BAGIAN 1
1
MESIN – MESIN FLUIDA
1. Pendahuluan
Sebagian besar mesin – mesin fluida adalah mesin – mesin turbo
(kecuali pompa torak). Pada bab ini akan dibahas hal – hal yang berkaitan
dengan mesin – mesin turbo hidrolis. Pada mesin turbo hidrolis, fluida
mengalir melalui sudut – sudut lengkung, atau ruangan antara sudut –
sudut yang terdapat dalam rotor.
Gaya yang terjadi pada sudut – sudut tersebut berasal dari
perubahan momentum fluida yang mengalir dan akan menghasilkan torsi
pada poros rotor.
Daya yang dihasilkan adalah merupakan perkaliran dari torsi dan
kecepatan sudutnya.
Apabila daya dihasilkan oleh mesin – mesin turbo tersebut, maka
mesin tersebut disebut turbin dan bila daya diserap oleh mesin untuk
menaikkan tekanan, maka mesin tersebut dinamakan pompa.
2
Turbin Reaksi, memerlukan tinggi angkat dan laju air yang besar
3
Gambar C. Turbin Kaplan
Turbin
Turbin Turbin
Impuls Reaksi
4
Gambar F. Perbandingan Turbin Impuls dan Reaksi
d. Pengelompokan berdasarkan letak dari poros turbin
Poros turbin dapat diletakkan secara parabolik atau horisontal.
Turbin – turbin moderen yang praktis, misalnya Turbin Pelton biasanya
dipasang secara hirisontal, untuk unit – unit besar porosnya dipasang
vertikal.
Jenis Turbin lain
5
seluruh energi dari air diubah kedalam energi kinetik dengan cara
melewatkan aliran air melalui suatu nosel yang letaknya dekat dengan
roda turbin (runner).
Air memasuki sudut – sudut yang berputar dalam bentuk aliran
tersebut menumbuk barisan sudu – sudu yang terpasang dibagian luar
rotor.
Aliran jet air menumbuk sudut dengan kecepatan tinggi, kemudian
mengalir melalui sudut dan meninggalkannya dengan kecepatan rendah,
yang berarti sebagian energinya tidak diserap oleh roda turbin. Tekanan
air masuk dan keluar sudut adalah tekanan atmosfir. Contohnya yang
paling umum dari Turbin Impuls adalah Turbin Pelton.
Turbin Pelton adalah suatu Turbin Impuls yang sesuai untuk tinggi
angkat air yang besar. Turbin ini mempunyai bagian – bagian utama
sebagai berikut :
1. Nosel
2. Roda Turbin dan Bucket
3. Rumah Turbin (Cassing)
4. Pemecah Jet (Breaking Jet)
Nosel
6
dalam ponsel berfungsi untuk mengatur jumlah air yang dialirkan seperti
ditunjukkan pada gambar 1. berikut.
Apabila jarum didorong ke arah nosel, penampang akan berkurang
dari semburan air (jet), akibatnya jumlah air yang mengalir melalui nosel
juga berkurang dan sebaliknya.
Gerakan jarum diatur dengan tangan atau secara otomatis, sesuai
keperluan yang diinginkan. Kadang – kadang diperlukan untuk menutup
nosel secara tiba – tiba, misalnya bila terjadi pengurangan beban secara
tiba – tiba pada turbin. Jika hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan
pecahnya pipa penyalur akibat kenaikan tekanan secara tiba – tiba. Untuk
menghindarkan hal ini diperlukan nosel tambahan (dikenal bypass nosel)
sehingga air dapat mengalir tanpa menumbuk bucket. Kadang – kadang
suatu pelat (deflector) dipasang pada nosel, yang berfungsi membelokkan
aliran jet dan mencegah jet menumbuk bucket.
Nosel diusahakan diletakkan sangat dekat dengan Bucket, sebagai
upaya untuk memperkecil kerugian pusaran.
7
Gambar 2. Runner dan Bucket
CASING
Casing atau rumah turbin dapat dikatakan tidak berperan secara
hidrolis. Fungsinya untuk melindungi runner dari benturan mencegah
semburan air serta untuk mengarahkan air melewati saluran buang.
Casing terbuat dari coran atau fabrikasi lainnya.
BREAKING JET
Jika turbin akan berhenti nosel ditutup sama sekali. Namun dapat
diamati bahwa runner masih berputar beberapa waktu diakibatkan adanya
gaya inersia. Untuk menghentikan runner dalam waktu singkat diperlukan
nosel lain dari belakang bucket. Gerakan ini berfungsi sebagai rem untuk
mengurangi kecepatannya.
8
Gambar 2b. Breaking jet
9
V1.Vr1,Vf1 = harga – harga kecepatan pada ujung keluar (sisi keluar)
D = Diameter roda/ runner
d = diameter nosel
N= putaran turbin dalam rpm
Ǿ= sudut sudut pada ujung keluaran
H= head total air, dalam keadaan turbin beroperasi
Karena pada segitiga kecepatan pada sisi masuk berupa garis lurus,
maka kecepatan pusar pada sisi masuk ini adalah,
Vw = V dan Vr = V-U
Karena Turbin Pelton mempunyai aliran aksial, maka:
U = U1 atau Vr1 = V r= V - U
Dari segitiga kecepatan pada sisi keluar, kita dapatkan kecepatan pusar:
Vw1 = Vr1 .cos ǿ - U = (V-U) cos ǿ - U
Gaya per kg air menjadi:
= 1/g (Vw – Vw1)
Vw1 berharga negatif disebabkan berlawanan arah dengan V w, sehingga
menjadi:
= 1/g (Vw + Vw1)
ǿ-U)
10
= [V(1+. cos ǿ) – v.(1+ cos ǿ)]
Ini berarti efisiensi hidrolis maksimum dapat dicapai jika kecepatan roda
setengah dari kecepatan aliran jet air.
Catatan :
1. Efisiensi maksimum dicapai bila cos θ =1 atau θ = 180 0 tetapi
dalam prakteknya aliran jet hanya dibalikkan sebesar 160 0 air
keluar dari bucket akan menumbuk bucket di depannya.
2. Dalam praktek efisiensi maksimum terjadi bila kecepatan putar
runner 0,46 kali kecepatan aliran jet air.
11
Daya yang dihasilkan
Dalam bab terdahulu telah diuraikan besarnya kerja yang dihasilkan oleh
tiap kg air ketika air menumbuk sudu suatu Turbin Impuls. Jika kerja yang
dihasilkan per kg air, maka daya yang dihasilkan turbin dapat dihitung
dengan rumus
Kerja yang dilakukan per kg x berat air yang mengalir per detik (dalam kg)
P
75
WQH
P ( Hp )
75
Efisiensi Hidrolis
Efisiensi hidrolis adalah perbandingan dari kerja yang dilakukan
pada runner/ roda dengan energi yang terkandung dalam aliran jet.
Efisiensi hidrolis dari turbin impuls adalah :
Efesiensi Mekanis
Energi yang diberikan kepada roda tidak semuanya menjadi kerja
yang berguna. Sebagian dari energi tersebut diubah untuk mengatasi
gesekan pada bantalan – bantalan dan bagian – bagian berputar lainnya.
Efisiensi mekanis didefenisikan sebagai perbandingan antara kerja turbin
dengan energi yang diterima roda/ runner
12
Efesiensi Total (Overal Efficiency)
Besaran ini dipakai untuk penilaian terhadap performansi dari suatu
turbin dan merupakan perbandingan antara daya aktual yang dihasilkan
dengan energi yang diterima turbin, yang besarnya adalah.
13
14
Soal Latihan
1. Suatu Turbin Pelton, beroperasi pada tinggi angkat sebesar 500 meter,
menghasilkan daya 13.000 KW pada putaran 430 rpm. Jika efisiensi roda
85% tentukan :
15
a) Keluaran (discharge) dari turbin
b) Diameter roda
c) Diameter nosel
3. Roda Pelton bekerja pada head 30 meter disuplai dengan laju aliran air
1.150 liter per detik. Kecepatan tangensial roda/ runner 12 meter/ detik
dan jet air dipantulkan balik oleh sudut dengan sudut 160 0. dengan
mengabaikan rugi – rugi friksi tentukan daya yang dihasilkan turbin. Ambil
koefisien kecepatan 0,98 (Jawab :P=415 hp)
4. Suatu Turbin Pelton pada head 172 meter disuplai dengan laju aliran
190 liter per detik. Putaran roda 1.000 rpm dan jet air dipantulkan balik
oleh sudut dengan sudut 160 0. Gunakan nilai koefisien dan ratio
kecepatan yang biasa/ lazim 0,46, tentukan daya yang dihasilkan turbin
tersebut dan efisiensi hidrolis (407,5 hp, 93,5%).
16
Gambar 4. Turbin pelton dengan beberapa jet
17
kecepatan putar tetap konstan yaitu dengan mengatur laju aliran (sesuai
dengan kondisi beban saat itu), ini dikenal sebagai pengaturan turbin. Ada
beberapa cara untuk pengaturan turbin impuls, sejauh ini penggunaan
servo motor atau slinder relai (relay cylinder) umum digunakan, kedua
cara ini dijelaskan dibawah ini.
18
governor sentrifugal, ini akan rnenyebabkan bandul bola turun yang akan
membuat turunnya simpangan (karena berkurangnya gaya sentrifugal).
Penurunan bandul bola ini akan menyebabkan turunnya selongsong
(sleeve), karea selongsong dihubungkan dengan batang vertikal dari
governor sentrifugal.
Penurunan selongsong akan mengangkat batang penghubung
katup pengontrol selongsong dihubungkan dengan batang penghubung
katup pengontrol oleh lengan yang ditumpu pada titik tumpu. Sedikit
gerakan ke atas dari katup pengontrol akan membuka lubang seluruh pipa
AA (saluran pipa BB tetap tertutup). Akibatnya minyak (dalam keadaan
bertekanan) akan lobos dari katup pengontrol ke sisi kanan piston/torak
pada servomotor melalui pipa AA. Minyak yang bertekanan ini akan
menggerakkan torak dan jarum kekiri, yang mengakibatkan terbukanya
penampang yang lebih luas dari nosel pengontrol aliran ke turbin.
Penambahan luas penampang nosel akan menyebabkan
penambahan laju aliran air, irg akan menyebabkan meningkatnya
kecepatan putar dari turbin, setelah kecepatan turbin berubah dan
kecepatan normalnya, bandul bola akan bergerak ke atas dan selongsong
beserta katup pengontrolnya berada kembali berada pada posisi
normalnya.
Penting untuk diketahui, bila beban turbin berkurang, kecepatannya
akan bertambah. Sebagai akibatnya bandul bola akan naik (gaya
sentrifugalnya bertambah besar) dan selongsong juga akan naik, ini
menyebabkan katup kontrol terdorong ke bawah, akan mengakibatkan
terbukanya saluran pipa BB (saluran pipa AA tetap tertutup). Minyak
bertekanan akan lobos dari katup pengontrol ke sisi sebelah kid torak
servomotor dan akan mendorong torak dan jarum ke arah kanan,
gerakkan ini akan memperkecil luas penampang nosel dan akibatnya
menurunkan laju aliran air. Penurunan laju aliran air ini akan menurukan
kecepatan turbin hingga mencapai kecepatan normalnya.
19
Gambar 5a. Governors Gambar 5b Pengaturan kecepatan turbin
impuls
20
Air yang berasal dan pipa penyalur, didistribusikan oleh sudu-sudu
pengarah dalam rumah turbin. Rumah turbin ini dirancang sedemikian
rupa sehingga penampang melintangnya secara seragam mengecil
sepanjang keliling lingkaran. Penampang melintang maksimum pada sisi
masuk dan minimum pada ujungnya seperti diperlihatkan pada gambar 6.
menjadikan rumah turbin berbentuk spiral, oleh karena itu disebut rumah
turbin spiral.
Mekanisme Pengarah
Sudu-sudu pengarah dipasang tetap diantara dua buah cincin
dalam bentuk piringan yang dipasang tetap pada spiral casing. Sudu
pengarah dirancang sedemikian rupa sehingga :
1. Air dapat masuk ke runner tanpa mengalami kejutan (shock). (Hal
ini dilakukan dengan menjaga kecepatan relatifnya pada sisi
masuk runner, tangensial terhadap sudut sudu).
2. Air dapat mengalir melalui runner, tanpa timbul arus pusar.
21
3. Dapat melewatkan jumlah air yang diperlukan turbin.
22
Permukaan runner dibuat sehalus mungkin, Runner dapat dibuat
atau dituang menjadi satu bagian atau dibuat dari pelat-pelat baja terpisah
yang kemudian disatukan dengan las. Untuk tinggi angkat yang rendah,
runner dibuat dari besi tuang. Tapi untuk tinggi angkat yang besar, runner
dibuat dari baja atau paduan. & la air secara kimiawi tidak mumi, runner
dibuat dari paduan khusus.
Draft Tube
Setelah melalui runner, air akan mengalir ke bawah melalui sebuah
pipa yang disebut pipa draft (draft tube). Umumnya pipa ini mempunyai
panjang hingga 1 meter dibawah permukaan `tail race'. Pipa draft
mempunyai bermacam-macam fungsi yaitu:
1. Menambah tinggi angkat air, yang besarnya sama dengan
ketinggian dari keluar runner diatas tail race.
2. Menambah efisiensi turbin.
23
Air menumbuk sudu/bucket dengan energi Air mengalir sepanjang sudu gerak,
kinetikya. dengan energi tekanannya.
Tekanan air tidak berubah, dan besarnya Tekanan air berkurang setelah
sama dengan tekanan atmosfir. melalui sudu-sudu gerak.
Piringan tidak harus berputar dengan Piringan diusahakan berputar
kecepatan penuh, dan tidak boleh ada udara penuh dan agar selalu digenangi
antara sudu dengan piringan. air.
Air dapat hanya mengisi sebagian ruang dari Air harus mengisi seluruh ruangan
lingkaran atau seluruh lingkaran. lingkaran piringan.
Laju aliran air dapat diatur, tanpa terjadi Laju aliran air tidak dapat diatur
kerugian-kerugian. dengan tanpa timbulnya kerugian-
kerugian.
Kerja diperoleh dari perubahan energi kinetik Kerja diperoleh sebagian oleh
dari aliran jet. perubahan kecepatan, tapi hampir
seluruhnya disebabkan karena
perubahan head tekanan.
Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan ketiga jenis turbin di atas.
Turbin aliran Radial
Turbin aliran radial adalah turbin dengan arah aliran air radial
(sepanjang radius piringan).
Turbin aliran radial dapat dibagi lagi dalam dua kelompok yaitu:
Turbin aliran ke dalam, yaitu turbin yang air masuk piringan dari
lingkaran luar (peripheri luar) dan mengalir ke arah dalam (ke arah
pusat piringan).
24
Turbin aliran ke luar, yaitu turbin yang air masuk pada pusat
piringan dan mengalir ke arah luar secara radial.
Turbln aliran aksial
Turbin aliran aksial adalah turbin yang air mengalir sejajar sumbu
piringan. Turbin demikian juga dinamakan Turbin aliran paralel.
Turbin aliran campuran
Turbin jenis ini merupakan jenis turbin terbaru yang aliran airnya
sebagian kearah radial dan sebagian lagi mengalir dalam arah
aksial
Suatu turbin reaksi aliran ke dalam pada dasarnya terdiri dari sudu
pengarah diam, yang fungsinya mengarahkan aliran air agar masuk ke
piringan putar pada sudut yang dikehendaki untuk menghilangkan
gelombang kejut aliran masuk dilakukan dengan jalan mengatur sudut
sudu sedemikian rupa sehingga kecepatan relatif air tangensial terhadap
piringan putar. Pada saat air mengalir di sekeliling sudu, air akan
25
memberikan sebagian gaya ke piringan putar melalui sudu. Gaya inilah
yang menyebabkan piringan putar dapat berputar.
Perlu diketahui bila beban pada turbin berkurang poros cenderung
berputar lebih cepat. Gaya sentrifugal yang juga bertambah akibat
kecepatan poros yang lebih besar atau mengurangi laju aliran air
26
Kerja yang dilakukan dan karakteristik-karakteristik lain dari runner
turbin dapat diperoleh melalui penggambaran segitiga kecepatan dari sisi
masuk dan sisi keluarnya. Seperti ditunjukkan dalam gambar 9.
V = Kecepatan absolut air masuk
D = Diameter luar piringan
N = Putaran per menit dari piringan
U = Kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk (kecepatan periphery
pada sisi masuk.
Vr = Kecepatan relatif air terhadap piringan, pada sisi masuk
V1 = Kecepatan aliran pada sisi masuk harga-harga pada sisi keluar
D = sudut air masuk piringan(sudut sudu pengarah)
N = sudut air meninggalkan piringan
V= sudut ujung sudu (blade) pada sisi masuk (sudut sudu/ vane pada sisi
masuk) = sudut ujung sudu (blade) pada sisi keluar (sudut sudu/vane
pada sisi keluar)
H = Head total air
W= Laju aliran berat air yang memasuki piringan dalam kg/det
27
= (kecepatan pusaran pada sisi masuk x kecepatan tangensial piringan
pada sisi masuk) – (kecepatan pusaran pada sisi keluar x kecepatan
tangensial piringan pada sisi keluar)
= 1/g (Vw . U – Vw1 . U₁) = Vw.U/g - Vw1.U1 / g
Catatan :
1. jika tidak ada kerugian energi, maka
Vw.U/g – Vw1.U₁/g = H – V₁²/2.g
2. Jika bagian keluar dari tubin adalah radial, maka β = 90° ; Vw1 = 0 dan
V₁ = Vf1
sehingga kerja yang dilakukan per kg air,
= Vw.U/g
dan Vw.U/g = H - V₁²/ 2 g = H – Vf1²/2g
2. Jika sudut sudu berarah radial pada sisi masuk, sisi keluar atau
keduanya, maka kecepatan pusaran pada ujungnya berharga nol.
Contoh soal
1. Sebuah turbin reaksi aliran ke dalam, mempunyai diameter pada
sisi masuk sebesar 1,5 meter berputar pada 400 rpm. Kecepatan
aliran pada sisi masuk 10 m/det. Jika sudut sudu pengarahnya
sebesar 15°, hitung :
(a). Kecepatan absolut air
(b). Kecepatan pusaran pada sisi masuk
(c). Sudut masuk vane dari runner, dan
(d). Kecepatan relatif pada sisi masuk
Penyelesaian :
Diketahui,
Diameter pada sisi masuk, D
D = 1,5 m
Kecepatan turbin N = 400 rpm
28
Kecepatan aliran pada sisi masuk
Vf = 10 m/det
Sudut sudu pengarah pada sisi masuk,
α = 15°
Kecepatan vane pada sisi masuk
U = π.D.N/60 = π .1,5 . 400/60 = 31,42 m/det
29
= 11,61 m/det
Contoh 2 :
Sebuah turbin reaksi, mempunyai diameter luar dan dalam piringan
masing – masing 1 meter dan 0,5 meter. Vane bersudut radial pada sisi
masuk dan aliran keluarnya radial pada sisi keluar, air memasuki vane
pada sudut 100. Asumsikan kecepatan alirannya konstan sebesar 3 m/det,
hitung :
a) Kecepatan piringan,
b) Sudut vane pada sisi keluar
Penyelesaian :
Diketahui
Diameter luar, D =1 m
Diameter dalam, D1 = 0,5 m
Sudut masuk air pada vane = 100
Kecepatan aliran pada sisi masuk Vf = Vf1 = 3 m/det
Karena sudut vane radial pada sisi masuk dan keluarnya, maka
kecepatan pusaran pada sisi masuk dan keluarnya berharga nol, dan
bentuk dari kedua segitiga kecepatan ditunjukkan pada gambar 11.
- Kecepatan
N = kecepatan piringan dalam rpm
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, kita dapat hitung
kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk.
30
Gambar 11 Segitiga kecepatan contoh
31
Contoh 3
Sebuah turbin reaksi aliran ke dalam mempunyai diameter luar dan
dalam masing masing 1 m dan 0,5 m. Air masuk piringan dengan
kecepatan 30 m/det pada sudut 10°, tebal piringan pada sisi masuk dan
keluar masing-masing 150 mm dan 300 mm. Sudut vane 90° pada sisi
masuk dan 25° pada sisi keluar. Tentukan :
a) Kecepatan tangensial runner pada sisi masuk, dan
b) Kecepatan absolut air pada sisi keluar.
Penvelesaian:
Diketahui,
Diameter luar, D = 1 m
Diameter dalam, D1 = 0,5 m
Kecepatan air pada sisi masuk, V= 30 m/det
Sudut sudu pengarah, α =10°
Tebal piringan pada sisi masuk, b = 150 mm = 0,15 m
Tebal piringan pada sisi keluar, b1= 300 mm = 0,3 m
Sudut vane pada sisi masuk, θ = 90°
Sudut vane pada sisi keluar, θ1 =25°
32
Gambar 12. Segitiga kecepatan contoh soal 3
33
Efisiensi Hidrolik
Efisiensi hidrolik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
yang dilakukan pada pinggiran dengan tinggi angkat (energi air
sebenarnya yang tersedia),
Efisiensi Mekanik
Efisiensi mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
sebenarnya yang dapat disediakan turbin dengan energi yang diserap
piringan. Energi yang diserap piringan (untuk kasus arah kecepatan keluar
radial)
Efisiensi Total
Besaran ini merupakan ukuran dari performasi suatu turbin yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara daya yang dapat dihasilkan
oleh turbin dengan energi sebenarnya yang diberikan pada turbin oleh air,
Contoh 4
Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyai kecepatan tangensial
runner, kecepatan aliran dan kecepatan pusar pada sisi masuk, masing-
masing sebesar 30 m/det, 29 m/det, 3 m/det dan 24 m/det. Anggap bahwa
kecepatan keluar mempunyai arah radial terhadap sisi keluar dan efisiensi
hidrolik adalah 78%, Tentukan tinggi angkat total pada turbin, dan sudut
vane pada sisi masuknya.
Penyelesaian:
Diketahui,
Kecepatan tangensial runer, U = 30 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf = 3 m/det
Kecepatan pusaran pada sisi masuk, Vw, = 24 m/det
Efisiensi hidrolis, ηn = 78 %= 0,78
34
Gambar 13 Segitiga kecepatan contoh soal 4
Turbin Francis
Turbin Francis adalah sebuah turbin reaksi aliran ke dalam yang
mempunyai keluaran radial pada sisi keluarnya. lni adalah turbin
reaksi aliran ke dalan dan pertama kali dirancang oleh Francis.
Jenis turbin ini paling banyak digunakan sampai saat ini, untuk
menghasilkan daya pada tinggi angkat menengah.
35
Gambar 14. Runner Turbin Francis
36
James Frances (1875 —1892 ), seorang ahli dan insinyur
berkebangsaan Inggris, yang pindah ke Amerika Serikat tahun
1833, ia melakukan eksperimen secara intensif dan
mengembangkan turbin aliran ke dalam, yang kemudian
dinamakan sesuai dengan namanya.
Turbin Francis terbesar di dunia saat ini terdapat di Krasnoyarsk
(Rusia) yang menghasilkan 690.000 BHP pada tinggi angkat 75 m.
Turbin francis lainnya terdapat di Nohab (Swedia) menghasilkan
313,000 BHP pada head 100 m.
Contoh 6
Sebuah Turbin Francis, bekerja pada tinggi angkat 14 m, mempunyai
sudut sudu pengarah 20° dan bersudut radial pada sisi masuknya.
Perbandingan antara diameter sisi masuk dan sisi keluar adalah 3
banding 2 dan kecepatan aliran pada sisi keluar adalah 4 m/detik. Anggap
kecepatan aliran adalah konstan, Tentukan kecepatan keliling air pada sisi
masuk dan sudut vane pada sisi keluar.
Penyelesaian :
Diketahui, tinggi angkat air, H = 14 m Sudut sudu pengarah, α= 20°
Sudut vane sisi masuk, θ = 90°
Diameter dalam piringan, D = 3/2 D1
Kecepatan aliran pada sisi keluar, Vf1= 4 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf = Vf1
Kecepatan keliling piringan pada sisi masuknya, U dari segitiga sisi
Sudut vane pada sisi keluar,
Untuk tubuh turbin Francis, maka sudut keluaran adalah radial, karena
diketahui diameter luar dari turbin adalah 2/3 dari diameter dalam, maka
kecepatan keliling piringan pada sisi keluar dapat diketahui dari segitiga
kecepatan pada sisi keluar didapat.
37
Sudut vane pada sisi keluar Ø,
Untuk turbin Francis, maka sudut keluaran adalah radial,
karena diketahui diameter luar turbin adalah 2/3 dari diameter dalam,
maka kecepatan keliling piringan pada sisi keluar dapat ditentukan yaitu :
Contoh 7
Sebuah turbin Francis, mempunyai efesiensi total 75%, memberikan daya
180 HP pada tinggi angkat 9 meter pada putaran 120 rpm. Diketahui
kecepatan keliling pringan dan kecepatan aliran pada sisi masuk masing-
masing adalah 3,47 √H dan 1,15 √H . Jika kerugian hidrolik pada turbin
sebesar 20%. Dari energi yang tersedia, tentukan.
a) sudut sudu pengaruh pada sisi masuk
b) sudut vane peringan pada sisi masuk, dan
c) diameter piringan
Penyelesaian :
Diketahui :
Efesiensi total ηo = 75% = 0,75
Daya P = 150 hp
Head H =9m
Kecepatan piringan N = 120 rpm
Kecepatan keliling piringan pada sisi masuk
V = 3,47 √H
38
= 3,47 m/det
= 10,41 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk
V = 1,15 √H
= 1,15 √9 m/det
= 3, 45 m/det
Contoh 8
Sebuah turbin campuran aliran kedalam dengan sudut keluaran
radial, diperlukan untuk membangkitkan daya 2.580 kW pada head 30 m,
dengan efisiensi total 83%. Kecepatan keliling piringan 0,95√2gH dan
kecepatan aliran 0,30√2gH. Jika piringan berputar 300 rpm dan kerugian-
kerugian hidrolik adalah 12%. Tentukanlah:
a) Keluaran dari turbin
b) Sudut sudut pengarah
c) Sudut vane pada sisi masuk
d) Diameter piringan pada sisi masuk
39
Penyelesaian :
Diketahui
Daya P = 2.580 kW
H = 30 m
Efesiensi total η0 = 82% = 0,82
Kecepatan keliling piringan
v = 0,95 √2gH
= 0,95 √2 x 9,81 x 30
= 23,04 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk
Vf = 0,3 √2gH
= 0,3 √2 x 9,81 x 30
= 7,28 m/det
Karena pada sisi keluar arah aliran adalah radial, maka kecepatan
pusaran pada sisi keluarnya nol.
40
Gambar 17 Segitiga kecepatan contoh soal 8.
Turbin Kaplan
Turbin Kaplan adalah sebuah turbin reaksi axial, yang air mengalir
paralel dengan poros turbin. Turbin Kaplan biasa digunakan untuk laju
aliran air yang besar dan tinggi angkat rendah
41
Gambar 18 Runner Turbin Kaplan
42
Gambar 19 Turbin Kaplan
Tabel 1
Tinggi angkat 5 20 40 50 60 70
(meter)
43
Jumlah sudu 3 4 5 6 8 10
(Swedia) yaitu 4,3 m dan menghasilkan daya 15.200 bhp, turbin ini
beridameter 8 m.
Contoh Soal 9.
Suatu turbin Kaplan beroperasi pada tinggi angkat netto 20 meter
menghasilkan daya sebesar 50.000 hp dengan efisiensi total 36 %. Jika
perbandingan kecepatan 2,0 dan perbandingan aliran 0,60, kemudian
diameter hub piringan 0,35 kali diameter luar piringan. Tentukanlah
diameter dan kecepatan turbin tsb?
Diketahui
Head, H = 20 m
Daya, P = 50.000 hp
Efesiensi total = 56 % = 0,56
Perbandingan kecepatan = 2,0
44
Kecepatan, v = 2√2.9,8120 = 39,62 m/det
Perbandingan aliran = 0,60
Diameter hub, D0 = 0,35 D
Diameter turbin, D
Pipa Draft
Pipa draft adalah sebuah pipa yang menghubungkan turbin dengan
pelepasan air. Selain sebagai saluran air, pipa draft juga
mempunyai dua fungsi penting lainnya yaitu:
Memungkinkan turbin di tempatkan diatas saluran bagian balakang
(tail race), sehingga pemeriksannya dapat dilakukan dengan
mudah.
Untuk mengubah energi kinetik dan air yang dikeluarkan oleh
runner ke dalam bentuk energi tekanan pada pipa.
Walaupun terdapat beberapa jenis pipa draft, dibawah ini akan dibahas
dua jenis pipa draft yang paling umum digunakan saat ini yaitu,
Pipa draft konis dan
Pipa draft Elbow.
45
Gambar 20. Pipa Draft Konis
Pipa draft jenis konis, diameter pipa draft membesar kearah outlet
membentuk difusor.
Pipa draft konis umumnya digunakan pada turbin Francis. Untuk
mencapai efisiensi yang baik, sudut pelebaran diameternya
diusahakan sebesar 8°. Pipa draft konis yang ditunjukkan Gambar.
20 yang mempunyai ujung sisi keluar seperti bell/lonceng dan
cocok digunakan pada turbin aliran ke dalam maupun aliran keluar
dimana aliran biasanya terbentuk akibat kecepatan pusaran pada
sisi keluar runner.
Efisiensi dari pipa draft konis sebesar 90%.
46
melintang lingkaran pada sisi masuk dan penampang empat
persegi panjang pada sisi keluar.
Dimana:
V2 = kecepatan air pada sisi masuk pipa draft, dan
V3 = kecepatan air pada sisi keluar draft.
Contoh Soal 10
Sebuah turbin Kaplan menghasilkan daya 2000 hp pada tinggi
angkat 6 m dipasang 2,5 m diatas permukaan air pada sisi
pembuangan.
Instrumen pengukur hampa yang dipasang pada sisi keluar turbin
mencatat tinggi angkat sebesar 3,1 m. Jika efisiensi turbinnya
47
adalah 85%, tentukan efisiensi draft yang memiliki diameter sisi
masuknya 3 m?
Penyelesaian
48
Soal latihan
1. Suatu turbin francis memiliki kecepatan tangensial runner,
kecepatan pusar, dan kecepatan aliran sebesar 30 m/dtk, 24 m/dtk,
dan 3 m/dtk. Efisiensi hidrolis turbin 76%, tentukan : (a) sudut sudu
pada sisi masuk (b) head yang bekerja pada turbin (c) daya yang
dihasilkan turbin (jawab : 1530 26’; 94,2m: 980 hp).
2. Suatu turbin Francis memiliki diameter luar runner 90 cm dan
beputar pada 200 rpm. Head yang bekerja pada turbin 9,5 m.
Kecepatan aliran melalui turbin konstan 3 m/det. Jika tipe sudu
pada sisi masuk radial dan lebar runner pada sisi masuk adalah 15
cm tentukan: a) kerja perkg air, b) Efisiensi hidrolis turbin dan c)
Daya yang dihasilkan turbin.
(Jawab 9,04 kg.m; 95,19%; 153,3 hp)
49
3. Suatu turbin reaksi aliran kedalam disuplai dengan 100 m 3/dtk
dibawah rata-rata head 150 meter. Diameter runner adalah 3,6 m
pada sisi masuk dan 2,4 m pada sisi keluar. Jika sudut sudu pada
sisi masuk 120o. diasumsikan aliran radial 15 m/det, lebar sudu
konstan, dan efisiensi total turbin 90% tentukan daya dan putaran
turbin tersebut ? (jawab : 180.000 hp; 209 rpm).
4. Turbin Kaplan beroperasi dibawah tinggi angkat 5,5 m,
menghasilkan daya 10.000 hp. Rasio kecepatan dan rasio aliran
adalah 2,10 dan 0,71. Jika diameter boss adalah 1/3 diameter
runner dan efisiensi total 85% tentukan : (a) diameter runner (b)
putaran turbin (jawab 5,58 m; 75 rpm)
PENDAHULUAN
Pada bab terdahulu (turbin impuls dan turbin reaksi) secara umum
diasumsikan bahwa, sebuah turbin bekerja pada tinggi angkat (head),
kecepatan dan aliran keluar konstan. Dalam keadaan sebenarnya, asumsi
– asumsi tersebut jarang terpenuhi. Oleh karena itu penting diketahui asal
dari beberapa variabel yang terjadi secara umum. Walaupun pada
hakekatnya terdapat berbagai macam variasi, di bawah ini akan
disebutkan variasi – variasi terpenting yang berhubungan dengan
permasalahan
1. Dengan menjaga keluaran (discharge) konstant, tinggi angkat
(head) dan daya keluar dapat bervariasi. Kecepatan dapat diatur,
sehingga perubahan efisiensi tidak nampak
2. Dengan menjaga tinggi angkat (head) air dan kecepatan konstant,
aliran keluaran dapat bervariasi. Aliran keluaran turbin dapat
diatur
50
3. Pada turbin – turbin yang bekerja dengan tinggi angkat (head)
rendah, tinggi angkat (head) masih dapat bervariasi sampai 50%
4. Dengan menjaga tinggi angkat (head) dan keluaran konstan,
kecepatan dapat bervariasi dengan mengatur beban turbin. Hal ini
hanya dilakukan di Laboratorium
Karakteristik Turbin
Kadang – kadang pula untuk membandingkan unjuk kerja turbin,
aliran keluaran dan putaran yang berbeda dan beroperasi pada tinggi
angkat (head) yang berbeda pula. Untuk menyederhanakan perbandingan
umumnya dilakukan dengan mengambil acuan tinggi angkat (head) air
sebesar 1 meter. Tiga karakteristik turbin yang didasarkan pada tinggi
angkat (head) satuan yaitu satu meter adalah :
1. Unit Daya
2. Unit Kecepatan
3. Unit Keluaran
Jadi keluaran ,
Q = A.V = A 2 gH
51
Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,
dikenal sebagai unit kecepatan.
Daya yang dihasilkan turbin dapat ditentukan sebesar ,
WQH W ( A 2 gH ) H
P
75 75
≈ H3/2
P
= Pu H 3/2 atau Unit daya (Daya spesifik) Pu =
H 3/ 2
N = Nu H
52
N
Nu = H
53
P H 3/ 2
Atau
P1 H 13 / 2
3/ 2
H
P1 = P 1
H
N1- H
N H
Atau N
1 H1
1/ 2
H2
N1 =
H
Atau Q1 - H1
Q H
Jadi Q
1 H2
3/ 2
H
Q1 = Q 1
H
54
Contoh 11
Sebuah turbin impuls, dengan kecepatan yang terbaik menghasilkan 125 hp pada
tinggi angkat 64 m. Tentukan berapa persen kecepatan harus ditambah untuk tinggi
angkat 81 m.
