Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ERWIN ANGGORO

NIM : 042940054
PRODI MANAJEMEN
TUGAS 2
RISET OPERASI / EKMA4413

1. Pabrik Siliwangi menggunakan bahan A, B, dan C untuk memproduksi 2 jenis barang, yaitu barang jenis I dan barang
jenis II. Sebuah barang jenis I memerlukan 1 kg bahan A, 3 kg bahan B, dan 2 kg bahan C. Sedangkan barang jenis II
memerlukan 3 kg barang A, 4 kg bahan B, dan 1 kg bahan C. Harga jenis I adalah Rp40.000,00 dan harga barang jenis
II adalah Rp60.000,00.
- Buatlah model fungsi tujuan dan titik potong setiap garis !
- Tentukan pendapatan maksimum yang akan diperoleh?
Jawaban :

a. Misalkan: x = barang jenis I y = barang jenis II

Fungsi tujuan: memaksimalkan f(x, y) = 40.000x + 60.000y

Bahan Jenis I Jenis II Batas


A 1 3 ≤ 480
B 3 4 ≤ 720
C 2 1 ≤ 360
Fungsi Tujuan 40.000 60.000

Pertidaksamaan fungsi kendala:

x + 3y ≤ 480 3x

+ 4y ≤ 720

2x + y ≤ 360

x≥0
y≥0

Perpotongan dititik A dari pers (1) dan (2) x

+ 3y = 480 |×3| 3x + 9y = 1440


3x + 4y = 720 |×1| 3x + 4y = 720
-
5y = 720
y = 720 / 5
y = 144

Subtitusi

x + 3y = 480
x + 3(144) = 480

x = 480 – 432

x = 48

Sehingga titik perpotongan antara dua garis tersebut adalah (48, 144)

Perpotongan dititik B dari pers (2) dan (3)

3x + 4y = 720 |×1| 3x + 4y = 720


2x + y = 360 |×4| 8x + 4y = 1440
-
-5x = -720
x = -720 / -5
x = 144

Subtitusi

2x + y = 360

2(144) + y = 360

y = 360 - 288

y = 72

Sehingga titik perpotongan antara dua garis tersebut adalah (144, 72)
Mencari nilai maksimum dengan metode titik pojok
Titik Nilai f(x,y) = 40.000x + 60.000y
A(0,0) f(0,0) = 40.000(0) + 60.000(0) = 0
B(0.160) f(0,160) = 40.000(0) + 60.000(160) = 9.600.000
C(48,144) f(48,144) = 40.000(48) + 60.000(144) = 10.560.000
D(144,72) f(144,72) = 40.000(144) + 60.000(72) = 10.080.000
E(180,0) f(180,0) = 40.000(180) + 60.000(0) = 7.200.000

Jadi, pendapatan maksimum yang diperoleh adalah Rp10.560.000


2. Gunakan metode simpleks dalam menyelesaikannya

Maksimumkan : Z = 15 X1 + 18 X2 + 12 X3

Kendala :

10 X1 + 12 X2 + 8 X3 ≤ 120

18 X1 + 15 X2 + 6 X3 ≤ 135

12 X1 + 16 X2 + 6 X3 ≤ 150

X1, X2, X3 ≥ 0
Jawaban :

Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi tujuan diubah menjadi bentuk
implisit dengan jalan menggeser fungsi tujuan ke Z,
yaitu Z= 15X1 + 18X2 + 12X3 dirubah menjadi Z - 15X1 – 18X2 – 12X3 = 0.

Sedangkan fungsi kendala (selain kendala non-negatif) dirubah menjadi bentuk persamaan dengan
menambahkan variable slack, yaitu suatu variable yang mewakili tingkat pengangguran kapasitas
yang merupakan batasan. Fungsi Kendala pada soal diatas tersebut diubah menjadi:
10 X1 + 12 X2 + 8 X3 + S1 = 120
18 X1 + 15 X2 + 6 X3 + S2 = 135
12 X1 + 16 X2 + 6 X3 + S3 = 150 X1, X2, X3, S1, S2, S3 = 0
Langkah 2 : Mentabulasikan persamaan-persamaan fungsi tujuan dan kendala yang telah
dirubah seperti pada langkah 1 diatas.

Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Solusi
Z 1 -15 -18 -12 0 0 0 0
S1 0 10 12 8 1 0 0 120
S2 0 18 15 6 0 1 0 135
S3 0 12 16 6 0 0 1 150

Kolom basis menunjukan variabel yang sedang menjadi basis yaitu S1,S2, S3 yang nilainya
ditunjukan oleh kolom solusi. Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa variabel non-
basis X1, X2, X3 (yang tidak masuk pada kolom basis) sama dengan nol. Hal ini bisa
dimengerti, karena belum ada kegiatan/produksi X1, X2, X3 masing-masing nilainya nol yang
berarti juga kapasitas masih menganggur yang ditunjukan oleh nilai S1, S2, S3.
Langkah 3 : Menentukan kolom pivot. Setelah kita menstabulasikan persamaan menjadi
bentuk tabel simpleks, langkah selanjutnya adalah memilih kolom pivot. Kolom pivot (entering
variabel) dipilih dari baris Z dengan angka negatif terbesar untuk masalah maksimasi. Jadi
sesuai soal diatas didapatkan bahwa kolom pivotnya adalah X2. Sehingga jika digambarkan
dalam tabel menjadi:
Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Solusi
Z 1 -15 -18 -12 0 0 0 0
S1 0 10 12 8 1 0 0 120
S2 0 18 15 6 0 1 0 135
S3 0 12 16 6 0 0 1 150

Pada tabel diatas kolom X2 adalah kolom yang dipilih karena memiliki nilai -18 (nilai negative
terbesar).
Langkah 4 : Menentukan baris pivot. Setelah kita mendapatkan kolom pivot, langkah
selanjutnya adalah menentukan baris pivot (leaving variabel). Untuk mengetahui baris mana
yang pilih dapat dilakukan dengan membagi solusi dengan kolom pivot pada setiap baris.
Setelah itu dipilihlah angka dengan rasio terkecil, namun jika terdapat angka negatif dan tidak
hingga kolom pivot maka tidak masuk dalam perhitungan rasio, jadi jika terdapat angka negatif
atau tak hingga maka diberi tanda strip pada kolom rasio. Setelah mendapat rasio maka kita
harus memindahkan variabel pada kolom pivot ke baris pivot. Sehingga bedasarkan soal diatas
menjadi :

Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Solusi Rasio


Z 1 -15 -18 -12 0 0 0 0 _
S1 0 10 12 8 1 0 0 120 10
S2 0 18 15 6 0 1 0 135 9
S3 0 12 16 6 0 0 1 150 9,375

Persamaan baru = (persamaan lama) – (persamaan pivot baru x koefisien kolom pivot)
Jadi persamaan baru yang dicari dari persoalan diatas adalah persamaan baru untuk basis Z, S1, dan
S3. Sedangkan S2 sudah diganti oleh persamaan pivot baru X2.
Persamaan Z baru :
(-15) – (18/15 x -18) = 33/5
(-18) – (1 x -18) = 0
(-12) – (6/15 x -18) = -24/5
(0) – (0 x -18) = 0
(0) – (1/15 x -18) = 6/5
(0) – (0 x -18) = 0
(0) – (9 x -18) = 162
Persamaan S1 baru :
(10) – (18/15 x 12) = -22/5 (12) – (1 x 12) = 0
(8) – (6/15 x 12) = 16/5 (1) – (0 x 12) = 1
(0) – (1/15 x 12) = -4/5
(0) – (0 x 12) = 0
(120) – (9 x 12) = 12
Persamaan S3 baru :
(12) – (18/15 x 16) = -36/5 (16) – (1 x 16) = 0
(6) – (6/15 x 16) = -2/5
(0) – (0 x 16) = 0
(0) – (1/15 x 16) = -16/5
(1) – (0 x 16) = 1
(150) – (9 x 16) = 6

Anda mungkin juga menyukai