Anda di halaman 1dari 45

67

BAB IV

SISTEM REM DAIHATSU SIRION

Sistem rem mobil Daihatsu Sirion sudah menggunakan sistem hidraulik.


Sistem Rem Hidrolik merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida cair
sebagai media penghantar/ penyalur gerakan. Sistem Rem Hidrolik ini sangat rumit
dan perlu perawatan yang berkala karena komponen-komponen rawan terhadap
kerusakan, apabila terjadi kerusakan/ kebocoran pada selang atau sambungan-
sambungan penyalur fluida maka akan menggangu siklus aliran atau kerja dari Sistem
Rem hirolik. Komponen terpenting dalam Sistem Rem Hidrolik yaitu Sepatu Rem,
Master Cylinder, Actuactor Cylinder, dan Tuas. Sistem Rem Hidrolik ini bekerja yaitu
apabila Tuas pedal rem diinjak maka tuas akan meneruskan gerakan ke master
Cylinder, didalam Master Cylinder terjadi perubahan dari energi kinetik menjadi
tekanan pada minyak rem yang kemudian diteruskan menuju Actuactor Cylinder
melewati selang/pipa-pipa tekanan tinggi, setelah tekanan sampai di Actuactor
Cylinder kemudian gaya tekan dirubah kembali menjadi gerakan/kinetik oleh
Actuactor Cylinder untuk menggerakkan Sepatu rem untuk menekan tromol/ disc
supaya terjadi proses pengereman.

4.1 PRINSIP KERJA REM SIRION

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan


dengan pemindah gaya. Kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini
harus dikrangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan
hingga berhenti. Agar kecepatan kendaraan yang sedang berjalan dapat dikurangi,
dan kemudian dapat dihentikan, perlu diberikan gaya perlambatan kecepatan ban.
Ketika pengemudi mengoprasikan pedal rem, sistem rem menghasilkan kekuatan
68

(gaya lawan permukaan jalan) yang bekerja untuk menghentikan ban dan
kekuatan (inertia) yang bekerja untuk menyerap tenaga yang membuat kendaraan
berjalan, sehingga kendaraan dapat dihentikan. Mesin mengubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk
menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengeraman (braking
effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

Gambar 4.1 Prinsip Kerja rem 1


69

Gambar 4.2 Prinsip kerja rem 2

Mobil modern memiliki rem di keempat roda, dioperasikan dengan sistem


hidrolik. Rem mungkin tipe disk atau jenis drum yang. Rem depan memainkan
peran yang lebih besar dalam menghentikan mobil dari yang belakang, karena
pengereman melempar berat mobil maju ke roda depan.Oleh karena itu banyak
mobil memiliki rem cakram, yang umumnya lebih efisien, di depan dan rem
tromol di bagian belakang. All-disc sistem pengereman yang digunakan pada
beberapa mobil mahal atau kinerja tinggi, dan semua drum sistem pada beberapa
mobil tua atau lebih kecil.

4.2 CARA KERJA REM SIRION

Sistem rem mobil menggunakan sistem hydraulic atau hiraulis, Secara


sederhana sistem hidraulis adalah mekanisme yang memanfaatkan tekanan zat
cair atau fluida sebagai media penggerak, dalam hal ini zat cair yang digunakan
adalah minyak rem. Sehingga fungsi minyak rem sangatlah vital karena dia
berfungsi sebagai media penggerak di dalam sebuah selang atau pipa.

Ketika pedal rem ditekan maka gerakan menekan dari pedal akan dibantu
dengan booster yang memanfaatkan kevakuman dari mesin untuk menekan
hydraulic pada master cylinder, jadi sebenarnya tekanannya bukan hanya dari
70

gaya yang dihasilkan ketika kaki kita menginjak pedal saja tapi juga dibantu oleh
kevakuman mesin ketika sedang menyala

Lalu tekanan dari pedal dan booster tadi menekan master silinder,
komponen ini terletak diruang mesin tepatnya dibalik pedal(karena berhubungan
langsung dengan booster dan pedal). Master silinder inilah yang berfungsi
meneruskan tekanan dari pedal dan booster kemudian membaginya ke seluruh
rem pada empat roda mobil.

Gambar 4.3 Rem pada mobil

4.2.1 REM CAKRAM

Gambar 4.4 Rem cakram


71

Sebuah disc brake memiliki disk yang ternyata dengan roda. Disk
mengangkangi oleh caliper, di mana ada piston hidrolik kecil bekerja
dengan tekanan dari master silinder.

Gambar 4.5 Disc brakes

Piston menekan bantalan gesekan yang menjepit terhadap disk dari


masing-masing pihak untuk memperlambat / menghentikannya. Bantalan
berbentuk untuk menutupi sektor yang luas dari disk. Piston bergerak hanya
jarak kecil untuk menerapkan rem, dan bantalan nyaris membersihkan disk
ketika rem dilepaskan. Mereka tidak memiliki mata air kembali.

ring caliper piston dirancang untuk membiarkan piston menyelinap


ke depan secara bertahap sebagai bantalan memakai bawah, sehingga celah
kecil tetap konstan dan rem tidak perlu penyesuaian.
72

4.2.2 REM TROMOL

Gambar 4.6 Rem tromol

Sebuah Rem drum memiliki drum berongga yang ternyata dengan


roda. Ini kembali terbuka ditutupi oleh backplate stasioner yang ada dua
sepatu melengkung membawa lapisan gesekan. Sepatu dipaksa keluar oleh
tekanan hidrolik piston bergerak dalam silinder roda rem, sehingga menekan
lapisan terhadap bagian dalam drum untuk memperlambat atau
menghentikannya.

Setiap sepatu rem memiliki poros di salah satu ujung dan piston
pada yang lain. Sebuah sepatu terkemuka memiliki piston di tepi relatif
mengarah ke arah di mana drum ternyata. Rotasi drum cenderung untuk
menarik sepatu terkemuka tegas menentangnya ketika membuat kontak,
meningkatkan efek pengereman.Beberapa drum memiliki sepatu terkemuka
kembar, masing-masing dengan silinder hidrolik sendiri; lain memiliki satu
terkemuka dan satu sepatu tertinggal - dengan poros di depan. Desain ini
73

memungkinkan dua sepatu dipaksa terpisah dari satu sama lain dengan
silinder tunggal dengan piston di setiap akhir.Hal ini sederhana tapi kurang
kuat daripada sistem dua-terkemuka-sepatu, dan biasanya terbatas rem
belakang. Dalam kedua jenis, kembali mata air tarik sepatu kembali cara
singkat ketika rem dilepaskan.Perjalanan sepatu disimpan sesingkat
mungkin oleh adjuster. Sistem yang lebih tua memiliki adjuster manual
yang perlu berubah dari waktu ke waktu sebagai lapisan gesekan
memakai. Kemudian rem memiliki penyesuaian otomatis dengan cara
ratchet. Rem Drum mungkin memudar jika mereka diterapkan berulang kali
dalam waktu singkat - mereka memanas dan kehilangan efisiensi mereka
sampai mereka dingin lagi. Cakram, dengan konstruksi lebih terbuka
mereka, jauh lebih rentan terhadap memudar.

4.2.3 REM PARKIR

Gambar 4.7 Rem parkir

Terpisah dari sistem pengereman hidrolik, semua mobil memiliki


rem tangan mekanik yang bekerja pada dua roda - biasanya yang belakang.
Rem tangan memberikan pengereman yang terbatas jika sistem hidrolik
gagal sepenuhnya, tetapi tujuan utamanya adalah sebagai rem parkir. Tuas
rem tangan menarik kabel atau sepasang kabel yang terhubung ke rem oleh
satu set tuas kecil, katrol dan panduan yang rinci sangat bervariasi dari
74

mobil ke mobil. Sebuah ratchet pada tuas rem tangan terus rem pada setelah
diterapkan. Sebuah tombol push pada ratchet dan membebaskan tuas. Pada
rem tromol, sistem rem tangan menekan kampas rem terhadap drum. Rem
cakram terkadang memiliki pengaturan rem tangan sebanding, tapi karena
sulit untuk menempatkan hubungan pada caliper kompak, mungkin ada
yang sama sekali terpisah dari bantalan rem tangan untuk setiap disk.

4.3 KONSTRUKSI REM

4.3.1 REM CAKRAM

1. PIRINGAN (DISC ROTOR)

Untuk disc rotor atau piringan mobil Daihatsu Sirion memakai


tipe ventilasi. yang mempunyai keunggulan yaitu mempunyai
kemampuan pendinginan yang baik sehingga kondisi rem selalu terjaga.

Gambar 4.8 Disc rotor tipe ventilasi


75

2. KAMPAS REM (BRAKE PAD)

Dan untuk brake pad atau kampas rem mobil Daihatsu Sirion
memakai pad tipe pad dengan celah. Celah pada bagian tengah pad ini
berfungsi sebagai indikator ketebalan pad yang diijinkan, jadi ketika
permukaan pada sudah rata atau tidak terdapat celah lagi maka pad perlu
diganti karena sudah aus. Dan terdapat komponen metaliic plate atau anti
squal shim yang dipasang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
bunyi saat berlangsungnya pengereman.

Gambar 4.9 Tipe pad dengan celah

3. CALIPER REM

Caliper rem mobil Daihatsu Sirion menggunakan tipe full floating


(tipe PD). Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini, main pin pada
tipe PD dibaut pada torque plate bersamaan dengan sub-pin yang
dibautkan. Stainless steep plate (suatu shim untuk mengurangi bunyi,
antisqueat shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang
bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad.
76

Gambar 4.10 Caliper rem tipe full floating (tipe PD)

4.3.2 REM TROMOL

1. SILINDER RODA

Pada mobil Daihatsu Sirion silinder rodanya menggunkan tipe


dual piston yang mana tiap piston mendorong sepatu rem untuk menekan
tromol rem tersebut.

Gambar 4.11 Silinder roda tipe double piston


77

2. TROMOL

Untuk tromol sendiri menggunakan tromol tipe leading dan


traillin. Seperti terlihat pada gambar bagian ujung atas masing-masing
sepatu rem ditekan terbuka oleh silinder roda (wheel cylinder),
sedangkan bagian ujung bawah berputar atau mengembang. Tipe ini
hanya terdapat pada silinder roda tunggal (single wheel cylinder).

Bila tromol berputar ke arah depan, seperti panah, dan pedal rem
diinjak. maka bagian ujung atas sepatu ditekan membuka ke sekeliling
Ujung bawah oleh silinder roda dan berlaku daya pengereman terhadap
tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe, dan sepatu yang kanan
disebut trailing shoe.

Bila tromol berputar pada arah borlawanan (arah mundur), maka


leading shoe menjadi (Trailing shoe dan trailing shoe menjadi leading
shoe. Tatapi kedua-duanya tetap menekan dengan gaya pengereman yang
sama dengan pada saat putaran arah maju.

