BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Pemasangan sistem hidrolik dengan kode OPKR-10-002B berisi
materi dan informasi tentang peralatan utama, rangkaian dan pengujian serta
keselamatan kerja dari sistem hidrolik. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis
disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan.
Modul ini disusun dalam 2 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
pemasangan sistem hidrolik. Kegiatan belajar 2 membahas tentang pengujian sistem
hidrolik. Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi,
dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator
penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Diakhir
modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara
teroritis dan praktik. Uji teoritis dilakukan dengan cara siswa menjawab pertanyaan
yang
pada
soal
evaluasi,
sedangkan
uji
praktik
dengan
meminta
siswa
C. Petunjuk Penggunaan
1. Petunjuk Bagi Siswa
a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang anda kuasai,
sebelum membaca modul lebih lengkap.
b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang
kurang jelas silakan bertanya pada guru.
c. Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman saudara terhadap materi yang disampaikan,
klarifikasi hasil jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang ada.
d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja yang ada.
e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan tindakan aman saat bekerja yang
termuat pada lembar kerja.
f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan pekerjaan
yang belum anda pahami dengan benar.
g. Bila saudara merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi saudara.
D. Alokasi Waktu
Kompetensi Memasang sistem hidrolik mempunyai kode OPKR 10-002B
dengan durasi pembelajaran 30 jam @ 45 menit. Kompetensi ini terdiri dari 2 sub
kompetensi, yaitu:
1. Pemasangan sistem hidrolik
2. Pengujian sistem hidrolik
E. Peralatan dalam penggunaan modul
Peralatan yang digunakan dalam menggunakan modul ini adalah alat tulis dan buku
sumber lainnya
BAB. II
SISTEM HIDROLIK
A. Pertemuan I . komponen system hidrolik
1.Pengertian hidrolik.
Sebelum kita melaksanakan pemasangan sistem hidrolik, sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu pengertian hidrolik. Hidrolik menurut bahasa greek
berasal dari kata hydro = air dan aulos = pipa. Jadi hidrolik bisa diartikan suatu alat
yang bekerjanya berdasarkan air dalam pipa. Prinsip yang digunakan adalah Hukum
Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka
tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar. Perhatikan gambar
sebelah !
Jika A1 = 1 Cm2. A2 = 20 Cm2 jika F1
= 5 Kg maka karena tekanan pada
kedua permukaan bejana adalah sama
maka F2 = F1/A1 x A2 = 5/1 x 20 =
100 Kg.
2) Pompa Hidrolik
Fungsi pompa hidrolik yaitu untuk mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh
rangkaian hidrolik sehingga unit penggerak dapat bekerja. Tenaga cairan yang
ditimbulkan oleh pompa dan peralatan lain yang mengaturnya sebanding dengan
tenaga mekanik yang menggerakkan pompa. Dengan kata lain tenaga mekanik dari
penggerak mula diubah menjadi tenaga fluida.
a) Jenis Pompa Hidrolik
Pompa yang digunakan adalah jenis pompa pemindah (positive displacement
pump). Perhatikan konstruksi macam macam pompa di bawah ini !
(1) Pompa Roda Gigi Dalam
(2) Pompa tipe Gerotor
(3) Pompa Roda Gigi Luar
(4) Pompa Baling-baling (sudu-sudu)
(5) Pompa Torak
1) Pompa Roda Gigi Dalam
1. Rumah pompa
2. Poros eksentrik
3. elemen pompa
4. torak
5. katup isap
6. katup pengontrol tekanan
Pompa yang berkaitan dengan dongkrak adalah jenis pompa torak seperti pada
gambar berikut:
b) Efisiensi Pompa
Efesiensi pompa merupakan salah faktor yang perlu diperhatikan dalam
menentukan pemilihan pompa. Dengan memperhatikan efesiensi akan
diketahui berapa volume dan tenaga yang dihasilkan dari suatu pompa.Angka
efesiensi pompa ditentukan oleh tiga faktor yang meliputi:Efesiensi volumetrik
dan efisiensi tenaga. Efesiensi Volumetrik adalah perbandingan antara volume
aliran yang dihasilkan (Perpindahan sebenarnya) dengan volume aliran teoritis
(Perpindahan teoritis) suatu pompa.
10
tenaga
yang
dihasilkan
terhadap
tenaga
yang
dipakai
(masuk)
c) Karakteristik Pompa.
Dari bernacam pompa yang paling banyak di gunakan pada industriindustribesar adalah Pompa Roda gigi, pompa sudu-sudu (baling-baling) dan
pompa torak.
Karakteristik pompa dapat dilihat pada table berikut:
11
3) Tangki Hidrolik
Tangki hidrolik (reservoir) adalah bagian dari unit tenaga, ada yang berbentuk
segi empat ada pula yang berbentuk silinder.
a) Fungsi tangki hidrolik adalah:
- Penampung cairan hidrolik sebelum dan setelah beredar
- Pendinginan cairan hidrolik. Didalam tangki cairan yang hidrolik panas
(setelah mamasuki rangkaian) bercampur dengan cairan dingin (yang ada
didalam tangki) sehingga mengalami pen-dinginan.
- Menghilangkan gelembung udara. Gelembung yang masuk dalam rangkaian
sangat tidak menguntungkan dan hanya dapat hilang setelah masuk tangki.
Untuk itu maka ruang udara di dalam tangki harus ada dan cukup untuk
menghilangkan jika terjadi gelembung
- Mengendapkan kotoran/pencemaran. Agar kotoran yang dibawa dari rangkain
dan tidak masuk lagi maka pemasangan saluran isap dan saluran balik
dipasang sejauh mungkin, dan dipasang
separator/penyekat.
- Tempat pemasangan motor. Pompa dan perlengkapan lain.
b) Gambar tangki hidrolik (reservoir) dan simbolnya.
12
13
14
(1)). Konstruksi
Konstruksi Silider kerja tunggal seperti terlihat pada gambar 13.
15
Konstruksi Silider kerja ganda seperti terlihat pada gambar terdiri terdiri dari:
a. Rumah dengan penutup
b. Batang torak
c. Torak
d. Seal
16
6) Unit Pengatur
a) Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
17
Katup (valve) ialah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk
melepas, menghentikan atau mengarahkan cairan hidrolik yang melalui katup
tersebut. Bentuk perintah terhadap perintah ini ada beberapa cara antara lain:
- Cara mekanik
- Cara aliran pemandu (fluid pilot signal)
(1) Mekanisme dalam bagian katup, yang langsung mengatur arah
aliran fluida. Mekanik pengatur dibagian dalam katup itu dapat
berbentuk bola, poppet sliding spool, piring putar atau plug putar Cara elektrikSesuai dengan namanya, katup ini berfungsi untuk
mengontrol arah aliran dalam rangkaian dan melangsungkan fungsifungsi logic control. Katup pengarah digolongkan menurut sifat-sifat
perencanaanya.
.
(2) Jumlah switch kedudukan misalnya dua posisi atau lebih, tiga
posisi atau lebih.
(3) Jumlah lubang-lubang penghubung atau saluran kerja.
(4) Cara menggerakkan katup yang mengubah kedudukan mekanik
bagian dalam katup berubah posisinya, untuk mengatur aliran. Di
bawah ini diperlihatkan beberapa jenis katup pengarah, simbolsimbol
dan macam cara penggerak katup.
18
19
20
21
Rangkaian ini digunakan pada waktu gerak kembali tidak perlu dikontrol.
c. Rangkaian blead off
Rangkaian ini dapat membatasi pompa untuk menghasilkan tekanan yang
sesuai dengan kebutuhan beban saja, demikian juga kelebihan aliran/tekanan,
langsung dapat kembali melalui katup ini tanpa melalui katup pengaman. Jadi
hal ini telah menghemat tenaga. Di halaman berikut ini dapat dilihat rangkaianrangkaian tersebut di atas.
7) Cairan hidrolik.
Dalam istilah umum cairan hidrolik berbentuk minyak atau oli dan
digunakan sebagai media mempunyai fungsi sebagai Penerus daya (Power
Transmisi), Pelumasan (Lubrication), Perapat (Sealing) dan Pendingin
(Cooling).
(a) Fungsi cairan hidrolik
1. Cairan hidrolik sebagai media penerus daya harus mudah mengalir melalui
komponen salurannya sehingga tidak akan mudah daya yang hilang. Demikian
22
juga cairan hidrolik harus incompressible atau tidak mudah dimampatkan agar
dapat seketika meneruskan daya bila sumber daya memberikan tenaganya.
2. Cairan hidrolik sebagai pelumas harus mampu melumasi semua bagian
dalam dari komponen sistem hidrolik yang bergesekan dan dilalui cairan
hidrolik.
3. Cairan hidrolik sebagai perapat akan menjadi oil film antara bagian pesawat
yang tidak ada ring perapat yang menerima daya/tekanan.
4. Cairan hidrolik sebagai pendingin akan menyerap panas yang timbul dalam
sistem hidrolik. Penyerapan panas terjadi di bak penampung (reservor) dengan
adanya sirkulasi cairan hidrolik.
(b) Syarat syarat Cairan hidrolik.
Untuk memenuhi fungi seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus memenuhi
syarat tertentu, diantaranya adalah :
Mampu mencegah terjadinya karat (korosi)
Tidak membentuk buih
Mampu mencegah terbentuknya lumpur endapan
Tidak mudah bersenyawa dengan air
Tidak mudah bocor, (mudah diperpak)
Tahan panas
Stabil dan tahan lama
(c) Sifat sifat cairan hidrolik
Untuk memenuhi persyaratan seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus
memiliki sifat sebagai berikut :
(1) Viscositas yang stabil
Viscositas atau nilai kekentalan ialah besarnya tekanan (hambatan) cairan
untuk mengalir. Apabila cairan mengalir dengan mudah berarti viscositasnya
rendah dan biasanya cairan tersebut encer. Viscositas secara garis besar terbagi
dua yaitu Viscositas unit dan Viscositas Index.
23
Yang termasuk kedalam kelompok Viscositas Unit atau satuan nilai kekentalan
yaitu:
(1)) Viscositas mutlak (Nilai kekentalan mutlak)
(2)) Viskositas kinetic
(3)) Saybolt Universal Seconds (SUS) Viscositas, dan
(4)) SAE
(1)) Nilai kekentalam mutlak atau absolut viscosiy ialah besarnya gaya yang
diperlukan untuk memindahkan bidang 1 Cm2, yang terletak diatas film oli
setebal 1 Cm, sejauh 1 Cm dalam waktu 1 detik. Satuan viscositas ini
adalah poise, sedangkan gaya untuk memindahkan dalam satuan dyne,
sehingga:
(2)) Viscositas kinetik didapat dengan cara membagi viscositas absolut dengan
density (berat jenis) minyak. Satuan viscositas ini adalah stroke jadi:
(3)) SUS Viscositas, satuan ini didapat dengan menggunakan alat pengetes dari
Saybolt sehingga satuannya disebut SUS. Pengetesan dilakukan pada suhu
1000 C atau 2400 F, waktu yang diperlukan untuk mengalirkan oli dalam
Saybolt Viscometer. (4)) Nomor SAE Angka-angka SAE ditetapkan oleh
Society of Automotive Engineers untuk mengkhususkan kelas-kelas
viscositas SUS pada suhu tes SAE. Angka-angka yang tepat Ditentukan
dengan membandingkan waktu yang diperlukan oli untuk melewati alat tes
dengan sebuah grafik oleh Society of Automotive Engineers. Hasil
pengetesan oli musim dingin (Winter) pada suhu 00 F (5W, 10 W, 20 W).
Dan oli untuk musim panas dilakukan pada suhu 2100F dengan nomor
tanpa kode W misal 20.30, 40, 50 dan setrusnya. Viskositas Indeks adalah
kemampuan oli untuk mempertahankan viskositasnya dalam perubahan
24
pada
bagain
rangkain
sistem
hidrolik
dari
logam
akan
mengakibatkan perkaratan. Karat ini akan lepas dari permukaan logan dan
bercampur kedalam oli bahkan dapat mengakibatkan tersumbatnya lubanglubang halus pada rangkaian hidrolik . Untuk itu cairan hidrolik harus
bersifat anti karat. Selain dari itu maka pada
bagian pesawat hidrolik dari logam perlu dilapisi dengan khrom.
25
26
Apabila cairan hidrolik pada suatu pesawat hidrolik akan diganti dengan
jenis yang lain, maka cairan semula perlu dikeluarkan semua dan dibilas,
demikian pula seal-seal perlu diganti.
(e) Jenis cairan hidrolik yang digunakan
Jenis cairan hidrolik yang digunakan di otomotif diataranya:
a. Untuk Pesawat angkat (dongkrak, car lift dan sejenisnya) biasanya
menggunakan oli dengan SAE 10 SAE 20
b. Untuk Rem Hidrolik menggunakan Cairan Minyak Rem (Break Fluid)
dengan beberapa merk.
(f) Pemeliharaan Cairan Hidrolik
Cairan hidrolik bukanlah barang yang murah, oleh sebab itu perlu dipelihara
walaupun untuk menggati dan membilas. Memelihara bagianbagian pesawat
perlu waktu dan keahlian.
(1) Cara menyimpan dan memindahkan.
- Simpanlah drum cairan hidrolik di bawah atap
- Sebelum membuka drum bersihkan bagian atas agar kotoran tidak masuk
- Guanakan girigen (wadah) dan slang yang bersih. Serta menyaring oli
terlebih dahulu sebelum memasukkan ke dalam reservoir.
- Pelihara dari kelembaman dan pencemaran oleh pengembunan (2) Cara
memelihara oli waktu bekerja
- Cegah pencemaran oli dengan menjaga dari gaian-bagian rangkaian tetap
terpasang kuat dan sistem saringan yang baik
- Jadwalkan penggantian oli agar oli diganti sebelum rusak total
- Reservoir harus tetap berisi oli secukupnya.
- Cegah terjadinya pengembunan di dalam reservoir
- Perbaikilah dengan segera bila ada kebocoran
27
8) Pipa Saluran
Pipa saluran berfungsi untuk menyalurkan cairan hidrolik di dalam sistem agar
system dapat berkerja. Selain pipa saluran digunakan juga penghubung atau
penyambung (fitting) untuk melengkapi pipa saluran agar dapat memenuhi
sesuai kebutuhan.
