Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MESIN KONVERGI ENERGI 1

WEBINAR PELUANG DAN TANTANGAN SUBSTITUSI BBM

DISEKTOR TRANSPORTASI

Nama : Ery firmanto

Nim : 18103011037

Prodi : Teknik Mesin A1

Mata Kuliah : Mesin Konvergi Energi 1

PEMATERI NARASUMBER.
A. Dr. Ir. Gatot Dwianto. M.Eng ( Deputi PKT – BPPT ).
Materi : DIVERSIFIKASI DAN KONSERVASI ENERGI DI SEKTOR
TRANSPORTASI
Kondisi Penyediaan Dan Konsumsi Energi Di Indonesia
Saat ini komposisi energi di Indonesia masih didominasi batubara dan
minyak, gas masih sangat kecil, data dari 2008 sampai 2018 menyatakan bahwa
85% BBM digunakan disektor transportasi.

Boros energy
Traffic congestion : tingginya tingkat penggunaan kendaraan
Pribadi yang mengakibatkan penggunaan ruang jalan tidak efektif serta
Kemacetan lalu lintas. Public Transport : kualitas pelayanan angkutan umum
yang belum memadai. Low enforcement : Rendahnya disiplin berlalu lintas.
Tingginya penggunaan sepeda motor.
Konservasi Energi :
Adalah upaya sistematis, Terencana dan terpadu guna melestarikan
sumber daya energy dalam negeri Dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber daya energy,
Demond side; meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sisi pemanfaatan
energi, Konversi Energi : Peralatan; penggunaan peralatan hemat energi,
instalasi dan bangunan hemat energi, Managemen; peningkatan perilaku efisien
oleh setiap pengguna energi, regulasi,
Supply side; Meningkatkan pangsa energy terbaru dalam bauran energy
nasional, Diversifikasi Energi : menerapkan Biofuel, bahan bakar gas (BBG),
berbasis Listrik (Ev), Fuell cell, EBT lainnya sebagai sumber daya listrik.
Strategi Mewujudkan Kebijakan Di Sektor Transportasi Melalui:
AVOID; Yang artinya hindari perjalanan mengurangi jarak tempuh.
SHIFT; yang artinya memprioristakan penggunaan angkutan umum.
IMPROVE; yang artinya bahan bakar dan efisiensi kendaraan.
Diversifikasi Bahan Bakar Pada Sektor Transportasi pada tahun 2000 sampai
2018:
Pada tahun 2000, Gasoline memliki angka persentase sebesar 50,5% dan
juga solar memiliki angka persentase sebesar 43,3%. Pada tahun 2018, Gasoline
dan solar mengalami pergeseran, gasoline menjadi 38,6% dan solar menjadi
17,3%, dan meningkat penggunaan afrtur dan biosolar menjadi 13,6% dan
30,3%.
Diversifikasi Di Sektor Transportasi Masa Depan;
BBG : mulai beroperasi tahun 2012 dengan adanya program diversifikasi
BBM ke BBG. Biofuel: menerapkan mandatori BBN mulai 2006. Fuel CEll :
Generasi mobil masa depan. EV: mulai dicanangkan tahun 2019 dan terus
berkembang.
Analisis Dampak Diversifikasi BBM Ke KBLBB:
Mobil ICE : mengalami pertumbuhan 3,9% per tahun. Mobil Listrik :
mengalami pertumbuhan 20,3% per tahun. Sepeda Motor ICE : mengalami
pertumbuhan 2,0% per tahun. Sepeda Motor Listrik mengaami pertumbuhan
18,4% per tahun.

 Dampak Terhadap Emisi GRK


Emisi mengalami penurunan tetapi pembangkit listriknya meningkat,
2050 emisi GRK transportasi menurun tetapi emisi GRK pembangkit listrk
meningkat.

