GoaL ProgramminG
Goal programming digunakan untuk menyelesaikan programa linier
dengan obyektif majemuk, dan tiab obyektif sebagai goal.
Model ini merupakan perluasan dari model pemrograman linear, sehingga
seluruh asumsi, notasi, formulasi model matematis, prosedur perumusan
model dan penyelesaiannya tidak berbeda.
Perbedaan terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasional yang
akan muncul di fungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala
Pada goal programming, di+ and di- , deviation variables, adalah besaran
goal i yang ditargetkan yang dapat dicapai atau tidak, secara berurutan.
Goals itu sendiri ditambahkan pada suatu set pembatas dengan di+ dan di-
berperan sebagai surplus dan slack variables.
Model pendekatan goal programming adalah untuk memenuhi goal dalam
suatu urutan prioritas. Goal prioritas kedua ditetapkan tanpa mengurangi
goal prioritas pertama
2
Variabel Deviasional
Berfungsi untuk menampung penyimpangan atau deviasi yang
akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala
terhadap nilai ruas kanannya.
Variabel deviasional terbagi menjadi dua :
1) Di- Variabel deviasional untuk menampung deviasi yang
berada di bawah sasaran yang dikehendaki
2) Di+ Variabel deviasional untuk menampung deviasi yang
berada di atas sasaran yang dikehendaki
3
Max Z = 8 X1 + 6 X2
Batasan1 4 X1 + 2 X2 ≤ 60
4
Goal Programming dengan SatuTujuan
Dari soal di atas akan dise1esaikan sebagai goal
programming dengan 1 tujuan (goal) , yaitu X2
untuk mendapatkan keuntungan (profit) = $ 140.
Maka Bentuk Formulasinya menjadi: 30
Min = D1- 4 X1 + 2 X2 = 60
S/t 8 X1 + 6 X2 + D1- - D1+ = 140
4 X1 + 2 X2≤ 60 A
12
2 X1 + 4 X2 ≤ 48
Yang akan diminimasi adalah simpangan B
dibawah goal profi D1- 2 X1 + 4 X2 = 48
Pembatas 1 adlh pembts dri sasaran yang C
15 24 X1
dinginkan
Simpangan atas dari profit D1+ dimunculkan
agar goal dapat dicapai
Garis hijau sebagai goal profit yang diinginkan
berada diluar daerah feasibel (akan ada simpang
bawah, goal tidak tercapai)
5
Goal Programming dengan SatuTujuan
DAPAT DISELESAIKAN Dengan MENGGUNAKAN DUA FASA
Min = D1-
S/t 8 X1 + 6 X2 + D1- - D1+ = 140
4 X1 + 2 X2≤ 60
2 X1 + 4 X2 ≤ 48
Bentuk Standart dari persamaan diatas adlah:
Min Z = D1- - M X3
S/t 8 X1 + 6 X2 + D1- - D1+ + X3 = 140 X3 adlah Variabel Artificial
4 X1 + 2 X2+ X4 = 60 X4 adlah Slanck
2 X1 + 4 X2 + X5 = 48 X5 adlah Slanck
Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio
X3 8 6 1 -1 1 0 0 140
X4 4 2 0 0 0 1 0 60
X5 2 4 0 0 0 0 1 48
Zj - Cj 0 0 1 0 M 0 0 0
Nilai Zj – Cj Kolom X3 disesuaikan
-8M -6M -1M M dulu 0 sehingga
0 0menjadi NOL
-140M
6
artivicial tidak boleh Big M
(-M) x 1 +(-1)=
(-M) x 1 +M=
(-M) x 6 +0= (-M) x (-1) +0= (-M) x 0 +0= (-M) x 0 +0=
(-M) x 8 +0= (-M) x 140 + 0=
Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio
X3 8 6 1 -1 1 0 0 140
X4 4 2 0 0 0 1 0 60
X5 2 4 0 0 0 0 1 48
Zj - Cj 0 0 -1 0 M 0 0 0
-8M -6M -1-M M 0 0 0 -140M
Zj - Cj 0 0 -1 0 0 0 0 0 tanpa M
-8 -6 -1 1 0 0 0 -140 dgn M
Lakukan OBE, (pilih Zj - Cj dengan M) Hasil Iterasi 1 Fasa 1
Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio
X3 8 6 1 -1 1 0 0 140 17,5 X3 0 2 1 -1 1 -2 0 20 10
X4 4 2 0 0 0 1 0 60 15 V. Keluar X1 1 0,5 0 0 0 0,25 0 15 30
X5 2 4 0 0 0 0 1 48 24 X5 0 3 0 0 0 -0,5 1 18 6
Zj - Cj -8 -6 -1 1 0 0 0 -140 Zj - Cj 0 -2 -1 1 0 2 0 -20
V.Msk
Warna hijau adlh Pivot, bagi semua elemen pada Lanjutkan sampai pada Zj - Cj Ruas Kanan sama dengan 0
baris X4 dengan 4, untuk baris X3, X5 dan Zj – Cj
lakukan OBE. lihat hasilnya pada tabel Iterasi Fasa 1 7
Hasil Iterasi 2 Fasa 1
Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio
X3 0 0 1 -1 1 -1,67 -0,67 8 8
X1 0 0 0 0 0 0,333 -0,17 12 #DIV/0!
X2 0 1 0 0 0 -0,17 0,333 6 #DIV/0!
Zj - Cj 0 0 -1 1 0 1,667 0,667 -8
Lanjutkan sampai pada Zj - Cj Ruas Kanan sama dengan 0
8
Hasil Iterasi 3 Fasa 1
Basis X1 X2 D1- D1+ X3 X4 X5 Ruas Kanan Rasio
D1- 0 0 1 -1 1 -1,67 -0,67 8
X1 1 0 0 0 0 0,3 -0,17 12
X2 0 1 0 0 0 -0,17 0,3 6
Zj - Cj 0 0 0 0 1 0 0 0
Fasa 1 berakir karena Zj - Cj Ruas Kanan sama dengan 0
Lanjutkan Fasa 2 dengan Zj - Cj tanpa M, dan hapus kolom Variabel artificial (X3)
9
Basis X1 X2 D1- D1+ X4 X5Ruas KananRasio
D1- 0 0 1 -1 -1,67 -0,67 8
X1 1 0 0 0 0,333 -0,17 12
X2 0 1 0 0 -0,17 0,333 6
Zj - Cj 0 0 -1 0 0 0 0 ---> tanpa M
Zj - Cj 0 0 0 -1 -1,67 -0,67 8 1x8+0
1 x (-0,67 + 0
1 x 0 + 0 =0 1 x (-1,67) +
lakukan OBE, sehingga
1x 0+0= 0=
D1- tidak sama dengan - 1 x (-1) +
1 x 1 +(-1)= 1 0=
Kolom D1- yang basis harus disesuaikan (warna hijau) karena bernilai negatif, lakukan
dengan OBE
Fasa II berakir karena D1- sudah disesuaikan
Maka solusi optimal X1 = 12 dan X2 =6, dengan Z= 132; jadi goal $ 142 tidak tercapai
Jadi fungsi Tujuan Goal (Simpang Bawah) D 1- = 8
Fase II pada goal progamming hanya dari penyempurnaan kolom basisnya, tanpa perlu
iterasi walaupun masih ada nilai Z j – Cj yang negatif
10
Tugas
Pelajari halaman 89 – 102, jika ada
kendala mari dipelajari sama-sama
Pelajari Goal Programming dengan Dua Tujuan
Pelajari Goal Programming dengan Dua Prioritas
11
HISAKAMIRET
12