Faktor pemilihan pipa saluran dan fitting tergantung kepada:
- tekanan statis dan dinamis - vibrasi
- aliran rata-rata - kekuatan kebocoran
- kesesuaian terhadap fluida - kondisi lingkungan
- pemeliharaan - pemakaian harga.
Jenis pipa saluran terdiri dari : pipa kaku dan pipa fleksibel. Dengan jenis
penyambung seperti di bawah ini:
28
Keterangan:
1. Motor Penggerak
5. Pompa Hidrolik
6. Saluran Tekan (ke sistem)
7. Pernapasan (Lubang Udara)
8. Saluran Pengembali
9. Tutup Pembersih
10. Lubang Pembuang
11. Pelat Pemisah (Buffer)
12. Saluran Isap
13. Gelas Penduga
14. Reservoir
b. Pemasangan pipa penghubung sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
29
30
- Bila kemungkinan dekat dengan bagian yang panas maka selang diberi pelapis
- Hindarkan selang dari bengkokan tajam
31
32
3. Media sistem hidrolik yang digunakan secara umum adalah oli yang memenuhi
syarat dengan sifat: viscositas (kekentalan) stabil, mampu melumas dengan baik,
tahan oksidasi, mampu menahan karat
4. Pada saat pemasangan pipa atau selang menghubung sebaiknya memperhatikan hal
yang dapat mengganggu jalannya sistem akibat pemasangan yang salah.
E. Latihan
1. Prinsip dasar hukum apakah yang mendasari prinsip kerja hidrolik ? Jelaskan
bagaimana bunyi hukum tersebut!
2. Berikan contoh komponen sistem hidrolik yang dipergunakan pada rem hidrolik
minimum 3 buah!
3. Apakah fungsi katup pengarah, apa arti katup pengarah 4/3?
4. Apa arti simbol katup pengarah berikut:
33
34
35
36
37
38
39
C. RANGKUMAN
1. Grafik simbol sistem tenaga fluida merupakan bahasa komunikasi pada sistem
tersebut dan telah distandarisasikan secara internasional yaitu standar ISO 1219.
2. Grafik simbol untuk sistem pneumatik dan sistem hidrolik pada prinsipnya sama,
sedangkan perbedaan yang terjadi karena adanya perbedaan substansi.
3. Diagram sirkuit disusun menurut metoda yang telah ditentukan dan ada pula yang
disusun sesuai dengan posisi yang ada di mesin atau pesawat.
4. Merakit atau menginstal sirkuit hidrolik atau sirkuit pneumatik harus menerapkan
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja dan juga sesuai dengan prosedur yang.
D. LATIAHAN
Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia!
1. Letak perbedaan antara grafik simbol pompa hidrolik dan gambar hidrolik
2. Sedangkan perbedaan antara simbol pompa hidrolik dan motor hidrolik ialah
....
3. Jumlah kotak dalam simbol katup menunjukkan jumlah .....
4. Penandaan katup-pengarah sistem hidrolik pada setiap lubang (saluran) dilakukan
dengan memberi angka atau huruf. Coba anda tulis persamaannya:
1 = 3 =
2 = .. 4 =
5. Coba gambarkan simbol sistem hidrolik untuk:
1) Katup pengatur aliran yang dapat disetel dibypass dengan check valve
2) Relief valve
3) Shut off valve
Reducing valve
6. Gambarkan pula simbol sistem hidrolik untuk:
40
41
42
43
44
dilakukan sebelum dan selama fasilitas / mesin / peralatan itu beroperasi atau
digunakan. Dengan demikian pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
dimulai semenjak fasilitas tersebut belum dioperasikan. Dengan kata lain bahwa kita
harus mempersiapkan perlu untuk memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya.
Inilah yang disebut dengan pra-pemeliharaan
a. Pra-Pemeliharaan pada sistem hidrolik
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah kegiatan persiapan sebelum
mesin/alat dioperasikan dengan tujuan agar pelaksanaan pemeliharaan nantinya
menjadi lebih sempurna. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah:
Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.
Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel, alat
pemotong, alat pelumasan dan alat-alat kebersihan.
Alat-alat pengetes.
Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penjepit dan
sebagainya.
Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas dan
bahan pencegah korosi.
Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan.
Gudang yang memenuhi syarat untuk oli / cairan hidrolik.
Gudang barang bekas atau komponen yang diperbaiki.
Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan.
Di samping persiapan tersebut di atas dalam pemasangan fasilitas yang
menggunakan sistem hidrolik perlu dipersiapkan pula hal-hal berikut:
Untuk mesin-mesin yang stasioner, fondasi mesin harus memenuhi syarat, seperti
ketebalan beton, komposisi campuran beton, luas fondasi, kedataran dan
sebagainya.
Sedangkan untuk mesin yang mobile, perlu dudukan atau mounting yang cukup
kuat pula.
Pemasangan mesin yang kokoh dengan pengikatan yang kuat.
