TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat Sarjana Teknik
di Teknik Mesin
Oleh:
FX DAMAR PRISTADI
045214045
FINAL PROJECT
In Mechanical of Engineering
By:
FX DAMAR PRISTADI
045214045
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Saat ini hampir semua negara mulai mengembangkan energi terbarukan, salah
satunya adalah energi angin. Kincir angin merupakan alat untuk mengubah energi kinetik
dari angin menjadi energi listrik melalui suatu unit transmisi yang dikopel dengan
generator, menggunakan prinsip konversi energi. Unit transmisi yang digunakan adalah
transmisi jenis sabuk-puli yang dalam perubahan ratio transmisinya dapat berubah secara
otomatis sesuai beban yang diinginkan. Hal ini bertujuan agar perubahan ratio dapat
Pembuatan transmisi ini dengan bahan puli yang terbuat dari aluminium. Dalam
watt, 56 watt. Pengujian transmisi dilakukan dengan cara memasang transmisi pada
motor listrik yang kecepatan putarannya dapat diatur oleh inverter dan kemudian
dihubungkan pada kegenerator yang telah dihubungkan dengan beban yang berupa
lampu, dengan variasi pembebanan 0-56 watt yang ditambahkan secara bertahap dengan
kelipatan 8 watt.
didapatkan pada variasi putaran pertama dengan putaran input sebesar 529,625 rpm.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir ini adalah sebagai
persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini karena adanya bantuan, dukungan
dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis
1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
2. Bapak Budi Sugiharto, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Mesin
4. Bapak Ir. YB. Lukiyanto, M.T., Dosen Pembimbing Tugas Akhir Universitas
Sanata Dharma.
5. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Mesin, yang telah membimbing penulis selama
Dharma.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Serta semua pihak yang telah membantu atas terselesainya Tugas Akhir ini yang
Penulis menyadari dalam pembahasan masalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun.
Semoga naskah ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca lainnya.
Jika ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis minta maaf yang sebesar-besarnya,
terima kasih.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2. Kerugian Transmisi Rantai ........................................................... (5)
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... (28)
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... (55)
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.11 Pengambilan Data Kecepatan (rpm) dengan Tachometer ........... (35)
Gambar 3.12 Pengambilan Data Arus Listrik dengan Multimeter ....................... (36)
Gambar 3.13 Inventer Dilihat dari Depan dan Belakang ................................. (36)
Gambar 3.14 Diagram Alir Pengujian dan Pengambilan Data ....................... (38)
Gambar 3.15 Diagram Alir Rangkaian Transmisi dengan Alat Ukur ........... (39)
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Kecepatan Putaran Input dan Ratio Transmisi ........ (47)
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Ratio dan Slip pada Transmisi ....................... (48)
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Daya Motor Listrik dan Slip Yang Terjadi Pada
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Daya Motor Listrik dan Daya Output pada Poros
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Putaran Motor Listrik dan Efisiensi Transmisi ........ (51)
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Pengerjaan lain dari kulit untuk sabuk ............................................... (8)
Tabel 4.1. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Tanpa Beban ........... (40)
Tabel 4.2. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 8 Watt ........... (40)
Tabel 4.3. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 16 Watt ........... (41)
Tabel 4.4. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 24 Watt ........... (41)
Tabel 4.5. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 32 Watt ........... (41)
Tabel 4.6. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 40 Watt ........... (41)
Tabel 4.7. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 48 Watt ........... (41)
Tabel 4.8. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 56 Watt ........... (42)
Tabel 4.9. Data Hasil Perhitungan Menggunakan Program Microsoft Exel ........... (56)
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Telah kita ketahui bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri
dari beragam suku bangsa, yaitu dari sabang sampai merouke. Dimana masyarakat
Indonesia masih banyak dari mereka yang tempat tinggalnya di daerah terpencil yang
sulit terjangkau dari energi listrik. Tidak hanya itu saja kelangkaan bahan bakar migas
juga mempengaruhi dalam penyediaan energi listrik. Padahal kita ketahui manfaat dari
Untuk itu kita sebagai generasi muda dituntut untuk dapat menciptakan inovasi-
mempermudah orang lain dalam mendapatkan energi listrik. Salah satu energi yang
dapat dimanfaatkan adalah energi angin yang memiliki sifat kecepatan berubah-ubah.
