Anda di halaman 1dari 18

SHAFT ALIGNMENT

ERIKSON H. SINURAT

KUPANG, 12 OKTOBER 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam dunia industri, khususnya industri yang bergerak dalam bidang pembuatan
produk sangatlah mutlak diperlukan kesejajaran sumbu terhadap peralatan atau
mesin yang digunakan, jika kesejajaran sumbu suatu mesin yang digunakan untuk
pembuatan suatu produk tidak memenuhi syarat besar kemungkinan produk yang
dihasilkan juga tidak maksimal, selain dari pada itu kesejajaran sumbu juga
mempengaruhi usia pakai suatu peralatan atau mesin. Kesejajaran sumbu yang
melebihi batas yang diizinkan dapat mempengaruhi kenerja mesin, kinerja mesin
yang tidak maksimal dapat berpengaruh terhadap usia pakai mesin atau peralatan.

B. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini yang berjudul alignment, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan pada penggunaan dial, yaitu :
1. Bagaimana cara pemahaman data alignment.
2. Bagaimana cara pengolahan data/perhitungan data alignment.
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan alignment ini adalah sebagai berikut :


1. Agar karyawan dapat mengetahui teori dasar alignment.
2. Agar karyawan mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam
pengujian alignment.
3. Agar karyawan mengetahui cara pengujian alignment.
BAB II
TEORI DASAR

A. Pengertian Alignment
Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua
objek atau sumbu poros sehingga co-linear antara poros penggerak
dengan sumbu poros yang digerakan dengan dua tumpuan saling
berkaitan. Co-linear (satu sumbu) maksudnya adalah : Setiap shaft akan
berputar pada satu garis sumbu. Satu atau lebih shafts dalam garis lurus
yang sama dianggap co-linear, atau dalam garis lurus yang sama. Tetapi
dalam kenyataannya pengertian lurus tidak bisa didapatkan 100%
sehingga harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm.
B. Fungsi Alignment
Fungsi Alignment adalah mencegah kerusakan prematur pada Coupling
atau Bearing akibat ketidak-colinear-an pada 2 (dua) atau lebih mesin/alat
yang berputar bersama (Mis-Alignment). Ketidaksatusumbuan
(missalignment) shaft mengakibatkan terjadinya gaya sentrifugal dan akan
menimbulkan getaran yang tinggi serta mempercepat kerusakan elemen
mesin terutama pada bearing. Contoh hubungan pada pompa sentrifugal
yang digerakkan oleh sebuah motor listrik yang dihubungkan oleh kopling
fleksibel. Antara shaft motor dan shaft pompa harus satu sumbu.
Jika mesin dijalankan dalam kondisi tidak alignment (missalignment),
mengakibatkan:
1. Gesekan antara poros dengan bantalan (Bearing) berlebihan
2. Gesekan poros dengan packing atau mechanical seal berlebihan
3. Gesekan bagian kopling juga berlebihan.
Semua gesekan tersebut menimbulkan panas, dan tentu memerlukan
tenaga tambahan sekitar 0,5 s.d 0,7%, yang berarti tenaga listrik yang
diperlukan bertambah. Ini kerugian besar.
Keuntungan jika mesin di alignment :
1.Mengurangi beban axial dan radial yang berlebih pada bearing sehingga akan
berdampak pada umur bearing dan stabilitas rotor pada kondisi operasi
dinamis.
2.Mengurangi kemungkinan shaft patah akibat kelelahan .
3.Mengurangi keausan pada komponen kopling.
4.Mengurangi pelenturan shaft dari adanya gaya di titik transmisi pada kopling
ke bearing.
5.Level vibrasi yang lebih rendah pada casing mesin, rumah bearing dan rotor.
6.Mencegah kerusakan premature pada bearing,poros,seal,kopling dll.
7.Menghemat pemakaian tenaga listrik.

C. Missalignment
Gejala/tanda-tanda terjadinya misalignment :
• Terlepasnya baut-baut fondasi mesin
• Tingginya jumlah baut coupling yang rusak, rusaknya coupling bush,
rusaknya roda gigi coupling.
• Banyaknya jumlah grease (atau oli) pada bagian coupling guard
• Tingginya temperatur
• Banyaknya penggunaan oli dan penggantian seal
Jenis-jenis missalignment
1.Missalignment sejajar (offset missalignment)

Missalignment offset, juga dapat disebut missalignment pararel dilihat dari


jarak sumbu antara dua poros. Offset dapat terjadi pada bidang vertical
maupun horizontal. Gambar dibawah dapat menjelaskan ofset, ditunjukkan
dua poros yang berdekatan yang pararel satu sama lain tetapi tidak satu
sumbu (ada jarak diantara kedua garis sumbu poros). Secara teori, offset
diukur pada garis sumbu kopling.
2. Missalignment menyudut (angular missalignment)

Angular Misalignment juga disebut Face Alignment. Angular


misalignment dilihat dari kondisi dimana poros tidak pararel tapi tidak
ada ofset (tidak ada jarak antara kedua garis sumbu poros). Keadaan ini
diilustrasikan pada gambar dibawah. Dengan Angular misalignment,
mungkin terjadi kedua poros berada pada bidang yang sama dengan
disatukan permukaan kopling yang sama tapi tercipta sudut antara dua
poros.
3. Missalignment kombinasi (combination missalignment)

Combination or skewed misalignment terjadi ketika poros tidak lurus


(parallel) maupun memotong pada kopling. Gambar 5 menunjukkan 2
poros yang miring, kondisi ini merupakan masalah yang sering ditemui
pada ketidaklurusan (misalignment). Jenis misalignment ini dapat terjadi
di bidang horizontal ataupun vertical atau di keduanya. Sebagai
perbandingan lihat gambar 6 dimana menunjukkan 2 poros yang
mempunyai angular misalignment tapi tidak terbentuk ofset (tidak
tercipta jarak antara 2 sumbu poros).
Macam Cara / Metode Alignment
Berdasarkan peralatan kerja yang dipakai, alignment bisa dilakukan dengan 4
cara/metode yaitu:
1. Metode Penggaris / Feeler gauge / Micrometer

Menggunakan feeler
Menggunakan penggaris

Menggunakan micrometer untuk menentukan pitch atau angular shaft


2. Metode Dial Indicator 4. Metode Level Precision

3. Metode Laser
D. Persiapan
Persiapan / Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum pengambilan
data, yaitu :
1. Periksa pondasi mesin
2. Periksa perpipaan
3. Periksa shoft foot
4. Bersihkan base plat
5. Bersihkan rim kopling
6. Persiapkan tool dan material
Adapun peralatan yang digunakan dalam kegiatan alignment ini antara lain :
untuk melakukan pekerjaan alignment, antara lain :
1. Dial indicator, dengan ketelitian pengukuran 0.001mm
2. Straight bar (pemegang dial indicator).
3. Shim plate (ganjal)
4. Palu lunak dari bahan karet atau plastic.
5. Kunci ring atau kunci terbuka.
6. Kolom adalah atat untuk memegang straight bar pada kopling.
7. Feeler gauger, adalah alat untuk mengukur lebarnya celah antara kopling
motor listrik penggerak dengan kopling pompa.
8. Pengukit, mistar, micrometer dan jangka sorong
BAB III
PEMBAHASAN
Metode Dial Indicator ada 2 cara yaitu :
1.Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)
Metode ini dilakukan dengan cara memutar salah satu poros saja.

2.Rim and Face Dial Indicator (kedua poros diputar bersamaan)


Metode ini dilakukan dengan cara memutar kedua poros secara bersamaan dan
searah
Contoh soal :
Dik : Diameter kopling=100 mm dan hasil pengambilan data awal sbb:
Data Radial Data Aksial
0 0

+12 +8 -17 +5

+22 -12
+12-8=+4
Langkah21 : sederhanakan
0 0

+8-8=0 -17-5=-22 +5-5=0


= -0,22 mm

+22 -12= -0,12 mm


2
=+11=+0.11mm
=+2=+0,02mm
Pemahaman data:
Langkah 2 : buat gambar imajinernya
vertikal horisontal
P M 0,22
300 200

0,02
P M

0,11

300 200

0,12

Langkah 3 : selesaikan perhitungan


x = 0,22 x = 0,22 (300)
x = 0,12 = 0,66 mm
x = 0,12 (300) = 0,36 mm 300 100
300 100 100
100
y = 0,22
y = 0,12 y = 0,22 (500) = 1,1 mm
y = 0,12 (500) = 0,60 mm 500 100
500 100 100
100
total
total koreksi IB = 0,66 mm 0,02 mm = 0,64 mm
koreksi IB = 0,36 mm 0,11 mm = 0,25 mm sim
sim OB = 1,1 mm 0,02 mm = 1,08 mm
OB = 0,60 mm 0,11 mm = 0,49 mm
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Data alignment dapat dipahami dengan memahami :
 Arah positif dan negatif dari dial (nilai positif saat jarum dial tertekan
dan negatif saat tidak tertekan)
 Menyederhanakan terlebih dahulu data awal alignment
 Menggambarkan posisi imajiner dari kedua poros baik secara vertikal
maupun horisontal
2. Data alignment dapat dihitung ketika data-data pendukung sudah diketahui,
seperti:
 Diameter kopling.
 Jarak dari kopling yang sampai kaki depan motor.
 Jarak dari kopling yang sampai kaki belakang motor.
B. Saran
1. Agar kiranya kegiatan positif sharing knowledge/diskusi seperti ini sering
dilakukan untuk memperdalam pengetahuan kita satu sama lain.
2. Agar kiranya kawan-kawan yang belum pernah mendapat pelatihan dapat diberikan
kesempatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai