Disusun Oleh :
BP : 2001011006
Kelas : 2A
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,
serta taufik dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel kerja pengukuran geometris pada
semester genap tahun 2022 saat ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu serta
membimbing dalam melaksanakan perkuliahan praktikum kerja bengkel sampai laporan
yang telah dibuat saat ini antara lain penulis mengucapkan kepada
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Pratikum
3. Manfaat Pratikum
4. Tugas-Tugas Pemeliharaan
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Pratikum
3. Manfaat Pratikum
Benda mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
yang diputar. Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangkan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh puhut yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relative don gerakan translasi dari pahat disebut
gerak makan (Feeding)
Digunakan untuk pekerjaan membubut objek yang berukuran ringan dan kecil.
Panjang mesin ini tidak lebih dari 1200 mm sehingga cocok untuk latihan dan
industri rumahan
Memiliki konstruksi yang lebih detail dan dilengkapi dengan peralatan khusus.
Memiliki ukuran lebih besar dan berat dibanding dengan mesin bubut ringan dan
sedang.
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang berdimensi besar dan panjang.
Mesin ini banyak digunakan untuk keperluan pabrik-pabrik industri besar
Merupakan sumbu utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan chuck. senter
tetap dan lain-lain.
Eretan
Digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada
saat pembubutan.
Transporter adalah paras berulir segi empat atau trapesium yang digunakan
untuk membawa eretan pada waktu kerja otomats. Sedangkan, Sumbu pembawa
atau Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan.
Inspeksi (Inspection)
Pada pratikum inspeksi perawatan ini , data pratikum hanya di ambil yaitu
pengukuran geometri pada mesin bubut
KETELITIAN GEOMETRIS
0,000
Meja rel
KERATAAN
KELURUSAN
Titik A B -0,02
Titik B C
Titik C D -0,05
Titik D E
Balance -0,02
Titik E F
Titik F G Balance
Titik G H
Titik H A 0,02
Balance
-0.07
-0,04
KESEJAJARAN
Titik B =0,02mm
O,02mm mm
0,16mm
Sumbu peluncur
luar tail stock
0,02mm Titik A =0,07mm
Titik B =0,10mm
Titik B =0,10mm
mm
Gerak peluncur
terhadap sumbu
spindel
KETEGAK LURUSAN
Titik A 89,050
89,800
Titik C
89,700
Titik D
PENGUKURAN ROTASI
BENDA PEJAL
0,17 mm
A ke B
B ke C 0,09 mm
C ke D 0,01 mm 0,09mm
D ke E
E ke F
0,08 mm
F ke G
G ke H 0,08 mm
H ke A
0,05 mm
0,02 mm
0.01 mm
2. PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan tehadap mesin bubut terlihat bahwa data
hasil pengujian banyak yang tidak sesuia dengan toleransi standar mesin bubut
tersebut yakni pada :
PENGUKURAN KETELITIAN
Terlihat dari hasil pengujian sangat melenceng dari toleransi standarnya ini
mengakibatkan kinerja mesin bubut terganggu ,hasilnya semua pekerjan yang
dilakukan akan menghasilkan ukuran yang salah .
KERATAAN
Pada pengujian kerataan mesin bubut hanya mengalami pelencengan yang
besar pada titik A ini akan menggangu kinerja dan hasil produk dari mesin
bubut ,karna kerataan salah satu yang penting dalam kerja mesin bubut.
KELURUSAN
Kelurusan mesin bubut dari hasil pengujian mendapatkan hasil sesuai tolransi
standar
Yang ditetapkan.
KESEJAJARAN
Dari pengujian didapat bahwa kesejajaran mesin bubut sangat melenceng
jauh dari toleransi standar yang ditetapkan ini sangat berpengaruh pada
kinerja pada mesin bubut dari semua point yang diuji semuanya melenceng
sangat jauh .
KETEGAKLURUSAN
Pengujian dilakaukan pada posisi ketegaklurusan mesin bubut dan hasilnya
mesin bubut mempunyai pondasi yang miring .
PENGUKURAN ROTASI
Pada rotasi chuck bubut data pengujian menunjukkan putaran nya sesuai
dengan toleransi yang ditetapkan ini sangat baik ,itu artinya rotasi pemakan
selanjutnya pada benda kerja akan sesuai dengan ukuran yang diingin
kan.Namun pada benda pejal terjadi pelencengan itu dikarenakan benda telah
mengalami pembengkokank / lonjong.
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pada pratikum inspeksi perawatan ini , pratikumnya yakni pengukuran
geometris . Pengukuran geometris pada mesin bubut bertujuan untuk mengukur
ketelitian,kerataan,kelurusan,kesejajaran,ketegak lurusan,rotasi pda mesin
bubut.Pengujian yang dilakukan menyimpulkan bahwa tedapat pelencengan
posisi pada mesin bubut yang tidak sesuai standar toleransi nya ini akan sangat
berpengaruh pada kinerja dan hasil kerja saat mengoperasikan mesin bubut
tersebut.
2. SARAN
Saat menginstal mesin bubut sanagt perlu memperhatikan pondasi dari
berdirinya mesin karna akan sangat berpengaruh saat mengoperasikan mesin
bubut untuk kegiatan produksi,praktek atau pun kerja yang lain nya. Jadi pondasi
berdirinya mesin buubt harus menggunaka standar toleransi agar mesin bubut
beroperasi secara maksimal dan bagus.
DAFTAR PUSTAKA
( METALOGRAFI )
Disusun Oleh :
BP : 2001011008
Kelas : 2A