Leading shoe lebih cepat aus dibandingkan dengan trailing shoe,


bila rem sering digunakan dalam putaran gerak maju.
78

Gambar 4.12 Tromol Tipe Leading dan Traillin

4.3.3 REM PARKIR

Rem parkir mobil Daihatsu Sirion menggunakan tipe rem parkir


belakang dengan tipe tuas rem. Dimana maksud tipe rem parkir belakang
adalah rem parkir jadi satu dengan rem belakang.

Gambar 4.13 Rem parkir tipe rem roda belakang dengan tuas
79

Dan menurut cara kerjanya rem parkir mobil ini menggunakan


tipe rem parkir devorted. Pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir
terpisah dari rem piringan belakang. Seperti pada gambar. Cara
kerjanya sama dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.

Gambar 4.14 Tipe Rem Parkir Devorted

4.4 KOMPONEN-KOMPONEN REM

4.4.1 REM DEPAN

Pada perangkat rem depan mobil Daihatsu Sirion ini sudah


menggunakan rem cakram untuk system remnya. Adanya gesekan antara
rem dan cakram yang menyebabkan terjadinya daya pengereman dan
apabila dilakukan pengereman berkali-kali, maka akan menyebabkan panas
akibat gesekan tersebut. Oleh karena itu pada rem cakram terdapat piringan
cakram yang berfungsi untuk menggunakan gejala panas tersebut dan dapat
menjaga kestabilan kemanan serta kenyamanan dibandingkan menggunakan
tromol yang sering terdapat di mobil tua.
80

Gambar 4.15 Komponen-komponen rem depan

1. Piringan Cakram (disc brake)

Komponen ini terbuat dari besi tuang yang dapat menahan panas
dari gesekan akibat proses pengeraman dan tahan terhadap korosi.
Piringan cakram merupakan koponen yang secara langsung
menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya gesekan antara
piringan cakram tersebut dengan kampas rem.
81

Gambar 4.16 Piringan cakram (disc brake)

2. Master Rem

Master rem merupakan komponen yang paling penting dari rem


cakram yaitu berfungsi sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut
dikarenakan sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan dari minyak
rem terhadap kaliper rem.

Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu


bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan
pegas untuk memantulkan kembali handle rem agar kembali ke posisi
semula.
82

Gambar 4.17 Master rem

3. Piston

Piston pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup


lubang aliran minyak rem pada bak penampungan untuk menekan
minyak rem ke arah caliper.

4. Selang Rem

Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang
telah ditekan oleh piston ke kaliper rem.

5. Kaliper Rem (Caliper)

Pada kaliper rem juga terdapat piston atau penekan yang


berfungsi untuk menekan kampas rem. Jumlah piston atau penekan dalam
kaliper rem beragam, ada yang hanya satu piston dan ada juga yang
terdiri atas dua atau tiga piston dalam kaliper rem.

Gambar 4.18 Kaliper rem


6. Kampas Rem (Brake Pad)

Kampas rem biasanya terbuat dari dari campuran asbes yang


dapat menghasilkan gesekan dan mencengkram kuat piringan rem. Di
dalam kampas rem terdapat garis-garis yang berfungsi untuk mengurangi
panas akibat gesekan.
83

Gambar 4.19 Kampas rem dan anti squeal shim

4.4.2 REM BELAKANG

Pada perangkat rem depan mobil Daihatsu Sirion ini masih


menggunakan rem tromol untuk system remnya. Untuk tipe tromol dari
system rem ini masih menggunakan tipe leading dan trailing. Jenis ini hanya
menggunakan sebuah satu silinder roda dengan dua piston di dalamnya.
Sepatu roda yang tidak berhubungan dengan silinder roda ditumpu oleh
anchor pin sehingga tidak dapat bergerak. Gaya pengereman tipe ini sama
kekuatannya pada saat maju atau mundur sehingga lebih cocok untuk rem
roda belakang. Saat pengemudi menginjak pedal rem, master silinder
menekan fluida kemudian fluida meneruskan tekanan ke silinder roda,
silinder roda kemudian menekan sepatu rem yang akhirnya sepatu rem yang
membawa kampas rem menekan tromol dan menimbulkan gesekan antara
kampas rem dan tromol, gesekan inilah yang menyebabkan kendaraan
melambat atau berhenti.
84

Gambar 4.20 Rem tromol

1. Backing Plate

Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait
pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing
85

plate. Backing plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.

Gambar 4.21 Backing plate


2. Wheel Cilinder (Silinder Roda)

Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen


seperti piston, piston cup, compression spring dan lain lain. Pada tipe
tromol rem sirion menggunakan satu silinder roda

Gambar 4.22 Wheel cylinder (silinder roda)

3. Sepatu Rem (Brake shoe) dan Kanvas Rem

Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes memiliki


bentuk setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi sebagai tempat
kanvas yang nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan
gaya pengereman melelaui geskean yang dibuat oleh keduanya. Biasanya
sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan
86

dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada
permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem merupakan
bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem.

Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus
serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat
pengereman yang maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari
campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan
diproses dengan ketinggian panas tertentu.

Gambar 4.23 Sepatu Rem dan Kanvas Rem

4. Tromol Rem

Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari tuang (gray cast
iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah.
Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa
bersentuhan dan berputar bersama roda.

Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem


bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi
200C sampai 300OC.
87

Gambar 4.24 Tromol Rem


4.5 PENGECEKAN SISTEM REM
4.5.1 PENGECEKAN UMUM
A. Pengecekan Ketinggian Minyak Rem
1. Periksa bahwa level fluida tangki reservoir berada pada range
spesifikasi (Antara MIN dan MAX).

Gambar 4.25 Pengecekan ketinggian minyak rem

2. Jika level fluida di bawah level MIN, lakukan pemeriksaan berikut


sebelum mengisi minyak rem.
a. Pemeriksaan ketebalan pad rem.
b. Pemeriksaan kebocoran cairan silinder rem utama.
c. Pemeriksaan kebocoran cairan pipa dan selang rem.
d. Pemeriksaan kebocoran cairan caliper depan rem.
e. Pemeriksaan kebocoran cairan silinder roda belakang.
3. Mengisi minyak rem ke dalam tangki reservoir sampai ke level MAX
(minyak rem DOT 3).
88

B. Bleeding Udara Sistem Rem

1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepaskan disk roda
3. Mengisi minyak rem ke dalam tanki reservoir.
4. Pasang pipa tembus pandang pada bleeder plug dan alirkan minyak
rem ke penampung.
5. injaklah pedal rem beberapa kali.
6. Lakukan bleeding udara dengan mengendurkan bleeder plug dengan
pedal rem pada posisi ditekan.
7. Ketika minyak rem berhenti keluar, kencangkan sementara bleeder
plug dan kembalikan pedal rem.
8. Ulangi prosedur no. 5 sampai 7 di atas hingga udara tidak lagi
dipancarkan.
9. Kencangkan bleeder plug.
10. Lakukan langkah yang terdapat pada Item 4 sampai 9 untuk setiap
roda.
11. Periksa level minyak rem pada tangki reservoir.
12. Tekan pedal rem dengan gaya 295N {30kgf} dan dipertahankan lebih
dari 30 detik Periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran minyak rem.
13. Pasang pelek roda.
14. Turunkan kendaraan.

C. Pemeriksaan Master Cylinder Rem


1. Pemeriksaan Kebocoran Cairan
a. Periksa secara visual terhadap adanya kebocoran cairan dari
tangki reservoir.
b. Periksa secara visual terhadap aanya kebocoran cairan dari
master rem cylinder.
2. Pemeriksaan Keausan dan Kerusakan
a. Periksa secara visual bagian luar master cylinder rem untuk
memastikan bahwa tidak terdapat kerusakan kebocoran minyak
rem.
b. Periksa pada case dari brake master cylinder apakah terdapat
goresan dibagian dalam dari brake master cylinder dan deformasi
atau kerusakan pada cylinder.
89

D. Pemeriksaan Selang Dan Pipa Rem


1. Periksa secara visual tidak ada kebocoran pada sambungan pipa dan
selang rem.
2. Periksa secara visual tidak ada kebocoran pada selang dan pipa rem
di bagian rem depan.
3. Periksa secara visual tidak ada kebocoran pada selang dan pipa rem
di bagian rem belakang.
E. Pemeriksaan Sistem Rem Depan
1. Periksa ketebalan brake pad (limit 1.5mm).
2. Periksa run out rotor disc (limit 0.06mm).
3. Periksa ketebalan rotor disc (limit 17mm)
4. Periksa secara visual bahwa tidak ada kerusakan berlebihan pada
rotor disc dan brake pad.
5. Periksa secara visual bahwa tidak ada kebocoran cairan disekitar
caliper rem depan.
6. periksa secara visual tidak ada kerusakan dan kebocoran pada
permukaan luar caliper rem depan.
F. Pemeriksaan Sistem Rem Belakang
1. Periksa lining brake shoe rem belakang (limit 1mm).
2. Periksa tromol rem belakang apakah terdapat kerusakan yang
berlebihan atau tidak.
3. Periksa backing plate rem belakang apakah terdapat kerusakan yang
berlebihan atau tidak.
4. Periksa secara visual bahwa tidak ada kebocoran cairan di sekitar
boot dari wheel cylinder rem belakang.
5. Periksa secara visual bahwa tidak kerusakan atau kebocoran di sekitar
permukaan eksternal dari wheel cylinder rem belakang.

4.5.2 PENGGANTIAN MINYAK REM

1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepaskan disk roda.
3. Isi kembali minyak rem dengan menempatkan botol minyak rem terbalik
pada tangki reservoir.
90

Gambar 4.26 Penempatan botol minyak rem

4. Pasang tabung transparan ke bleeder plug dan tempat salah satu ujung
tube ke dalam penampung untuk menerima minyak rem.
5. Kendurkan bleeder plug. Perlahan-lahan injak pedal rem dan kembalikan
pedal.
6. Ulangi pengoperasian No.2 dengan interval 2 atau 3 detik. Pada saat
minyak rem baru mulai keluar, tekan pedal rem dan kencangkan bleeder
plug.
7. Lakukan operasi di atas No.1 sampai 3 untuk setiap roda.
8. Periksa level minyak rem pada tangki reservoir.
9. Injaklah pedal rem dengan gaya tekan 295N {30kgf} dan tahan lebih dari
30 detik. Periksa secara visual setiap bagian dari minyak rem untuk
memastikan tidak ada kebocoran cairan.
10. Pasang pelek roda.
11. Turunkan kendaraan.