 Konservasi Di Sektor Transportasi Darat :


kementrian perhubungan menetapkan 5 pilar kebijakan yaitu :
peningkatan peran angkatan umum, manajemen dan rekayasa lalu lintas,
Penurunan Polusi udara dan suara, Transportasi Demant Management (TDM),
Pengembangan non-motorized.
Konservasi Di Sektor Transportasi Udara :
kementrian perhubungan menetapkan 6 pilar kebijakan yaitu : capacity
building, pengoperasian yang efisien, Modernisasi Teknologi, Manajemen Lalu
Lintas, Eco Airport, Carbon Domestik Market.

Konservasi Transportasi Laut :


sub-transportasi laut perlu melakukan pemakaian bahan bakar yang
efisien, modenisasi kapal, pengembangan Eco Seaport pelabuhan yang ramah
lingkungan, Efisiensi manajemen operasional dipelabuhan, Peningkatan
pengawasan lingkungan laut, Penataan alur pelayaran agar diperoleh rute
lintasan yang pendek dan aman.
Konservasi Dan Diversifikasi Transportasi Massal :
Double Track : pembangunan double track jalur pantai utara dan selatan
jawa, pengembangan jaringan dan layanan kereta api perkotaan. MRT, LRT Dan
e-Bus : pembangunan mas rapid transit(MRT) dan light rapid transport (LRT),
jalur kerata api ke bandar udara, Revitalisasi : Revitalisasi kereta api (perbaikan
dan penambahan jalan rel,kereta,dan signal).
Konservasi Energi Di Sektor Transportasi :
Dari beberapa studi yang pernah Dilakukan, setiap kegiatan konservasi
akan memberikan sumbangsih pengurangan pemakaian energy terhadap sektor
transportasi.
PENUTUP

B. Dr. Ir. Unggul Priyanto. M.Sc. (Tenaga Ahli BPPT di Bidang Energi)
Materi : BAHAN BAKAR ALTERNATIF UNTUK TRANSPORTASI.
Pemanfaatan Bahan Bakar Minyak
Masih sering digunakan untuk transportasi, yang harus Disivertifikasi
harusnya transportasi, sedangkan pembangkit Listrik, industri sudah lama
menjauhi minyak karna harganya yang mahal, mereka lebih memilih atau
mencari yang murah.
Prmasalahan Minyak di Indonesia
Indonesia masih impor crude oil dan BBM, yang paling banyak impor
adalah Gasoline atau Bensin, kalau Solar sudah semakin sedikit apalagi sudah
ada Biodisel yang bahkan udah sampe B30. Bahkan tahun 2019 Pertamina sudah
tidak impor Solar.

Neraca Minyak Bumi 2018 dan 2019 :


konsumsi BBM memiliki kapasitas sebesar 1,724,000 dan 1,733,000,
untuk produksi Cr Oli memiliki kapasitas sebesar 808,483 dan 748,700, untuk
Crude Oli memiliki kapasitas sebesar 335,833 dan 216,500, Untuk Impor BBM
memliki kapasitas sebesar 579,684 dan 769,800.

Produk dan Konsumsi BBM (2017)


Produk dan konsumsi BBm (Diesel dan Gasoline) memiliki produk
kilang dengan persentase 14,780,000 dan gasoline sebesar 21,100,000 dan
konsumsi BBM memiliki persentase 33,647,949 dan 29,263,610.
Biodesel cukup sampe B30, berikutnya gasoline yang harus diupayakan habis-
habisan untuk disubtitusi, karena kalo produksi dipaksa lagi B40 itu kurang
tepat, karena walaubagaimanun biodisel jatuhnya lebih mahal dari pada solar,
disitu ada subsidi.
BBM Indonesia :
1,3 juta barrel/hari, kebutuhan BBM setiap hari:
1) 910 ribu barrel/ hari Dipenuhi kilang dalan negeri
2) 370 barrel/hari impor
3) 50 ribu barrel/hari Biodesel
Diverifikasi data BBM dengan sumber energy lain terutama bahan bakar nabati.
Kompone gasoline dan solar dipengisian bahan bakar
Komponen terbesar crude oil contohnya gasoline hampir50%, tapi
sebenarnya biaya kilang tidak besar hanya 12%. Yang banyak sisanya adalah
distribusi atau niaga dan pajak.

Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM


Bahan Baku Bioetanol :
Bahan Berpati : Singkong, ubi jalar, tepung sagu, biji Jagung, biji
sorgum, Gandum, kentang. Bahan Bergula : Nira Tebu, Nira Kelapa, Nira
Sorgum, Nira Aren. Bahan. Berselulosa : Limbah Jerami Padi, Ampas Tebu,
Tongkol jagung, Batang Pisang, Serbuk Gergaji.
Karakteristik Bahan Bakar
a) Metanol, Etanol, Diesel dan Gasoline.
Metanol etanol mempunyai nilai oktan number yang tinggi diatas
premium atau bensin, tapi metanol heating value nya sangat rendah.

b) Subtitusi Solar

Compressed Natural Gas (CNG). :


CNG adalah bahan bakar fossil yang sangat Bersih, kendaraan berbahan
bakar CNG menghasilkan emisi yang paling Rendah, Octane number CNG lebih
tinggi daripada gasoline, CNG lebih aman Daripada gasoline, CNG lebih murah
daripada gasoline, Gas alam di dunia Ataupun di Indonesia lebih banyak
dibanding minyak bumi.
Karakteristik Bensin dan CNG

PENUTUP:
produksi minyak bumi Indonesia menunjukkan trend yang semakin
menurun sedangkat tingkat konsumsinya di sektor transportasi semakin
meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah
penduduk, meskipun sesungguhnya cadangan minyak dan gas bumi di dunia
untuk convensional dan unconvensional masih besar. Oleh karena itu, perlu
dilakukan usaha yang besar untuk mencari alternatif energy baik di sektor
minyak dan gas yang unconvensional maupun di bidang energy terbarukan,
seperti biofuel dan mobil listrik.; permasalahan Impor BBM harus dilihat bukan
hanya masalah kurangnya kapasitas kilang, tapi juga dari produksi crude oil
yang menunjukkan penurunan. Pembangunan kilang baru bukan berarti akan
membantu penurunan defisit neraca perdagangan migas karena meskipun
pertambahan kilang baru mampu menunjukkan impor BBM namun disatu sisi
akan meningkatkan impor crude oil apabila produksi minyak mentah (crude oil)
msih rendah.; penggunaan Biofuel akan meningkatkan energy security karena
merupakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan serta membantu
mengatasi masalah kelebihan pasokan seperti pada minyak sawit/CPO.; Dalam
jangka menengah kombinasi pasokan energi untuk substitusi BBM sebaiknya
menggunakan kombinasi BBG, Biofuel, dan kendaraan listrik (motor listrik).
C. Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Materi : PENGGUNAAN KBLBB UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BBM
DI TRANSPORTASI
Grand Strategi Energi :
Visi: Mewujudkan Ketahanan dan kemandirian energy Nasional.;
Tantangan : Produksi minyak mentah (crude) turun, impor crude dan BBM jenis
gasoline meningkat, LPG masih impor, Ekspor batubara tertekan, Infrastruktur
gas dan listrik belum terintegrasi.
Solusi :
1) meningkatkan produksi crude 1 juta bopd dan akuisisi lapangan minyak
luar negeri untuk kebutuhan kilang.
2) Meningkatkan kapasitas kilang BBM,
3) mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi (seperti BBG untuk transportasi
dan gasindustri).
4) Meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(KLBB),
5) Mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT (dominasi(PLTS)dan
mengoptimalkan produksi BBN (biodiesel atau biohidrokarbon),
6) Meningkatkan produksi LPG domestic.
7) Meningkatkan pembangunan jaringan gas kota.,
8) Mendorong pemanfaatan kompor listrik,
9) Mengembangkan produksi DME, methanol, pupuk dan syngas.
10) Membangun transmisi gas gan LNG receiving terminal.
11) Membangun transmisi dan distribusi listrik, smart grid, pembangkit off
grid dan membangun PLTN skala kecil.
Mengurangi Impor BBM :
Tahun 2030;
1) Kilang tambahan
2) BBG: 440 ribu kendaraan, 257 unit kapal; butuh intensif penyesuaina
harga BBG.
3) KLBB: 2 juta mobil dan 13 juta motor; butuh intensif pembebasan pajak
10 tahun.
4) Biofuel: mempertahankan B30, dan mengoptimalkan produksi
BBN( biodiesel Bio hidrokarbon)
5) Penghematan devisa (2021-2024 sebesar USD16,8 milliar per tahun.
Tahun 2030;
1) Peningkatan produksi 1 juta bopd (BaU, R to P, EOR dan eksplorasi.
2) Akuisisi lapangan minyak luar negeri.
3) Usulan pemberian kebijakan insentif yang fleksibel dan kompetitif;
penyesuaian split, assume dan discharge, ring fenching, komitmen kerja
pasti, signature bonus dll.
4) Upaya diatas mengurangi impor crude dari 1,1 juta bopd menjadi 324
bopd.
5) Penghematan devis (2021-2024) sebesar USD 11,2 milliar per tahun.
Biaya Dan keuntungan GSEN ( rata-rata pertahun pada 2020-2024)
Pengurangan impor BBM dan crude
1) Peningkatan kilang
Tambahan impor crude 324 BOPD tahun 2030
2) BBG
Investasi APBN digunakan coverter kit, investasi nom-APBN digunakan
untuk SPBG,
3) EV
Ada potensi tambahan pengurangan negara dari pembebasan pajak
selama 10 tahun, keringanan PPnBM bagi EV, tax allowance impor suku
cadang EV, dengan penghematan devisa sebesar 0,6 trilliun rupiah.
4) Biofuel
Diperlukan tambahan dan bila selisih harga BBM dan BBn terlalu tinggi.
5) Produksi minyak 1 juta BPOD dan 12 BSCFD
Potensi penambahan GOI 101 milliar USD dan insentif 40,6 milliar USD
berupa penurunan split, assume dan discharge dll sehingga terjadi
peningkatan investasi dan pendapatan bagian negara.

