Anda di halaman 1dari 5

Nama : Made Yoga Dwi Antara

Nim : 1815313038
Kelas : 4B Teknik Listrik

PENDAHULUAN
Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia,
hewan dan tumbuhan, semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Di Indonesia terdapat banyak sekali
sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan
peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang
belum terjangkau energi listrik.
Pembangkit listrik mikro hidro mengacu pada pembangkit listrik dengan skala di bawah
100 kW. Banyak daerah pedesaan di Indonesia yang dekat dengan aliran sungai yang
memadai untuk pembangkit listrik pada skala yang demikian. Diharapkan dengan
memanfaatkan potensi yang ada di desa-desa tersebut dapat memenuhi kebutuhan
energinya sendiri dalam mengantisipasi kenaikan biaya energi atau kesulitan jaringan
listrik nasional untuk menjangkaunya.
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan
cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Pada sungai tukad telaga waja ini
terdapat potensi ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun, debit yang dapat
diandalkan, memiliki kontur yang sesuai dan telah dimanfaatkan untuk PLTMH.

1. RENCANA DENAH LOKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO


(PLTMH)
Pemilihan Lokasi PLTMH
Faktor yang menentukan dalam pemilihan lokasi yang berada di tukad telaga waja ini adalah:
 Debit air
 Menentukan tinggi jatuh air (H)
 Kondisi geologis dan keadaan air
 Faktor sosial dan ekonomis

2. RENCANA JENIS PEMBANGKIT YANG AKAN SAYA BUAT


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala kecil
(kurang dari 100 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai sumber penghasil
energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut clean energy
karena ramah lingkungan. Tenaga air berasal dari aliran sungai yang
dibendung dan kemudian dari ketinggian tertentu dan memiliki debit yang sesuai akan
menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Semakin tinggi jatuhan
air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Pembangkit tenaga air merupakan suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan
ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator

3. KOMPONEN YANG DI BUTUHKAN


Bendungan (Weir)
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada melintang sungai yang berfungsi untuk
membelokkan arah aliran air. Konstruksi bendungan (weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol
tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi muka air cukup untuk dialihkan ke dalam
intake pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Saluran Penyadap (Intake)
Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang digunakan untuk masuknya air dari sungai
menuju saluran pembawa dengan dilengkapi penghalang sampah.
Saluran Pembawa (Headrace)
Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke kolam penenang. Selain itu,
saluran ini juga berfungsi untuk mempertahankan kestabilan debit air. Saluran air untuk sebuah
pembangkit skala kecil cenderung untuk memiliki bangunan yang terbuka.
Saluran Pelimpah (Spillway)
Saluran pelimpah berfungsi untuk mengurangi kelebihan air pada saluran pembawa.
Kolam Penenang (Forebay)
Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar kotoran tidak masuk
dan merusak turbin. Selain itu, kolam penenang ini juga berfungsi untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke dalam pipa pesat.
Pipa Pesat (Penstock)
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam penenang
(forebay) menuju turbin air.
Rumah Pembangkit (Power House)
Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya. Bangunan ini menyerupai
rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan dari hujan dan gangguan-gangguan lainnya.
Saluran Pembuang (Tailrace)
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalirkan air keluar setelah memutar turbin.
Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudu-
sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin terdiri
dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dan lain-lain.
Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox, memanfaatkan perputaran turbin
untuk memutar kumparan magnet di dalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC. Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron.
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya
mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator
sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.
Sistem Kontrol
Sistem kontrol berfungsi untuk menyeimbangkan energi input dan energi output dengan cara mengatur
input (flow) atau mengatur output (listrik) sehingga sistem akan seimbang. Perubahan beban terhadap
waktu peran sistem kontrol sangat penting untuk menjaga stabilitas sistem terutama kualitas listrik yang
dihasilkan pembangkit (tegangan dan frekuensi). Tujuan pengontrolan pada PLTMH adalah untuk
menjaga sistem elektrik dan mesin agar selalu berada pada daerah kerja yang diperbolehkan. Flow control
dapat diartikan sebagai pengaturan besarnya daya hidrolik berupa debit air yang masuk ke turbin dengan
mengatur katup turbin (guide vane).
Panel Hubung dan Lemari Hubung
Jenis dan pengaturan suatu panel hubung (switch board) ditentukan dengan memperhatikan jumlah unit
peralatan, jumlah rangkaian saluran transmisi, sistem kontrol, jumlah petugas kerja (operating personel)
serta skala dan pentingnya pusat listrik yang bersangkutan.
Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator, dan transformator. Jaringan tersebut dapat
menggunakan kawat penghantar berbahan aluminium atau bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi
tegangan rendah biasanya digunakan kawat penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi dapat
berupa tiang baja, beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang aktif atau
bertegangan jika penghantar yang digunakan merupakan konduktor tanpa isolasi
4. PERHITUNGAN
PERHITUNGAN DAYA OUTPUT UNTUK 2 RUMAH
Jenis Beban A4 A5 A6 Total Daya A7 Jam A8 Energi
Jumlah Daya Beban (W) (A4 X Operasi Beban
Beban A5) (h/day) Harian (A6
X A7 )
LAMPU LED 15 W 25 15 375 9 3375
LAMPU LED 8 W 15 8 120 9 1080
AC DAIKIN 850 W 6 850 5100 2 10200
MESIN CUCI 250 2 250 500 1 500
W
TV LED 40’’ 130 W 6 130 780 6 4680
KULKAS 120 W 2 120 240 24 5760
RICE COOKER 395 2 395 790 24 18960
W
SETERIKA 300 W 2 300 600 5 3000
DISPENSER 400 W 2 400 800 24 19200
POPMA AIR 300 W 2 300 600 2 1200
TOTAL 9905 67955