4.5.3 PEMERIKSAAN SWITCH LAMPU REM


1. Putar IG SW ke LOCK, lepas hubungan terminal negatif baterai.
2. Lepas hubungan konektor switch lampu rem assembly.
3. Lepas switch assembly dengan memutar berlawanan arah jarum jam.
4. Periksa apakah ada kontinuitas bila dibebaskan, dan tidak ada apabila
ditekan switch tersebut.
91

Gambar 4.27 Titik pemeriksaan

5. Tekan sedikit permukaan tepi bagian ulir switch assembly ke braket dari
pedal rem assembly.
6. Putar bodi utama switch assembly searah jarum jam untuk
menguncinya. periksa celah antara bagian poros switch assembly dan
bracket sisi pedal rem.

Gambar 4.28 Bracket switch rem

7. Hubungkan konektor switch lampu rem assembly.


8. Pasang terminal negatif (-) baterai.
9. Tekan pedal rem assembly untuk memeriksa apakah lampu rem
menyala.

4.5.4 MASTER CYLINDER


A. Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan
1. Lepas pelek roda.
2. Putar IG SW ke LOCK, lepas hubungan terminal negatif baterai.
3. Lepas hubungan konektor actuator rem.
4. Lepas hubungan selang air cleaner.
5. Lepas hubungan konektor dari switch peringatan level dari reservoir
master cylinder sub-assembly.
6. Kuras minyak rem dari master cylinder reservoir sub-assembly.
7. Lepaskan selang pada sisi master cylinder rem sub-assembly dan
sumbat.
8. Lepas hubungan tube dari master cylinder rem sub-assembly.
9. Sumbat pipa yang dilepaskan dengan bleeder plug cap atau
sejenisnya.
92

10. Periksa gap antara push rod booster rem assembly. Paskan
pemasangan O-ring (SST) ke dalam alur pada gauge (SST) rod, dan
kemudian tempatkan attachment (SST) di tempat ini Berikan brake
grease pada permukaan attachment (SST).

Gambar 4.29 Pemasangan O ring


11. Pasang selang vakum assembly ke booster rem assembly. Berikan
grease disekeliling permukaan luar.

Gambar 4.30 Pemberian grease


12. Pasang master cylinder seal ke booster assembly pada sisi rem.

Gambar 4.31 Pemasangan seal master cylinder


13. Pasang master cylinder gasket ke sisi master cylinder rem sub-
assembly.
14. Atur gauge (SST) dengan cara sedemikian rupa sehingga rod akan
masuk ke dalam bersentuhan dengan master cylinder piston sub-
assembly No.1 dari cylinder sub-assembly.
93

Gambar 4.32 Pengaturan SST


15. Hubungkan terminal negatif baterai dan hidupkan mesin. Kemudian,
berikan tekanan negatif sekitar 66.7kPa {500mmHg} pada booster.
16. Membalikkan SST dan pasangkan ke booster assembly pada sisi rem.
Periksalah celah antara SST rod dan push rod booster rem assembly.

Gambar 4.33 Posisi SST


17. Jika celah push rod booster rem tidak sesuai nilai standar, setel ulang.
18. Berikan silicon grease pada ujung push rod dari booster rem
assembly.
19. Setelah memastikan bahwa master cylinder seal telah terpasang
dengan baik, pasang cylinder sub-assembly ke booster rem assembly.

Gambar 4.34 Pemasangan master cylinder assembly


20. Untuk sementara kencangkan mur hingga bagian tube flare
menyentuh secara mantab pada dudukannya.
21. Gunakan SST, hubungkan tube ke master cylinder rem sub-assembly
dan kencangkan tube tersebut ke momen standar.
22. Pasang selang seperti semula.
23. Hubungkan konektor switch peringatan level ke reservoir master
cylinder sub-assembly.
24. Hubungkan selang air cleaner.
25. Lakukan bleeding udara dari sistem rem.
26. Hubungkan konektor ke actuator rem assembly.
27. Pasang terminal negatif baterai.
28. Pasang pelek roda.
29. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang bergesekan.
94

B. Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan


1. Lepas master cylinder rem sub-assembly.
2. Buang minyak rem yang tersisa di dalam master cylinder rem sub-
assembly dengan menekan master cylinder piston sub-assembly no.1
beberapa kali.
3. Dengan master cylinder piston sub-assembly No.1 ditekan, lepaslah
snap ring lubang, dengan menggunakan tang snap ring.

Gambar 4.35 Melepas snap ring master cylinder


4. Dengan master cylinder piston sub-assembly No.1 ditekan, lepaslah
baut.

Gambar 4.36 Melepas baut hexagon master cylinder


5. Keluarkan piston Sub Assy.
6. Ketok bagian flange secara perlahan dengan membenturkan pada
potongan kayu hingga ujung piston sub-assembly keluar.
7. Saat ujung piston sub-assembly keluar, kemudian tarik ke luar piston
sub-assembly secara lurus.
95

Gambar 4.37 Melepas piston master sylinder


8. Periksa apakah cylinder bore menunjukkan adanya goresan.
9. Periksa apakah cylinder bore menunjukkan deformasi dan goresan.
10. Tambahkan minyak rem ke seluruh keliling permukaan dalam
cylinder dari bodi master cylinder.
11. Berikan minyak rem ke seluruh keliling cup dari piston sub-assembly.
12. Masukkkan piston sub-assembly ke dalam body master cylinder.
13. Berikan brake grease ke seluruh keliling permukaan dalam dan luar
cup.
14. Pasang cup ke master cylinder piston sub-assembly No.1.