Untuk itu perlulah sebuah alat, menggunakan prinsip konversi energi dari energi
mekanik menjadi energi listrik yaitu kincir angin yang dihubungkan dengan generator
listrik. Untuk itu dalam meneruskan daya yang dihasilkan oleh poros kincir angin
diperlukan sebuah unit transmisi yang dapat secara otomatis menyesuaikan kecepatan
Peran transmisi untuk memindahkan tenaga dari poros satu ke poros lainnya yang
membuat inovasi demi inovasi bermunculan. Transmisi dibuat untuk menaikkan atau
menurunkan putaran yang diberikan dari penggerak entah itu dari segi alam (angin,
angin.
b. Mengetahui unjuk kerja (daya input, daya output, ratio, slip, dan efisiensi)
sabuk-V, poros, bandul, pegas serta pengujian unit transmisi sabuk-puli dengan input
konstan. Saat penelitian tidak dimungkinkan pembuatan kincir dalam skala besar,
sehingga memanfaatkan motor listrik 3 phase type YY7124, daya ½ Hp. Output
bervariasi dengan beban lampu (tanpa beban, 8 Watt, 16 Watt, 32 Watt, 40 Watt, 48
Watt, 56 Watt).
meningkatkan kesejahteraan.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
Transmisi merupakan sistem dari suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan
Dengan sistem transmisi sabuk dan puli, dalam memindahkan tenaga akan lebih
cepat. Di karenakan transmisi sabuk dan puli merupakan salah satu sistem pemindah
tenaga otomatis. Tenaga ditransmisikan dari poros yang satu ke poros yang lain
melalui sebuah sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang terpasang pada
poros-poros tersebut.
Kemampuan transmisi dari sistem ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan
antara sabuk dan permukaan puli. Oleh sebab itu, besarnya gaya tegangan dalam sabuk
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(yang mengakibatkan terjadinya tegangan tarik) menentukan besarnya momen puntir
Ada beberapa macam transmisi yang digunakan pada kincir angin antara lain
d. Mudah memasangnya
a. Variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada spoket yang
b. Suara berisik
c. Getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi spoket
d. Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh gesekan
dengan spoket
(dikutip dari Buku Sularso Kiyokatsu Suga, Elemen Mesin, Dasar Perancangan dan
Pemilihan).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.3. Keuntungan Sistem Transmisi Sabuk-Puli
b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk dan puli
ini memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar daripada sistem transmisi roda
Dengan perbandingan transmisi rantai dan transmisi sabuk puli diatas, dalam
perancangan transmisi dari kincir angin akan digunakan transmisi sabuk puli. Maka
dari itu pemilihan jenis sabuk dan material sabuk sangat menentukan dalam kinerja
a. Faktor gesekan
b. Tegangan tarik
c. Elastisitas
d. Frequensi tekukan
dan lain-lain).
Karena sifat-sifat material tidak dapat mengatasi semua jenis tuntutan kebutuhan,
maka seorang perancang haruslah dapat menentukan atau memilih material untuk
Dengan material sabuk dari kulit sapi, maka faktor angka gesekan dapat diatasi.
G Dipres 14 %
S Standar 25 %
Dalam pemilihan jenis sabuk dari kulit, dipakai kode gabungan, misalnya HGLN.
Untuk pemilihan jenis sabuk kulit dipakai patokan Semakin tipis sebuah sabuk
frekwensi tekuknya), maka sabuk yang dipilih harus dari kulit yang dipres semakin
berat dan kulit harus semakin ringan. Kriteria sabuk untuk beberapa pemakaian:
a. Sabuk kulit HG dipakai untuk semua jenis transmisi sabuk, terutama untuk
transmisi tenaga yang besar pada poros dengan jarak yang pendek.
c. Sabuk S dipakai untuk kecepatan rendah, puli bertingkat dan operasi kasar.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.1.2. Sabuk Rata Dari Rajutan dan Tekstil
sutera alam dll) atau dari material sintetik (sutera sintetik, nilon dll) dikenal sebagai
Dibandingkan dengan sabuk dari kulit, sabuk rajutan atau sabuk tekstil memiliki
kelebihan, yaitu: sabuk rajutan atau sabuk tekstil dapat dibuat tanpa sambungan
sabuk rajutan atau sabuk tekstil bersifat peka terhadap robekan pada tepi yang mudah
Sabuk rajutan atau sabuk tekstil yang tebal biasanya dibuat berlapis-lapis.
a. dijahit
Yang paling sering dipakai adalah sabuk balata. Sabuk balata yaitu beberapa
lapis rajutan katun dilem menjadi satu dengan karet alam. Kekuatan dari sabuk
tersebut 2-3 kali lipat kekuatan sabuk kulit. Jenis sabuk ini tidak cocok bila dipakai
diruangan yang panas, peka terhadap oli dan bensin, tetapi tidak peka terhadap
kelembaban udara.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.1.3. Sabuk Plastik dan Sabuk Berlapis Majemuk
Sabuk dari plastik (nilon, perlon dll) memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan
hampir tidak elastik. Tetapi jenis ini jarang dipakai karena faktor gesekannya kurang
baik, sehingga hanya beberapa jenis tuntutan kebutuhan saja yang dapat terpenuhi.
Yang paling sering digunakan atau dipakai adalah sabuk berlapis majemuk tanpa
sambungan. Lapisan-lapisannya terdiri dari plastik dan kulit yang dilem dengan kuat.
Lapisan sentuh dibuat dari kiulit yang dimasak dengan asam krom, lapisan tarik
dari plastik dan lapisan penutup dari rajutan yang divulkanisir dengan karet. Selain itu,
lapisan penutup dapat dibuat dari kulit yang dimasak dengan asam krom agar dapat di
Sabuk ini sangat elastik, tidak kaku dan tidak peka terhadap bahan-bahan
pelumas maupun kelembaban udara. Faktor slipnya kecil (2%) dan umur pakainya
panjang. Karakter transmisi sabuk ini cukup presisi, dapat dipakai untuk rasio yang
besar (1:20) dan kemampuan transmisinya 3 kali lipat sabuk kulit, meskipun jarak
Karena biasanya sabuk ini tipis dan kecil, maka cocok untuk kecepatan yang
a. dilem
b. dijahit
Terutama pada jenis-jenis sambungan inilah tergantung umur pakai dan besarnya
Yang paling baik adalah sambungan dengan lem, karena pada jenis sambungan-
2.2.2. Sabuk-V
elemen penguat terhadap tegangan tarik pada bagian atas dari profil sabuk yang
berbentuk trapesium. Bagian luar dari profil sabuk-V berupa rajutan yang divulkanisir
Sabuk-V sempit ini dipakai untuk kecepatan yang lebih besar dari pada transmisi
sabuk-V standar.
Dalam perancangan ini pemilihan sabuk (Rawedge Cog) digunakan sabuk gigi.
Sabuk gigi merupakan elemen transmisi dengan bentuk gabungan antara rantai dan
sabuk rata. Dengan demikian keuntungan dari kedua jenis elemen transmisi tersebut
1. Fleksibel/luwes/tidak kaku
2. Tidak berisik
Jenis sabuk ini dibuat dari plastik poliuretan atau karet neoprene dengan bagian
inti/bagian pembawa beban yang terletak di zona netral (zona bebas deformasi) dari
kawat baja yang digulung secara memanjang/aksial. Gaya keliling (Fu) yang harus
dipindahkan dari puli yang satu ke puli yang lain oleh sabuk ini dapat mencapai 5000
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung
dengan roda gigi (Sularso, Kiyokatsu Suga, 2004). CVT, lengkapnya Continuously
Variable Transmission, merupakan salah satu sistem pemindah tenaga otomatis yang
banyak digunakan saat ini. Perbedaan dasar CVT dibandingkan dengan pemindah
tenaga lain, seperti transmisi otomatis konvensional dan manual, adalah cara
meneruskan torsi dari mesin ke roda. Pada CVT, tidak lagi digunakan roda-roda gigi
dua puli dan sabuk logam. Karena tidak ada lagi roda-roda gigi, maka pada CVT tidak
ada perbandingan gigi seperti transmisi otomatis konvensional dan manual. Yang ada
adalah perbandingan putaran dari terendah sampai tertinggi. Sebagian besar transmisi
dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang
lebih sampai 500 (kW). (http://web.ipb.ac.id). Transmisi sabuk puli merupakan salah
satu jenis system transmisi. Tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan dari poros yang
satu ke poros yang lain melalui sebuah sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli
memindahkan tenaga, dari puli yang satu ke puli yang lain. Dengan beberapa
pertimbangan bahwa daya dan putaran yang digunakan relatif kecil sehingga dengan
sabuk-V cukup mampu untuk memindahkan gaya dan putaran yang digunakan.