Meningkatkan Produksi Minyak Mentah (Crude) :


‘Tahun 2030’ : Peningkatan produksi 1 juta bpod., Akuisisilapangan
minyak luar negeri., penyesuaian split, assume dan discharge, ning fencing,
Komitmen kerja pasti dan signature bonus dll., upaya di atas mengurangi impor
crude dan 1,1 juta bpod menjadi 324 ribu bpod., penghematan devisa antara
(2021-2040) sebesar USD11,2 Miliar per tahun.
Ekosistem Aliran Material dan Energi :
Tidak hanya melihat dari penghematan devisa, tapi juga dari sisi lain
dengan pemanfaat sumber daya yang berlimpah, mislkan nikel, alumunium dan
tembaga untuk membuat komponen-kompone seperti pada mobil listrik, tubin
angin panel surya dan lain-lain.

Teknologi Manufaktur Baterai :


jenis dan spesifikasi., Rencana pembangunan pabrik., Estimasi Investasi.,
Potensi Mitra Ln.
 Teknologi material dan manufaktur
 Teknologi produk

Teknologi manufaktur struktur ringan

Teknologi manufaktur motor, inverter, stasiun pengisian listrik

Teknologi manufaktur aplikasi energi terbarukan


PENUTUP:

Bahwa upaya ini memang memiliki prospek yang sangat baik bila diikuti
dengan kebijakan bagaiman memberikan energi kepada komunikasi tersebut juga
menggunakan EBT, oleh karena itu EBT menjadi sesuatu yang harus kita
manfaatkan kedepan.