Gambar 4.38 Memasang cup master sylinder


15. Berikan minyak rem ke seluruh keliling cup piston sub-assembly.
16. Masukkkan piston sub-assembly ke dalam body master cylinder.
17. Dengan piston sub-assembly pada posisi ditekan, pasanglah gasket
dan baut.

Gambar 4.39 Memasang Gasket dan Baut Hexagon Master Sylinder


18. Dengan piston master cylinder sub-assembly No. 1 ditekan, pasang
ring, menggunakan tang snap ring.
96

Gambar 4.40 Memasang snap ring


19. Pasang ring sedemikian hingga bagian bukannya menghadap ke
bawah.

Gambar 4.41 Posisi pemasangan ring


20. Tambahkan minyak rem ke seluruh keliling permukaan dalam dan
luar grommet.
21. Dengan hanya brake tube yang dilepaskan, pasanglah master cylinder
rem sub-assembly.
22. Lakukan isi ulang minyak rem dan bleeding udara master cylinder
rem sub-assembly.

Gambar 4.42 Pengisian minyak rem

4.5.5 BRAKE PAD DEPAN


1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepas pelek roda (Depan).
3. Lepas baut dan lepas selang fleksibel dari shock absorber depan
assembly RH/LH.
97

Gambar 4.43 Melepas selang fleksibel


4. Lepas baut disc brake cylinder dan angkat cylinder assembly.
5. Gantung cylinder assembly dengan kawat.

Gambar 4.44 Menggantungkan cylinder assembly


6. Pasang pad dengan indicator keausan pada sisi dalam kendaraan.
Pastikan bahwa indicator keausan menghadap ke sisi atas kendaraan
selama pemasangan.

Gambar 4.45 Memasang pad


7. Periksa level minyak rem pada reservoir master cylinder rem sub-
assembly.
8. Tekan dengan pelan disc brake piston menggunakan SST.

Gambar 4.46 Menekan brake piston


9. Pastikan bahwa tidak ada minyak rem bocor dari reservoir master
cylinder rem sub-assembly.
98

10. Lepas kabel yang menopang cylinder assembly dan kembalikan cylinder
assembly ke posisi aslinya.

Gambar 4.47 mengembalikan cylinder assembly


11. Injak pedal rem assembly beberapa kali untuk mendorong keluar disc
brake piston dari disc brake cylinder assembly RH/LH.
12. Periksa level minyak rem pada reservoir master cylinder rem sub-
assembly.
13. Pasang selang fleksibel ke RH/LH front shock absorber assembly
dengan baut.
14. Pasang pelek roda (Depan).
15. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang bergesekan.
16. Turunkan kendaraan.

4.5.6 KALIPER REM DEPAN


A. Pelepasan dan Pemasangan
1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepas pelek roda (Depan).
3. Cegah minyak rem mengalir ke luar dengan cara Hubungkan botol
yang digunakan untuk pembuangan udara ke bleeder plug pada
RH/LH front disc brake caliper assembly. Buka bleeder plug. Tekan
pedal rem sepenuhnya. Tutup bleeder plug pada RH/LH front disc
brake caliper assembly.
4. Lepas pedal rem.
5. Bebaskan udara di sistem rem.
6. Pasang pelek roda (depan).
7. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang menyeret.
8. Turunkan kendaraan.
B. Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan
1. Lepas front disc brake caliper assembly RH/LH.
99

2. Lepaskan boot dari disc brake piston dengan menggunakan obeng rata
yang dibalut isolatip pelindung.

Gambar 4.48 pelepasan boot


3. kuras minyak rem sisa di dalam disc brake caliper RH-LH dari bagian
pemasangan selang fleksibel.
4. Letakkan kain lap dalam RH/LH disc brake cylinder untuk mencegah
goresan atau kerusakan. Lalu, tarik keluar piston dengan
menggunakan udara bertekanan dari lubang pemasangan selang
fleksibel untuk melepas piston.

Gambar 4.49 Pelepasan piston


5. Gunakan obeng pipih yang dibalut dengan isolatip pelindung untuk
melepas seal dari disc brake piston.

Gambar 4.50 Pelepasan seal piston


6. Berikan brake grease ke seluruh keliling permukaan dalam dan luar
seal.
7. Rakit dengan aman piston seal ke dalam alur disc brake cylinder
RH/LH sedemikian rupa sehingga seal tidak terpuntir.
8. Berikan minyak rem ke permukaan lubang disc brake caliper RH/LH.
9. Tambahkan fluida rem ke seluruh keliling luar piston.
10. Rakit piston ke disc brake cylinder RH/LH dengan tangan Anda.
100

11. Pasang boot ke alur pada ujung piston disc brake.


12. Pasang dengan aman boot ke alur boot pada permukaan lubang disc
brake cylinder RH/LH.
13. Pastikan bahwa boot dipasang dengan aman pada alur boot.

Gambar 4.51 Pemasangan boot


14. Lakukan operasi berikut untuk mengisi grease di dalam pin boot
dengan jumlah yang tepat. Kemudian, pasang pin boot dan cylinder
slide pin ke disc brake cylinder mounting.
15. Pasang boot ke mounting.
16. Berikan grease di dalam boot.
17. Masukkan pin ke dalam mounting dari lubang boot dan dorong terus
menerus sampai pin bersentuhan dengan dengan bagian bawah
mounting.
18. Bersihkan grease yang berlebihan dengan pin telah dimasukkan.

Gambar 4.52 Pembersihan grease


19. Tarik keluar pin dan bersihkan grease di ujung pin.
20. Masukkan pin ke dalam mounting lagi.

Gambar 4.53 Memasukkan pin


21. Pasang pad dengan indikator keausan pada sisi dalam kendaraan.
Pastikan indikator keausan menghadap ke sisi atas kendaraan.
101

Gambar 4.54 Pemasangan pad rem


22. Pasang RH/LH front disc brake caliper assembly.

4.5.7 ROTOR DISC (PIRINGAN REM)


1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepas pelek roda (Depan).
3. Lepaskan caliper assembly dari steering knuckle assembly RH / LH dan
gantung dengan kawat, dll.
4. Apabila disc akan digunakan lagi, berikan tanda penyesuai pada disc dan
front axle hub sub-assembly.

Gambar 4.55 Tanda penyesuai


5. Jika disc yang macet pada axle hub depan sub-assembly dan sulit untuk
melepasnya, sekrupkan 2 buah baut yang sesuai (M8 1.25) ke dalam
lubang sekrup pada disc dan lepas disc.
6. Periksa level minyak rem pada reservoir master cylinder rem sub-
assembly.
7. Tekan secara perlahan disc brake piston.

Gambar 4.56 Penekanan disc brake


102

8. Pastikan bahwa tidak ada minyak rem bocor dari reservoir master
cylinder rem sub-assembly.
9. Lepas kawat penggantung caliper assembly dan pasang caliper assembly
ke steering knuckle RH/LH.
10. Injak pedal rem assembly beberapa kali untuk mendorong keluar disc
brake piston dari disc brake cylinder assembly RH/LH.
11. Periksa level minyak rem pada reservoir master cylinder rem sub-
assembly.
12. Pasang pelek roda (depan).
13. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang bergesekan.
14. Turunkan kendaraan.

4.5.8 DRUM BRAKE (REM TROMOL)


1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepas pelek roda (belakang).
3. Cegah minyak rem mengalir ke luar dengan hubungkan botol yang
digunakan untuk pembuangan udara ke bleeder plug pada RH/LH front
disc brake caliper assembly. Buka bleeder plug tekan pedal rem
sepenuhnya. Amankan pedal rem menggunakan brake pedal pusher.
4. Tutup bleeder plug pada brake cylinder assembly roda belakang.
5. Lepaskan tube dari rear wheel brake cylinder assembly.
6. Sumbat tube dengan bleeder plug cap atau lainnya.
7. Jika drum macet pada rear axle hub dan bearing assembly dan sulit
untuk melepaskannya, sekrup di 2 buah baut yang sesuai ke dalam
lubang sekrup dan lepaskan.

Gambar 4.57 Melepas drum brake atau tromol


8. Lepas baut yang menahan hub dan bearing assembly dengan
menggunakan long torx wrench.
103

Gambar 4.58 Melepas hub dan bearing assembly


9. Tarik dengan pelan hub dan bearing assembly dari arm suspense
belakang. Lepas hubungan konektor pada kabel speed sensor.
10. Gunakan shoe hold spring tool, lepas pegas.

Gambar 4.59 Melepas pegas


11. Gunakan tang lancip, kompres pegas pada parking brake cable assembly
dan lepaskan lever sub-assembly dari cable assembly.

Gambar 4.60 Melepas lever sub


12. Lepaskan washer tipe C dengan menggunakan obeng, kemudian
lepaskan lever sub-assembly dari brake shoe assembly.

Gambar 4.61 Melepas washer


104

13. Gunakan kapur tulis pada permukaan dalam drum. Lindungi pelapis
ketika sedang ditekan melawan permukaan liner. Jika ada sedikit kontak,
gerenda lining.

Gambar 4.62 Mengecek lining pada drum brake


14. Bersihkan kapur.
15. Periksa cylinder assembly dari korosi dan kerusakan. Ganti jika
ditemukan kelainan.
16. Periksa plate sub-assembly dari keausan dan kerusakan. Ganti jika
ditemukan kelainan.
17. Berikan minyak rem ke permukaan kontak antara plat subassembly dan
brake shoe assembly.

Gambar 4.63 Memberi minyak rem


18. Pasang lever sub-assembly ke brake shoe assembly.

Gambar 4.64 Memasang lever


19. Gunakan tang lancip, kompres pegas pada parking brake cable assembly
dan hubungkan lever sub-assembly ke cable assembly.
105

Gambar 4.65 Memasang kabel ke lever


20. Gunakan shoe hold spring toll dan pasang pegas.

Gambar 4.66 Memasang pegas


21. Gunakan SST dan pasang pegas ke brake shoe assembly

Gambar 4.67 Memasang pegas ke brake shoe


22. Konfirmasikan semua bagian telah dipasang dengan benar.

Gambar 4.68 Mengecek bagian yang telah dipasang


23. Hubungkan konektor kabel speed sensor ke hub dan bearing assembly
dan pasang hub dan bearing ke arm assembly suspensi belakang.
24. Pasang hub & bearing assembly dan rear brake backing plate sub-
assembly RH/LH, menggunakan long torx wrench.
106

Gambar 4.69 Pasang hub dan bearing


25. Putar RH/LH automatic adjustment latch dari lubang penyetelan sepatu
rem pada RH/LH rear brake backing plate sub-assembly dengan
menggunakan obeng, dan lepaskan RH/LH automatic adjustment latch
dari RH/LH automatic adjustment lever sub-assembly. Kemudian,
pasang drum dengan brake shoe assembly di sisi leading dan trailing
yang ditekan sepenuhnya.
26. Gunakan claw foot wrench kencangkan tabung untuk momen standar.

Gambar 4.70 Mengencangkan tabung


27. Lepas penahan pada pedal rem assembly.
28. Bebaskan udara di sistem rem.
29. Injaklah pedal rem assembly beberapa kali. Mengoperasikan fungsi
adjuster dan setel celah antara brake drum dan brake shoe lining.
30. Periksa dan setel gerak mundur rem parkir.
31. Pasang pelek roda (belakang).
32. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang bergesekan.
33. Turunkan kendaraan.

4.5.9 WHEEL CYLINDER


1. Lepas silinder roda rem belakang assembly.
2. Kuras minyak rem yang tersisa pada rear wheel brake cylinder assembly
dari bagian pemasangan rear brake tube.
3. Periksa keausan dan kerusakan piston. Ganti jika ditemukan kelainan.
107

4. Periksa permukaan dalam silinder dari keausan dan kerusakan. Ganti


jika ditemukan kelainan.
5. Berikan minyak rem di seluruh permukaan piston dalam kisaran yang
ditunjukkan pada gambar.

Gambar 4.71 Pemberian minyak rem


6. Berikan minyak rem di seluruh permukaan cup.
7. Masukkan cup ke wheel cylinder piston.

Gambar 4. 72 Pemasangan cup


8. Pasang silinder roda rem belakang assembly.

4.5.10 REM PARKIR


A. Pemeriksaan Dasar dan Penyetelan
1. Pemeriksaan jumlah penarikan tuas rem parkir, dengan cara tarik
tuas rem parkir secara perlahan dan hitung jumlah suara klik
(standar 4 sampai 7).

Gambar 4.73 Penarikan tuas rem


108

2. jika kurang atau lebih maka lakukan penyetelan ke nilai spesifikasi


dengan memutar mur penyetel dari sisi belakang kendaraan,
dengan kunci (10mm). Dan periksa bahwa tidak ada rem yang
terseret.

Gambar 4.74 Penyetelan tuas rem


3. Pemeriksaan lampu rem pada saat tuas rem parkir ditarik sebelum
1 klik di tarik ke atas.
4. Pemeriksaan fungsi rem parkir ketika di gunakan apakah dapat
menahan posisi gerak mobil.
B. Pelepasan dan Pemasangan
1. Lepas console box depan sub-assembly dan console box belakang
sub-assembly.
2. Dongkrak kendaraan.
3. Lepas sepatu rem assembly.
4. Ketika merakit kabel rem parkir assembly ke bagian equalizer pada
tuas rem parkir, hadapkan bagian yang terpotong pada equalizer ke
arah kabel. Dan miringkan 90 derajat.

Gambar 4.75 Pemasangan kabel rem parkir


5. Pasang sepatu rem belakang assembly.
6. Periksa dan setel jumlah tarikan tuas rem parkir.
7. Pastikan bahwa kabel rem parkir assembly No.2/No.3 tidak dapat
dipisahkan dari bagian equilizer dari tuas rem parkir assembly.
8. Konfirmasi bahwa tidak ada rem belakang yang menyeret.
109

9. Turunkan kendaraan.
10. Pasang console box depan sub-assembly dan console box belakang
sub-assembly.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengumpulkan bahan dan mempelajari lebih dalam


mengenai system rem Daihatsu Sirion, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem rem adalah merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan


berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman saat digunakan.

2. Prinsip kerja rem adalah dengan cara sistem rem menghasilkan gaya lawan
permukaan jalan yang bekerja untuk menghentikan ban dan kekuatan (inertia)
yang bekerja untuk menyerap tenaga kendaraan yang berjalan, sehingga
kendaraan dapat dihentikan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya
110

sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman


diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

3. Pada Daihatsu Sirion rem keseluruhan menggunakan sistem hidraulis dengan


rem cakram di depan dan rem tromol untuk yang belakang dan dengan rem
parkir dengan kabel yang terhubung ke rem belakang.

4. Kelebihan rem tromol pada mobil ini lebih tahan pada saat mendapat beban
berat, tidak mudah kotor, dan pengereman lebih halus.

5. Kelebihan rem cakram penghentian laju kendaraan lebih pakem, lebih stabil
dan konsisten dalam takaran pengeremannya dan terlihat bagus secara visual.

5.2 Saran

1. Sebelum mengendarai kendaraan periksa terlebih dahulu sistem remnya


apakah bekerja dengan baik atau tidak.

2. Jika pada komponen sistem rem ada yang mengalami gangguan atau
kerusakan, maka sedini mungkin melakukan perbaikan, karena apabila
dibiarkan maka akan dikhawatirkan terjadi bahaya kecelakaan yang berakibat
lebih fatal.

3. Apabila minyak rem sudah mencapai tanda minimum cepat lakukan


penambahan minyak rem dengan minyak rem yang baru dan sesuai.
111

DAFTAR PUSTAKA

1. Daihatsu service training, Buku Pedoman Perbaikan Sirion. Jakarta : ASTRA


DAIHATSU MOTOR SERVICE DIVISION.

2. https://sirionblog.wordpress.com

3. Daihatsu Service Training. Training Manual Basic II. Jakarta : ASTRA


DAIHATSU MOTOR SERVICE DIVISION.

Anda mungkin juga menyukai