Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK BENGKEL MAINTENANCE

( PENGUKURAN GEOMETRIS MESIN BUBUT )

Disusun Oleh :

Nama : MUHAMMAD AMJAD ID ADHA

BP : 2001011006

Jurusan : TEKNIK MESIN

Prodi : D3 TEKNIK MESIN

Kelas : 2A

Dosen pembimbing : Hendri Candra ST,.MT

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI PADANG PRODI D III TEKNIK MESIN


SEMESTER GENAP TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,
serta taufik dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel kerja pengukuran geometris pada
semester genap tahun 2022 saat ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu serta
membimbing dalam melaksanakan perkuliahan praktikum kerja bengkel sampai laporan
yang telah dibuat saat ini antara lain penulis mengucapkan kepada

1. Bapak Hendri Candra ST,.MT selaku dosen pembimbing pengukuran geometris..


2. Mahasiswa atau teman-teman yang telah membantu dalam melaksanakan
praktikum hingga selesai.
3. Orang tua yang telah mendukung serta mesuupport dalam melaksanakan
praktikum pada semester genap tahun 2022.
Penulis menyadari dan mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam pembuatan laporan ini karena apabila tidak sesuai dengan
kenyataannya. saat praktek mudah-mudahan dengan adanya laporan ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kedepannya saya akhiri Wassalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh.

Padang, Mei 2022

MUHAMMAD AMJAD ID ADHA


NIM : 2001011006
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Pratikum
3. Manfaat Pratikum

BAB II TEORI DASAR


1. Pengertian Umum Mesin Bubut
2. Jenis-Jenis Mesin Bubut
3. Bagian-Bagian Mesin Bubut

4. Tugas-Tugas Pemeliharaan

BAB III HASIL PRATIKUM


1. Data Hasil Pratikum
2. Pembahasan

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di bidang industry,keadaan mesin bubut sangat berperan ,terutama di


dalam industri permesinan.Misalnya dalam industri otomotif ,mesin bubut
berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan.

Aktifitas produksi terkadang mengalami hambatan dikarenakan tidak


berfungsinya mesin –mesin dan peralatan produksi sebagaimana
seharusnya.Oleh karena itu,hal yang paling penting dari sebuah mesin adalah
perawatannya.Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam keadaan
yang baik,Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan,diperlukan kegiatan
perencanaan perawatan terlebih dahulu ini bertujuan agar proses perawatan
berjalan sesuai rencana.

2. Tujuan Pratikum

 Dapat melakukan inspeks perawatan pada mesin bubut.

 Dapat mengerti perawatan pada mesin bubut

3. Manfaat Pratikum

 Mahasiswa dapat melakukan inspeks perawatan pada mesin bubut.

 Mahasiswa dapat mengerti perawatan pada mesin bubut


BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Umum Mesin Bubut

Benda mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
yang diputar. Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangkan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh puhut yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relative don gerakan translasi dari pahat disebut
gerak makan (Feeding)

2.2 Jenis-Jenis Mesin Bubut

 Mesin Bubut Ringan

Digunakan untuk pekerjaan membubut objek yang berukuran ringan dan kecil.
Panjang mesin ini tidak lebih dari 1200 mm sehingga cocok untuk latihan dan
industri rumahan

 Mesin Bubut Sedang (Medium Lathe)

Memiliki konstruksi yang lebih detail dan dilengkapi dengan peralatan khusus.

 Mesin Bubut Standar (Standard Lathe)

Memiliki ukuran lebih besar dan berat dibanding dengan mesin bubut ringan dan
sedang.

 Mesin Bubut Meja Panjang (Long Bed Luthe)

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang berdimensi besar dan panjang.
Mesin ini banyak digunakan untuk keperluan pabrik-pabrik industri besar

2.3 Bagian-Bagian Mesin Bubut

 Sumbu Utama alau Main Spindle

Merupakan sumbu utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan chuck. senter
tetap dan lain-lain.
 Eretan

Eretan terdiri atas Eretan memanjang (longitudinal carriage), eretan melintang


(cross carriage), dan eretan atas (top carriage)

 Kepala Lepas (Tail Stock)

Digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada
saat pembubutan.

 Tuas Pengabur Kecepatan

Digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa

 Rumah Pahat (Tool Post)

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat.

 Transporter dan Sumbu Pembawa

Transporter adalah paras berulir segi empat atau trapesium yang digunakan
untuk membawa eretan pada waktu kerja otomats. Sedangkan, Sumbu pembawa
atau Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan.