Penvelesaian :
Diketahui
Daya, P = 125 hp
Head, H = 64 m
Head yang baru, H, = 81 m
Pertambahan kecepatan
N2 N 9N
N
= N 8
0,125
N
=12,5%.
Contoh 12
Sebuah turbin Pelton menghasilkan 7500 hp pada tinggi angkat 240 m dengan
efisiensi total 83% ketika berputar pada 200 rpm. Hitung unit keluaran, unit daya
dan unit kecepatan. Asumsikan koefisien peripheral = 0,46.
Jika pada musim kering tinggi agkat berkurang 150 m, hitung keluaran , daya dan
55
kecepatan
Penyelesaian:
Diketahui
Daya, P = 7500 hp
Head, H = 240 m
Unit Keluar
Jika Q4 = keluaran satuan turbin
Dengan menggunakan persamaan,
Q
Q4 =
H
2,824
= = 0,182 m3/det
240
Unit Daya
Jika Nu = adalah kecepatan saluran turbin, dengan menggunakan persamaan
N
Nu =
H
56
200
= 12,91rpm
240
Keluaran Normal
Jika, Q, = keluaran pada tinggi angkat 150 m
Dengan menggunakan hubungan,
H1 1/ 2
Q1 = Q ( )
N
1/ 2
150
= 2,824 = 2,233 m3/det
240
Daya Normal:
Jika, P1 = Daya pada head 150 m
Dengan menggunakan hubungan,
P1= P(H1/H)3/2
= 7.500 (150/240)3/2 = 3706 hp
Kecepatan Normal
Jika N1 = kecepatan pada head 150 m
Dengan menggunakan persamaan,
1/ 2
H1
N1 =N
H
1/ 2
150
= 200 158,1rpm
240
57
Jadi kecepatan spesifik turbin dapat didefinisikan sebagai kecepatan
turbin maginer yang identik dengan turbin yang diketahui, yang akan
menghasilkan daya satuan hp pada satuan tinggi angkat (head).
JIka, Ns = Kecepatan spesifik turbin
D = Diameter runner turbin
N = Kecepatan runner, dalam rpm
U = kecepatan tangensial runner,
V = kecepatan absoiut air
(v- 2 gh )
- H
58
Q- D. D 2 gh
-D2 H
H 3/ 2
- …………… (2)
N2
H 5/ 2
N-
P
H 5/ 2
= Na x
P
N P
Atau Ns =
H 5/ 4
59
Contoh 12
Suatu posisi hidrolis memberikan tinggi angkat 9 meter dan keluaran rata-
rata 11,200 l/s untuk satuan generator denga kecepatan 200 rpm.
Tentukan kecepatan spesifik asumsikan efisiensi = 92%
Diketahui tinggi angkat H=9m
Keluaran, Q = 11.200 l/s = 11,2 m3/s
Kecepatan N = 200 rpm
Efisiensi = 92% = 0,92
200 1.236
= 451rpm
95 / 4
Contoh 12 xyz
Sebuah turbin menghasilkan 10.000 kW pada tinggi angkat 25 meter,
dan putaran 135 rpm. Tentukan kecepatan spesifiknya? Tentukan juga
kecepatan normal dan keluaran pada tinggi angkat 20 meter.
Penyelesaian. Diketahui:
Daya, P = 10.000 kW
Tinggi angkat H=25 m
60
Kecepatan N= 135 rpm
Head yang baru H1= 20 m
- Kecepatan spesifik, Ns
N P
Ns =
H 5/ 4
135 10.000
= 241,5rpm
25 5 / 4
- Kecepatan normal
Jika N1 = kecepatan pada tinggi angkat 20 m
1/ 2
H
N1 =N 1
H
1/ 2
20
= 135 120,7rpm
25
- Keluaran normal.
Jika, P1, = output pada tinggi angkat 20 meter.
3/ 2
H
P1 =P 1
H
3/ 2
20
= 10.000 = 7.155 kW
25
61
peran yang cukup penting dalam membantu memprediksi unjuk kerja dan
suatu turbin.
Pemilihan turbin.
62
Tabel 3 menunjukkan jenis turbin dan rangkuman tinggi angkat yang
diperlukan.
Contoh 13
Tentukan jenis turbin yang dapat digunakan pada tinggi angkat 150
meter untuk menghasilkan daya 2000 hp pada putaran 300 rpm
Tinggi angkat H = 150 m
Daya P = 2000 hp
Kecepatan N = 300 rpm
300 2.000
= = 25,6 rpm
150 5 / 4
Karena kecepatan spesifik turbin adalah 25,6 maka dapat dipilih turbin
Pelton dengan nosel tunggal.
Contoh 14
Tentukan kecepatan spesifik dan jenis turbin yang dapat menghasilkan
7000 kilowatt pada head 20 meter pada putaran 100 rpm. Tentukan
hubungan kecepatan normal dan aliran keluaran yang terjadi pada tinggi
angkat 25 meter.
63
Penyelesaian: Diketahui,
Daya P =7000 kW
Tinggi angkat H = 20 m
Kecepatan N = 100 rpm
Tinggi angkat yang baru H1 = 25 m
Kecepatan spesifik, Ns
N P
Ns =
H 5/ 4
100 7.000
= = 197,8 rpm
200 5 / 4
- Jenis turbin
Kecepatan turbin dalam satuan MKS = 0,86 x 197,8 = 170,1 rpm Maka
turbin Francis yang dipilih untuk di pakai.
- Kecepatan Normal
Jika, N1 = keceatan pada tinggi angkat 25 m
1/ 2
H1
N1 = N
H
1/ 2
25
= 100 = 111,9 rpm
20
- Output Normal
Jika, P1 = output pada tinggi angkat 25 m
3/ 2
H
P1 = P 1
H
1/ 2
25
= 7000 = 9.783 kW
20
64
N P
Ns =
H 5/ 4
W .Q.H
P=
75
65
1. Gambar 22 (a)
Menunjukkan kondisi umum dari segititga kecepatan pada sisi masuk
untuk sebuah turbin reaksi dengan putaran rendah. Pada kasus ini ciri-
ciri yang umum adalah:
Ns = 60 – 120 rpm
= 100 – 200
= 600 - 900
2. Gambar 22 (b)
66
Pada kasus ini daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner turbin
(D) adalah sama dengan kasus yang pertama. Akibat penurunan tinggi
angkat air yang ada, maka putaran spesifik turbin dan aliran keluaran
akan bertambah.