n1 d 2 s 1
i (2.1)
n2 d1 s u
Keterangan:
Sabuk-V Sampai 10
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung kecepatan linier (v) sabuk-V
d1n1
v (2.2)
60 1000
Keterangan:
L 2C d1 d 2 1 d 2 d1 2 (2.3)
2 4C
Keterangan:
b b 2 8(d 2 d1 ) 2
C (2.4)
8
Keterangan:
b 2 L d 2 d1
(Sularso-Kiyokatsu Suga, 170)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d2/2
d1/2
n1
n2
mengalami perbedaan pertambahan panjang antara sisi kendor dan sisi tegang.
menimbulkan gerakan relatip dari sabuk pada puli, yaitu searah dengan arah gerak
terjadinya aus yang terlalu cepat pada sabuk akibat gerakan relatip.
n1 n2
100% (2.5)
n1
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung Daya Keluaran
Pout = Pin – ( x Pin) (2.6)
100
Keterangan:
= slip (%)
daya yang dihasilkan oleh poros puli digerakkan (Pout) dengan daya yang diberikan
pada poros puli penggerak (Pin) yang tersedia dari motor listrik yang dapat
Pout
100% (2.7)
Pin
Keterangan:
2.4.2. Poros
Sebagai elemen yang meneruskan daya dan putaran, poros merupakan elemen
utama, diliat dari fungsi tersebut. Sebagian besar mekanisme yang mentransmisikan
daya dilakukan melalui putaran dan hanya poros yang dapat melakukan tersebut.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan fungsinya sebagai pemindah daya, poros dapat di klasifikasikan
1. Poros Transmisi
Poros semacam ini mengalami beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
yang ditransmisikan pada poros ini biasanya melalui kopling, roda gigi, sabuk puli,
2. Spindel
Poros ini relatif pendek dan biasanya digunakan sebagi poros utama mesin
perkakas. Poros ini mengalami beban utama berupa puntiran. Syarat utama yang
harus dipenuhi oleh poros ini adalah deformasi yang harus kecil dan bentuknya
3. Gandar
Poros ini tidak mengalami beban puntir dan kadang-kadang tidak boleh berputar.
Poros ini mengalami beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula karena
poros diperlukan beberapa faktor yang harus dipenuhi untuk menjamin tingkat
1. Kekuatan Poros
2. Kekakuan Poros
Lenturan atau defleksi puntir suatu poros tidak boleh terlalu besar. Defleksi
3. Putaran Kritis
Mesin akan mengalami getaran yang luar biasa apa bila putaran mesin
dinaikkan sampai putaran kritisnya. Adanya putaran kritis ini akan merusak poros.
4. Korosi
Pemilihan bahan poros ini sangat penting untuk menjaga poros mampu
menahan beban yang terjadi dan menghindari dimensi yang terlalu besar.
Pd f c P (kW) (2.8)
Keterangan:
fc = faktor koreksi 1
(Sularso-Kiyokatsu Suga,7)
Pd
T 9,74 10 5 (2.9)
n1
Keterangan:
(Sularso-Kiyokatsu Suga, 7)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung tegangan geser.
T 5,1 T
(2.10)
dS 3
d 3S
16
Keterangan:
(Sularso-Kiyokatsu Suga, 7)
B
a (2.11)
Sf1 Sf 2
Keterangan:
Sf 2 = angka keamanan 2
(Sularso-Kiyokatsu Suga, 8)
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung diameter poros minimum yang diizinkan.
1
5,1 3
d S K t C bT (2.12)
a
Keterangan:
Kt = faktor koreksi 2
Cb = faktor koreksi 3
Lentur.