D. Dr. Ir. Tatang Hernas. (Dosen ITB Fakultas Teknologi Industri)


Materi : TEKNOLOGI BIOHIDROKARBON UNTUK SUBSTITUSI BBM
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGANYA.
Energi

adalah ‘’oksigen’’-nya perekonomian.: Sumber energy utama abad 20 :


Minyak bumi (BBM)., Di era orde baru (1967-1997), Indonesia sangat mampu
menjamin ketersediaan oksigennya perekonomian Negara dan mengambil manfaat
dari surplus produksinya., Perekonomian Indonesia di era Orde Baru pun malaju
mantap dengan sektor Industri manufaktur sebagai mesin pertumbuhan.

Setelah indonesian menjadi importir netto minyak bumi sejak 2004 dan
neraca perdagangan migas terus kian defisit, perokonomian kita tak lagi biasa
bertumpu pada eksploitasi minyak(dan gas) bumi.

Mengapa Hidrokarbon..? :
 Abad 20 dimana abad perekonomian berbasis hidrokarbon cair fosil
(Minyak Bumi).,
 Abad 21 abad bioekonomi (perekonomian berbasis nabati),perekonomian
yang bertumpu pada sumber daya nabati untuk penyediaan tidak hanya
pangan dan pakan, melainkan juga energy dan produk – produk industry.,
Hingga kini dan minimal 2 dekade ke depan, Mayoritas alat – alat berat
industry dan kendaraan – kendaraan transportasi (terutama di sektor non-darat)
dirancang dan diproduksi untuk berbahan akar hidrokarbon cair (BBM).

Demi kontinuitas perekonomian, memasuki era bioekonomi pun kita perlu


menyediakan bahan bakar hidrokarbon cair (terbarukan).

Via pemanfaatan optimal kekayaan nabati indonesia yang dahsyat, kita


kembali mampu menjamin ketersedian oksigenya perekonomian negara dan
mengambil manfaat sari surplus produksinya.

 Sumber Premium biohidrokarbon : asam – asam lemak (minyak lemak nabati)


minyak lemak adalah produk nabati hasil panen yang berkandungan energi
paling tinggi (37 MJ/Kg)
 Kesangat miripan asam – asam lemka dan hidrokarbon : asam – asam lemak
adalah hidrokarbon rantai sedang yang terkontaminasi karbon dioksida pada
salah satu ujung molekulnya.

 Untuk Produksi bensin, perengkahan :


Bahan mentah yang baik untuk produksi boodiesel (B100) adalah
minyak lemak berkadar asam lemak tak jenuh ganda nihil atau minimal., Bahan
mentah yang baik untuk produksi diesel biohidrokarbon (D100) adalah minyak
lemak berkadar asam lemak tak jenuh (atau berangka iodium) minimal., Bahan
mentah yang baik untuk produksi bensin biohidrokarbon (bensin nabati, G100)
adalah minyak berkadar asam oleat tinggi.

 Pohon – pohon sumber asam lemak tertentu : kadar asam lemak didalam
minyak dari pohon tersebut paling banyak dibandingkan dari pohon – pohon
lain.