Kedataran mesin (level) yang standar (perlu dilevel dengan alat pelevelan yang
presisi).
45
Penyediaan sumber tenaga yang memenuhi syarat. Dengan persiapan yang begitu
lengkap berarti pra-pemeliharaan telah kita laksanakan dengan baik sehingga insya
Allah pemeliharaan selanjutnya akan berjalan dengan lancar.
b. Pemeliharaan Harian atau Routine Maintenance
Sebetulnya pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena cairan
hidrolik telah dapat berfungsi sebagai pelumas dan sekaligus sebagai pencegah
korosi. Demikian pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban
lebih. Namun anda dapat saja mengalami permasalahan atau gangguan pada
system hidrolik apabila anda mengoperasikannya dengan memberikan beban
lebih seperti putaran yang terlalu tinggi, tekanan kerja terlalu tinggi, suhu terlalu
tinggi atau juga bila terlalu banyak kontaminasi. Oleh karena itu hanya dengan
melaksanakan pemeliharaan yang sistematis dan kontinyu, gangguan dapat
diatasi sebelum terjadi kerusakan fatal. Ada beberapa kunci penyebab
permasalahan dalam pemeliharaan system hidrolik Permasalahan tersebut di atas
dapat diatasi atau dicegah dengan memahami sistem dan pemeliharaan yang
sempurna. Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu ? Pemeliharaan yang
sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya sistematis, taat asas dan
berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah kegiatan pemeliharaan yang
secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis.
c. Pengecekan sistem sebelum operasi
Pengecekan ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasikan sistem.
Beberapa titik yang harus dicek (diperiksa) antara lain: (lihat Gb 2.26)
1) Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli
Hal-hal yang perlu diperiksa ialah:
Periksa permukaan (level) oli apakah masih ada pada garis batas. Apabila
kurang permukaan oli, tambahlah dengan oli yang sama. Apabila dari hasil
pemeriksaan permukaan oli dari hari ke hari terlihat penurunan permukaan oli
yang drastis, maka periksalah tangki oli atau pipa / selang barang kali ada
yang bocor atau retak.
Pemeriksaan kondisi oli. o Bila oli berbusa atau bergelembung berati ada
udara yang
46
o Bila oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air yang tercampur ke dalam
oli hidrolik. Gantilah oli itu dan pastikan bahwa oli tersimpan dengan baik dan tidak
terkontaminasi oleh apapun.
Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tutup filter lap (bersihkan)
dulu kotoran atau debu yang melekat padanya. Bila memeriksa oli dengan tongkat
(stick) lap dulu stick tersebut dengan kain lap yang bersih.
2. Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor
Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang bocor, jagalah sirip-
sirip pendingin selalu bersih, jangan sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai
karatan dan sebagainya.
Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang kali terjadi
hal-hal : Bocoran oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada bagian luar
selang atau pada fitting (konektor) dan selalu gunakan kertas kardos jangan
diraba dengan tangan.
o Bocoran udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor terhisap ke dalam sistem ialah
adanya gelembung udara atau buih pada oli dalam tangki.
o Pipa atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya buih, atau terlalu panas,
atau kehilangan tenaga hidrolik. Gantilah pipa atau selang yang peok ini tetapi
pipa pengganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan pelarut yang
bersih pula.
Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Gunakan dua buah kunci
untuk menghindari terpuntirnya pipa atau selang. Ingat! Pengencangan hanya
sampai pada asal bocornya sudah sembuh.
3. Pemeriksaan katup-katup
Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal pada katup akan
membuat katup popet tidak menutup dengan rapat dan bila mengganjal pada
katup geser dapat menyebabkan katup cepat aus.
47
Periksa keausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (piston katup) atau piring
gesernya atau dudukannya atau bolanya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan
demikian katup tidak dapat bekerja dengan sempurna.
4. Pemeriksaan silinder atau aktuator
Periksa kebocoran silinder baik kebocoran luar maupun dalam. Apabila terdapat
kebocoran maka segeralah diatasi.
Periksa pengikatan silinder (cylinder mounting). Bila kendor, kencangkanlah, bila
posisinya berubah betulkan .
Periksa posisi batang piston. Dalam keadaan berhenti mestinya batang piston
berada di dalam; karena apabila posisinya di luar dia akan menjadi tempat
berkumpulnya debu dan air embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa
harus di luar maka perlu dilumasi dengan grease yang memadai.
Untuk motor hidrolik, periksa jangan sampai bekerja hingga suhu meningkat
tajam, karena motor hidrolik tidak boleh bekerja pada suhu tinggi. Periksa juga
apakah sistem pendinginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor
hidrolik bekerja hingga suhu meningkat apakah oli di dalam sistem telah
mencukupi.
Periksa pula kebocoran pada motor hidrolik seperti pada sambungan motor dengan
selang , periksa sekitar poros yaitu pada sealnya apakah ada kebocoran dan
periksa pada permukaan sambungan belahan motor.
