan adalah barang dagang yang disimpan untuk
dijual dalam oparasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau
disimpan untuk tujuan itu
Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi
selanjutnya disebut persediaan barang dagang. Perusahaan menggunakan sistem inventory stock
karena perputaran persediaannya cukup tinggi dan beragam untuk mengantisipasi penjualan
supaya tidak terjadi kekurangan persediaan.
A. Persediaan barang dagangan
Barang yang ada di gudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang untuk dijual kembali.
Barang yang diperoleh untuk dijual kembali diperoleh secara fisik tidak diubah kembali, barang
tersebut tetap dalam bentuk yang telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatnya.

B. Persediaan manufaktur
1. Persediaan bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk
jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. Bahan baku merupakan unsur
dasar yang diolah dengan menggunakan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, hingga
berubah menjadi produk jadi. Persediaan bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan Water
Glass, yaitu :
PT. Tirta Bening Mulya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang industri kimia yang umumnya memproduksi WATER GLASS.
Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana
bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Macam macam bahan baku dalam pembuatan Water Glass :
Pasir kuarsa (quartz sands) merupakan pelapukan dari batuan beku asam seperti batu
granit, gneiss atau batu beku lainnya yang mengandung mineral utama kuarsa. Hasil
pelapukan ini kemudian mengalami proses sedimentasi, terbawa air atau angin
kemudian diendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau pantai. Karena jumlahnya yang
cukup besar dan terlihat memutih di sepanjang tepi sungai, danau atau pantai tersebut,
maka di Indonesia lebih dikenal dengan nama pasir putih.
Fungsi pasir kwarsa adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen
pada air minum, air tanah, air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Selain di
bidang pengolahan air, pasir silika dapat digunakan diberbagai industri. Dalam kegiatan industri,
penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama
maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industry, water
glass, gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan
abrasit (ampelas dan sand blasting).
Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca, yaitu dengan jalan
meleburkannya bersama bahan-bahan lain seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan.
Sebagai bahan pembentuk gelas kontribusi silica (SiO2) sangat dominan.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan
Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung. Pasir
kuarsa yang di gunakan PT. Tirta Bening Mulya didatangkan dari Bangka (Bangka Sand).
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kwarsa juga dikenal dengan
nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti
kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang
terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Fungsi pasir kwarsa adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen
pada air minum, air tanah, air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Selain di bidang
pengolahan air, pasir silika dapat digunakan diberbagai industri. Dalam kegiatan industri,
penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama
maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industry, water
glass, gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan
abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor,
industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca, yaitu dengan jalan meleburkannya
bersama bahan-bahan lain seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan. Sebagai bahan
pembentuk gelas kontribusi silica (SiO2) sangat dominan.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan
Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung. Pasir
kuarsa yang di gunakan PT. Tirta Bening Mulya didatangkan dari Bangka (Bangka Sand).

Soda ash berbentuk bubuk, dan warnanya putih. fungsinya untuk mempercepat proses
pembakaran, menurunkan titik lebur, mempermudah pembersihan gelembung dan
mengoksidasi besi. Soda Ash yang digunakan PT. Tirta Bening Mulya dalam
memproduksi Water Glass berasal dari Amerika Serikat, China dan Jepang.

Caustic soda memiliki rumus kimia yaitu NaOH yang bersifat basa, tidak berbau dan
tidak berwarna . Caustic soda merupakan bahan kimia yang sangat korosif dan reaktif.
larutan Caustic soda mudah bereaksi dengan logam seperti aluminium, magnesium,
seng, timah, kromium, perunggu, kuningan, tembaga, dan paduan mengandung logam.
Beberapa industri yang menggunakan coustic soda antara lain yaitu pabrik sabun, detergen pulp
dan kertas, caustic soda juga digunakan dalam industri minyak dan gas serta tekstil.

Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku


Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku ini terdiri dari :
a) Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli (prosedur pembelian bahan baku)
b) Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok (prosedur
retur pembelian bahan baku)
c) Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
d) Prosedur pengembalian barang gudang

2. Persediaan barang dalam proses


Persediaan barang dalam proses adalah Barang yang membutuhkan proses lebih lanjut sebelum
penyelesaian. Persediaan barang dalam proses pembuatan Water Glass, diantaranya :
Mixing bahan baku
Kaca R 3
Kaca R 2.3
Water glass boume dan rasionya belum sesuai yang diinginkan customer

3. Persediaan barang jadi


Barang jadi adalah Barang yang sudah selesai diproses dan siap untuk dijual. Barang jadi yang di
produksi PT. Tirta Bening Mulya adalah Water Glass (Sodium Silikat), bahan ini berbentuk cairan
kental dan tidak berwarna (bening). Water Glass berfungsi sebagai pengikat material dalam sabun.
penggunaan Water Glass juga akan memberikan kesan berkilau pada sabun colek, selain itu dapat
digunakan sebagai bahan baku keramik, sebgai penguat pembuatan batik, dan banyak lagi
perusahaan industri yang menggunakan water glass. Bahan ini sangat mudah beku, jadi bila tidak
dipakai, sebaiknya bahan ini di simpan dengan tutup yang rapat. Jenis-jenis barang jadi yang siap
dijual, diantaranya :
Water glass BE 51 (Drum) R 2,3
Water glass BE 42 (Tkr) R 3,2
Water glass BE 58 (Drum) R 2,3
Cullet R 2,30 & Cullet R 3,0

PROSES PRODUKSI WATER GLASS


PROSES PABRIKASI
Proses pabrikasi yang dilakukan untuk memproduksi kaca sodium silikat dan sodium silikat cair
meliputi :
1) Pemurnian Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa dikeringkan dengan alat rotary kiln yang dilengkapi pemanasan dengan suhu 100oC.
Hal itu dilakukan untuk menghilangkan air yang terdapat dalam pasir kuarsa tersebut, sehingga
bisa dipastikan bahwa pasir yang keluar dari rotary kiln sudah bebas air.
2) Pencampuran
Pasir kuarsa yang sudah diuji kualitasnya dan siap untuk dilakukan proses produksi di masukkan
ke silo 1 dan soda ash ke silo 2, kemudian ditimbang sesuai komposisi yang diinginkan pelanggan
dan di campur dengan mixer. Pasir kuarsa dan soda ash yang sudah tercampur disebut bahan
baku.
3) Peleburan
Bahan baku yang sudah tercampur dimasukkan ke dalam dapur dengan alat yang bernama
dosing. Bahan baku kemudian dilebur didalam dapur dengan suhu 1.350oC. Hasil peleburan dari
dapur akan leleh mejadi kaca sodium silikat.
4) Pelarutan
Proses pelarutan dilakukan dengan melarutkan kaca sodium silikat yang dihasilkan dari dapur,
kemudian dilarutkan dalam air sebanyak 3.000 Liter di dalam agitator sambil dapanaskan 300C
5) Pengentalan
sodium silikat cair yang dihasilkan dari Agitator ditampung dalam bak penampung, kemudian
dilakukan proses pengentalan di dalam evaporator yang dialiri uap pada suhu 100oC serta
diukur dengan alat ukur baumemeter.
PROSES AKHIR
Setelah dihasilkan kaca sodium silikat dan sodium silikat cair, selanjutnya melewati proses
pengemasan sebagai berikut :
1) Produk kaca sodium silikat dikemas yaitu dalam kemasan jumbo
2) Produk sodium silikat cair ditempatkan dalam drum dengan kapasitas 330 Kg dan dalam
tangker 20.000 Kg-25.000 Kg.
Penggunaan Water Glass (Sodium Silikat) Secara Umum
Sodium silikat digunakan sebagai bahan dasar kimia di berbagai industri seperti :
Sabun batangan, sabun krim, sampo dan bubuk deterjen
Pemutih peroksida dan perekat dalam industri tekstil
Bahan perekat (adesif), terutama untuk bahan penyegel/pembungkus tertutup dan
kertas laminating
Industri batik
Pengelasan lapisan besi
Waduk atau sebagai bahan campuran semen untuk bangunan
Keramik
Campuran bahan cat
Campuran bahan pembersih
Pelindung pelapisan
Kertas berombak untuk pembungkus
4. Persediaan bahan pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi Water Glass,
antara lain :
Aluminium sulphat
Air bersih
Drum kosong
Solar
5. Persediaan rupa-rupa
Persediaan rupa-rupa adalah Barang seperti perlengkapan kantor, kebersihan dan pengiriman,
Persediaan ini biasanya dicatat sebagai beban penjualan umum.

