Anda di halaman 1dari 5

Air Suspension

Setiap tahun produsen mobil dunia semakin berlomba-lomba dalam menarik


hati konsumen dengan menawarkan berbagai keunggulan dan inovasi dari masing-
masing aspek yang dinilai sebagai kelebihan dari masing-masing produsen mobil.
Mulai dari menawarkan keamanan, kenyamanan, daya yang besar, kecepatan tinggi
dll.

Salah satu aspek yang sangat dinilai adalah kenyamanan dalam berkendara.
Pada sebagian besar produsen mobil saat ini sangat mengutamakan kenyamanan
berkendara sebagai prioritas dalam desain dan pembuatan mobilnya. Mereka sangat
teliti dalam memperhatikan kenyamanan, terlihat dari desain-desain mobil jaman
sekarang.

Kenyamanan dalam berkendara sendiri didukung oleh beberapa sistem yang


ada dalam mobil. Seperti sistem steering, sistem suspensi, sistem mesin, sistem
pendinginan dll. Dari beberapa sistem yang ada, sistem suspensi merupakan sistem
yang sangat andil banyak dalam hal kenyamanan berkendara. Sistem ini sangat
dibutuhkan oleh mobil untuk memberikan rasa nyaman ketika berkendara.

Sistem suspensi sendiri adalah sistem yang berfungsi untuk meredam getaran
dan gaya kejut (impuls) yang disebabkan oleh kontak ban terhadap kontur jalan yang
tidak rata dan bergelombang, sehingga gelombang kejut yang diteruskan ke
pengemudi dan penumpang menjadi sangat kecil. Sehingga kenyamanan berkendara
pun akan bertambah.

Pada dasarnya suatu sistem suspensi terdiri dari dumper dan pegas. Pegas
sendiri memiliki dua jenis, yaitu pegas koil dan pegas daun. Keduanya memiliki
fungsi yang sama, yaitu sebagai penyerap gaya kejut yang ditrasfer dalam bentuk
gerakan harmonik sinusoidal. Sedangkan peredam atau damper berfungsi sebagai
peredam gelombang sinusoidal yang dihasilkan oleh pegas. Karena pada dasarnya
gelombang yang dihasilkan oleh pegas harus diredam, karena jika tidak maka justru
akan memberikan rasa tidak nyaman bagi pengendara yang disebabkan oleh
gerakan mobil yang naik turun ketika melewati suatu permukaan jalan yang tidak
rata.
Selain dengan sistem pegas dan dumper sistem suspensi juga ada yang
menggunakan sistem pneumatik. Sistem suspensi dengan jenis ini dinamakan sistem
air suspension. Pada sistem air suspension peredaman getaran dan gaya kejut
dilakukan oleh udara bertekanan.

Air suspension pertama kali digunakan oleh produsen mobil GM pada tahun
1958 yang saat itu memproduksi bis dan trailer dengan air suspension pertama di
dunia. Pada saat itu sistem ini terkenal karena ketinggian suspensi dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan.

Sistem air suspension dilihat dari penggunaan bantalan udara dapat


dikategorikan menjadi 2 jenis :

1. Tipe strut (tabung)


Pada tipe ini bantalan udara (air spring) dan pegas digabungkan
sehingga menjadi satu kesatuan dengan pegas yang dibungkus dengan
bantalan udara yang berbentuk tabung.
Kelebihan dari tipe ini adalah dimensinya yang kecil sehingga
pengaplikasiannya tidak mengganggu pergerakan kompnen lainnya.
Namun jika dibandingkan dengan tipe bag, maka redaman yang dihasilkan
jauh lebih keras dikarenakan udara yang tersimpan dalam tabung udara
tidak sebanyak pada tipe bag. Tipe ini cocok digunakan pada mobil sedan
dan mobil sport yang membutuhkan redaman relatif kecil.
2. Tipe bag
Pada tipe ini bantalan dan pegas diletakkan secara terpisah. Sehingga
bantalan udara yang digunakan besar. Bantalan tipe bag berbentuk
menyerupai balon sehingga dapat menyimpan udara lebih banyak.
Kelebihan dari tipe ini adalah redaman yang dihasilkan sangat halus
dehingga meningkatkan kenyamanan berkendara. Namun kekurangannya
adalah dimensinya yang sangat besar. Bantalan udara yang digunakan
memiliki ukuran yang besar sehingga memungkinkan terjadinya gesekan
ataupun benturan dengan komponen lainnya jika tidak terdapat ruang tang
cukup besar di kaki-kaki mobil. Tipe ini cocok digunakan pada tipe mobil
SUV, truk, trailer dan beberapa pada gerbong kereta, dimana kenyamanan
berkendara sangat diperhatikan.
Komponen Utama Air Suspension