Berfungsi untuk mengatur naik turun atau besar diameter puli penggerak yang
T cos m g
v2
T sin m
R
(2.13)
Periodenya
L cos
T 2
g
2.4.4. Pegas
tumbukan atau kejutan seperti pegas pada kendaraan bermotor kebanyakan, sebagai
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyimpan energi seperti pada jam, untuk mengukur seperti pada timbangan, sebagai
Pegas dapat digolongkan atas dasar jenis beban yang akan diterimanya yaitu:
b. Pegas tarik
c. Pegas puntir
d. Pegas volut
e. Pegas daun
g. Pegas cincin
Dengan itu pegas yang akan digunakan dalam rangkaian transmisi otomatis
sabuk-puli, pegas tekan dapat membantu menekan kebawah puli atas pada poros
output. Sehingga kinerja dari rangkaian poros output dapat maksimal. Hal ini terjadi
apa bila generator listrik menerima beban lampu semakin bertambah akan
F
h f N t d 1,2 (2.14)
k
Maka,
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konstanta pegas k dapat diketahui, yaitu:
1,2 F
k (2.15)
h f N t d
Keterangan:
P V I (2.16)
Keterangan:
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5.2. Daya listrik AC
Daya listrik AC ada 2 macam yaitu: daya untuk satu phase dan daya untuk tiga
P V I Cos (2.17)
Keterangan:
P 3 V I Cos (2.18)
Keterangan:
(Sumber:http://technoku.blogspot.com/2008/11/perhitungan-daya.html)
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
MULAI
STUDI PUSTAKA
PERANCANGAN TRANSMISI
PEMBUATAN ALAT
PENGAMBILAN DATA
PENGOLAHAN DATA
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SELESAI
1
9
12
11
5
6
10
7
8 4
3. Bearing UCF204-12
5. Puli digerakkan
6. Poros digerakkan
8. Generator
9. Sabuk-V standard
12. Pegas
komponen utama yang selanjutnya dirakit dan menggunakan komponen yang telah
1. Puli
Dua pasang puli yang sama dengan diameter luar 70 mm, diameter dalam 19 mm
sebagai puli utama. Yang terdiri dari puli penggerak dan puli yang digerakkan. Puli
terbuat dari Aluminium dengan cara membuat setengah puli, dengan sudut kontak
20◦.
listrik 3 phase dihubungkan dengan Inverter terlebih dahulu karena dari Inventer
inilah putaran motor listrik 3 phase dapat ditentukan sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan cara mengatur frequensinya. Motor listrik 3 phase yang digunakan dalam
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengujian ini adalah motor listrik dari produk MEZ dengan spesifikasi sebagai
berikut:
3. Generator
lampu.
4. Bandul
Rangkaian bandul dengan panjang 200 mm, diameter besi 5 mm yg terdiri dari 2
buah besi yg saling terkait ujung-ujungnya dan dua besi sebagai penyangga rumah
bandul dengan diameter luar 60 mm, diameter dalam sebagai rumah puli 50 mm,
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diameter dalam sebagai lubang poros 19 mm, dan tinggi 30 mm. Rumah bandul ini
berlubang, berfungsi untuk tempat batang puli penggerak yang sebelah bawah.
5. Sabuk-V standard
Pada transmisi digunakan sabuk-V yamaha mio metic dengan panjang sabuk 840
mm, lebar 18 mm, tinggi 10 mm dan sudut kemiringan 16◦ yang mampu
(http://www.yamaha-motor.co.id/product/motorcycle/automatic/mio)
6. Poros
Poros penggerak dan poros digerakkan dengan diameter 19 mm, tinggi kedua
poros 1100 mm terbuat dari bahan baja karbon difinis dingin yang dilunakkan (JIS
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G3123 S45C-D) dengan kekuatan tarik B 65 kg/mm2 . Pada poros penggerak di buat
lubang dengan tinggi 100 mm lebar 10 mm guna mengaitkan pengatur ratio atau
bandul agar ratio dapat secara otomatis dlam perubahannya, menyesuaikan dengan
variasi beban.
Gambar 3.7 Rangkaian Poros Penggerak (Kiri), Rangkaian Poros Digerakkan (Kanan).
7. Pegas tekan
Pegas tekan yang digunakan adalah pegas yang terbuat dari kawat baja keras
dengan harga G 8x103 kg/mm2. Tinggi pegas 110 mm, diameter pegas 22 mm,
dikarenakan adanya suatu beban yang bervariasi. Pegas tersebut akan tertekan keatas
jika putaran poros input meningkat, jika putaran menurun karena disebabkan beban
yang semakin di tambah, pegas tersebut akan menekan puli atas pada poros output.