5. Pemeriksaan pompa hidrolik
Periksalah sambungan antara selang saluran tekan dengan ulir pada penutup
pompa (cap screw) apakah sudah cukup kuat, sudah benar posisinya dan rapat.
Periksalah apakah ada kebocoran pada sambungan pompa dengan konektor dan
konduktornya.
Periksa pompa hidrolik dalam keadaan jalan, apakah dengan keadan ini dengan
tekanan kerja yang cukup tidak ada bocoran.
48
yang
berlebihan
dan
juga
akan
mempercepat
ausnya
49
50
batas yang telah ditentukan. Bila anda akan menambah oli hidrolik hal-hal
berikut harus diperhatikan :
Pastikan bahwa oli di dalam sistem masih bersih dan memenuhi syarat.
Bersihkan sekitar tutup tangki oli sebelum tutup tangki dibuka.
Buka tutup tangki dan hati-hati jangan sampai ada kotoran yang masuk
sewaktu tutup terbuka.
Ambil oli dari gudang dengan wadah yang bersih.
Gunakan corong yang menggunakan saringan dan yang bersih pula.
Tuangkan oli melalui corong dan perhatikan level oli dalam tangki
melalui sight glass.
Tutup kembali tangki hidrolik dengan saksama.
2) Mengganti oli/cairan hidrolik
Sebelum mengisikan oli baru ke dalam tangki hidrolik (mengganti oli), oli
yang lama dikeluarkan atau dikuras atau didrain terlebih dulu. Menguras oli
semacam ini sangat baik bagi sistem hidrolik karena dengan menguras ini
kotoran dan kontaminan seperti partikel kelupasan logam, debu, oksida oli
dan sebagainya akan keluar. Kemudian tangki hidrolik dibersihkan dari
kotoran atau endapan-endapan yang berisi kontaminan tadi. Bila kotoran atau
kontaminan terdapat zat yang lengket seperti lilin maka bersihkanlah dengan
zat pelarut / pembersih yang sesuai hingga dapat menghilangkan zat tersebut.
Setelah pembersihan selesai bilaslah system tersebut (flushing the sistem)
dengan menggunakan oli pembilas
51
RANGKUMAN
Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara
sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika
tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan. Tujuan Pemeliharaan ialah agar
fasilitas tersebut selalu dalam kondisi siap pakai, dapat berfungsi, beroperasi
dengan lancar, aman, produktif, efektif dan efisien serta awet. Pemeliharaan
Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan agar
fasilitas / mesin / peralatan terhindar dari laju kerusakan yang cepat (tidak
wajar). Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan
apabila terjadi kerusakan untuk mengembalikan mesin / peralatan pada kondisi
semula.Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan
yang dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang
emergency (kecelakaan) Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan
pemeliharaan agar dalam pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan
memenuhi sasaran. Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah
pemeliharaan yang dilakukan setiap hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas
dioperasikan atau digunakan. Kegiatan yang dilakukan seperti:
Pencegahan beban lebih.
Pencegahan korosi.
Pelumasan bagi yang memerlukan.
Keselamatan dan keamanan fasilitas.
Kebersihan dan ketertiban.
52
53
pakai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif, efektif dan
efisien serta awet.
3. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeliharaan yang
dilakukan agar fasilitas/mesin/peralatan terhindar dari laju kerusakan yang cepat
(tidak wajar).
4. Yang harus dipersiapkan antara lain:
Lay out
Alat-alat pemeliharaan.
Bahan pemeliharaan.
Saran penunjang seperti listrik, air udara kempa.
Dan lain-lain.
5. Tiga macam kegiatan pemeliharaan rutin:
1) Kebersihan dan ketertiban.
2) Pelumasan.
3) Pencegahan beban lebih.
6. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan yang
dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan.
7. Bagian-bagian yang perlu diperiksa:
a) Kondisi cairan hidrolik dan pelumasan.
b) Kondisi pengikatan seperti baut-baut dan mur.
c) Kondisi penyambungan dan perapatan (sealing).
8. Thermal relief valve berfungsi untuk mengantisipasi kenaikan tekanan
pada silinder hidrolik pada waktu terjadi kenaikan suhu.
9. 3 4 bar.
10. Karena kemungkinan filter tertutup oleh kotoran atau impurities sangat
besar dan kalau terjadi seperti itu oli akan tertahan sehingga sistem akan
terganggu.
54
ditemukan
yaitu
mengadakan
pemeriksaan
bagian-bagian
yang
55
56
gangguan
6) Buat kesimpulan atas
dasar analisis.
7) Uji kesimpulan anda untuk mengambil keputusan.
57
tester
atau
hydraulic annalyzer terdiri atas pressure gauge (tekanan tinggi dan rendah),
flow
58
Tekanan. Pengetesan tekanan ini untuk mengecek apakah relief valve bekerja
dengan sempurna. Sedangkan bila menggunakan closed center sistem,
pengecekan tekanan untuk mengidentifikasi bekerjanya pompa utama.