Dapat dilihat bahwa:
(i). Penurunan tinggi angkat air yang ada akan mengurangi kecepatan air
(jadi V = √2gh)
(ii). Kenaikan putaran spesifik akan mempercepat putaran runner turbin
yang akhirnya akan memperbesar tangensial roda pada sisi masuk
(jadi V= DN/60 )
(iii). Kenaikan aliran keluar akan memperbesar kecepatan. Ciri-ciri umum
dari jenis turbin ini adalah:
Catatan :
Putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan adalah berbanding
terbalik yang angkat air yang ada karena :
N P W .Q.H
N= Dan P= atau Q =
H 5/ 4 75
Px75
W .H
Pada Turbin jenis ini, daya yang dihasilkan (P) dan diameter runner (D)
adalah sama dengan jenis yang terdahulu.
67
Bila terjadi penurunan tinggi angkat air, maka kecepatan spesifik turbin
akan bertambah, demikian pula dengan aliran keluarnya. Hal ini akan
mengakibatkan
68
Telah dibahas dalam uraian terdahulu tentang jenis turbin impuls dan
turbin reaksi. Sebenarnya sebuah turbin selalu direncanakan dan dibuat
untuk bekerja berdasarkan kondisi-kondisi yang tertentu (atau suatu
daerah kondisi yang terbatas) seperti aliran keluaran tinggi angkat air,
putaran, daya yang dihasilkan, efisiensi dan lain-lain ( pada kecepatan
penuh atau kecepatan satuan).
Akan tetapi untuk turbin yang telah direncanaka juga harus dapat
digunakan pada kondisi-kondisi yang lain, oleh karena itu penting sekali
untuk mengetahui kelakuan turbin secara tepat untuk kondisi-kondisi
yang berlainan. Hal ini dapat dengan mempelajari apa yang disebut
dengan kurva-kurva karakteristik.
Kurva-kurva karakteristik umumnya digambar untuk tinggi angkat yang
tepat atau putaran dari runner turbin yang tepat. Kadang-kadang kurva-
kurva ini digambar juga untuk berbagai bukaan gerbang, yaitu jika
terbuka penuh, terbuka tiga per empat, terbuka setengah dan lain-lain.
Walaupun terdapat berbagai cara penyajian karakteristik, tetapi beberapa
yang penting adalah:
69
Gambar 23
Gambar 24 menunjukkan prsentasi dari sebuah roda Pelton pada tinggi dan
putaran yang tepat. Ditunjukkan bahwa efisiensi bertambah dengan
kenaikan daya.
70
Kurva karakteristik untuk berbagai bukaan.
(a). Putaran terhadap daya
Gambar 25 menunjukkan prestasi dari roda Pelton pada tinggi angkat
yang tetap. Bentuk kurva adalah perabolik yang menunjukkan bahwa daya
yang dihasilkan bertambah. Dengan bertambahnya bukaan sampai suatu
harga tertentu.
71
Kurva-kurva Karakteristik Turbin Francis
Seperti halnya dengan karakteristik roda Pelton, umumnya kurva-
kurva karakteristik untuk turbin Francis (atau setiap turbin reaksi yang
lain) dapat dikelompokan berdasarkan 3 kelompok berikut:
1. Kurva-kurva karakteristik untuk unit kecepatan putaran.
(a). Kecepatan putaran satuan terhadap debit keluar.
72
Gambar 28. Kurva karakteristik untuk satuan kecepatan putaran terhadap
daya
73
Gambar 30 Kurva – kurva karakteristik untuk kecepatan putaran
terhadap debit yang dihasilkan
Gambar 30 menunjukkan prestasi dari turbin Francis (atau setiap turbin
reaksi yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang variabel, akan tetapi
dengan debit keluaran yang tetap. Bentuk kurva adalah parabolik yang
menunjukkan bahwa untuk tinggi angkat tertentu debit keluaran
bertambah dengan kecepatan putar, dan debit keluaran berkurang setelah
harga kecepatan putar tertentu.
74
daya
75
3. Kurva-kurva karakteristik untuk bukaan gerbang yang bervariasi. (a).
Kecepatan putar terhadap daya.
76
Gambar 34. Kurva Karakteristik untuk kecepatan putar terhadap efisiensi
Kavitasi
Kavitasi secara luas didefinisikan sebagai pembentuk gelembung-
gelembung yang berisi uap dalam aliran cairan. Hal ini telah di teliti
bahwa gelembung-gelembung uap akan timbul bila tekanan pada aliran
turun sampai pada tekanan uap zat cair pada temperatur tersebut akan
dibawa oleh aliran yang bertekanan tinggi.
Pada daerah tersebut uap kondensasi dan gelembung-gelembung
pecah. Ruangan yang sebelumnya terisi oleh gelembung-gelembung
tersebut, di isi oleh cairan yang ada di sekelilingnya. Akibatnya akan
timbul bunyi dan getaran tekanan yang menyebabkan pecahnya
gelembung-gelembung tersebut.
77
2. Sebagai akibat dari pitting adalah kerugian akibat erosi pada material
dan menyebabkan permukaan menjadi kasar.
3. Akibat adanya gelembung-gelembung akan menimbulkan reduksi
pada pengeluaran (discharge) turbin. Reduksi pada pengeluaran
menyebabkan penurunan secara tiba-tiba pada daya keluar dan
efisiensinya.
Prof. D. Thoma, sete!ah mengadakan serangkaian penelitian
mengemukan factor kavitasi a (sigma).
dengan perancangannya.
78
79
P = daya yang diperlukan untuk menggerkkan pompa yang berdiameter
D.= diameter terluar yang baru untuk menyesuaikan perubahan yang
diinginkan , dan
Q1, H,, Pi = besaran-besaran yang berkaitan dengan diameter Di.
80
Dan Q D2
Dengan cara yang serupa,
Q1 – D21
Q D2 D2 2
( )
Q1 D1 D1 ................................... (1)
= =
- Vwt . Vt
-D.D
Contoh soal 24
81
diameter impeler yang diperlukan dari diameter semulanya yaitu dari 300
mm tanpa mengurangi putaran impeler-nya.
Penyelesaian:
82
D1 N – N
- H …………………….(1)
Sedangkan, b1 – D1
Jawab.
Diketahui:
Keluaran, Q = 9000 liter/menit = 150 liter/detik = 0,15 m 3/detik.
Tinggi angkat total =: 500 m
Kecepatan pompa, N = 2900 rpm
Kecepatan spesifik, Ns = 60
Jika H = tinggi angkat air per tingkat. Dengan menggunakan persamaan:
3/4
Ns = N - H
3/4
Diperoleh, Ns = 2900.V- H 0,15/H =18,72
H = 50 m
500
Jadi jumlah tingkat, = = 10.
50
83
1. 10 + 30 Pompa kecepatan rendah, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
2. 30 + 50 Pompa kecepatan sedang, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
1. 50 + 80 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
2. 80 + 160 Pompa kecepatan finggi, dengan aliran campuran
(mixed flow) pada sisi keluar.
3. 160 + 500 Pompa kecepatan tinggi,dengan aliran aksial pada sisi
keluar.
4. diatas 500 Pompa kecepatan tinggi.
Karena kecepatan spesifik diperoleh 11,14 rpm, maka dapat dipilih pompa
sentrifugal dengan kecepatan rendah, jenis aliran radial pada sisi keluar.
TINGGI ANGKAT ISAP (kerugian gesekkan, kavitasi dalam pompa
dan impeler tidak termasuk)
Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai istilah tinggi angkat isap.
