BAB IV
(gaya lawan permukaan jalan) yang bekerja untuk menghentikan ban dan
kekuatan (inertia) yang bekerja untuk menyerap tenaga yang membuat kendaraan
berjalan, sehingga kendaraan dapat dihentikan. Mesin mengubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk
menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengeraman (braking
effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
Ketika pedal rem ditekan maka gerakan menekan dari pedal akan dibantu
dengan booster yang memanfaatkan kevakuman dari mesin untuk menekan
hydraulic pada master cylinder, jadi sebenarnya tekanannya bukan hanya dari
70
gaya yang dihasilkan ketika kaki kita menginjak pedal saja tapi juga dibantu oleh
kevakuman mesin ketika sedang menyala
Lalu tekanan dari pedal dan booster tadi menekan master silinder,
komponen ini terletak diruang mesin tepatnya dibalik pedal(karena berhubungan
langsung dengan booster dan pedal). Master silinder inilah yang berfungsi
meneruskan tekanan dari pedal dan booster kemudian membaginya ke seluruh
rem pada empat roda mobil.
Sebuah disc brake memiliki disk yang ternyata dengan roda. Disk
mengangkangi oleh caliper, di mana ada piston hidrolik kecil bekerja
dengan tekanan dari master silinder.
Setiap sepatu rem memiliki poros di salah satu ujung dan piston
pada yang lain. Sebuah sepatu terkemuka memiliki piston di tepi relatif
mengarah ke arah di mana drum ternyata. Rotasi drum cenderung untuk
menarik sepatu terkemuka tegas menentangnya ketika membuat kontak,
meningkatkan efek pengereman.Beberapa drum memiliki sepatu terkemuka
kembar, masing-masing dengan silinder hidrolik sendiri; lain memiliki satu
terkemuka dan satu sepatu tertinggal - dengan poros di depan. Desain ini
73
memungkinkan dua sepatu dipaksa terpisah dari satu sama lain dengan
silinder tunggal dengan piston di setiap akhir.Hal ini sederhana tapi kurang
kuat daripada sistem dua-terkemuka-sepatu, dan biasanya terbatas rem
belakang. Dalam kedua jenis, kembali mata air tarik sepatu kembali cara
singkat ketika rem dilepaskan.Perjalanan sepatu disimpan sesingkat
mungkin oleh adjuster. Sistem yang lebih tua memiliki adjuster manual
yang perlu berubah dari waktu ke waktu sebagai lapisan gesekan
memakai. Kemudian rem memiliki penyesuaian otomatis dengan cara
ratchet. Rem Drum mungkin memudar jika mereka diterapkan berulang kali
dalam waktu singkat - mereka memanas dan kehilangan efisiensi mereka
sampai mereka dingin lagi. Cakram, dengan konstruksi lebih terbuka
mereka, jauh lebih rentan terhadap memudar.
mobil ke mobil. Sebuah ratchet pada tuas rem tangan terus rem pada setelah
diterapkan. Sebuah tombol push pada ratchet dan membebaskan tuas. Pada
rem tromol, sistem rem tangan menekan kampas rem terhadap drum. Rem
cakram terkadang memiliki pengaturan rem tangan sebanding, tapi karena
sulit untuk menempatkan hubungan pada caliper kompak, mungkin ada
yang sama sekali terpisah dari bantalan rem tangan untuk setiap disk.
Dan untuk brake pad atau kampas rem mobil Daihatsu Sirion
memakai pad tipe pad dengan celah. Celah pada bagian tengah pad ini
berfungsi sebagai indikator ketebalan pad yang diijinkan, jadi ketika
permukaan pada sudah rata atau tidak terdapat celah lagi maka pad perlu
diganti karena sudah aus. Dan terdapat komponen metaliic plate atau anti
squal shim yang dipasang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
bunyi saat berlangsungnya pengereman.
3. CALIPER REM
1. SILINDER RODA
2. TROMOL
Bila tromol berputar ke arah depan, seperti panah, dan pedal rem
diinjak. maka bagian ujung atas sepatu ditekan membuka ke sekeliling
Ujung bawah oleh silinder roda dan berlaku daya pengereman terhadap
tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe, dan sepatu yang kanan
disebut trailing shoe.
Gambar 4.13 Rem parkir tipe rem roda belakang dengan tuas
79
Komponen ini terbuat dari besi tuang yang dapat menahan panas
dari gesekan akibat proses pengeraman dan tahan terhadap korosi.
Piringan cakram merupakan koponen yang secara langsung
menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya gesekan antara
piringan cakram tersebut dengan kampas rem.
81
2. Master Rem
3. Piston
4. Selang Rem
Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang
telah ditekan oleh piston ke kaliper rem.
1. Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait
pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing
85
plate. Backing plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.
dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada
permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem merupakan
bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem.
Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus
serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat
pengereman yang maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari
campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan
diproses dengan ketinggian panas tertentu.
4. Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari tuang (gray cast
iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah.
Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa
bersentuhan dan berputar bersama roda.
1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepaskan disk roda
3. Mengisi minyak rem ke dalam tanki reservoir.
4. Pasang pipa tembus pandang pada bleeder plug dan alirkan minyak
rem ke penampung.
5. injaklah pedal rem beberapa kali.
6. Lakukan bleeding udara dengan mengendurkan bleeder plug dengan
pedal rem pada posisi ditekan.
7. Ketika minyak rem berhenti keluar, kencangkan sementara bleeder
plug dan kembalikan pedal rem.
8. Ulangi prosedur no. 5 sampai 7 di atas hingga udara tidak lagi
dipancarkan.
9. Kencangkan bleeder plug.
10. Lakukan langkah yang terdapat pada Item 4 sampai 9 untuk setiap
roda.
11. Periksa level minyak rem pada tangki reservoir.
12. Tekan pedal rem dengan gaya 295N {30kgf} dan dipertahankan lebih
dari 30 detik Periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran minyak rem.
13. Pasang pelek roda.
14. Turunkan kendaraan.
1. Dongkrak kendaraan.
2. Lepaskan disk roda.
3. Isi kembali minyak rem dengan menempatkan botol minyak rem terbalik
pada tangki reservoir.
90
4. Pasang tabung transparan ke bleeder plug dan tempat salah satu ujung
tube ke dalam penampung untuk menerima minyak rem.
5. Kendurkan bleeder plug. Perlahan-lahan injak pedal rem dan kembalikan
pedal.
6. Ulangi pengoperasian No.2 dengan interval 2 atau 3 detik. Pada saat
minyak rem baru mulai keluar, tekan pedal rem dan kencangkan bleeder
plug.
7. Lakukan operasi di atas No.1 sampai 3 untuk setiap roda.
8. Periksa level minyak rem pada tangki reservoir.
9. Injaklah pedal rem dengan gaya tekan 295N {30kgf} dan tahan lebih dari
30 detik. Periksa secara visual setiap bagian dari minyak rem untuk
memastikan tidak ada kebocoran cairan.
10. Pasang pelek roda.
11. Turunkan kendaraan.
5. Tekan sedikit permukaan tepi bagian ulir switch assembly ke braket dari
pedal rem assembly.
6. Putar bodi utama switch assembly searah jarum jam untuk
menguncinya. periksa celah antara bagian poros switch assembly dan
bracket sisi pedal rem.
10. Periksa gap antara push rod booster rem assembly. Paskan
pemasangan O-ring (SST) ke dalam alur pada gauge (SST) rod, dan
kemudian tempatkan attachment (SST) di tempat ini Berikan brake
grease pada permukaan attachment (SST).
10. Lepas kabel yang menopang cylinder assembly dan kembalikan cylinder
assembly ke posisi aslinya.
2. Lepaskan boot dari disc brake piston dengan menggunakan obeng rata
yang dibalut isolatip pelindung.
8. Pastikan bahwa tidak ada minyak rem bocor dari reservoir master
cylinder rem sub-assembly.
9. Lepas kawat penggantung caliper assembly dan pasang caliper assembly
ke steering knuckle RH/LH.
10. Injak pedal rem assembly beberapa kali untuk mendorong keluar disc
brake piston dari disc brake cylinder assembly RH/LH.
11. Periksa level minyak rem pada reservoir master cylinder rem sub-
assembly.
12. Pasang pelek roda (depan).
13. Pastikan bahwa tidak terdapat rem yang bergesekan.
14. Turunkan kendaraan.
13. Gunakan kapur tulis pada permukaan dalam drum. Lindungi pelapis
ketika sedang ditekan melawan permukaan liner. Jika ada sedikit kontak,
gerenda lining.
9. Turunkan kendaraan.
10. Pasang console box depan sub-assembly dan console box belakang
sub-assembly.
BAB V
5.1 Kesimpulan
2. Prinsip kerja rem adalah dengan cara sistem rem menghasilkan gaya lawan
permukaan jalan yang bekerja untuk menghentikan ban dan kekuatan (inertia)
yang bekerja untuk menyerap tenaga kendaraan yang berjalan, sehingga
kendaraan dapat dihentikan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya
110
4. Kelebihan rem tromol pada mobil ini lebih tahan pada saat mendapat beban
berat, tidak mudah kotor, dan pengereman lebih halus.
5. Kelebihan rem cakram penghentian laju kendaraan lebih pakem, lebih stabil
dan konsisten dalam takaran pengeremannya dan terlihat bagus secara visual.
5.2 Saran
2. Jika pada komponen sistem rem ada yang mengalami gangguan atau
kerusakan, maka sedini mungkin melakukan perbaikan, karena apabila
dibiarkan maka akan dikhawatirkan terjadi bahaya kecelakaan yang berakibat
lebih fatal.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://sirionblog.wordpress.com