Sehingga kinerja dari rangkaian transmisi otomatis sabuk-puli bekerja dengan baik
dan halus.
8. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk tempat berputarnya poros transmisi dan juga sebagai
dudukan poros transmisi. Bantalan ini terbuat dari bahan baja agar tidak mudah aus
karena digunakan sebagai tempat berputarnya poros kincir angin savonius. Bantalan
1. Rangkaian kelistrikan terdiri dari beberapa variasi beban (lampu) yang disusun
secara paralel dan Multimeter digital. Multimeter ini berfungsi sebagai alat ukur
2. Tacho meter.
Berfungsi untuk mengukur putaran poros input dan output transmisi. Tachometer
yang digunakan jenis digital light produk dari Check-Line, yang prinsip kerjanya
dengan memancarkan sinar untuk membaca sensor berupa stiker yang tertempel
pada sisi atas puli. Seperti terlihat pada gambar 3.7 di bawah ini.
4. Inverter
Inverter adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengatur putaran motor
yang diinginkan. Inverter yang digunakan dalam pengujian ini adalah inverter dari
CHASSIS/IP20
5. Generator
Berfungsi sebagai alat yang mengubah gaya gerak menjadi listrik. Generator ini
rangkaian kelistrikan.
Berfungsi sebagai alat pengukur arus listrik yang masuk dari sumber (arus PLN
220 volt) disaat alat bekerja dengan cara mengambil salah satu kabel dari inverter
yang menuju ke motor penggerak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar arus yang masuk ke motor penggerak, apakah mengalami penerunan atau
tidak. Pengukuran ini dilakukan secara bertahap, seiring dengan perubahan beban.
frekuensi yang digunakan sebesar 21 Hz. Rangkaian lampu disusun secara paralel
dengan berbagai macam beban yang berbeda. Mulai dari 8-56 Watt, dengan
Mulai
5. matikan beban
Selesai
c) Menyiapkan (multi meter digital, tacho meter digital, tang ampere, generator,
inverter) setelah itu dalam pemasangan mula-mula menghubungkan arus listrik dari
PLN melalui inventer, dari inventer dihubungkan ke motor listrik AC 3 phase dari
inventer tersebut kita rubah frequensinya agar putaran motor listrik AC 3 phase
Arus PLN +
(220 volt) Rangkaian Listrik paralel Generator
-
- +
Ampere Meter
Volt Meter
Ampere Meter
Volt Meter
menghubungkan ke arus PLN, di inventer terdapat tombol putar yang berfungsi untuk
mengatur frequensi agar putaran motor listrik AC 3 phase sesuai dengan yang di
inginkan.
Hasil pengambilan data transmisi otomatis sabuk-puli pada kincir angin savonius
Tabel 4.1. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Tanpa Beban.
Keterangan:
Tabel 4.2. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 8 Watt.
Tabel 4.4. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 24 Watt.
Tabel 4.5. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 32 Watt.
Tabel 4.6. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 40 Watt.
Tabel 4.7. Data pada Tanggal 24 Agustus 2010, dengan Beban 48 Watt.
PERHITUNGAN DATA
putaran.
Sebagai contoh perhitungan daya keluaran motor listrik pada tabel 4.1.
= 61,236 Watt
Pd f c P in
= 1,2 x 61,236
= 73,483 Watt
Momen puntir T (g.mm) pada saat putaran motor listrik 542,250 rpm pada
tabel 4.1.