. Kebocoran. Pengetesan kebocoran untuk mengisolasi kebocoran pada
setiap komponen yang bocor. Pengetesan pompa hidrolik merupakan
permulaan pengetesan seluruh system karena pompa hidrolik merupakan
pembangkit aliran fluida ke seluruh sistem, sehingga sebelum pompa beres
berarti komponen yang lain belum akan dapat dites.
Cara mengetes pompa :
1) Menginstalasikan hydraulic tester.
Bebaskan tekanan dalam sistem, lepas selang (konduktor) antara pompa
dan katup.
Sambungkan saluran tekan ke saluran masuk (inlet) hydraulic tester.
Sambungkan saluran keluar (outlet) hydraulic tester ke tangki hidrolic.
Periksa permukaan oli (oil level).
Pastikan bahwa katup beban dalam keadaan terbuka sebelum mesin
dihidupkan atau sebelum proses pengetesan distart.
Kemudian mulailah pengetesan dengan menghidupkan mesin.
Secara perlahan tutuplah katup beban pada hydraulic tester untuk
memberikan beban pada pompa. Tapi ingat! janganlah bebannya
melebihi tekanan maksimum. Lanjutkan pembebanan sampai suhu kerja
yang normal tercapai. (Suhu kerja normal dapat dilihat pada buku
spesifikasi mesin).
2) Mengoperasikan hydraulic tester
Sebagai pedoman bahwa yang dikatakan pompa tersebut baik ialah apabila
jumlah aliran atau flow rate pada tekanan maksimum dapat mencapai paling
tidak 75 % dari flow rate pada tekanan nol. Bahkan pada pompa tipe radial
piston, variable displacement yang moderen dapat mencapai 90 %. Sehingga
bila kita lihat hasil pengetesan yang catatannya tercantum pada tabel di atas,
menunjukkan bahwa pompa tersebut adalah pompa yang sudah jelek.
Mengetes Sistem hidrolik.
59
Pengetesan harus dilakukan pada suhu cairan hidrolik yang sama. Bila terjadi
kenaikan suhu maka cairan hidrolik perlu dilewatkan ke sistem pendinginan.
Sebagai pedoman diagnosa hasil pengetesan, bila aliran pada setiap tekanan
sama sebagaimana pada pengetesan pompa yang baik berarti seluruh
komponen sistem adalah baik. Tetapi bila tekanan telah mulai turun sebelum
mencapai beban penuh berarti ada bagian atau komponen dari sistem yang
bocor atau telah rusak. Untuk itu teslah bagian atau komponen yang dicurigai
dengan cara pengetesan seperti yang tersebut di atas.
60
B. RANGKUMAN
Perbaikan (Repair fault) ialah suatu tindakan terhadap mesin/peralatan/fasilitas yang
mengalami kerusakan untuk mengembalikan kepada kondisi semula agar fasilitas
tersebut dapat berfungsi kembali. Kegiatan perbaikan sistem hidrolik juga harus
mengikuti sistematika perbaikan secara umum. Kegiatan Perbaikan meliputi :
Diagnose kerusakan merujuk kepada adanya tanda-tanda kerusakan.
Analisis kerusakan meliputi analisis jenis kerusakan, analisis alat dan bahan
perbaikan, analisis kebutuhan dana perbaikan, analisis waktu pelaksanaan, analisis
tenaga pelaksana perbaikan dan lain sebagainya.
Perencanaan perbaikain merujuk kepada hasil analisis kerusakan, baik perencanaan
biaya maupun penjadwalannya.
Pelaksanan perbaikan meliputi pembongkaran pemeriksaan kerusakan, perbaikan,
perakitan kembali, pemeriksaan quality control.
Pengujian hasil perbaikan.
Kegiatan perbaikan besar atau overhol langkah-langkah kegiatannya sama seperti
kegiatan perbaikan. Recommisioning:
Prosedur serah terima.
Verifikasi hasil perbaikan.
Penyempurnaan administrasi pemeliharaan.
C. Latiahan
Tugas 1 Membuat rangkuman materi tentang cara-cara menemukan
gangguan. Buatlah rangkuman secara singkat tentang cara-cara menemukan
kesalahan/gangguan yang isinya meliputi :
Tanda-tanda kerusakan / gangguan.
Sistematika menemukan gangguan.
Sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya.
Setelah selesai pembuatan rangkuman ini periksakanlah kepada pelatih anda.
Tugas 2 Diskusi tentang cara menemukan gangguan / kesalahan.