2. Pengertian Kartu Persediaan


Kartu persediaan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat persediaan barang yang terdapat
dalam gudang, kartu persediaan bisa digunakan untuk mencatat persediaan barang dagangan
dalam perusahaan dagang dan mencatat persediaan bahan baku, dan bahan pembantu untuk
perusahaan manufaktur.
Setiap satu jenis barang, dibutuhkan satu kartu persediaan pula. Jadi, jika terdapat sepuluh macam
barang maka kita akan membutuhkan sepuluh kartu persediaan.
Ada tiga hal yang dicatat dalam kartu persediaan, yaitu penambahan, pengurangan dan saldo yang
ada setelah terjadinya suatu transaksi. Kartu persediaan menyediakan tiga kolom untuk hal
tersebut. Masing-masing kolom dibagi dalam tiga sub kolom yang berisi :
Banyaknya unit (kuantitas)
Harga pokok per unit (harga satuan)
Jumlah (kuantitas dikalikan harga pokok)
Penambahan dalam kartu persediaan, biasanya berasal dari pembelian barang. Disamping
pembelian, penambahan dalam kartu persediaan juga dapat berasal dari penjulan retur.
Pengurangan dalam kartu persediaan, pada umumnya berasal dari penjualan barang.
Pengurangan dapat juga terjadi dari pembelian retur.
3. Metode pencatatan
Metode pencatatan persediaan dalam sebuah perusahaan, akan mempengaruhi neraca maupun
laporan laba rugi. Metode pencatatan persediaan pada dasarnya dibedakan menjadi 2, yaitu :
Metode fisik (sistem periodik)
Metode saldo permanen (perpetual method)

4. Tujuan di buatnya kartu persediaan adalah :


Untuk mengetahui nilai persediaan yang masih ada
Untuk mengetahui harga pokok barang
Untuk meningkatkan produksi Water Glass, kartu persediaan harus dibuat dengan teliti. Jangan
sampai terjadi kesalahan pencatatan jumlah kuantiti maupun jumlah Rupiah, karena kartu
persediaan yang valid dapat menekan biaya produksi.
Dalam mengelola bahan baku, bahan pembantu serta barang proses dibutuhkan metode
pencatatan yang baik serta efisien guna meningkatkan proses produksi. Berikut ini adalah format
pencatatan kartu persediaan Bahan Baku, Bahan Pembantu & Barang Proses pada PT. Tirta
Bening Mulya.

PT. TIRTA BENING MULYA


INDUSTRI KIMIA Waterglass
Jl. Raya Losarang (Pangkalan) Km. 70
Losarang Indramayu - Jawa Barat
KARTU PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU
Kode :
Nama:

SALDO
QUANTITY (KG) MUTASI (Rp)
TANGGAL KETERANGAN AKHIR
MASUK KELUAR MASUK KELUAR (Rp)
Saldo awal

Saldo akhir
TOTAL

Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun
siap pakai sebagai alat produksi. (Pasal 1 Angka 11 UU Nomor 5 Tahun 1984 Tentang
Perindustrian).
Barang jadi yang terdapat pada PT. Tirta Bening Mulya adalah Water Glass.
Water glass itu sendiri adalah
Macam-macam barang jadi yang terdapat pada PT. Tirta Bening Mulya :
Water Glass BE 58 R 2,3 Water Glass BE 51 R 2,28 (TKR)
Water Glass BE 51 R 2,3 (DRUM) Water Glass BE 54 R 2,3
Water Glass BE 51 R 2,3 (TKR) Water Glass BE 47/48 R 2,3 (TKR)
Water Glass BE 42 R 2,1 (TKR) Water Glass BE 52 R 2,3 (TKR)
Water Glass BE 42 R 3 (TKR) Water Glass BE 45/46 R 2,3 (TKR)
Water Glass BE 51 R 2,2 (DRUM) Water Glass BE 44 R 2,3 (TKR)
Water Glass BE 50 R 2,5 Water Glass BE 42 R 1,69
Cullet (Potasium) R 2,3 Water Glass BE 52 R 2,1
Water Glass BE 45 R 2,5 Cullet R 2,3
Water Glass BE 42 R 2,3 (DRUM) Water Glass BE 39/40 R 3,0 (TKR)
Water Glass BE 42 R 2,3 Water Glass BE 50 R 2,3 (DRUM)
Water Glass BE 50 R 2,3 (TKR) Water Glass BE 47 R 2,8
Water Glass BE 48 R 2,3 (DRUM) Water Glass BE 58 R 1,8
Water Glass BE 52 R 2,3 (DRUM) Water Glass BE 50 R 1,8
Water Glass BE 42 R 3 (DRUM) Potasium Silicate BE 40 R 2,3
Berikut ini adalah format pencatatan kartu persediaan Barang Jadi pada PT. Tirta Bening Mulya.

