Anda di halaman 1dari 7

5.

Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun


kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global. Udara sebagai salah satu komponen dari komponen abiotis
lebih dikenal dgn istilah Atmosfr, dimana atmosfir ini secara imaginer dapat kita bagi
& beda-bedakan dalam tiga lapisan udara : (berturut-turut dr permukaan bumi) yakni
troposfir, stratosfir, & mesosfir. Antara masing-masing lapisan udara ini bertahap kita
dapatkan suatu lapisan transisi, yaitu tropopause & stratopouse. Troposfir mencapai
sampai ketinggian 15 km dr permukaan bumi, sedangkan stratosfir mencapai sampai
50 km dr permukaan bumi.
5.1.Mekanisme Pencemaran Udara
Kehadiran polutan-polutan di dalam udara itu umumnya berasal darir aktivitas
manusia. Jarang terjadi secara alamiah. Aktivitas-aktivitas manusia itulah yang
merombak lingkungan karena perkembangan budaya yang pesat, yang timbal balik
menimbulkan penggunaan teknologi baru serta komsumtif berlebihan.
Dilain pihak proses-proses yang terjadi di dalam atmosfir tergantung pula pada
jenis kontaminan. Karena kini demikian banyak jenis-jenis kontaminan yang
dibebaskan di udara serta sulit diadakan inventarisnya, maka dlam bahan-bahan
pembahasan ini hanya menyampaikan dua jenis kontaminan yang akan di coba
diuraikan :
a. Kontaminan CO2.
Segera sampai di udara CO2 akan bergabung dalam suatu sub system
(fotosintesis) dengan dunia flora (tumbuh-tumbuhan). Salah satu akibat dari
sub system ini antara lain akan jelas nantinya menimbulkan pengaruh
berupa greenhouse effect. Antara lain akan membawa pengaruh terhadap

By, Dedi Wardianto. 1


kesetimbangan panas antara atmosfir – bumi (CO2 sebagai absorben
panas)
b. Senyawa-senyawa Oksida Nitrogen (NO2, NO & NOx).
Senyawa-senyawa ini adalah sebagai produk dr pusat-pusat pembakaran
(industri, transformasi pusat-pusat pembangkit tenga listrik). Pembakaran
gas-gas alam dalam pusat-pusat ini di amping menghasilkan SOX, CO
maupun hidrokarbon, juga terbanyak adalah oksida-oksida nitrogen. Bila
secara teknologs kita dapat menurunkan temperatur & mempersingkat
pmbakaran maka emisi dr NOX dapat dikurangi. Tetapi kesulitan lain yang
timbul adalah dgn mengurangi emisi NOX di lain pihak akan memperbesar
emisi CO & hidrokarbon.

5.2.Sumber Polusi Udara


Pencemar udara dibedakan menjadi (2) dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yang
memengaruhi adalah dari ;
a. Kegiatan manusia
1. Transportasi
2. Industri
3. Pembangkit listrik
4. Pembakaran (perapian, kompor, furnace,(insinerator) dengan
berbagai jenis bahan bakar.
5. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya.
b. Sumber alami
1. Gunung berapi
2. Rawa-rawa
By, Dedi Wardianto. 2
3. Kebakaran hutan
4. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Sumber-sumber lain
1. Transportasi amonia
2. Kebocoran tangki klor
3. Timbunan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir
sampah
4. Uap pelarut organik

5.3. Jenis-jenis pencemaran udara


a. Karbon monoksida
b. Oksida nitrogen
c. Oksida sulfur
d. Hidrokarbon
e. Ozon
f. Volatile Organic Compounds
g. Partikulat

5.4. Dampak
A. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

B. Dampak terhadap tanaman

By, Dedi Wardianto. 3


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.

C. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

 Mempengaruhi kualitas air permukaan


 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

D. Efek rumah kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna

E. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan


pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil

By, Dedi Wardianto. 4


menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon

Gambar 1. Bentuk pencemaran diudara

5.5.Pengaruh Pencemaran terhadap benda-benda mati


Benda-benda mati yang dapat mengalami akibat-akibat pada pencemaran
udara untuk mudahnya sebagai contoh dapat dketemukan pada berbagai barang-
barang dr logam bahan-bahan bagunan maupun tekstil. Umumnya disebabkan
karena pengaruh korosif drpencemar.
Sebagai contoh korosif terhadap benda-benda logam adalah pencemar SO2
yang di udara dapat berubah menjadi H2SO4 dimana tersebut terakhir ini
akanmenimbulakn suatu proses korosif elektro kimia. Peristiwa ini dapat dilihat pada
berkurangnya berat dari logam-logam pada test panel. Proses korosif diperhebat bila
udara terdapat banyak partikel-partikel karbon yang mempunyai fungsi baik
mengabsorbasi maupun mengabsorpsi SO2 yang berada dalam bentuk gas tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses korosif dari pencemar SO2 lainnya adalah
faktor kelembapan maupun temperatur udara.

By, Dedi Wardianto. 5


Demikian pula knsentrasi pcemar di dalam udara maupun lama
berlangsungnya pencemaran oleh SO2 itu ikut menentukan hebatnya korosif
(hilangnya berat test panel). Logam-logam yang dapat mengalami korosif oleh SO2
adalah baja, alumunium, tembaga, seng maupun besi. Benda-benda logam yang
mengalami korosif itu dapat diketemukan dimana-mana, pada rel-rel kereta api, besi-
besi jembatan, tiang-tiang kabel listrik, antene-antenne & lain-lain. SO2 juga
mempengaruhi korosif.

By, Dedi Wardianto. 6


By, Dedi Wardianto. 7

Anda mungkin juga menyukai