jika sekarang minyak jelantah saja dapat dihimpun dan dikoleksi untuk
kemudian diekspor atau dijadikan bahan mentah produksi biodiesel, maka upaya –
upaya kreatif dan inovatif mestinya mampu memanfaatkan dan mendayagunakan
semua potensi sumber daya minyak lemak tersebut untuk melaju mantapkan lagi
pembangunan ekonomi.
 Karakteristik Mikroalga yang baik untuk produksi BBN :
1. mampu tumbuh pada kolam terbuka,
2. produkif menghasilkan minyak lemak,
3. secara alami berkoagulasi ketika tumbuh, sehingga dapai dipanen
dengan cara filtrasi (penyaringan),
4. Minyak lemak hasilnya dominan asam lemak jenuh (bisa dicapai
melalui teknik biologi molekuler deaktivasi enzim fatty acid
desaturase).
 Beberapa enzim (misalnya cytochrome P450) dapat mendekarboksilasi
oksidatif asam-asam lemak menjadi hidrokarbon-hidrokarbon alkana 1-
alkena (monoolefin)
 Penelitian dan eksploitasi lebih lanjut berpotensi menurunkan kondisi produksi
BBN biohidrokarbon dari asam – asam lemak, dari yang sekarang pada 300 –
500 0C dan, terkadang, 30 – 40 bar menjadi tak jauh dari kondisi ruang (25 0C,
1 atm). Teknologi biomimeti (meniru-niru enzim atau sitem biologikal)
 Sumber daya nabati sangat berlimpah : selulosa dari lignoselulosa (komponen
structural tumbuhan). Untuk keperluan dan tujuan apapun pohon – pohon kita
budidayakan (obat, kosmetik dan produk gaya hidup,pangan,pakan,produk
kimia, atau minyak lemak non pangan) bahan nbati terbesar yang
diproduksinya adalah lignoselulosan(kandungan energy 19 MJ/Kg).
 Lignoselulosa : tandan kosong dan cangkang sawit , batang sawit hasil samping
peremajaan kebun,jerami padi, tongkol & batang jagung, bagas tebu, kayu dan
sejenisnya. Adalah merupakan jaringan erat selulosa hampir setengahnya itu
seluosa, kalau diproduksi akan menjadi lignoselulosa.
 Penggunaan paling primitif dari lignoselulosa adalah sebagai kayu bakar
 Cara modrn untuk meningkatkan nilai tambah lignoselulosa adalah melalui
fraksionasi.
Teknologi biometi (temperatu rendah untuk mendapatkan glukosa (C6H12O6) ke
hidrobiokarbon
RESUME :

Indonesia dianugrahi kekayaan nabati luar biasa yang memungkinkan menjadi


pusat biohidrokarbon dunia dan Negara maju diera perekonomian berbasis nabati (bio-
based economy)., Semoga naluri/insting berinovasi anak – anak bangsa Indonesia
memadai untuk mensumber dayakan kekayaan nabati luar biasa tersebut menjadi
penggerak pertumbuhan tangguh dan pesat perekonomian negeri.

E. Dr. Ir. Barman Tambunan. (Kepala B2TKE – BPPT).


Materi : TEKOLOGI KENDRAAN BERBASIS LISTRIK.
 Inovasi KBLBB Di Indonesia :

kendaraan listrik, Motor traksi, Battery Pack, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU).

 Peran pemerintah dalam KBLBB

Pasar insial: pengadaan pemerintah dan BUMN, Fasilitas dan kegiatan litbang jirap;
Fasilitas R&D, Desain produk dan Komponen, Pengujian, Marker research. TKDN
R&D tidak hanya harus disediakan/dibangun oleh industri prinsipal dalam negri,
melainkan melalui dukungan pemerintah dan ketersediaan fasilitas yang menunjang
kegiatan litbang jirap (R&D) di dalam negeri Indonesi.

1. Kendaraan Listrik
 Seberapa cepat transisi kendaraan bermotor bakar ke kendaraan bermotor
listrik di Indonesa
 Seberapa mampu Indonesia mampu mempuat kendaraan listrk sendiri
2. Motor Traksi
 Sudahkah motor traksi untuk KBL dikembangkan di Indonesia
 Apakah ada fasilitas pendukungnya
3. Battery Pack
 Apakah teknologi di Indonesia memadai
 Sejauh mana sudah dikembangkan
4. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
 Perlu disediakan di seluruh Indonesia
 Model bisnis apa yang ideal untuk Indonesia

 Bagaimana Tantangan Mobnas Indonesia :