PT. TIRTA BENING MULYA


INDUSTRI KIMIA Waterglass
Jl. Raya Losarang (Pangkalan) Km. 70
Losarang Indramayu - Jawa Barat
KARTU PERSEDIAAN BARANG JADI
Kode: 1054
Nama
: WATER GLASS

QUANTITY (Kg) SALDO


MUTASI (Rp)
TGL KETERANGAN AKHIR
KELUA KELUA
MASUK (Rp)
R MASUK R
SALDO AWAL = 0 Kg
Hasil Produksi WG BE 42 R2,3
Penjualan WG BE 42 R2,3

SALDO AWAL = 0 Kg
Hasil Produksi WG BE 42 R3,2
Penjualan WG BE 42 R3,2

TOTAL 0 0 0 0 0,00

Selain melakukan pengelolaan kartu persediaan, bagian Akuntansi diharuskan mengelola Buku
Pembelian dan Buku Penjualan, berikut ini adalah format Buku Pembelian dan Buku penjualan
yang ada pada PT. Tirta Bening Mulya.

PT. TIRTA BENING MULYA


INDUSTRI KIMIA Waterglass
Jl. Raya Losarang (Pangkalan) Km. 70
Losarang Indramayu - Jawa Barat

BUKU PEMBELIAN
Kode :
Nama :

TANGGAL & QUANTITY HARGA SATUAN JUMLAH


KETERANGAN
NO. BUKTI (Kg) (Rp) (Rp)
0

TOTAL 0 0

PT. TIRTA BENING MULYA


DAFTAR PENJUALAN
PERIODE :
RP. US $
NO. NO. TOTA
TGL LANGGANAN PRODUK QTY HARG TOTA HARG TOTA KURS PPN
PO SJ L
A L A L

Keterangan :
Data-data pada Daftar Penjualan di dapat dari beberapa dokumen seperti :
Purchase Order
Surat Jalan

TUJUAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Pengelolaan persediaan bahan baku adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga
agar persediaan bahan baku tetap stabil sesuai rencana. Pengelolaan dapat dilaksanakan
dengan melakukan pencatatan terhadap bahan baku secara berkala atau terus menerus.
Tujuan pengelolaan persediaan itu sendiri adalah :
1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan bahan baku
sehingga menyebabkan proses produksi terhenti.
2. Menjaga agar penentuan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar
sehingga biaya yang berkaitan dengan persediaan dapat ditekan.
3. Menjaga agar pembelian bahan secara kecil-kecilan dapat dihindari.
Selain itu tujuan dasar dari pengelolaan persediaan bahan baku adalah kemampuan untuk
mengirimkan surat pesanaan pada saat yeng tepat kepada pemasok terbaik untuk memperoleh
kuantitas yang tepat.Jadi dalam rangka mencapai tujuan diatas pengendalian persediaan dan
pengadaan perencanaan bahan baku yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan untuk produksi serta kapan pesanaan terhadap bahan baku dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang berhasil kami himpun dan kami kembangkan melalui uraian-uraian
pada BAB III, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
PT. Tirta Bening Mulya adalah perusahaan manufaktur yang pencatatan akuntansi
menggunakan system perpetual yang terus-menerus harus dipantau setiap hari.
Dalam mengerjakan harus teliti, jika ada ketidakcocokkan data bagian gudang dan bagian
akuntansi maka periksa kembali, mungkin ada kesalahan catat atau hal-hal lainnya yang dapat
menyebabkan perbedaan data.
Kartu persediaan yang valid dapat menekan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan
produksi Water Glass.