Diskusikanlah dengan teman anda/grup anda hal-hal berikut:
61
a) Sistem hidrolik tidak dapat bekerja sejak awal (tidak dapat distart). Apa saja
penyebabnya dan bagaimana alternatif menemukan gangguannya.
b) Sistem hidrolik tiba-tiba berhenti . Perkirakan apa saja penyebabnya dan
bagaimana menemukan gangguannya.
c) Sistem hidrolik mendengung (huming). Apa kira-kira penyebabnya dan
bagaimana menemukannya.
d) Sistem hidrolik suhunya menjadi cukup tinggi, tidak seperti biasanya.
Apa kira-kira penyebabnya dan bagaimana menemukannya.
e) Pada sistem hidrolik tercium bau kebakaran. Apa kira-kira penyebabnya dan bagai
mana cara mencarinya. Setelah selesai tulislah hasil diskusi anda kemudian
laporkanlah kepada Pelatih anda dan mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa
anda telah
menguasai materi tersebut!
62
BAB. III
EVALUASI
A. Test Formatif
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan hidrolik?
2. Jika pada tuas penggerak dengan penampang 5 mm diberi tekanan sebesar 25 Kg
dengan tinggi tekan 75 mm. Sedang pada silinder penggerak berpenampang 25
mm. Berapa tinggi dan beban yang dapat diangkat?
3. Apakah yang termasuk ke dalam komponen power pack sistem hidrolik?
4. Jelaskan perbedaan antara silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda
5. Apakah perbedaan katup pengaman dan katup pengarah?
B. Kunci Jawaban Test Formatif
1. Hidrolik yaitu suatu alat yang sistem kerjanya berdasarkan air (cairan) di dalam
pipa
2. - Luas Penampang 1 = 0,785 x 52 = 19.625 mm2
- Luas Penampang 2 = 0,785 x 252= 490.325 mm2
- Besarnya tinggi angkat S2 = A1/A2 x S1 = 3 mm
- Besarnya beban yang dapat diangkat = A1/A1 x K1 = 625 Kg
3. Yang termasuk kedalam power pack adalah: Penggerak mula, Pompa hidrolik,
tangki hidrolik (reservoir) dan katup pengaman.
4. Pada silinder kerja tunggal cairan hidrolik yang bekerja (masuk dan keluar) hanya
pada satu sisi torak saja, sedang pada silinder kerja ganda cairan hidrolik yang
bekerja (masuk dan keluar) pada kedua sisi torak yang berbeda.
5. Katup pengaman digunakan untuk pengamankan sistem jika terjadi beban lebih atau
tekanan yang berlebihan dari kapasitas sistem. Sedangkan katup pengarah berfungsi
untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan cairan hidrolik yang melalui katup
tersebut sesuai dengan perintah dari luar.
C. Lembar Kerja
1) Peralatan dan Bahan
a) Komponen sistem hidrolik
b) Kunci Ring Pas (Kombinasi)
c) Cairan hidrolik
62
63
d) Kain Majun
2) Keselamatan Kerja
Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR 10-002B 46
a) Pergunakan kunci yang sesaui dengan ukuran baut atau mur
b) Ikutilah petunjuk instructor pada saat anda bekerja
c) Bekerjalah dengan teliti dan penuh tanggung jawab
d) Hati hati jangan sampai Oli hidrolik tumpah atau kena mata
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan peralatan praktek dan bahan secara cermat dan efesien
b) Periksalah terlebih dahulu komponen yang akan dipasang dari kerusakan dan
kotoran
c) Pasanglah bagian yang ada dudukannya terlebih dahulu
d) Pasanglah pipa penghubung atau selang dengan benar seseaui dengan aliran oli
e) Buatlah catatan penting pada saat anda melakukan praktek
f) Setelah selesai bereskan dan simpan kembali peralatan yang digunakan pada
tempatnya dan dalam keadaan bersih
4) Tugas
a) Buatlah laporan hasil praktek anda secara ringkas dan jelas
b) Buatlah rangkuman menurut anda sendiri dari hasil anda mempelajari kegiatan
belajar 1 dan melakukan praltek serta observasi.
64
D. UMPAN BALIK
1. Kriteria melanjutkan pemelajaran.
Cocokanlan hasil jawaban yang suadara telah jawab dengan kunci jawaban yang
telah tersedia. Kemudian hitung dengan benar dan cari nilai dari jawaban dengan
menggunakan rumus di bawah ini :
x 100 %
= Baik Sekali
80 89 %
= Baik
70 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
BAB. IV
65
PENUTUP
Peserta diklat yang atelah memenuhi satandard kelulusan kompetensi OPKR 10-002B
dapat
mengahiri
pemelajaran
ini
dan
dapat
melanjutnya
pemelajaran
ke
kompetensiberikutnya yaitu OPKR 10-003B. Sedang bagi peserta diklat yang belum
mencapaistandard kelulusannya harus mengulang pemelajarannya sesuai dengan bagian
yangnilainya kurang, untuk selanjutnya dapat mengikuti evaluasi sampai mendapatkan
nilai batas lulus
DAFTAR KEPUSTAKAAN
65
66
67