ERIKSON H. SINURAT
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini yang berjudul alignment, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan pada penggunaan dial, yaitu :
1. Bagaimana cara pemahaman data alignment.
2. Bagaimana cara pengolahan data/perhitungan data alignment.
C. Tujuan
A. Pengertian Alignment
Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua
objek atau sumbu poros sehingga co-linear antara poros penggerak
dengan sumbu poros yang digerakan dengan dua tumpuan saling
berkaitan. Co-linear (satu sumbu) maksudnya adalah : Setiap shaft akan
berputar pada satu garis sumbu. Satu atau lebih shafts dalam garis lurus
yang sama dianggap co-linear, atau dalam garis lurus yang sama. Tetapi
dalam kenyataannya pengertian lurus tidak bisa didapatkan 100%
sehingga harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm.
B. Fungsi Alignment
Fungsi Alignment adalah mencegah kerusakan prematur pada Coupling
atau Bearing akibat ketidak-colinear-an pada 2 (dua) atau lebih mesin/alat
yang berputar bersama (Mis-Alignment). Ketidaksatusumbuan
(missalignment) shaft mengakibatkan terjadinya gaya sentrifugal dan akan
menimbulkan getaran yang tinggi serta mempercepat kerusakan elemen
mesin terutama pada bearing. Contoh hubungan pada pompa sentrifugal
yang digerakkan oleh sebuah motor listrik yang dihubungkan oleh kopling
fleksibel. Antara shaft motor dan shaft pompa harus satu sumbu.
Jika mesin dijalankan dalam kondisi tidak alignment (missalignment),
mengakibatkan:
1. Gesekan antara poros dengan bantalan (Bearing) berlebihan
2. Gesekan poros dengan packing atau mechanical seal berlebihan
3. Gesekan bagian kopling juga berlebihan.
Semua gesekan tersebut menimbulkan panas, dan tentu memerlukan
tenaga tambahan sekitar 0,5 s.d 0,7%, yang berarti tenaga listrik yang
diperlukan bertambah. Ini kerugian besar.
Keuntungan jika mesin di alignment :
1.Mengurangi beban axial dan radial yang berlebih pada bearing sehingga akan
berdampak pada umur bearing dan stabilitas rotor pada kondisi operasi
dinamis.
2.Mengurangi kemungkinan shaft patah akibat kelelahan .
3.Mengurangi keausan pada komponen kopling.
4.Mengurangi pelenturan shaft dari adanya gaya di titik transmisi pada kopling
ke bearing.
5.Level vibrasi yang lebih rendah pada casing mesin, rumah bearing dan rotor.
6.Mencegah kerusakan premature pada bearing,poros,seal,kopling dll.
7.Menghemat pemakaian tenaga listrik.
C. Missalignment
Gejala/tanda-tanda terjadinya misalignment :
• Terlepasnya baut-baut fondasi mesin
• Tingginya jumlah baut coupling yang rusak, rusaknya coupling bush,
rusaknya roda gigi coupling.
• Banyaknya jumlah grease (atau oli) pada bagian coupling guard
• Tingginya temperatur
• Banyaknya penggunaan oli dan penggantian seal
Jenis-jenis missalignment
1.Missalignment sejajar (offset missalignment)
Menggunakan feeler
Menggunakan penggaris
3. Metode Laser
D. Persiapan
Persiapan / Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum pengambilan
data, yaitu :
1. Periksa pondasi mesin
2. Periksa perpipaan
3. Periksa shoft foot
4. Bersihkan base plat
5. Bersihkan rim kopling
6. Persiapkan tool dan material
Adapun peralatan yang digunakan dalam kegiatan alignment ini antara lain :
untuk melakukan pekerjaan alignment, antara lain :
1. Dial indicator, dengan ketelitian pengukuran 0.001mm
2. Straight bar (pemegang dial indicator).
3. Shim plate (ganjal)
4. Palu lunak dari bahan karet atau plastic.
5. Kunci ring atau kunci terbuka.
6. Kolom adalah atat untuk memegang straight bar pada kopling.
7. Feeler gauger, adalah alat untuk mengukur lebarnya celah antara kopling
motor listrik penggerak dengan kopling pompa.
8. Pengukit, mistar, micrometer dan jangka sorong
BAB III
PEMBAHASAN
Metode Dial Indicator ada 2 cara yaitu :
1.Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)
Metode ini dilakukan dengan cara memutar salah satu poros saja.
+12 +8 -17 +5
+22 -12
+12-8=+4
Langkah21 : sederhanakan
0 0
0,02
P M
0,11
300 200
0,12