Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Erwin Anggoro

Nomo Induk Mahasiswa/NIM : 042940054

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4316 Hukum Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 41/Purwokerto

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. A. Pada umumnya pengakuanmanusia pribadi sebagai subjek hukum dimulai sejak ia
dilahirkan dan berakhir setalah ia meninggal dunia . Anak dalam kandungan menurut
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) memiliki hak atas kepentingan yang
berlaku kepadanya. Oleh sebab itu dalam KUH Perdata, anak yang masih dalam
kandungan dapat dianggap telah lahir. Yang tertuang dalam Pasal 2 KUH Perdata
yang berbunyi sebagai berikut:

Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap sebagai telah
dilahirkan, bilaman juga kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu
dilahirkannya, dianggaplah ia tak pernah ada.

Pasal di atas secara tidak langsung memiliki maksud bahwa meskipun masih
berada dalam kandungan ibunya, seorang anak tidak akan kehilangan hak-hak yang
berhubungan dengan kepentingan anak. Meski demikian, apabila kemudian anak
dalam kandungan tersebut terlahir mati, maka segala sesuatu yang telah diputuskan
yang berhubungan dengan kepentingan anak saat dalam kandungan dianggap tidak
pernah ada atau tidak memiliki kekuatan hukum.

B. Setiap orang dianggap cakap bertindak sebagai subjek hukum, kecuali oleh
undang-undang dinyatakan tidak cakap berdasarkan Pasal 1329 KUH Perdata.
Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa (telah berusia 21 tahun) dan
berakal sehat, sedangkan orang yang tidak cakap adalah orang yang belum dewasa
dan orang yang ditaruh di bawah pengampuan, yang terjadi karena gangguan jiwa,
pemabuk atau pemboros.
Kecakapan seseorang bertindak di dalam hukum atau untuk melakukan
perbuatan hukum ditentukan dari telah atau belum seseorang tersebut dikatakan
dewasa menurut hukum. Kedewasaan seseorang merupakan tolak ukur dalam
menentukan apakah seseorang tersebut dapat atau belum dapat dikatakan
cakap bertindak untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Kedewasaan seseorang
menunjuk pada suatu keadaan sudah atau belum dewasanya seseorang
menurut hukum untuk dapat bertindak di dalam hukum yang ditentukan
dengan batasan umur. Sehingga kedewasaan di dalam hukum menjadi syarat agar
seseorang dapat dan boleh dinyatakan sebagai cakap bertindak dalam melakukan
segala perbuatan hukum.

2. A. Asas Konsensualisme ,asas ini berhubungan dengan saat lahirnya suatu perjanjian.
Asas ini berasal dari kata Konsensus yang berarti kesepakatan atau persetujuan.
Pada kasus tersebut transaksi yang dilakukan telah sah karena kedua belah pihak
telah mencapai persetujuan yang di kehendaki dan sepakat itu juga sudah
memenuhi syarat sesuai dengan Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUH Perdata.
B. Dalam kasus tersebut faktor penghambat nya yaitu tanpa adanya akta jual beli
PPAT. Jual beli Hak atas Tanah harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT).
Hal demikian sebagai bukti bahwa telah terjadi jual beli sesuatu hak atas tanah
danselanjutnya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) membuat Akta Jual Belinya
yang kemudian diikuti dengan pendaftarannya pada Kantor Pertanahan setempat
sesuai dengan lokasi tanah.

Anda mungkin juga menyukai