pd
T 9,74 10 5
n1
73, 483
9,74 10 5
542,25
131991,95 g.mm
B
a
Sf1 Sf 2
63
a
6 2
= 5,25 kg/mm2 = 5250 g/mm2
Tegangan geser τ (kg/mm2) pada poros saat putaran motor listrik 542,250 rpm
T 5,1 T
d 3S d 3S
16
5,1 131991,95
19 3
= 98,142 g/mm2
Untuk hasil perhitungan tegangan geser pada putaran motor listrik lainnya
diperlihatkan pada tabel 4.9.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diameter poros yang diizinkan
1
5,1 3
d S K t C bT
a
1
5,1 3
dS 1,5 2,3 131991,95
5250
1
d S 442,3616 3 7,619488 mm
n1
i
n2
542,250
i 0,788
687,950
Pada perancangan digunakan sabuk-V dengan keliling sabuk (L) 840 mm, maka:
b 2 L n2 n1
b 1680 3862,828
b 2182,828 mm
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b b 2 8(n2 n1 ) 2
C
8
Sebagai contoh perhitungan nilai slip yang ada dalam kinerja transmisi sabuk-V:
n1 n2
100%
n1
542,250 687,95
100%
542,250
26,870 %
Pout = 11,005 x 0
Pout = 0 Watt
Pout
100 %
Pin
0
100 %
61,236
0 %
550
540
Kec.Put.In
Linear (Ratio vs
Kec.Put.In)
520
y = -115.9x + 634.4
R² = 0.936
510
0.7 0.8 0.9 1 1.1
Ratio
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Ratio Transmisi dan Kecepatan Putaran Input.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari grafik 4.1 terlihat bahwa kecepatan putaran input justru semakin menurun
sedangkan ratio semakin naik. Hal ini disebabkan karena putaran input yang konstan
5
y = 122.3x - 122.2
R² = 0.994
0
0.75 0.85 0.95 1.05
-5
-10
Slip
Ratio vs Slip
-15 Linear (Ratio vs Slip)
-20
-25
-30
Ratio
Dari grafik pada gambar 4.2, dapat dilihat bahwa ratio semakin besar sedangkan
slip justru semakin kecil. Hal ini dipengaruhi oleh putaran input menurun karena
adanya variasi pembebanan secara bertahap maka dari itu mempengaruhi nilai slip
yang terjadi.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
y = 1.892x - 143.4
0 R² = 0.971
60 65 70 75 80
Slip
-20
-30
Pin
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Daya Motor Listrik dan Slip Yang Terjadi Pada Transmisi.
Dari grafik pada gambar 4.3, dapat dilihat bahwa daya input semakin besar
sedangkan slip justru menurun. Hal ini dikarenakan putaran input menurun karena
variasi pembebanan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
0
60 65 70 75 80
-1
Pin
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Daya Motor Listrik dan Daya Output pada Poros
Digerakkan.
Dari grafik pada gambar 4.4, dapat dilihat bahwa antara daya input dan daya
5
Efisiensi
4 Kec.Put.In vs Efisiensi
3 Poly. (Kec.Put.In vs
Efisiensi)
2
1
y = -0.021x2 + 22.97x - 6020.
R² = 0.898
0
510 520 530 540 550
Kec.Put.In
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Putaran Motor Listrik dan Efisiensi Transmisi.
Dari grafik pada gambar 4.5, dapat dilihat bahwa semakin menurun putaran input
dari motor listrik justru semakin besar nilai efisiensi dari transmisi. Hal ini di
karenakan penurunan kecepatan putaran input yang mengakibatkan nilai slip semakin
rendah.
4.2. Pembahasan
Dari hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa alat-alat yang digunakan dalam
perancangan diantaranya poros, puli, dan sabuk aman untuk digunakan. Hal ini
listrik mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena adanya variasi pembebanan
pada output. Yang mengakibatkan putaran semakin rendah. Dalam perubahan ratio
poros input yang di putar secara mendatar. Dengan itu perubahan ratio dapat secara
otimatis.
Perhitungan daya output tidak menggunakan data yang di peroleh pada saat
karakteristik dari generator tidak diketahui. Efisiensi dari transmisi semakin menurun
5.1. Kesimpulan
1. Transmisi yang dibuat dalam penelitian ini adalah transmisi otomatis sabuk-puli
bervariasi.
a. Daya input terbesar terjadi pada saat putaran motor listrik mencapai 515,050
b. Daya output terbesar terjadi pada saat putaran input 525,075 rpm yaitu
5,202 Watt.
c. Ratio terbesar terjadi saat putaran input 515,050 rpm yaitu 1,021. Sedangkan
untuk ratio terkecil terjadi pada saat input 542,250 rpm yaitu 0,788.
d. Slip terbesar terjadi pada saat putaran input 515,050 rpm yaitu 2,058%.
e. Efisiensi tertinggi adalah 7,138 % didapat pada saat variasi beban 16 Watt
5.2. Saran
Setelah selesai melakukan penelitian adapun beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Pada saat akan melakukan pengujian periksa setiap komponen transmisi terutama
http://web.ipb.ac.id/transmisi-sabuk.html
http://www.yamaha-motor.co.id/product/motorcycle/automatic/mio