Sistem air suspension memiliki beberapa komponen utama sebagai berikut :

1. Kompresor udara
Kompresor udara berfungsi untuk mengatur tekanan udara dalam bantalan
udara dengan memompakan udara dari luar ke bantalan udara.
2. Reservoir udara
Reservoir udara berfungsi sebagai cadangan udara bertekanan jika
dibutuhkan untuk menambah tekanan bantalan secara cepat.
3. Selang udara
Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan ke setiap
komponen.
4. Bantalan udara
Bantalan udara berfungsi sebagai peredam sekaligus sebagai pengatur
ketinggian suspensi dengan menambahkan tekanan udara di dalam
bantalan. Tekanan dalam bantalan diatur sesuai kebutuhan.
5. Katub
Katub yang berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya lairan udara
bertekanan dari kompresor dan ke bantalan maupun dari bantalan ke luar.
Katub yang digunakan adalah katub solenoid yang dapat dikontrol secara
elektrik dari ECU (electric control unit).

Cara Kerja Air Suspension

Secara garis besar prinsip kerja air suspension adalah dengan memanfaatkan
udara bertekanan sebagai peredam getaran. Berikut adalah cara kerja dari air
suspension :

1. Saat mesin di nyalakan kompresor udara akan hidup dan mengalirkan


udara bertekanan dari luar ke dalam reservoir udara melalui saluran udara
(selang).
2. Udara bertekanan didalam reservoir kemudian dialirkan dari menuju
bantalan udara.
3. Udara bertekanan kemudian masuk ke dalam bantalan udara dan mengisi
bantalan yang akan menyebabkan bantalan udara menjadi mengembang.
Dengan mengembangnya bantalan udara maka suspensi naik.
4. Ketinggian suspensi dapat diatur sesuai kebutuhan dengan mengatur
tekanan udara dari kompresor melalui kontrol unit yang biasanya
disediakan di dashboard yang tersambung pada ECU dan katub solenoid
yang menyambungkan selang ke bantalan udara.
5. Saat bantalan terisi, udara bertekanan akan berfungsi sebagai peredam
getaran. Karena udara memiliki sifat komresibel (dapat di mampatkan),
maka akan memungkinkan berbahnya volume udara terhadap beban yang
berubah-ubah. Hal itulah yang dimanfaatkan untuk meredam getaran.
6. Saat dibutuhkan suspensi dengan daya redam rendah, maka suspensi
direndahkan dengan cara mengatur ketinggian melalui kontrol unit.
7. Katub solenoid yang menyambungkan bantalan udara dan udara luar
kemudian membuka dan melepaskan sebagian udara bertekanan dari
bantalan udara keluar untuk mengurangi tekanan udara dai dalam
bantalan udara. Dan suspensi pun kemudian turun.

Sistem aliran udara Air suspension dapat dikategorikan menjadi 2 jenis:

1. Sistem aliran terbuka


Pada sistem ini saat menaikkan tekanan bantalan udara, aliran udara
terjadi dari kompresor menuju reservoir udara dan diteruskan ke bantalan
udara. Saat dibutuhkan pengurangan tekanan pada bantalan udara, udara
dalam bantalan dialirkan keluar/ dibuang.
2. Sistem aliran tertutup
Pada sistem ini saat menaikkan tekanan bantalan udara, aliran udara
terjadi dari kompresor menuju reservoir udara dan diteruskan ke bantalan
udara. Saat dibutuhkan pengurangan tekanan pada bantalan udara, udara
dalam bantalan tidak dibuang keluar, melainkan di simpan kembali dengan
cara mengalirkan udara bertekanan kembali ke reservoir udara sehingga
dapat digunakan kembali nantinya.
Kelebihan dari sistem aliran tertutup adalah lebih efisien dikarenakan
kompresor tidak perlu mengeluarkan usaha yang besar saat dibutuhkan
menambah tekanan dalam bantalan dikarenakan sudah adanya udara
bertekanan cadangan yang disimpan di reservoir. Selain itu sistem ini juga
relatif lebih tidak berisik dibandingkan dengan sistem aliran terbuka,
dikarenakan pada sistem aliran biasanya akan dijumpai suara berisik saat
terjadi pembuang udara dari bantalan udara ke luar.

Anda mungkin juga menyukai