Awalanya kendaraan nasional diharapkan dapat berkiprah di segmen utama tapi
terus turun dan turun ke level yang lebih rendah. Jangan sampai kegagalan lahirnya
kenderaan pedesaan yang sedianya di tujukan unutuk industry otomotif dalam negeri,
akan terulang kembali di KBLBB.
 Dukungan Inovasi KBLBB BPPT
 Motor Traksi KBLBB :
Motor traksi (induksi) KBL, Motor Traksi (BLDC) KBL.
 Motor Traksi KBLBB – SML :
Motor Traksi (induksi) SML, Motor Traksi (BLDC) SML.
 Sistem Mekanikal KBLBB-SML :
Rem sepeda Motor Listrik, Suspensi Sepeda Motor Listrik.
 Charging Station :
Charging Station, Battery, Cas
 Skema Sinergi Kerjasama Hulu Hilir BPPT & Industri
Kerjama diindustri diproses manufacture
 Design
Memiliki software maxwe, ansys structure,
 Prototipe
Sudah mampu membuat charging stasion untuk kendaraan roda dua dan empat.
 Test
Memiliki fasilitas uji propulsi battery BPPT-B2TKE BT2MP
 Manufacture
Kajian Sitem Produksi : BPPT BTMEPPO, Fasillitas manufacture : industri

 Pengujian Motor Propulsi 2 KW SML 2020.:


Benda Uji&standar uji., Proses uji Coba., 3D Drawing., Standar Uji Motor
Propulsi.
 Perekayasaan Charging Station Tahun 2020 :
Desain fast charger untuk KBL roda 2., Perakitan AC charging station KBL Roda
4., Pengujian Baterai KBL Roda 2., 3 Buah desain battery pack KBL roda 2untuk fast
charging., Uji jalan Kendaraan Listrik Uji., Pembuatan Aplikasi Tekno Ekonomi
SPKLU., Rekomendasi Standard an kebajikan Terkait SPKLU., Prototipe precursor
bahan baku komponen baterai.
 Model Bisnis Charging Station :
Komplementer., Cost Recovery., Profit making.
 Standar SPKLU Dan SPBKLU.:
meninjau standar yang berlaku pada SPKLU dan SPBKLU (Rekomendasi TKDN
untuk Kementrian Perindustrian,BSN)., Menyusun interoperability dan standar korektor
untuk SPKLU (Rekomendasi untuk Kementrian ESDM)., Menyusun Model Bisnis Dan
SOP untuk Charging Point Operator (Rekomendasi untuk PLN;Pertamina;Swasta).,
Merancang PLATFORM pengguna untuk battery swap station.
 Tingkat Kesiapan Teknologi.:
Sistem benar – benar teruji dan terbukti melalui keberhasilan pengoperasian.,
sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan
demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya.,
Demosntrasi prototype sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya., Demonstrasi
model atau prototype sistem/subsistem dalam lingkungan yang relevan., Validasi kode,
Komponen dan/atau breadtboard validation dalam suatu lingkungan., Validasi kode,
Komponen dan/atau breadtboard validation dalam lingkungan laboratorium., formulasi
konsep dan atau aplikasi teknologi.,

RANGKUMAN :

Indonesia harus siap menghadapi PERKEMBANGAN teknologi disruptif dimana


dengan masuknya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Melalui perekayasaan BPPT terus mendorong pembangunan ekosistem KBLBB


melalui kliring Teknologi yang kemudian dilanjutkan dengan Alih Teknologi dan
Inovasi teknologi untuk mencapai komersialisasi.

Rekomensasi Penerapan KBLBB di Indonesia harus dimulai dari transportasi


umum untuk dapat mendorong prcepatan Industri KBLBB.

Pemerintah mendorong Pengadaan Kendaraan Dinas Pemerintah sebagai Pasar


Inisial. Inovasi SPKLU dapat dikombinasikan dengan penyediaan energy bersih (EBT).
BPPT memberikan berbagai rekomendasi guna mendukung industry dalam upaya
meningkatkan TKDN.

Anda mungkin juga menyukai