Pada kenyataannya tinggi angkat isap adalah suatu hal yang terpenting
untuk kelancaran dan efisiensi kerja dari pompa sentrifugal.
85
perbedaan tekanan mempunyai batas yaitu tekanan atmosfir dikurangi
tekanan uapnya. Perbedaan tekanan tersebut dipakai untuk mengangkat
air di pipa isap.
Tekanan Uap
Tekanan uap atau umumnya disebut tekanan jenuh dari suatu cairan
dapat didefinisikan sebagai tekanan yang phase cairan berubah menjadi
uap pada tempratur tersebut. Tekanan uap adalah fungsi dari tempratur.
Makin tinggi tempratur, tekanan uap juga semakin tinggi. Dalam
prakteknya, tekanan pada setiap titik tidak akan lebih kecil dari pada
tekanan uap pada setiap sisem pompa. Gelembung-gelembung uap jika
terbentuk dapat mengakibatkan korosi pada pipa isap dan bagian-bagian
yang lain.
86
Tinggi Angkat Isap Positif Nato (NPSH; Net positif Suction Head)
Harga ini didefinisikan sebagai Net positive Suction Head (NPSH) yang
tidak lain adalah tekanan absolut.
Pada sisi masuk pompa yang besarnya sama dengan tinggi angkat
atrnosfir ditambah tinggi angkat akibat kecepatan, dikurangi tinggi angkat
tekanan uap fluida pada tempratur pemompaan, dan koreksi dengan
ketinggian sumbu pusat pompa bila pompa horisontal atau ketinggian sisi
masuk pada impeler tingkat pertama kedudukan pompa parabolik.
NPSHAv = ± Hs + Ha — + Va2/2g — Hfa (m)
87
yang dibutuhkan pada setiap kondisi. Bila ini tidak dipenuhi, sejumlah
fluida akan menguap pada sisi masuk pompa dan gelembung-gelembung
uap akan terbawa masuk ke impeler. Gelembung-gelembung tersebut
mangakibatkan timbulnya getaran yang cukup keras pada suatu tempat
dibagian dan pipa isap (biasanya pada suatu tempat di impeler) dalam
bentuk suara ketukan yang keras dan sering disertai dengan kerusakan
pada logam disekitar tempat tersebut. Gejala ini dikenal sebagai kavitasi
dan umumnya harus di hindari.
88
mengisi air ke dalam impeler.
Untuk melakukan ini dapat ditunjuk prosedur, mula-mula seluruh pipa isap
dan impeler diisi dengan air. Katup keluar ditutup kemudian pompa distart.
Impeler yang berputar akan mendorong air ke dalam pipa keluar, bila ini
telah dilakukan katup kaluar dapat dibuka dan air akan terhisap melalui
pipa isap.
89
angkat konstan, yang pada dasarnya garis lurus, yang menunjukkan
bahwa debit keluaran akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan
putar.
Gambar 45
Ganbar 45 menunjukkan prestasi suatu pompa sentrifugal pada kondisi
tinggi angkat dan debit keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik
yang menunjukkan bahwa daya bertambah dengan meningkatnya
kecepatan putar.
90
Gambar 46 menunjukkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada debit
keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik dan menunjukkan
bahwa tinggi angkat akan bertambah dengan kenaikan kecepatan
putaran.
91
Gambar 48 Kurva karakteristik keluaran vs daya
Gambar 48 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada
berbagai kecepatan. Bentuknya hamper berupa garis !urus yang
menunjukkan bahwa untuk suatu harga kecepatan putar tertentu, daya
bertambah dengan bertambah besarnya debit kaluaran.
92
Kegunaan taksiran dalam pemilihan pompa sentrifugal
Contoh 28
Pilih pompa sentrifugal meliputi Janis impeler, daya, efisiensi dan tinggi
angkat isap, jika pada tinggi angkat 10 meter dan keluaran 50 m 3/jam
(13,9 liter/detik), dan pompa akan ditempatkan di suatu lokasi yang
terletak ketinggian 200 meter diatas permukaan taut
Jawab:
Dan gambar karakteristik pompa terlampir diperoleh.
(catatan : titik-titik yang di dapat ditandai dengan 0).
Pompa type : AZ 65 — 200 , 1450 rpm
Impeler type : 620/34
Contoh 29.
93
Analog dengan contoh 28, tentukan spesifik suatu pompa sentrifugal
pada kondisi berikut:
H = 40 m; Q= 108 m3/jam = 30 1/det
Jawab:
Impeler : 620/222 (type yang lebih besar dari pada contoh a).
Daya : 16,5 kW
Efisiensi : n 71 %
Head isap sampai dengan 500 m diatas permukaan laut, adalah 4,8 m.
94
95
96
Kurva diatasx berlaku untuk = 1,0 pada 10 Engler
Satuan standart dapat dipilih sesuai dengan selera kurva Q/H dapat
digunakan sampai penuh tanpa lebih pada motornya. Kurva diatas
digambarkan untuk kecepatan asinkorn kondisi sebenarnya dari motor
yang bersangkutan.
97
Kurva diatas berlaku untuk y = 1,0 pada 10 Engler
Dipilih satuan standard; kurva Q/H dapat digunakan sampai penuh tanpa
terjadi overload pada motor, Kurva diatas digambarkan untuk kecepatan
asinkorn sebenarnya dari motor ybs.
98
Soal Latihan
1. Hitunglah sudut sudu pada sisi masuk suatu pompa sentrifugal yang
memiliki diameter dalam 300 mm dan diameter luar 600 mm. Sudut
sudu dibengkokan dengan sudut 45 ° pada sisi keluar, dan aliran masuk
pompa radial, Pompa berputar pada 1.000 rpm dan kecepatan aliran
melalui impeler konstan pada 3 m/detik . Juga tentukan kerja per kg air
dan besar dan sudut kecepatan absolut air ke luar sudu? (Jawab :
10°49'; 28,58 m/det; 6 °2'; 892,9 Nm)
2. Suatu pompa sentrifugal memompakan 7.500 liter per menit air pada
head 25 meter ketika berputar pada 600 rpm. Diameter luar impeler 60
cm, ratio diameter 2. Luas area aliran melalui impeler 600 cm 2. Sudu
keluar dibelokkan 45° .Air memasuki impeler dengan arah radial tanpa
ada kejutan . Hitunglah : (a) efisiensi manomerik (b) sudut sudu pada
sisi masuk . (Jawab: 63,44%; 11021').
3. Suatu pompa sentrifugal mengalirkan 50 liter air per detik pada tinggi
angkat total 24 meter dan putaran 1500 rpm. Kecepatan aliran konstan
pada 2,4 meter/detik dan sudu keluar dibelokkan sebesar 30 ° pada sisi
keluar. Diameter impeler pada sisi masuk 1/2 dari diameter pada sisi
keluar. Jika efisiensi manometrik 80%, tentukan : (a) Sudut sudu pada
sisi masuk (b) daya dibutuhkan untuk menggerakkan pompa . (Jawab :
13 ° 55'; 20 hp)
99