Perhitungan Debit Rencana PLTMH Tukad telaga waja


Untuk mengetahui besarnya debit rencana yang digunakan untuk PLTMH tukad telaga waja ini
maka dilakukan perhitungan debit air yang melalui pipa dalam kondisi aliran penuh.
Nilai yang didapat untuk debit rencana PLTMH ini (aliran pipa penuh) adalah
sebagai berikut:
Vpipa1 = 6,9990 m/s
Vpipa2 = 11,9860 m/s
Qpipa = 0,2565 m3 /s
Jadi, debit yang mengalir pada pipa dalam kondisi pipa penuh (debit rencana
PLTMH) adalah 0,2565 m3 /s.
Perhitungan Debit Pipa tidak Penuh
Berdasarkan perhitungan debit rencana yang digunakan untuk membangkitkan daya
listrik pada PLTMH tukad telaga waja ini adalah sebesar 0,2656 m3/s. Debit rencana tersebut
akan selalu terpenuhi walaupun debit sungai terjadi pada probabilitas 100%. Namun
pada saat ini, debit rencana yang dialirkan pada pipa untuk membangkitkan daya
listrik pada PLTMH tukad telaga waja ini tidak terpenuhi. Dengan demikian, dilakukan
perhitungan debit pada alairan pipa tidak penuh. Didapat nilai debit terukur sungai sebesar
1,1923 m3/s dan air yang dapat dialirkan ke pipa setinggi 7 cm.
Penampang Aliran dalam pipa tidak penuh pada pengukuran ini
Pada pengukuran ini, dilakukan perhitungan dengan rumus Manning. Nilai
yang didapat adalah sebagai berikut:
Vpipa1 = 5,7449 m/s
Vpipa2 = 6,8837 m/s
Qpipa = 0,0592 m3 /s
Jadi, debit yang mengalir pada pipa dalam kondisi ketinggian air 7 cm adalah 0,0592
m3/s.
Perhitungan Daya PLTMH tukad telaga waja
Untuk mengetahui daya listrik yang dapat dihasilkan PLTMH tukad telaga waja ini, maka
dilakukan
perhitungan daya listrik terbangkit. Daya listrik dihitung dengan kondisi pada debit pipa
rencana (aliran pipa penuh), debit aliran dalam kondisi ketinggian air 7 cm dan debit
aliran dalam kondisi ketinggian air 4 cm. Perhitungan daya listrik dilakukan dengan
rumus:
P=ρ. 9,8.Q.H . ηt.ηg (6)
dimana:
ρ = densitas air (kg/m3)
Q = debit air (m3/detik)
H = tinggi terjun air efektif (m)
ηt = efisiensi turbin
ηg = efisiensi generator

Anda mungkin juga menyukai