A. Saran
Saran yang dapat Kami berikan sebagai berikut :
Alangkah lebih baik lagi apabila semua siswa dikirim pada DU/DI yang pekerjaannya sesuai
dengan bidang keahliannya.
Kami berharap untuk tahun yang akan datang setiap siswa yang ingin di berangkatkan
Prakerin harap di beri bimbingan terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

http://facebook.com/marioteguh

https://www.academia.edu/8672944/PANDUAN_PEMBUATAN_LAPORAN_PRAKERIN_a
bu_furqon

http://www.slideshare.net/Baenudin/contoh-laporan-pkl-smk-16187302

Ikatan Akuntansi Indonesia (2007 : 14.3) tentang persediaan

Warren, reeve, fess (2005 : 440) tentang persediaan


LAMPIRAN

# Bahan Baku: Soda Ash dan Pasir Kwarsa

# Silo(Pencampuran Bahan Baku)&Rotary Klin(Pemurnian Pasir) # Dapur&Dosing(Peleburan)

# Kaca (Hasil Peleburan Bahan Baku) # Agitator (Pelarutan Kaca dengan Air)
# Evaporator (Pengentalan Water Glass ) # Bak Penampung Water Glass

# Pengemasan sesuai rasio yang di inginkan customer (Tangker, Drum, Mobil)


# mengeprint faktur # mengecek surat jalan dari customer

# mengarsipkan faktur penjualan # menginput data dari surat jalan ke daftar penjualan

# memasukan faktur untuk di arsip


# menginput data pengeluaran dan pemasukan dari gudang ke komputer akuntansi (Mcs.Acces)

# membuat data pembantu/kode barang # mencatat nota pengeluaran spare part

# menginput data pemakaian spare part dari nota # menginput laporan stok barang gudang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : Feby Carolin Firliani


NIS :141510015
TTL : Indramayu, 08 Februari 2000
ALAMAT : Desa Lohbener, Blok Bojong Rt.07 Rw.02
NAMA AYAH : Dasuki
NAMA IBU : Lirih
PENDIDIKAN : - SD Negeri Lohbener 2
- SMP Negeri 1 Lohbener
- SMK Negeri 1 Indramayu
HOBBY : Makan, Ngopi, Traveling
PENGALAMAN MENARIK : Saat ngekost bareng ena&lia rasanya aduhaiii :-D
BUAH PENA : Kita hidup utuk bahagia maka dekaitalah yang membahagiaan dan jauhilah
yang merusak kebahagiaan

Tanda Tangan

Feby Carolin Firliani


NAMA : Lia Fauziyah
NIS : 141510020
TTL : 20 Februari 1998
ALAMAT : Desa Lohbener Rt.05 Rw.03, Jatibarang Indramayu
NAMA AYAH : Sakiman
NAMA IBU : Alpiyah
PENDIDIKAN : - MI Negeri Lohbener
- MTS Negeri Jatibarang
- SMK Negeri 1 Indramayu
HOBBY : Makan, traveling
PENGALAMAN MENARIK : Saat praktek kerja lapangan di TBM dan mengetahui proses
produksinya.
BUAH PENA : Keberhasilan itu perlu diperjuangkan bukan hanya di impikan.

Tanda Tangan

Lia Fauziyah
NAMA : Nita Ria Ertiana
NIS : 141510023
TTL : Indamayu, 19 November 1998
ALAMAT : Desa Sukasari Rt.12 Rw.03, Kec. Arahan Indramayu
NAMA AYAH : Sarwa
NAMA IBU : Alm. Karsinah
PENDIDIKAN : - TK Perdana
- SD Negeri 2 Sukasari
- SMP Negeri 1 Lohbener
- SMK Negeri 1 Indramayu
HOBBY : Membaca novel, nyanyi, mendengarkan musik.
PENGALAMAN MENARIK : Bisa mendapatkan tempat prakerin yang menyenangkan.
BUAH PENA : Optimistis even in the face of reality

Tanda Tangan

Nita Ria Ertiana


NAMA : Rina Sintia
NIS : 141510026
TTL : Indramayu, 27 Agustus 1998
ALAMAT : Jl.Bebas Rt.01 Rw.01 No.42 Desa Tugu, Sliyeg, Indramayu
NAMA AYAH : Casdiwan
NAMA IBU : Sunteni
PENDIDIKAN : - TK. Kriya Bhakti
- SD Negeri Tugu 1
- SMP Negeri 1 Balongan
- SMK Negeri 1 Indramayu
HOBBY : Makan, Membaca, menghayal, tidur, maen game yang penting senang. :-P
PENGALAMAN MENARIK : Disaat semuanya harus mengantri dan menunggu seakan
membutuhkan kesabaran tingkat dewa. #hehee
BUAH PENA : Hidup itu tidak adil... well biasakanlah !!! :-D

Tanda Tangan

Rina Sintia

Anda mungkin juga menyukai