2.4 Tugas-Tugas Pemeliharaan

Seluruh tugas dalam kegiatan pemeliharaan pada dasarnya dapat dikelompokkan


dalam tugas pokok sebagai berikut:

 Inspeksi (Inspection)

 Kegiatan Teknik (Engineering)

 Kegiatan Produksi (Production)

 Kegiatan Administrasi (Clerical work)

 Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)


BAB III
HASIL PRATIKUM

1. Data Hasil Praktikum.

Pada pratikum inspeksi perawatan ini , data pratikum hanya di ambil yaitu
pengukuran geometri pada mesin bubut

JENIS PENGUKURAN PENYIMPANGAN / DATA PENGUJIAAN


TOLERANSI

KETELITIAN GEOMETRIS

 Rumah center 0,150

 Eretan 0,010 0,400

0,000
 Meja rel
KERATAAN

 Bagian A 0,07 searah jarum


jam
 Bagian B 0,01
0.08 searah jarum
 Bagian C jam

0.01 searah jarum


jam

KELURUSAN

 Titik A B -0,02
 Titik B C
 Titik C D -0,05
 Titik D E
Balance -0,02
 Titik E F
 Titik F G Balance
 Titik G H
 Titik H A 0,02

Balance

-0.07
-0,04

KESEJAJARAN

 Gerak pindah tail 0,03 mm 0,16mm


stock relative

 Spindel utama 0,015mm/300mm Titik A =0,03mm


350

Titik B =0,02mm
O,02mm mm

0,16mm
 Sumbu peluncur
luar tail stock
0,02mm Titik A =0,07mm

Titik B =0,10mm

 Lubang konis 0,04mm/300mm Titik A =0,15mm


350

Titik B =0,10mm
mm

 Gerak peluncur
terhadap sumbu
spindel
KETEGAK LURUSAN

 Titik A 89,050

 Titik B 90,000 89,550

89,800
 Titik C
89,700
 Titik D
PENGUKURAN ROTASI
BENDA PEJAL
 0,17 mm
 A ke B
 B ke C  0,09 mm
 C ke D 0,01 mm  0,09mm
 D ke E
 E ke F
 0,08 mm
 F ke G
 G ke H  0,08 mm
 H ke A
 0,05 mm

 0,02 mm

 0.01 mm

2. PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan tehadap mesin bubut terlihat bahwa data
hasil pengujian banyak yang tidak sesuia dengan toleransi standar mesin bubut
tersebut yakni pada :

 PENGUKURAN KETELITIAN
Terlihat dari hasil pengujian sangat melenceng dari toleransi standarnya ini
mengakibatkan kinerja mesin bubut terganggu ,hasilnya semua pekerjan yang
dilakukan akan menghasilkan ukuran yang salah .

 KERATAAN
Pada pengujian kerataan mesin bubut hanya mengalami pelencengan yang
besar pada titik A ini akan menggangu kinerja dan hasil produk dari mesin
bubut ,karna kerataan salah satu yang penting dalam kerja mesin bubut.

 KELURUSAN
Kelurusan mesin bubut dari hasil pengujian mendapatkan hasil sesuai tolransi
standar
Yang ditetapkan.

 KESEJAJARAN
Dari pengujian didapat bahwa kesejajaran mesin bubut sangat melenceng
jauh dari toleransi standar yang ditetapkan ini sangat berpengaruh pada
kinerja pada mesin bubut dari semua point yang diuji semuanya melenceng
sangat jauh .

 KETEGAKLURUSAN
Pengujian dilakaukan pada posisi ketegaklurusan mesin bubut dan hasilnya
mesin bubut mempunyai pondasi yang miring .

 PENGUKURAN ROTASI
Pada rotasi chuck bubut data pengujian menunjukkan putaran nya sesuai
dengan toleransi yang ditetapkan ini sangat baik ,itu artinya rotasi pemakan
selanjutnya pada benda kerja akan sesuai dengan ukuran yang diingin
kan.Namun pada benda pejal terjadi pelencengan itu dikarenakan benda telah
mengalami pembengkokank / lonjong.
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pada pratikum inspeksi perawatan ini , pratikumnya yakni pengukuran
geometris . Pengukuran geometris pada mesin bubut bertujuan untuk mengukur
ketelitian,kerataan,kelurusan,kesejajaran,ketegak lurusan,rotasi pda mesin
bubut.Pengujian yang dilakukan menyimpulkan bahwa tedapat pelencengan
posisi pada mesin bubut yang tidak sesuai standar toleransi nya ini akan sangat
berpengaruh pada kinerja dan hasil kerja saat mengoperasikan mesin bubut
tersebut.

2. SARAN
Saat menginstal mesin bubut sanagt perlu memperhatikan pondasi dari
berdirinya mesin karna akan sangat berpengaruh saat mengoperasikan mesin
bubut untuk kegiatan produksi,praktek atau pun kerja yang lain nya. Jadi pondasi
berdirinya mesin buubt harus menggunaka standar toleransi agar mesin bubut
beroperasi secara maksimal dan bagus.
DAFTAR PUSTAKA

GEORG SCHLEISINGER, TESTING MACHINE TOOLS. Eghth edition. New


York,1978

KOMANG BAGIASNA, PEDOMAN PENGANTAR PENGUJIAN MESIN PERKAKAS.

DIKTAT BANDUNG, 1996

TAUFIQ ROHIM PROSES PEMESINAN Enangga, Jakarta, 1995


LAMPIRAN
LAPORAN

PRAKTEK LABOR BAHAN

( METALOGRAFI )

Disusun Oleh :

Nama : RISKA BIMANTORO

BP : 2001011008

Jurusan : TEKNIK MESIN

Prodi : D3 TEKNIK MESIN

Kelas : 2A

Dosen pembimbing : Prof. Yuli Yetri

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI PADANG PRODI D III TEKNIK MESIN


SEMESTER GENAP TAHUN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai